Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PROMOSI KESEHATAN
NYERI HAID (DISMENORE) PADA REMAJA
WANITA

DISUSUN OLEH
INDAH TIRTYA
12211227
II A

DOSEN PEMBIMBING
FARIDA ARIYANI, S. SiT

STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG


PRODI D III KEBIDANAN
2012/2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Satuan
Acara (SAP) Penyuluhan Tentang Nyeri Haid (Dismenore) Pada Remaja
Dalam penulisan Satuan Acara Penyuluhan ini penulis banyak mendapat
kesulitan karena terbatasnya pengalaman dan wawasan penulis. Namun dengan
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya dapat terselesaikan, untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru pembimbing mata kuliah Promosi
Kesehatan serta semua pihak yang membantu kelancaran pembuatan SAP ini.
Untuk itu penulis menyadari SAP ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi
kesempurnaan SAP ini.
Akhir kata penulis mengharapkan agar SAP ini bermanfaat dan berguna bagi
pembaca dan bagi penyuluhan ini. Atas perhatianya penulis ucapkan terima kasih.

Padang, 15 Desember 2013

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh
wanita setiap bulanya untuk kehamilan (Keikos, 2007). Menstruasi menurut
Prawirohardjo (1999) adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus,
disertai dengan pelepasan (deskuamasi) endometrium. Walaupun menstruasi
datang setiap bulan pada usia reproduksi, banyak wanita yang mengalami
ketidaknyamanan fisik atau merasa tersiksa saat menjelang atau selama haid
berlangsung (Blogdokter, 2007).
Salah satu ketidaknyamanan fisik saat menstruasi yaitu dismenore.
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama
menstruasi (Imcw, 2007). Dismenore dapat disertai dengan rasa mual, muntah,
diare dan kram, sakit seperti kolik diperut. Beberapa wanita bahkan pingsan dan
mabok, keadaan ini muncul cukup hebat sehingga menyebabkan penderita
mengalami kelumpuhan aktivitas untuk sementara (Youngson, 2002).
Kelainan yang selalu timbul tidak mungkin menyebabkan kematian seseorang,
tetapi hal ini akan sangat menggangu syarafnya, kadang-kadang sampai
mengalami

penderitaan

yang

menahun

dan

kronis

(Hartati,

1990).

Penyebab dismenore bermacam-macam yaitu karena suatu proses penyakit


(misalnya radang panggul), endometriosis, tumor, atau kelainan letak uterus,
selaput dara atau vagina tidak berlubang, dan stres atau kecemasan yang
belebihan,

tetapi

penyebab

yang

tersering

diduga

karena

terjadinya

ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi.


Dismenore banyak dialami oleh para wanita. Di Amerika Serikat diperkirakan
hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya mengalami
dismenore berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan
apapun (Jurnal Occupation And Environmental Medicine, 2008).
Telah diperkirakan bahwa lebih dari 140 juta jam kerja yang hilang setiap
tahunnya di Amerika Serikat karena dismenore primer (Schwarz, 1989).
Di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89%
dismenore primer dan 9,36 % dismenore sekunder (Info sehat, 2008). Di Surabaya

di dapatkan 1,07 %-1,31 % dari jumlah penderita dismenore datang kebagian


kebidanan (Harunriyanto, 2008).

B. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan remaja wanita mengetahui
dan memahami mengenai masalah nyeri haid (dismenore) yang sering dialami
wanita saat menstruasi, sehingga remaja wanita dapat menangani dan mengatasi
masalah nyeri haid (dismenore) tersebut.

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan remaja dapat :

Mengetahui dan memahami pengertian nyeri haid (dismenore)

Mengetahui dan memahami klasifikasi nyeri haid (dismenore)

Mengetahui dan memahami penyebab dari nyeri haid (dismenore)

Mengetahui dan memahami tanda dan gejala dari nyeri haid (dismenore)

Mengetahui dan memahami cara mengatasi dan pencegahan dari nyeri haid
(dismenore)

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan

: Permasalahan Pada Remaja

Sub Pokok Bahasan

: Nyeri Haid (Dismenore)

Sasaran

: Remaja remaja wanita di Perumahan Villaku Indah I


dan Villa Harmoni

Hari / tnaggal

: Senin, 16 Desember 2013

Waktu

: 09.00 09.45

Tempat

: Balai Pertemuan di komplek Villaku Indah I

Penyuluh

: Indah Tirtya

I.

