Anda di halaman 1dari 1

Duka berkecamuk membelai rintihan hati yang bergulat

Menafsirkan sebuah isyarat tanpa arti yang tak mereka pahami


Arogansi ambisi menyeretku pada bilik kehampaan
Di balik bilik yang menyesakan ini
kubangun beribu angan palsu yang telah menusukku
dengan sunggingan senyuman tajam merobekan ketenangan batin ku
lakasamana persinggahan tanpa tujuan
ku tak mampu menyandarkan duka itu dengan penuh kejayaan
aku terkulai lemah menyesali setiap perpecahan hati yang kubangun sendiri
kedamaian tak membalutku saat aray ku semakin goyah
tergopoh aku memikul fanatisme pencitraan keangkuhan
yang kudapatkan dari sebuah hasil iri ku pada jiwa yang menyilaukan rona gemilang
jiwa mereka yang mampu mengukir torehan hasil karya dari karunia kemurahn ilahi
kini bagai tak mampu kutegakan lagi sendiku
saat gelora kobaran jiwa ini telah benar-benar luluh lantah termakan hasutan angan fana
tak kurasakan manisnya lagi pemberian tanpa tebusan ini
yang kuhadirkan hanya tuntutan yang tak memberikan sedikit pun ketenangan
ah . Meronta pun jiwa ini tak mendatangkan secercah penerangan
mungkin kuhanya dapat mengubur dan memadamkan gejolak angan itu
sampai diri ini mengerti alur indah yang telah terukir oleh-Nya

Anda mungkin juga menyukai