Perda 19 Tahun 2013 TTG Pengelolaan Penyertaan Modal
Perda 19 Tahun 2013 TTG Pengelolaan Penyertaan Modal
bahwa
untuk
perkembangan
meningkatkan
perekonomian
pertumbuhan
daerah,
dalam
dan
rangka
sesuai
dengan
peraturan
perundang-
dasar
pelaksanaan
penyertaan
modal
oleh
pemerintah daerah;
c.
Mengingat
: 1.
Pasal
18
ayat
(6)
Undang-Undang
Dasar
Republik
Undang-Undang
Pembentukan
Nomor
Daerah
15
Tahun
Kabupaten
1950
Dalam
tentang
Lingkungan
3.
47,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Undang-Undang
Nomor
Perbendaharaan
Negara
Tahun
(Lembaran
2004
tentang
Negara
Republik
Undang-Undang
Pemerintahan
Nomor
Daerah
32
Tahun
(Lembaran
2004
Negara
tentang
Republik
Nomor
12
Undang-Undang
Pemerintahan
Tahun
Nomor
Daerah
2008
32
tentang
Tahun
(Lembaran
Perubahan
2004
Negara
tentang
Republik
Yogyakarta
(Berita
Negara
Tahun
1950
Nomor 59);
6.
7.
Pemerintah
(Lembaran
Negara
Republik
Daerah
Republik
Nomor 310);
Indonesia
Tahun
2011
9.
Lembaran
Daerah
Kabupaten
Sleman
Nomor 16);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 8 Tahun
2008
tentang
Urusan
Pemerintahan
yang
menjadi
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:
1.
2.
3.
4.
5.
Penyertaan
modal
pemerintah
daerah,
yang
selanjutnya
disebut
dan/atau barang yang dapat dinilai dengan uang milik daerah yang
semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan
yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal dan/atau saham
Pemerintah Daerah pada badan usaha.
6.
7.
8.
b.
c.
(1)
perencanaan;
b.
pelaksanaan;
c.
anggaran
(2)
d.
divestasi; dan
e.
pengawasan.
Pasal 4
(1)
keuangan daerah.
(2)
(1)
(2)
(3)
a.
b.
c.
d.
koperasi.
Badan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang dapat diberikan
penyertaan modal apabila badan usaha memiliki kriteria penilaian layak
dari aspek ekonomi dan sosial antara lain:
a.
b.
c.
tingkat
manfaat
secara
ekonomi
dan/atau
sosial
yang
dapat
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
Pengelola
Investasi
menyusun
analisis
penyertaan
modal
sebelum
Analisis
penyertaan
modal
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
Analisis
penyertaan
modal
meliputi:
(4)
a.
analisis kelayakan;
b.
analisis portofolio;
c.
analisis risiko.
(1)
Penyertaan
modal
dilaksanakan
berdasarkan
pada
hasil
analisis
(3)
Pasal 9
(1)
(2)
Bagian Keempat
Penganggaran, Pelaksanaan Anggaran, Penatausahaan Anggaran dan
Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah
Pasal 10
(1)
(2)
Pasal 11
Penganggaran,
pelaksanaan
anggaran,
dan
penatausahaan
anggaran
(1)
(2)
(3)
b.
c.
(4)
(5)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
(2)
BAB III
PENUTUP
Pasal 15
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Sleman.
Ditetapkan di Sleman
pada tanggal 31 Desember 2013
BUPATI SLEMAN,
SRI PURNOMO
Diundangkan di Sleman
pada tanggal 31 Desember 2013
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SLEMAN,
SUNARTONO
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2013 NOMOR 3 SERI B
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN
NOMOR 19 TAHUN 2013
TENTANG
UMUM
Dalam
rangka
menumbuhkan
perekonomian
daerah
dan
dapat
dilakukan
dengan
cara
melakukan
investasi
melalui
penyertaan modal dalam bentuk uang dan/atau barang yang dapat dinilai
dengan uang. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah
Daerah dapat melakukan investasi daerah melalui penyertaan modal
sebagai salah satu usaha untuk menambah sumber pendapatan daerah.
Berdasarkan ketentuan Pasal 6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52
Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Pemerintah Daerah,
Bupati mempunyai kewenangan menetapkan kebijakan pengelolaan
investasi pemerintah daerah.
Penyertaan modal bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan perekonomian daerah, meningkatkan pendapatan daerah,
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat.
Penyertaan
modal
oleh
10
Kabupaten
Sleman
tentang
Pengelolaan
Penyertaan
Modal
Pemerintah Daerah.
II.
usaha
dalam
mengelola
usahanya
terrhadap
2.
3.
laporan periodik.
Huruf b
Yang dimaksud dengan kesehatan usaha adalah faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan usaha, antara
lain:
1.
permodalan (capital);
2.
aset (asset);
3.
manajemen (management);
4.
5.
likuiditas (liquidity).
11
Huruf c
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Huruf a
Yang dimaksud dengan analisis kelayakan antara lain
meliputi analisis ekonomi dan sosial.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Ayat (1)
Pemerintah
Daerah
dalam
melakukan
divestasi
12
harus
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan diperkirakan rugi adalah perkiraan
kerugian badan usaha baik dari aspek sosial maupun ekonomi.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 80
13