Tujuan Intruksional umum


Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan remaja wanita
mengetahui dan memahami mengenai masalah nyeri haid (dismenore) yang
sering dialami wanita saat menstruasi, sehingga remaja wanita

dapat

menangani dan mengatasi masalah nyeri haid (dismenore) tersebut.

II.

Tujuan intruksional khusus


Setelah mengikuti penyuluhan remaja dapat :

Mengetahui dan memahami pengertian nyeri haid (dismenore)

Mengetahui dan memahami klasifikasi nyeri haid (dismenore)

Mengetahui dan memahami penyebab dari nyeri haid (dismenore)

Mengetahui dan memahami tanda dan gejala dari nyeri haid (dismenore)

Mengetahui dan memahami cara mengatasi dan pencegahan dari nyeri haid
(dismenore)

III.

Materi ( terlampir)
1. pengertian nyeri haid (dismenore)
2. klasifikasi nyeri haid (dismenore)
3. penyebab nyeri haid (dismenore)
4. tanda dan gejala nyeri haid (dismenore)
5. penanganan dan pencegahan nyeri haid (dismenore)

IV.

Media penyuluhan
1. Leaf leat

V.

Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

VI.

Proses Kegiatan Peyuluhan


No
Waktu
1
3 menit

Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan:
a. Membuka/ memulai kegiatan
dengan mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
d. Menyebutkan materi
penyuluhan
e. Bertanya kepada keluarga
apakah sudah mengetahui
tentang nyeri haid (dismenore)

35 menit

Kegiatan Peserta

a.
b.
c.
d.

Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan &
memperhatikan
e. Menjawab
pertanyaan

Pelaksanaan:
a. Menjelaskan pengertian nyeri
haid (dismenore)
b. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
c. Menjelaskan klasifikasi nyeri
haid (dismenore)
d. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
e. Menjelaskan penyebab nyeri
haid (dismenore)
f. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
g. Menjelaskan tanda dan gejala
nyeri haid (dismenore)
h. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
i. Menjelaskan cara mengatasi
dan pencegahan nyeri haid
(dismenore)
j. Memberikan kesempatan

a. Mendengarkan
b. Mengajukan
pertanyaan
c. Mndengarkan
d. Mengajukan
pertanyaan
e. Mendengarkan
f. Mengajukan
pertanyaan
g. Mendengarkan
h. Mengajukan
pertanyaan
i. Mendengarkan
j. Mengajukan
pertanyaan

kepada peserta untuk bertanya

5 menit

Evaluasi:
a. Menanyakan kepada keluarga
apakah sudah mengerti tentang
penyuluhan yang di berikan
mengenai nyeri haid
(dismenore)

2 menit

Terminasi:
a. Mengucapkan terima kasih
atas peran sertanya
b. Mengucapkan salam penutup

VII.

a. Menjawab
pertanyaan

a. Mendengarkan
b. Menjawab salam

Evaluasi
1.

Evaluasi struktur

Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta

Tempat dan peralatan sudah siap

Leaflet sudah siap

tanggapan tentang materi yang telah diberikan.

2.

Evaluasi proses

Acara penyuluhan berjalan lancar

75 % undangan hadir

100 % peserta yang hadir dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir

3.

peserta aktif mendengarkan dan bertanya

diskusi dan tanya jawab berjalan lancar

Evaluasi hasil
Remaja wanita perumahan Villaku Indah I dan Villa Harmoni dapat :

Menyebutkan pengertian nyeri haid (dismenore)

Menyebutkan klasifikasi nyeri haid (dismenore)

Memahami penyebab nyeri haid (dismenore)

Memahami tanda dan gejala nyeri haid (dismenore)

Mengatasi dan mencegah nyeri haid (dismenore)

VIII.

Daftar Pustaka

Wiknjosastro.H. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta: Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.
IMCW.

2007.

Dismenore

(nyeri

haid).

