OLEH :
NAMA
: MAGFIRAH DJAMALUDDIN
NIM
: G111 12 269
KELOMPOK
: II (DUA)
KELAS
:A
ASISTEN
: IMAM HIDAYAT
dapat
dilihat
dari
dijadikannya
daerah
Loka
sebagai
kawasan
pengembangan hortikultura.
Didaerah loka bukan hanya batu apung yang banyak di temukan. Namun
di dapat pula batuan beku. Batuan beku ini didapat di desa Bontomarannu,
tepatnya di temukan di tanah yang berada di pinggir jalan. Batuan beku di dapat
ada yang masih dalam bentuk aslinya, ada pula yang telah mengalami pelapukan
dimana telah menjadi bahan induk tanah.
di
dataran tinggi
(perbukitan)
Hal ini disebabkan karena batuan induknya sulit mengalami pelapukan. Oleh
sebab itu perkembangan tanah pada daerah berbahan induk batuan beku umumnya
lambat. Jenis tanaman yang ditanam di daerah ini adalah tanaman kehutanan. Hal
sesuai dengan keterangan yang di dapat di peta rupa bumi, bahwa kawasan
dataran rendah di daerah Loka memang di peruntukkan untuk kawasan hutan.
Tanah jenis ini diindikasikan adalah ordo vertisols. Dimana tanah vertisols
memiliki lapisan baji, didominasi liat yang tinggi. Dan terbentuk di daerah
lembah. Mineral penyusunnya merupakan mineral smektit. Mineral smektit
merupakan mineral liat tipe 2 :1. Biasanya mineral liat tipe 2 : 1 ditemukan di
daerah lembah/cekungan dan memilki muatan negatif yang tinggi sehingga
mengakibatkan nilai KTK yang tinggi pula. Tanah yang mengandung liat smektit
memperlihatkan sifat mengembang dan mengerut, kation dan molekul air mudah
masuk pada rongga antar unit kristal mineral sehingga mineral akan mengembang
pada keadaan basah dan mengerut pada saat kehilangan air. Anggota smektit yang
di temukan di jeneponto adalah monmorilonit.