Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN TEOLOGI

Menurut William L. Resse, Teologi berasal dari bahasa Inggris yaitu theology adalah
pemikiran tentang ketuhanan. Menurut William Ockham, Teologi adalah Disiplin ilmu
yang membicarakan kebenaran wahyu serta independensi filsafat dan ilmu pengetahuan.
Menurut Ibnu Kaldun, teologi adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai
argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional.
SEJARAH TIMBULNYA PERSOALAN-PERSOALAN TEOLOGI DALAM ISLAM
Awal mula perpecahan sejak kematian Utsman bin Affan r.a. Ahli sejarah menggambarkan Usman
sebagai orang yang lemah dan tak sanggup menentang ambisi keluarganya yang kaya dan berpengaruh
itu untuk menjadi gubernur. Perasaan tidak senang akan kondisi ini mengakibatkan terjadinya
pemberontakan, seperti adanya lima ratus pemberontak berkumpul dan kemudian bergerak ke
Madinah. Perkembangan suasana di Madinah ini membawa pada pembunuhan Usman oleh pemukapemuka pemberontak di Mesir.Dan setelah kematian utsman bin affan pemerintahan tersebut
dilanjutkan Ali bin Abi Thalib(khalifah ke4)
Di masa pemerintahan khalifah keempat ini, perang secara fisik beberapa kali terjadi antara pasukan
Ali bin Abi Thalib melawan para penentangnya . Sejarah mencatat, paling tidak, dua perang besar
pada masa ini, yaitu Perang Jamal (Perang Unta) yang terjadi antara Ali dan Aisyah yang dibantu
Zubair bin Awwam dan Talhah bin Ubaidillah serta Perang Siffin yang berlangsung antara pasukan Ali
melawan tentara Muawiyah bin Abu Sufyan.
Faktor penyulut Perang Jamal ini disebabkan oleh yang Ali tidak mau menghukum para pembunuh
Usman. Ali sebenarnya ingin sekali menghindari perang dan menyelesaikan perkara itu secara damai.
Namun, ajakan tersebut ditolak oleh Aisyah, Zubair, dan Talhah. Zubair dan Talhah terbunuh ketika
hendak melarikan diri, sedangkan Aisyah ditawan dan dikirim kembali ke Madinah
Bersamaan dengan itu, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Ali semasa memerintah juga
mengakibatkan timbulnya perlawanan dari gubernur di Damaskus, Muawiyah bin Abu Sufyan, yang
didukung oleh sejumlah bekas pejabat tinggi di masa pemerintahan Khalifah Usman yang merasa
kehilangan kedudukan dan kejayaan.
Perselisihan yang terjadi antara Ali dan para penentangnya pun menimbulkan aliran-aliran
keagamaan dalam Islam, seperti Syiah, Khawarij, Murjiah, Muktazilah, Asy'ariyah, Maturidiyah,
Ahlussunah wal Jamaah, Jabbariyah, dan Kadariah.
Aliran-aliran ini pada awalnya muncul sebagai akibat percaturan politik yang terjadi, yaitu mengenai
perbedaan pandangan dalam masalah kepemimpinan dan kekuasaan (aspek sosial dan politik).
Namun, dalam perkembangan selanjutnya, perselisihan yang muncul mengubah sifat-sifat yang

berorientasi pada politik menjadi persoalan keimanan. persoalan kalam yang pertama kali

muncul adalah persoalan siapa yang kafir dan siapa yang tidak kafir..