Tersedia

(http://www.MyDinariraq.com). Akses : Sabtu 30 03 2011 jam 15.00

dalam

MATERI PENYULUHAN
NYERI HAID (DISMENORE) PADA REMAJA

A. PENGERTIAN
Haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara
berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal
reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja
sampai menopause.
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini
berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama,
kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi
rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari
sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL
hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35ml/harinya.
Dismenore (dysmenorrhea) adalah suatu kondisi medis ginekologis rasa sakit
selama menstruasi yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, dismenore
sering didefinisikan hanya sebagai nyeri haid, atau setidaknya nyeri haid yang
berlebihan. Dismenore / Nyeri Haid adalah kondisi nyeri perut yang berasal dari
kram rahim dan terjadi menjelang atau selama menstruasi. Nyeri haid sering
digunakan secara sinonim dengan kram menstruasi, tetapi yang terakhir juga dapat
merujuk pada kontraksi uterus menstruasi, yang umumnya kekuatan, durasi dan
frekuensinya lebih tinggi daripada di sisa siklus menstruasi.
Dismenore muncul dengan berbagai jenis rasa nyeri, sepeti sakit yang teramat
sangat, berdenyut, mual, nyeri seperti terbakar, atau sakit yang sangat menusuk.
Dysmenorrhea bisa mendahului menstruasi dengan beberapa hari atau mungkin
menyertainya, dan biasanya berkurang hingga akhir menstruasi. Dysmenorrhea
bisa hidup berdampingan dengan kehilangan darah berlebihan berat, yang dikenal
sebagai menorrhagia.
Dalam keadaan yang normal, nyeri haid hanya membuat wanita merasa sakit
dan tidak nyaman. Tetapi dalam keadaan yang parah, nyeri haid ini bisa membuat
wanita tidak dapat bekerja dan harus beristirahat, nyeri sering bersamaan dengan
rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan dan lekas marah.

Nyeri haid terutama dirasakan oleh remaja putri di tahun awal menstruasi,
wanita yang beriwayat mendapatkan menstruasi pertama lebih awal (kurang dari
12 tahun) dan wanita yang mengeluarkan darah haid lebih banyak. Pada kasus
yang lebih jarang, nyeri menstruasi disebabkan oleh kondisi atau penyakit,
misalnya endometriosis, penyakit menular seksual, kista ovarium atau masalah
spiral (IUD). Jika Anda mulai merasakan nyeri menstruasi setelah berusia 25
tahun atau bila rasa nyeri disertai gejala lain seperti perdarahan haid yang tidak
kunjung berhenti atau berbau busuk, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.

Ada beberapa pendapat tentang pengertian Dismenore, antara lain:

Menurut Surtiretna (2001), Dismenore adalah rasa sakit yang menyerupai


kejang, terasa di perut bagian bawah, dan biasanya dimulai 24 jam
sebelum haid, dan berlangsung sampai 12 jam pertama dari masa haid.

Menurut Dianawati (2003), Dismenore merupakan kekakuan atau kejang


di bagian bawah perut dan terjadi pada waktu menjelang atau selama
menstruasi.

Menurut Ramaiah (2006), Dismenore adalah nyeri atau kram pada perut
yang dirasakan sebelum dan selama menstruasi.

Menurut Prawirohardjo (2007), Dismenore atau nyeri haid merupakan


suatu rasa tidak enak di perut bawah sebelum dan selama menstruasi dan
sering kali disertai rasa mual.

MIMS Petunjuk Konsultasi (2007/2008) mengatakan bahwa Dismenore


adalah rasa nyeri yang timbul menjelang dan selama menstruasi, ditandai
dengan gejala kram pada abdomen bagian bawah. Gejala ini disebabkan
karena tingginya produksi hormon Prostaglandin. Dismenore merupakan
rasa nyeri yang hebat yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari
(Wijayanti, 2009).

Menurut Proverawati & Misaroh (2009), Dismenore adalah nyeri


menstruasi yang memaksa wanita untuk istirahat atau berakibat pada
menurunnya kinerja dan berkurangnya aktifitas sehari-hari. Istilah
Dismenore (dysmenorrhoea) berasal dari bahasa Greek yaitu dys
(gangguan atau nyeri hebat/ abnormalitas), meno (bulan) dan rrhoea yang

artinya flow (aliran). Jadi Dismenore adalah gangguan aliran darah


menstruasi atau nyeri menstruasi.

Dari beberapa pendapat mengenai Dismenore, maka dapat diambil suatu


kesimpulan bahwa Dismenore atau nyeri haid adalah rasa nyeri yang timbul
menjelang dan selama menstruasi yang dapat menggangggu aktivitas sehari-hari,
ditandai dengan gejala kram pada abdomen bagian bawah.

B. KLASIFIKASI
Klasifikasi nyeri haid (dismenore) :

1. Dismenore Primer
Dismenore primer didiagnosis ketika tidak ada yang terdeteksi.
Dismenore primer, (disebut juga Dismenore idiopatik, esensial, intrinsik) adalah nyeri
menstruasi tanpa kelainan organ reproduksi (tanpa kelainan ginekologik). Terjadi
sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan (Proverawati &
Misaroh, 2009).
Dismenore primer timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan
berjalannya waktu. Tepatnya saat lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi
rahim setelah menikah dan melahirkan (Wijayanti, 2009).
Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah
12 bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama setelah
menarche umumnya berjenis anovulatuar yang tidak disertai rasa nyeri. Rasa nyeri
tidak timbul lama sebelumnya atau bersama dengan permulaan haid dan berlangsung
untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari
(Prawirohardjo, 2006).
Dismenore primer biasanya dimulai 6 bulan hingga 1 tahun setelah seorang
gadis mendapatkan menstruasi pertamanya. Ini adalah waktu ketika sel telur mulai
matang setiap bulan dalam ovarium. Pematangan sel telur disebut ovulasi. Dismenore
tidak ada pada siklus jika ovulasi belum terjadi. Dismenore primer jarang terjadi
setalah usia 20 tahun (Ramaiah, 2006).

Menurut Prawirohardjo (2006), ada beberapa faktor peranan sebagai penyebab


Dismenore primer, antara lain;

Faktor kejiwaan
Pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika
mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah
timbul Dismenore.

Faktor kostitusi
Faktor ini erat hubungannya dengan faktor di atas karena dapat
menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri, misalnya anemia, penyakit
menahun, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi timbulnya Dismenore.

Faktor obstruksi kanalis servikalis


Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan terjadinya
Dismenore primer adalah stenosis canalis servikalis.

Faktor alergi
Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi antara
Dismenore dengan urtikaria, migrane atau asam bronkhiale, bahwa sebab
alergi adalah toksi haid.

2. Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder adalah dismenore yang berhubungan dengan kondisi
yang ada. Dismenore sekunder didiagnosis ketika gejala yang disebabkan penyakit
yang mendasari, gangguan, atau kelainan struktural baik di dalam atau di luar rahim.
Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang
mengalami dismenore. Penyebab paling umum dari dismenore sekunder adalah
endometriosis. Penyebab lain termasuk Leiomioma, adenomiosis, kista ovarium, dan
kemacetan panggul. Kehadiran tembaga IUD juga dapat menyebabkan dismenore.
Pada pasien dengan adenomiosis, sistem intrauterin levonorgestrel (Mirena)
diobservasi untuk pengobatannya.
Dismenore sekunder, (disebut juga sebagai Dismenore ekstrinsik, acquired)
adalah nyeri menstruasi yang terjadi karena kelainan ginekologik, misalnya
endometriosis (sebagian besar), fibroids, adenomyosis. Terjadi pada wanita yang
sebelumnya tidak mengalami Dismenore (Proverawati dkk, 2009).

Dismenore sekunder merupakan nyeri yang disebabkan oleh kelainan


ginekologi seperti salpingitis kronika, endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis uteri
dan lain-lain (Prawirohardjo, 2006).
Dismenore sekunder biasanya didapati pada wanita berusia diatas 20 tahun
meskipun dalam beberapa kasus bisa mulai tampak pada usia kurang dari 20 tahun
(Ramaiah, 2004).

Nyeri haid berdasarkan jenis nyerinya :

1. Nyeri spasmodik
Terasa di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid atau segera
setelah masa haid mulai. Banyak wanita terpaksa, harus berbaring karena terlalu
menderita nyeri itu sehingga ia tidak dapat mengerjakan apapun. Ada di antara yang
pingsan, merasa, sangat mual, bahkan ada yang benar-benar muntah. Dismenore
spasmodik dapat diobati atau paling tidak dikurangi dengan lahirnya bayi pertama,
walaupun banyak pula wanita yang tidak mengalami hat seperti itu.

2. Dismenore kongestif
Penderita dismenore kongestif biasanya akan tahu sejak berhari-hari
sebelumnya, bahwa masa haidnya akan segera tiba. Mengalami pegal, sakit pada bush
darts, perut kembung tidak menentu, beha terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit
punggung, pegal pada paha, merasa, lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung,
kehilangan keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar di
paha dan lengan atas. Semua itu merupakan simptom pegal menyiksa yang
berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Proses menstruasi
mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah berlangsung. Bahkan setelah hari
pertama masa haid, orang yang menderita dismenore kongestif akan merasa lebih
baik.

