LBHK - Haki Merk
LBHK - Haki Merk
Asas konsensualisme
Asas kebebasan berkontrak
Asas Pacta Sunt Servanda
Asas Itikad Baik
Perjanjian
Dalam Pasal 1313 KUHPerdata disebutkan bahwa
perjanjian (overeenkomst) adalah suatu perbuatan
dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan diri
terhadap satu orang lain atau lebih.
Perjanjian
Syarat sahnya perjanjian (pasal 1320 KUHPer)
a. Subyek : pembuat perjanjian
b. Obyek : apa yang dijanjikan oleh masingmasing (isi perjanjian/yang dituju para pihak)
Merek
Pengertian merek dapat ditemukan dalam pasal
1 Angka I Undang-undang Tahun 2001 :
Merek adalah tanda yang berupa gambar,
nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,
susunan warna atau kombinasi dari unsurunsur tersebut yang memiliki daya pembeda
dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
atau jasa.
Merek
Undang-undang Merek
UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun
1992 Nomor 81)
UU Nomor 14 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 19 Tahun 1992
tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 31)
UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun
2001 Nomor 110)
Pasal 43 UU No.15/2001:
Pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi kepada pihak lain dengan
perjanjian bahwa penerima lisensi akan menggunakan merek tersebut
untuk sebagian atau seluruh jenis barang dan jasa;
Perjanjian lisensi wajib dimohonkan pencatatan pada Direktorat Jenderal
dengan biaya dan akibat hukum dari pencatatan , perjanjian lisensi berlaku
terhadap pihak ketiga
Pasal 41:
Pengalihan hak atas merek terdaftar dapat
disertai dengan pengalihan nama baik, reputasi
atau lainnya yang terkait dengan merek tersebut
Hak atas merek jasa terdaftar yang tidak dapat
dipisahkan dari kualitas atau ketrampilan pribadi
pemberi jasa bersangkutan dapat dialihkan
dengan ketentuan harus ada jaminan terhadap
kualitas pemberian jasa.
Merek
Pasal 45 UU No.15 tahun 2001 bahwa dalam suatu
perjanjian lisensi dapat ditentukan bahwa penerima lisensi
diberi wewenang untuk memberikan lisensi lebih lanjut
kepada pihak ketiga.
Pasal 46 UU No.15 Tahun 2001 bahwa penggunaan merek
terdaftar di Indonesia oleh penerima lisensi dianggap sama
dengan penggunaan merek tsb di Indonesia oleh pemilik
merek.
Pembatalan
Pembatalan perjanjian terjadi manakala
syarat-syarat sahnya perjanjian pada ps 1320
tidak terpenuhi
Perjanjian yg tidak memenuhi syarat subyektif
dapat dimintakan pembatalannya kepada
hakim
Perjanjian yg tidak memenuhi syarat obyektif
maka perjanjian itu batal demi hukum.
Perjanjian ini dianggap tidak pernah ada.