MADHZAB MADHZAB TEOLOGI ISLAM


1.AL KHAWARIJ
Khawarij berasal dari kata kharaja yang berasal dari kata kharaja yang berarti keluar maksudnya
adalah bahwa kalangan mereka adalah orang-orang yang keluar dari barisan Ali ra. Pada saat
peristiwa arbitrase dengan Muawiyah ra, tidak disetujui oleh sebagian tentaranya. Mereka
berpendapat bahwa hal serupa itu tidak dapat diputuskan oleh arbitrase manusia. Dengan semboyan
mereka yang terkenal La hukma illa lillah (Tiada hukum kecuali hukum Allah) atau la hakama illa
Allah (Tidak ada pembuat hukum kecuali Allah).
kalangan Khawarij memasuki persoalan kufr : siapakah yang kafir atau yang keluar dari Islam dan
siapa yang disebut mukmin atau masih tetap dalam Islam. Kalangan khawarij pun pada
perkembangannya terpecah menjadi banyak golongan yaitu:
Azariqah, menggunakan istilah yang lebih mengerikan daripada kafir yaitu musyrik. Mereka
memandang musyrik bagi siapa saja yang tidak mau bergabung dalam barisan mereka, sedangkan
pelaku dosa besar dalam pandangan mereka disebut kafir millah (agama), dan itu artinya dia sudah
keluar dari islam. Si kafir semacam ini kekal di neraka bersama orang kafir lainnya.
Najdah, beranggapan bahwa umat islam yang tidak masuk dalam kelompok mereka, sama dengan
melakukan dosa kecil secara berkesinambungan setara dengan dosa besar yang dilakukan tidak terus
menerus, pelakunya dipandang kafir dan jika dilakukan secara kontinu dipandang musyrik.
Iman dalam pandangan khawarij tidak hanya percaya kepada Allah, mengerjakan segala perintah
kewajiban agama juga merupakan bagian dari keimanan. Dengan demikian, siapapun yang
menyatakan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi tidak melaksanakan kewajiban agama malah
melakukan perbuatan dosa, ia dipandang kafir oleh khawarij.
2. MURJIAH
Aliran murjiah adalah aliran yang memberikan reaksi terhadap pendapat aliran khawarij yang
mengkafirkan orang yang melakukan dosa besar adalah aliran murjiah. Menurut kaum murjiah dosa
besar tidak mengakibatkan kekafiran. Apabila seorang mukmin melakukan dosa besar tetap mukmin.
Golongan murjiah terbagi menjadi 2 yaitu:
Murjiah ekstrim (Murjiah Bidah) berpendapat bahwa keimanan terletak dalam kalbu. Adapun
ucapan dan perbuatan tidak selamanya menggambarkan apa yang ada didalam kalbu. Oleh karena
itu, segala ucapan dan perbuatan seseorang yang menyimpang dari kaidah agama tidak berarti
menggeser atau merusak keimanannya, bahkan keimanannya masih sempurna dalam pandangan
Tuhan.

Kredo kelompok Murjiah ekstrim yang terkenal adalah Perbuatan tidak dapat menggugurkan
keimanan, sebagaimana ketaatan pun tidak dapat membawa kekufuran.
Sementara Murjiah moderat berpendapat bahwa pelaku dosa besar tidaklah menjadi kafir. Meskipun
disiksa di neraka, ia tidak kekal didalamnya, bergantung pada dosa yang dilakukannya. Kendati pun
demikian, masih terbuka kemungkinan bahwa Tuhan akan mengampuni dosanya sehingga bebas dari
siksa neraka.

Sementara abu Ala al Maududi menyebutkan dua ajaran paling pokok murjiah yaitu
1. Iman adalah percaya kepada Allah dan Rosulnya ,adapun amal dan perbuatan tidak
merupakan suatu keharusan bagi adanya iman,seseorang tetap di anggap mukmin
walaupun meninggalkan perbuatan yang di wajibkan dan melakukan dosa besar
2. Dasar keselamatan adalah imam semata.

.3. JABARIAH
Jabariyah berasal dari kata jabara yang berarti memaksa. paham al-jabr berarti menghilangkan
perbuatan manusia dalam arti yang sesungguhnya dan menyandarkannya kepada Allah. Dengan kata
lain, manusia mengerjakan perbuatannya dalam keadaan terpaksa. Dalam bahasa inggris, Jabariyah

disebut fatalism atau predestination, yaitu paham yang menyebutkan bahwa perbuatan manusia
telah ditentukan dari semula oleh qadha dan qadar Tuhan. Mereka berdali dengan ayat al-Qur'an
:Mereka sebenarnya tidak akan percaya, sekiranya Allah tidak menghendaki (TQS Al-An'am :
112)
Jabariyah dapat dikelompokkan menjadi dua golongan:
Jabariyah ekstrim beranggapan bahwa segala perbuatan manusia bukan merupakan perbuatan yang
timbul dari kemauan sendiri, tapi timbul karena qadha dan qadar Tuhan yang menghendaki
demikian.
jabariyah moderat beranggapan bahwa Tuhan memang menciptakan perbuatan,yaitu
perbuatan jahat maupun perbuatan baik, tetapi manusia punya bagian dalamnya. Tenaga yang
diciptakan dalam diri manusia mempunyai efek untuk mewujudkan perbuatannya. Inilah yang

dimaksud dengan kasab (acquisition).Menurut faham kasab, manusia tidaklah majbur


(dipaksa Tuhan), tidak seperti wayang yang dikendalikan oleh dalang dan tidak pula
menjadi pencipta perbuatan, tetapi manusia memperoleh perbuatan yang diciptakan
Tuhan.
Ajaran pokok jabariyah:
1. fatalisme yakni kepasrahan total yang menganggap manusia tidak dapat melakukan apa
apa,tidak memiliki daya dan di paksa berbuat oleh Allah swt

2. surga dan neraka tidak kekal,tidak ada yang kekal selain Allah
3. imam adalah marifat atau membenarkan dalam hati
4. kalam tuhan adalah mahluk
5. tuhan tidak dapat di lihat di akherat
4.QODARIYAH
Qodariah berasal dari bahasa arab yaitu qodara yang artinya kemampuan dan kekuatan. Menurut
terminology, qodariah adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala perbuatan manusia tidak di
intervensi oleh Tuhan ,jadi tiap tiap orang pencipta dari perbuatannya. Aliran ini berpendapat tiaptiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya.
faham qodariah di perkirakan timbul pertama kali oleh seorang yang bernama Mabad al juhani yang
mengambil faham ini dari seorang kristen yang masuk islam di irak .dan ia menentang kekuasaan bani
umayah,dalam pertempuran al hajjad tahun 80 M ,dia mati terbunuh.
Faham QODARIYAH:

Manusia berkuasa atas segala perbuatannya


Takdir adalah ketentuan Allah Swt yang di ciptakan-Nya bagi seluruh alam semesta
5. MUTAZILAH

Secara harfiah mutazilah berasal dari kata Itazala yang berarti berpisah atau
memisahkan diri yang berarti menjauh atau menjauhkan diri. Ajaran dasar Mutazilah
yang tertuang dalam al-ushul al-khamsah adalah :
Bagi mereka, orang yang berbuat dosa besar bukan kafir tapi bukan pula mukmin.
Mereka mengambil posisi antara mukmin dan kafir yang dalam bahasa arabnya dikenal
dengan istilah al-manzilah bain manzilatain.
6. SYIAH

Syiah secara bahasa artinya pengikut, pendukung sedangkan secara terminology adalah
sebagian kaum muslimin yang dalam bidang spiritual selalu merujuk pada keturunan nabi
Muhamada SAW.
Menurut zahrah syiah muncul pada akhir kepemimpinan ustman bin affan kemudian
tumbuh dan berkembang pada masa pemerintahan Ali bin Abi Tholib.
Berkaitan
dengan
teologi
mereka
memiliki
lima
rukun
iman
yakni
tahid, nubuwah, maad (kepercyaan akan adanya hidup di akherat),imamah dan adL.
7.AHLY SUNAH WAL JAMAAH
Ungkapan Ahl Sunnah wal Jamaah (sering disebut dengan Sunni) dapat dibedakan
menjadi dua pengertian, yaitu umum dan khusus. Sunni dalam pengertian umum adalah
lawan dari Syiah. Dalam artian ini, Mutazilah dan Asariyah masuk dalam golongan

Sunni. Dalam pengertian khusus, Sunni adalah mazhab dalam barisan Asariyah dan
merupakan lawan dari Mutazilah.
Ajaran as ariyah muncul muncul dri keberanian Abu hasan al asy-asy adalah seorang pengikut
mutazilah sampai ia berusia 40 tahun.
Ajaran-ajaran Asyariyah :

1.tuhan dan sifat sifatnya


2.kebebasan dalam berkehendak
3.akal dan wahyu dn kriteria bik dan buruk
4.kedudukan orang yang berdosa
PENGARUH TEOLOGI

Persoalan teologi berawal dari persoalan politik pemerintahan,tidak sedikit


berimbas terhadap tatanan kehidupan masyarakat sosial yang secara tidak langsung ikut
terlibat serta menjadi bagian di dalamnya,berbagai kalangan bersaing untuk
mempertahankan faham mereka,hingga menimbulkan perselisihan di dalam golongan itu
sendiri.
Adapun pengaruh atau imbas dari teologi itu sendiri adalah :
a.terpecahnya umat islam dalam keberagaman sudut pandang
b.kecekcokan dalam suatu golongan
c.timbulnya pembrontakan
d.implikasi dari persoalan politik
e.implikasi aqidah
sumber:
http://afifahnurdiani.blogspot.com/2013/04/makalah-teologi-islam.html
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/32778347/makalah_sejarah_teologi_Islam_-_2libre.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1418027005&Signature=cM4FlI%2FyB
uG0ap3sLUYFQygjlW0%3D

Anda mungkin juga menyukai