C. PENYEBAB
Penyebab Dismenore diantaranya adalah:
1.

bisa karena penyakit (peradangan panggul) endomentriosis

2.

tumor atau kelainan letak uterus

3.

selaput dara yang tidak berlubang

4.

stress atau kecemasan berlebihan

5.

namun diduga penyebab utamanya terjadi ketidak seimbangnya


hormonal dalam tubuh

Banyak wanita usia subur yang secara rutin mengalami nyeri menstruasi.
Nyeri yang terkait dengan kram itu berlangsung di hari-hari menjelang atau awal
menstruasi. Nyeri terasa di perut bagian bawah atau tengah dan mungkin
memancar hingga ke pinggul, paha, dan punggung. Intensitas nyeri naik dan turun
berulang-ulang, mengikuti kontraksi otot rahim yang mendasarinya. Tingkat
keparahan nyeri bervariasi antar-wanita dan antar-haid pada wanita yang sama.
Pada suatu saat, nyeri mungkin hampir tidak terasa. Di saat lain, nyeri bisa sangat
hebat disertai kejang, lemas, demam, pusing dan berbagai gangguan lambung
seperti mual, muntah, dan diare.

D. TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala nyeri haid (dismenore) :

Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian
bawah dan tungkai

Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul
yang terus menerus ada.

nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai


puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.

Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan
sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah

Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga
sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diaredan sering berkemih.
Kadang sampai terjadi muntah.
Gejala Dismenore yang paling umum adalah nyeri mirip kram dibagian bawah
perut yang menyebar ke punggung dan kaki. Gejala terkait lainnya adalah muntah,

sakit kepala, cemas, kelelahan, diare, pusing dan rasa kembung atau perut terasa
penuh. Beberapa wanita mengalami nyeri sebelum menstruasi dimulai dan bisa
berlangsung beberapa hari (Ramaiah, 2004).

E. PENANGANAN DAN PENCEGAHAN

Beberapa pendapat tentang upaya penanganan untuk mengatasi Dismenore:


Upaya penanganan Dismenore menurut Yatim (2001):

Olahraga atau latihan, psikoterapi untuk meyakinkan perempuan bahwa


keluhannya tidak membahayakan kehidupan, dan akan berlalu begitu darah
keluar dengan lancar.

Obat-obatan anti sakit (analgetik) sebaiknya bukan golongan narkotik seperti


Morfin dan Codein.

Obat-obatan penghambat pengeluaran hormon Prostaglandin, seperti Aspirin,


Endometasin, dan Asam Mefenamat

Upaya penanganan Dismenore menurut Proverawati & Misaroh (2009) dan


Wijayanti (2009):

1. Kompres dengan botol dingin (hangat tepat pada bagian yang terasa kram
(bisa di perut atau pinggang bagian belakang).
2. Minum-minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi.
3. Menghindari minum-minuman yang beralkohol, kopi dan es krim.
4. Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit.
5. Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah.
6. Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.
7. Obat-obatan yang digunakan harus atas pengawasan dokter. Boleh minum
analgetik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di toko obat, asal
dosisnya tidak lebih dari 3 kali sehari.

Upaya penanganan Dismenore menurut Dianamawih (2003):

1. Olahraga ringan.
2. Mengonsumsi buah dan sayur.
3. Mengurangi kadar gula dan kafein.
4. Minum obat yang mengandung aspirin dan ibuprofen.

Upaya penanganan Dismenore menurut Prawirohardjo (2006):

1. Penerangan dan nasihat


Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa Dismenore adalah gangguan
yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Hendaknya diadakan penjelasan
mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan lingkungan penderita.
Kemungkinan salah informasi mengenai haid atau adanya tabu atau
takhayul mengenai haid perlu dibicarakan. Nasihat-nasihat mengenai
makanan sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga mungkin berguna.

2. Pemberian obat analgesik


Jika rasa nyerinya berat, diperlukan istirahat di tempat tidur dan
kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi penderitaannya. Obat
analgesik yang sering diberikan adalah preparat kombinasi Aspirin,
Fenasetin, dan Kafein. Obat-obat paten yang beredar di pasaran antara lain
Novalgin, Ponstan, Acep-aminopen dan sebagainya.

3. Terapi hormonal
Tindakan ini bersifat sementara dengan maksud untuk membuktikan
bahwa

gangguan

benar-benar

Dismenore

primer

atau

untuk

memungkinkan penderita melakukan pekerjaan penting pada waktu haid


tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian salah satu
jenis pil kombinasi kontrasepsi.

