Anda di halaman 1dari 9

KETERAMPILAN DALAM PEKERJAAN

KEINSINYURAN PROFESIONAL
W. 21 Melaksanakan Pekerjaan Yang Bersifat Kecendekiaan Dan Beragam
A. Studi Kasus
PT Petrokimia Gresik merupakan Produsen Pupuk Terlengkap di Indonesia yang memproduksi
berbagai macam pupuk, seperti : Urea, ZA, SP-36, ZK, NPK Phonska, NPK Kebomas, dan
pupuk organik Petroganik. PT Petrokimia Gresik juga memproduksi produk non pupuk, antara
lain Asam Sulfat, Asam Fosfat, Amoniak, Dry Ice, Aluminum Fluoride, Cement Retarder, dll.
Keberadaan PT Petrokimia Gresik adalah untuk mendukung program Pemerintah dalam rangka
meningkatkan produksi pertanian dan ketahananpangan Nasional.

Inovasi PKG Tembus Top 10 Asia Pasifik


Selasa, 02 Desember 2014 07:40 WIB | Humas PG

PT Petrokimia Gresik (PKG) kembali menoreh prestasi gemilang. Setelah berhasil meraih 3
Platinum dan 1 Gold dalam ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) ke
XVIII di Batam, Jumat (21/11), tim inovasi PKG kembali meraih kategori tertinggi atau Three
Stars dan Top 10 Team Excellence dalam ajang Asia Pasific Quality Conference (APQC) di
Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (26/11).
APQC merupakan konvensi inovasi tahunan tingkat internasional dimana pada tahun ini
penyelenggara mengambil tema Quality Enhancing Innovation: Creating New Values for
Sustainability. Ajang ini diikuti sebanyak 435 peserta. Untuk kategori Top Team Excellence
diikuti sebanyak 58 tim. Seluruh peserta berasal dari 24 negara. Acara berlangsung selama 4 hari
(23 26 Nov) dan bertempat di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC).
Pada ajang ini, PKG mengirimkan tiga gugus inovasi terbaik, yaitu SS Henki 10, GIO Bersih,
dan SS Vibrasi II. Ketiga tim ini berhasil meraih penghargaan kategori tertinggi, yaitu Three
Stars, bahkan SS Vibrasi II meraih penghargaan Top 10 Team Excellence.
Adapun inovasi yang dilakukan SS Henki 10 adalah meningkatkan kinerja mesin penghancur
(crusher) diammonium phosphate (DAP). Sebelumnya, mesin crusher hanya menghasilkan 40%
serbuk DAP berukuran <0.8 mm (untuk bahan baku pupuk). Selebihnya (60%), terpaksa diproses
ulang. SS Henki 10 menambahkan liner plate pada mesin crusher dan berhasil meningkatkan
hasil serbuk DAP menjadi 90% dalam waktu 2,5 bulan. Akibatnya, tidak perlu ada lagi proses
penghancuran ulang sehingga mampu menghemat Rp 128 juta/bulan.
GIO Bersih memodifikasi alat pada proses unloading bahan baku pupuk (rock phosphate) dari
pelabuhan menuju ke gudang. Sebelumnya sering terjadi tumpahan bahan baku (loses) yang
menyebabkan kerugian material, finansial, dan polusi udara. Modifikasi ini berhasil
mengurangi loses bahan baku sebesar 82 % dalam waktu 8 bulan, menghemat Rp 8,2 juta setiap
kali unloading, dan mengurangi polusi udara.
SS Vibrasi II, peraih penghargaan Top 10 Team Excellence Award, melakukan balancing pada
mesin berputar (turbin, kompresor, blower, dll) dengan metode vector yang hasilnya lebih cepat
dan lebih baik dibandingkan metode lama. Sebelumnya, proses balancing membutuhkan waktu
rata-rata 362 menit/mesin. Dengan metode baru ini, balancing hanya membutuhkan waktu ratarata 128 menit/mesin. Selain itu, kualitas balancing juga meningkat jauh lebih presisi, dari 3,23

mm/sec RMS menjadi hanya 0,63 mm/sec RMS. Sehingga menurunkan downtime pabrik yang
disebabkan oleh lamanya waktu balancing. Gugus inovasi ini berhasil menghemat Rp 14
miliar/tahun setelah diaplikasikan di seluruh mesin di area PKG pada tahun 2013. (Nanda/Edri)

