Orang dewasa mengeluarkan feses 100-300 gr & 70% air. Feses berasal dari intake air,
makanan (peroral), saliva, cairan lambung & empedu.
Komposisi & bentuk feses tergantung pada proses absorbsi, sekresi & fermentasi.
Walaupun sel cerna berfungsi optimal namun tetap tidak dapat mengabsorbsi seluruh
intake makanan.
Feses normal berwarna kuning ( degradasi pigmen empedu oleh bakteri ), tidak lembek
& tidak keras, bau khas ( Indol, skatol & asam butirat ). Protein yang tidak tercerna
dengan baik menyebabkan bau yang kuat.
Cara Mendapatkan Sampel :
1.
2.
Rectal toucher
3.
Macam Sampel :
1.
2.
Sampel sewaktu
Sampel 24 jam, digunakan untuk pemeriksaan kuantitatif zat tertentu dalam
feses
Feses harus dikumpulkan pada tempat yang bersih, kering, bebas urin,
dipindahkan ke penampung degan menggunakan tounge spatel.
2.
Feses yang masih hangat baik untuk pemeriksaan telur & parasit, tidak boleh
disimpan/dimasukkan dalam almari es.
3.
Feses yang disimpan dalam almari es tidak boleh langsung diperiksa tetapi
sebaiknya dibiarkan dulu pada temperatur ruangan.
4.
5.
6.
7.
Jumlah sampel yang dibutuhkan hanya sebesar ibu jari kaki bayi. Bila ada
mukus atau darah maka sampel diambil dari tempat tersebut karena parasit
biasanya terdapat disitu.
8.
9.
Sembelit
Diare
Darah lendir
Problem makanan
Bukan kuman
: ulkus peptikum, karsinoma, steatorrhoe ( feses degan kadar
lemak yang tinggi )
Frekuensi normal defekasi : 1-2x/hari.
Diare : frekuensi defekasi > 4 x/hari & atau bersifat cair.
Macam diare :
1. Cair : diare sekretorik, diare osmotik, hipermotilitas
2. Steatorrhoe
3. Diare sedikit-sedikit
Diare akut dilakukan pemeriksaan mikroskopik feses.
Bila lekosit >> maka dikultur, bila lekosit (-) / dalam batas normal : kemungkinan
karena virus.
Bila diare menetap selama 1 minggu, diperiksa parasit pada feses, bila tidak dijumpai
parasit maka dilakukan kultur.
1.
Pemeriksaan Makroskopis
Amati sampel yang akan diperiksa & laporkan yang tampak. Bila kurang jelas, feses
dapat diratakan pada kaca obyek & amati degan teliti komponen yang tampak,
misalnya sisa makanan, parasit, benda asing.
1.1. Bentuk & konsistensi
Normal
Abnormal
cair
pensil
kecil-kecil & keras
lembek hitam
Klinis
enteritis
stenosis rektum
spasme colon
perdarahan saluran cerna
Abnormal :
Warna
Klinis
colitis ulcerosa
putih
seatorrhea
merah segar
hemorrhoid, keganasan
dempul/acholik
obstruksi empedu
hitam
melena
Non patologis :
Kuning/kuning hijau pada bayi minum susu tapi terjadi gangguan flora usus
atau minum antibiotika
Hitam atau coklat tua karena makan obat besi, cherry >>
Tanah liat karena intake lemak >> atau pengguna barium untuk X ray
b. Bau
Bau normal karena indol, skatol & asam butirat. Diet mempengaruhi bau, pada
vegetarian bau kurang tajam dibanding diet susu.
Bau abnormal :
- Busuk
- Tengik
- Asam
: darah (-)
ulkus
b. Lendir
Lendir (+) menunjukkan adanya iritasi atau peradangan dinding usus
Lendir pada bagian luar feses
2. Pemeriksaan Mikroskopis
Hal hal yang perlu diperhatikan sebelum mengerjakan pemeriksaan :
1. Pilih sampel yang dicurigai ada kelainan
2. Bila sampel kering, ambil bagian tengah /lunakkan degan garam fisiologis
3. Bila sampel cair, sentrifus 1500 rpm selama 5-10 menit & buat preparat dari
endapannya
Tujuan pemeriksaan :
- Mencari protozoa & telur cacing
- Mencari adanya sel-sel darah, sel ragi & epitel
- Mengetahui sisa-sisa makanan yang tidak tercerna
2.1. Sel-sel darah & epitel
Reagen
Hasil pemeriksaan :
a. Sel epitel
Bila berasal dari sel cerna bagian proksimal : dinding sel sebagian atau
seluruhnya rusak.
Berasal dari bagian distal : dinding sel masih utuh
Normal
Abnormal
: jumlah banyak peradangan sel cerna, misal tifoid, disentri
basiler, colitis ulseratif
Diare tanpa lekosit
c. Eritrosit
Normal (-), bila (+) lesi pada colon, rektu atau anus
d. Makrofag
Sel besar dengan sitoplasma luas, dinding sel tidak teratur & mengandung
vakuola yang berisi benda asing yang difagosit, misal bakteri.
Normal (-), bila (+) sering dijumpai sel lekosit
2.2. Sisa-sisa Makanan
Sisa sayuran
berinti
Feses + 1 tetes asam asetat 30%, tutu kaca penutup serabut bengkak warna
kuning muda
c. Lemak
-
Pemanasan
: feses dibuat preparat, tutup kaca penutup, panaskan di
pemanas spiritus tetesan lemak (+) : asam lemak & lemak netral (+)
Sudan III :
* Sudan III dalam alkohol
penutup, panaskan
: normal
3. Pemeriksaan Kimiawi
3.1. Darah Samar
Metoda : Bensidin Basa, Hema test, Guaiac
Tujuan
Normal
Pemeriksaan Bensidin (+) bila terjadi perubahan warna menjadi hijau sampai biru
(+) palsu : makan daging >>, terapi Fe, Iodium
(-) palsu
3.2. Urobilinogen
Bilirubin pada penderita anemia hemolitik
Telur Ascaris
Lumbricoides
Telur Toxocara sp
Telur Taenia sp
Telur Taenia sp