4. Terapi dengan obat nosteroid anti prostaglandin


Termasuk disini indometasin, ibuprofen, dan naproksen hendaknya
pengobatan diberikan sebelum haid mulai, 1-3 hari sebelum haid, dan pada
hari pertama haid. e) Dilatasi canalis servikalis Dapat memberikan

keringanan karena kemudahan pengeluaran darah haid dan prostaglandin


di dalamnya.

Cara mencegah nyeri haid (dismenore):

1. Solusi non obat:

Tempelkan bantal pemanas ke perut bagian bawah (di bawah pusar).


Bila Anda tidak memiliki bantal pemanas, Anda dapat memasukkan air
panas ke dalam botol dan membungkus botol tersebut dengan kain sebelum
menempelkan ke perut Anda. Kompres dengan botol panas (hangat) tepat pada
bagian yang terasa kram (bisa di perut ataupinggang bagian belakang).

Lakukan yoga
Olahraga ringan saat haid, namun hindari olahraga berat. Letakkan
kaki Anda lebih tinggi dari jantung dan perut saat Anda berbaring, atau
berbaringlah miring dengan lutut menekuk. Atau Ambil posisi menungging
sehingga rahim tergantung ke bawah. Ini bisa membantu relaksasi. Beberapa
posisi yoga dipercaya dapat menghilangkan kram menstruasi. Salah satunya
adalah peregangan kucing, yang meliputi berada pada posisi merangkak
kemudian secara perlahan menaikkan punggung anda ke atas setinggitingginya. Yang lain adalah mengangkat panggul, anda berbaring dengan lutut
tertekuk dan kemudian mengangkat panggul dan bokong anda. Hanya dengan
melakukan posisi janin, menarik lutut anda kearah dada sambil memeluk
bantal atau botol air panas ke perut anda, juga dapat membantu.

Mengosok-gosok perut/pinggang
Pijatlah yang sakit perut bagian bawah dengan pijatan melingkar yang
ringan.

Minumlah minuman yang hangat.

Bila Anda merasa mual sehingga selera makan Anda terganggu, sebar waktu
makan Anda. Anda juga dapat mengganti makan besar dengan makanan
ringan yang lebih sering.

Pilihlah diet kaya karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, buah-buahan, dan


sayuran yang rendah garam, gula, dan tanpa kafein.

Konsumsi sayuran dan buah-buahan serta makanan rendah lemak.

Perbanyak asupan vitamin E, vitamin B6, kalsium dan magnesium, atau


minyak ikan.

Mandilah dengan air hangat, boleh juga menggunakan aromaterapi untuk


menenangkan diri.

Turunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan.

Berolahraga dapat mengurangi nyeri pada beberapa wanita. Pada beberapa


wanita lain, istirahat total lebih membantu. Beberapa wanita mencapai
keringanan melalui olahraga, yang tidak hanya mengurangi stres tapi juga
meningkatkan produksi endorfin otak, penawar sakit alami tubuh.

Tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.

Seks yang prima


Orgasme juga dapat membantu dengan mengurangi tegangan pada
otot-otot pelvis sehingga membawa kekenduran dan rasa nyaman.

Hindari konsumsi alkohol, kopi, dan juga coklat karena dapat meningkatkan
kadar estrogen yang nantinya dapat memicu lepasnya prostaglandin. Hindari
juga makanan bersuhu dingin misalnya es krim.

Perlu dilakukan terapi akupunktur untuk meningkatkan hasil yang lebih baik .

Melakukan kesibukan-kesibukan yang mengandung unsure rekreasi seperti


mendengarkan music, dan membaca buku juga dapat mengurangi nyeri dan
mengurangi kekambuhan dismenore.

Perlu dilakukan beberapa pemeriksaan untuk melihat adanya kemungkinan


lain.

2. Solusi obat

Obat anti-inflamasi
Perawatan utama nyeri menstruasi adalah kelas obat yang disebut obat
anti-inflamasi non-steroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen. Mereka
bekerja dengan menghentikan produksi prostaglandin oleh tubuh. Mereka juga
dapat mengurangi kehilangan darah dengan mengurangi pembekuan darah di
dalam rahim. Ada belasan merek obat berbasis NSAID yang dapat Anda beli

secara bebas di apotek dan toko obat. Anda harus berhati-hati dengan obat ini
jika memiliki penyakit maag, karena dapat mengiritasi lambung.

Pemberian obat analgetik digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri / sakit.


Dapat menggunakan aspirin, asetaminofen, propofiksen (untuk nyeri
ringan), Promrtazin, oksikodon, butalbitat ( untuk nyeri berat).

Anda mungkin juga menyukai