Apresiasi untuk PT Petrokimia Gresik atas anugerah ADHICIPTA


REKAYASA
Kamis, 27 Nopember 2014 08:16 WIB | Humas PG

PT Petrokimia Gresik mendapat apresiasi dari PII atas keberhasilannya mengoptimalkan


pemakaian energi pada unit pabrik ZA I dan ZA III dengan cara mengubah bahan baku dari
amoniak cair ke amoniak dalam bentuk gas. Penghargaan Adhicipta Rekayasa kategori Emas
tersebut diserahterimakan kepada Hidayat Nyakman, Direktur Utama PT Petrokimia Gresik dari
Persatuan Insinyur Indonesia yang didampingi Nugroho Christianto, Direktur Produksi pada hari
Rabu, 26 Nopember 2014 di JCC, Jakarta. (isp)

Petrokimia Gresik Luncurkan Tiga Produk Inovasi Baru


Jumat, 29 Agustus 2014 14:53 WIB | sumber : http://surabaya.bisnis.com
Peni Widarti
Bisnis.com, GRESIK PT Petrokimia Gresik (Persero) tahun ini meluncurkan tiga produk
inovasi baru sejalan dengan upaya mendukung ketahanan pangan nasional dan memenuhi
kebutuhan pasar yang semakin berkembang.

Direktur Utama Petrokimia Gresik (PKG) Hidayat Nyakman mengatakan peluncuran berbagai
produk inovasi tersebut merupakan bentuk diversifikasi bidang usaha yang sudah lama
dikembangkan oleh PKG.
"Pengembangan produk inovasi ini bertujuan agar usaha PKG bisa mencakup seluruh sub sistem
sektor pertanian," ujarnya dalam acara Petro Agrifood Expo (PAE) ke-12, di Gresik Jawa Timur,
Kamis (28/8/2014).
Adapun tiga produk inovasi baru yang diluncurkan yakni Petro Biofeed, Petro Chick dan benih
jagung hibrida Petro Hi-Corn.
Petro Biofeed dan Petro Chick merupakan probiotik untuk sapi dan unggas yang mengandung
penghasil zat anti-mikroba pathogen, penyeimbang mikroflora rumen, dan meningkatkan napsu
makan serta kemampuan mencerna protein sehingga dapat mengurangi bau pada kotoran.
Sedangkan Petro Hi-Corn (varietas Bima 14 Batara) merupakan benih unggul yang lebih tahan
terhadap penyakit dan memiliki potensi produksi pipilan kering

12,9 ton/ha. Potensi ini jauh di

atas rata-rata nasional yang hanya berkisar 5 ton/ha.


General Manager Riset PKG Joko Utomo mengatakan tahun lalu PKG juga telah meluncurkan 4
produk inovasi yaitu Petro Chili (benih cabai merah unggul), Fitrice (beras dengan indeks
glikemik rendah), Petro Kalsipalm (pupuk mikro majemuk untuk sawit), dan NPK Kebomas
nitrat tanpa klor untuk tembakau.
"Peluncuran tiga produk baru tersebut semakin melengkapi daftar panjang produk inovasi PKG,"
ujarnya.
Dia menambahkan meski mengeluarkan banyak produk inovatif, PKG tetap tidak akan
meninggalkan produksi pupuk sebagai core bisnisnya selama ini. Peluncuran produk-produk
inovasi tersebut tidak hanya untuk mendukung kinerja perusahaan tetapi juga untuk memenuhi
kebutuhan pasar yang semakin berkembang.
"Saya kira pasar saat ini memang sedang membutuhkan produk-produk yang inovatif untuk
menunjang usaha pertaniannya," imbuh Joko.

Selain meluncurkan produk inovasi baru, PKG juga menggelar kegiatan pameran pertanian yang
rutin dilakukan setiap tahun. Pameran Petro Agrifood Expo (PAE) ke-12 tersebut digelar di
Kebun Percobaan (Buncob), Kompartemen Riset PKG, pada 28-31 Agustus 2014.
PAE digelar untuk mengekspos berbagai produk hasil riset PKG dan hasil pertanian dengan
berbagai produk olahannya. Selain itu, PAE juga menjadi obyek wisata agro untuk menarik
minat pengunjung terhadap sektor pertanian sekaligus menjadi ajang memperkenalkan Buncob
PKG dengan segala sarana dan prasarananya.
Sumber : JIBI
Editor : Wahyu Darmawan
http://surabaya.bisnis.com/m/read/20140829/14/74059/petrokimia-gresik-luncurkan-tiga-produkinovasi-baru

PKG Harus Memiliki Produk Yang Tidak Dimiliki Negara Lain


Kamis, 04 September 2014 07:12 WIB | Humas PKG

Petro Agrifood Expo (PAE) adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh PT Petrokimia
Gresik (PKG) berkaitan dengan hari ulang tahun perusahaan, serta bertujuan untuk mengekpose
berbagai produk hasil riset PKG dan hasil pertanian dengan berbagai produk olahannya. Selain
itu juga merupakan obyek wisata agro untuk menarik minat pengunjung terhadap sektor
pertanian, sekaligus memperkenalkan Kebun Percobaan (Buncob) PKG dengan segala kegiatan,
sarana dan prasarananya agar lebih diketahui oleh masyarakat, terutama bagi petani dan peminat
pertanian. Penyelenggaraan PAE merupakan salah satu upaya PKG dalam mendukung kemajuan
sektor pertanian yang memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional.
PAE digelar oleh PKG sejak tahun 2001, di mana pada saat itu hanya melibatkan petani binaan
yang berada di wilayah kabupaten Gresik. Mulai tahun 2007 PAE diikuti juga oleh mitra binaan
dan pelaku bisnis pertanian dari luar wilayah Gresik. Lokasi penyelenggaraannya berada di areal
Buncob, Kompartemen Riset PKG, jalan Notoprayotno, Gresik. Rangkaian kegiatannya meliputi
pameran/expo berbagai produksi inovasi PKG dan bazar aneka hasil pertanian, produk olahan,
tanaman hias dan bibit tanaman buah. Selain itu juga diadakan Sarasehan Petani sebagai ajang
tukar menukar pengalaman dan keberhasilan aplikasi produk pupuk PKG.
Pelaksanaan Petro Agrifood Expo (PAE) ke 12 tahun 2014 kali ini terasa lebih istimewa
dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Pembukaan secara resminya (28/08/2014)
dilakukan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Suswono, serta dihadiri oleh
Dirjen Prasarana & Sarana Pertanian Sumarjo Gatot Irianto, Bupati Gresik Sambari Halim
Radianto, Bupati Bondowoso, Bupati Situbomdo, Bupati Bojonegoro, Forpimda Gresik, Direktur
Utama PKG Hidayat Nyakman beserta jajaran Direksi dan manajemen PKG. Kegiatan yang
berlangsung tanggal 28-31 Agustus 2014 ini, pelaksanaannya dirangkai menjadi satu dengan
pelaksanaan Jambore Nasional PATRA (Pelatihan Anak Tani Remaja) I, serta dilengkapi
peluncuran tiga produk inovasi baru PKG.
Jambore Nasional PATRA I adalah ajang pertemuan dan kompetisi anak petani untuk
menunjukkan inovasi dan kreativitasnya dalam menggunakan produk PKG pada komoditi
tanaman pangan. Sedangkan produk baru yang dilaunching PKG pada PAE 2014 terdiri dari
Petro Biofeed yang merupakan probiotik ruminansia (ternak sapi, domba, dll), probiotik untuk
unggas dengan nama Petro Chick, dan benih jagung hibida Petro Hi-Corn varietas Bima 14
Batara hasil kerjasama pengembangan antara PKG dan Balai Penelitian Tanaman Serelia, Maros.

Peluncuran tiga produk baru ini menambah daftar panjang produk inovasi PKG. Pada PAE 2013
lalu PKG juga meluncurkan empat produk inovasinya, yaitu benih cabe merah unggul Petro
Chili, beras dengan indeks glikemik rendah Fitrice, pupuk mikro majemuk untuk sawit
Kalsipalm, dan NPK Kebomas Nitrat tanpa Klor (NPK 12-11-20) untuk tembakau.
Direktur Utama PKG Hidayat Nyakman pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa
kegiatan riset PKG selain ditujukan pada inovasi dan pengembangan varian jenis pupuk
anorganik dan organik, juga probiotik untuk ternak dan perikanan, benih tanaman pangan dan
hortikultura, serta pengolahan hasil tanam. Peluncuran produk-produk inovasi tersebut adalah
bentuk diversifikasi bidang usaha yang sudah lama dikembangkan oleh PKG. Pengembangan
produk inovasi ini bertujuan agar usaha PKG bisa mencakup seluruh sub sistem sektor
pertanian, ujar Dirut.
Pengembangan produk pupuk non subsidi dan peluncuran berbagai produk inovasi ini juga
bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, serta merespon permintaan pasar yang
semakin berkembang dan kompetitif. Sebagai produsen pupuk terlengkap dan terbesar di
Indonesia, PKG berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam pencapaian
ketahanan pangan nasional, dan peningkatan pengembangan pertanian di Indonesia. Wujud
komitmen tersebut antara lain adanya beberarapa proyek pengembangan yang sedang dan akan
dilakukan oleh PKG dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi pupuknya, serta sebagai
upaya pengurangan impor bahan baku, terutama Asam Fosfat dan Asam Sulfat. PKG juga
melaksanakan kewajiban moralnya untuk melakukan edukasi kepada petani tentang tatacara
budidaya tanaman yang baik dan benar, pentingnya pemupukan berimbang dan 6 tepat (jumlah,
tempat, jenis, harga, mutu, waktu). Sosialisasi pemupukan berimbang dilakukan di berbagai
daerah, disertai dengan demplot ujicoba aplikasi pupuk. Program-program yang digagas oleh
pemerintah dalam upaya peningkatan ketahanan pangan nasional, seperti Gerakan Peningkatan
Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) menjadi perhatian PKG guna meningkatkan hasil
yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani.
Untuk pupuk non subsidi, PKG terus meningkatkan pengembangan produk-produk inovasi yang
berorientasi pasar, antara lain dengan membuat pupuk spesifik komoditi dan spesifik lokasi.
Menurut Mentan Suswono, basis ketahanan pangan kita haruslah kemandirian dan kedaulatan
pangan. Kuat pangan jangan sumbernya impor tetapi ada peningkatan produksi, ektensifikasi

lahan dan diversifikasi pangan. Produktivitas dapat ditingkatkan melalui pengembangan dan
penelitian seperti yang dilakukan oleh PKG. Namun dalam menghadapi Asean Economic
Community (AEC) yang akan diberlakukan mulai 31 Desember 2015, PKG harus terus
mengembangkan riset dan produk-produk inovasinya. Kalau perlu Petrokimia Gresik membuat
produk yang tidak diproduksi oleh negara lain, ujar Mentan. Produk tersebut haruslah memiliki
keunggulan bersaing yaitu di kualitas dan harga. Dengan kata lain memiliki kualitas yang lebih
baik namun harganya lebih murah.
Di ajang PAE 2014 yang mengangkat tema Melalui Inovasi Kita Tingkatkan Daya Saing Dalam
Rangka Mendukung Tumbuh dan Berkembangnya Perusahaan ini juga diselenggarakan
Sarasehan Petani Teladan. Sarasehan bertema Yang Muda, Yang Bertani ini diikuti oleh 132
petani dari Jawa Barat, Banten, DIY, Jateng, Jawa Timur, dan 50 anggota PATRA dari seluruh
Indonesia. Acara bergengsi ini menghadirkan pembicara Prof. Dr. Ir. Sumardjo M.S, Guru Besar
IPB Bidang Penyuluhan Pembangunan. (Hartono)

B. Analisa Studi Kasus


W.2.1.1. Menggunakan gagasan sendiri dalam mensitesakan pemecahan yang memuaskan atas
masalah keinsinyuran
Permasalahan yang muncul dalam proses produksi dari perusahaan PT Petrokimia Gresik
menuntut insinyur dari perusahaan tersebut untuk menyelesaikan dan mengatasi hal tersebut.
Demi melakukan penghematan energy maka unit pabrik ZA I dan ZA III menggunakan
gagasannya sendiri untuk mengubah fase amoniak dari cair menjadi gas. Perubahan ini
merupakan wujud nyata dari pemecahan masalah yang timbul.
W.2.1.3 Melakukan pekerjaan keinsinyuran secara kreatif dan inovatif
Berkat kerjasama tim maka, tim inovasi PKG kembali meraih kategori tertinggi atau Three Stars
dan Top 10 Team Excellence dalam ajang Asia Pasific Quality Conference (APQC) di Kuala
Lumpur, Malaysia. Hal ini memenuhi bakuan kompetensi W.2.1.3 karena dalam
keberlangsungan sebuah perusahaan maka perlu dilakukan inovasi dalam proses maupun dalam
sistematika perusahaan. Inovasi yang dilakukan

W.2.1.4 Mengenali dan menanggulangi masalah keinsinyuran


Efisiensi proses merupakan hal yang selalu diusahakan oleh sebuah perusahaan maka untuk
menangani hal tersebut PT PKG melakukan perbaikan berupa penggunaan cruser yang dapat
meningkatkan presentase serbuk DAP dengan SS Henki 10, efisiensi bahan baku dengan GIO
Bersih, dan efisiensi energy dengan SS Vibrasi II.
W.2.1.6 Menyelidiki kebutuhan dan memanfaatkan peluang yang khas terdapat dalam suatu
bidang pekerjaan atau bidang kejuruan
Indonesia sebagai Negara agraris memiliki masalah dilematis dimana meskipun kemampuan
daerah geografisnya mendukung untuk pengembangan produk pertanian, namun pada
kenyataannya produksi dari sector pertanian Indonesia masih dibawah target sehingga
dibutuhkan suatu pemecahan masalah. Peluncuran produk produk pertanian dari PT Petrokimia
Gresik seperti jagung dan cabe merupakan bentuk penanggulangan dari masalah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai