Tugas Perancangan Siskomsel
Tugas Perancangan Siskomsel
OLEH :
EKA SETIA NUGRAHA
111088022
2009
Data-Data Perancangan dan Asumsi-Asumsi
Data populasi tahun pertama
Populasi total : 1.227.290 jiwa
Jumlah Populasi Income per kapita > Rp. 50
usia % populasi
(jiwa) juta per tahun:
0 – 14 th 14,5 % 177957 30 %
15 – 55 th 69 % 846830 65 %
55 keatas 16,5 % 20000 35 %
Data Topografi daerah
Jaringan
Menggunakan jaringan generasi ketiga (3G) WCDMA
Trafik Forecasting
I. jumlah penduduk
Peramalan jumlah penduduk untuk masa depan merupakan faktor yang sangat penting
dalam perancanaan suatu jaringan. Jumlah penduduk sangat mempengaruhi kebutuhan trafik
yang harus disediakan.
Kebutuhan trafik tergantung pada jumlah pelanggan. Karena jumlah pelanggan
meningkat sesuai laju pertumbuhan penduduk, maka jumlah pelanggan akan meningkat tiap
tahunnya, sehingga trafik pun mengingkat.
Asumsi laju pertumbuhan penduduk adalah tetap yaitu 20 %, maka dari data tabel
penduduk dapat diramalkan jumlah penduduk untuk tahun-tahun berikutnya.
Populasi(tahuni )= populasi( tahuni −1)+0 .3∗populasi(tahun i−1)
Asumsi persentase populasi untuk tiap-tiap golongan usia adalah sama untuk tiap
tahunnya, usia 0-14 th adalah tetap 14,5 % dari total populasi, usia 15-55 adalah tetap 69 %,
dan sisanya usia 55 th keatas adalah tetap 16,5 %.
Usia 0-14 th Usia 55 th keatas
Usia 15-55 th
Tahun Total 14,50% 69% 16,50%
2009 1.227.290 177.957 846.830 202.503
2010 1.411.384 204.651 973.855 232.878
2011 1.623.091 235.348 1.119.933 267.810
2012 1.866.555 270.650 1.287.923 307.982
2013 2.146.538 311.248 1.481.111 354.179
III.Penentuan Daerah/Area
Area terbagi menjadi tujuh, sesuai dengan data topografinya, yaitu :
1. Area industri I : pabrik-pabrik.
2. Area industri II : pabrik-pabrik.
3. Open area I : Persawahan, pepohonan, jogging track
4. Open area II : Persawahan, pepohonan, jogging track
5. Open area III : Persawahan, pepohonan, jogging track
6. Open area IV : Persawahan, pepohonan, jogging track
7. Area pemukiman I : Perumahan, Sekolah, dll.
8. Area pemukiman II : Perumahan, Sekolah, dll.
9. Area pusat : Mal, Office Centre, Town Square
Area-area diatas digolongkan menjadi daerah-daerah yang spesifik lagi sesuai dengan
karakteristik user/pelanggan, yaitu :
Daerah Building yang dikarakteristikkan dengan kondisi pelanggan yang
diam/duduk/berada dalam ruangan. Merupakan daerah yang terdiri dari gedung
bertingkat yang meliputi daerah pemerintahan, perkantoran, dan bisnis dengan
ketinggian bangunan di atas empat lantai.
Daerah Pedestrian yang dikarakteristikkan dengan kondisi pelanggan yang memiliki
mobilitas yang rendah (berjalan kaki atau terjebak dalam kemacetan). Terdiri dari
daerah perumahan, perbelanjaan, daerah di sekitar perkantoran dan bisnis, dan rumah.
Daerah Vehicular yang dikarakteristikkan dengan kondisi pelanggan yang memiliki
mobilitas yang tinggi (di jalan tol atau yang tidak terjebak dalam kemacetan).
Merupakan jalur lalu lintas dengan trafik rendah dan sedang, daerah dengan kontur
sedikit berbukit, dan daerah pinggiran kota.
Penentuan daerah :
1. Area pemukiman (Perumahan, Sekolah, dll) dan Area industri (pabrik-pabrik)
digolongkan kedalam daerah Building
2. Area pusat (Mal, Office Centre, Town Square) digolongkan kedalam daerah
Pedestrian.
3. Open area I (jalan tol, daerah pinggiran kota, pesawahan, pepohonan, jogging track)
digolongkan dengan daerah vehicular
Pada layanan 3G ini 70 % trafik berasal dari trafik suara, dan sisanya 30 % adalah
trafik data.
Persentase trafik tiap daerah
Jenis layanan building pedestrian Vehicular
Suara 70 % 70 % 70 %
Data 30 % 30 % 30 %
IV. Perhitungan Offered Bit Quantity (OBQ) tiap daerah dengan asumsi kasus tiap
daerah memiliki cirri seperti salah satu daerah berikut.
1. Daerah Building (URBAN)
Dari tabel peramalan jumlah calon pelanggan WCDMA, dapat diketahui bahwa
jumlah pelanggan layanan WCDMA sampai dengan tahun 2013 diperkirakan sebesar
515.706 pelanggan
Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah building untuk satu frekuensi carrier adalah :
2000 Kbps/sel
=
1910,042 Kbps/km2
= 1,047097 km2/sel
Luas Area Building
ΣSelbuilding =
Luas cakupan satu sel
57,79 km2
= 1,047097 km2 = 55 sel
Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah pedestrian untuk satu frekuensi carrier adalah :
2000 Kbps/sel
=
862,2858 Kbps/km2
= 2,319417km2/sel
2000 Kbps/sel
=
317,4282 Kbps/km2
= 6,300637 km2/sel
4. (Sub Urban)III
Dari bagian sebelumnya telah diketahui bahwa :
Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah pedestrian untuk satu frekuensi carrier adalah :
Luas cakupan satu sel Kapasitas informasi tiap sel
= Offerred Bit Quantity (OBQ)
2000 Kbps/sel
=
1249,037 Kbps/km2
= 1,601233km2/sel
Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah pedestrian untuk satu frekuensi carrier adalah :
= 3,547319 km2/sel
Luas Area Pedestrian
ΣSelpedestrian =
Luas cakupan satu sel
50,06 km2
= = 14,11206
3,547319 km2
Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah pedestrian untuk satu frekuensi carrier adalah :
2000 Kbps/sel
=
368,6545 Kbps/km2
= 5,425133km2/sel
Luas Area Vehicular
ΣselVehicular =
Luas cakupan satu sel
76,56 km2
= = 14,1121
5,425133 km2
Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah pedestrian untuk satu frekuensi carrier adalah :
2000 Kbps/sel
=
395,2285 Kbps/km2
= 5,060364km2/sel
Luas Area Vehicular
ΣSelVehicular =
Luas cakupan satu sel
63,48 km2
= = 12,54455
5,060364 km2
Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah pedestrian untuk satu frekuensi carrier adalah :
2000 Kbps/sel
=
310,1188Kbps/km2
= 6,449141km2/sel
Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah pedestrian untuk satu frekuensi carrier adalah :
2000 Kbps/sel
=
282,1584 Kbps/km2
= 7,83836km2/sel
Luas Area Vehicular
ΣSelVehicular =
Luas cakupan satu sel
55,66 km2
= = 7,8383
7,83836 km2
Untuk menghitung path loss maksimum, maka untuk daerah Building akan digunakan
model propagasi Cost 231 Walfisch-Ikegami, untuk daerah pedestrian akan digunakan
model propagasi Cost 231-Hata, untuk daerah Vehicular akan digunakan model propagasi
IMT-2000 (FPLMTS) dan frekuensi pembawa yang akan digunakan pada arah reverse
adalah 1922,5 Mhz untuk frekuensi pembawa yang pertama pada mode FDD.
Dari perhitungan total path loss untuk daerah building, pedestrian, dan vehicular di atas
terlihat bahwa path loss yang terjadi pada pelanggan di ujung site pada masing-masing
daerah memiliki harga yang lebih kecil dari path loss maksimum yang diperbolehkan
menurut standar WCDMA [7].
Receiver (Mobile)
Effective receiver sensitivity -124.2 dBm Total noise + interference – processing gain +
Eb/No
Body loss 3 dB
Mobile Antenna Gain 0 dBi
Dari tabel di atas :
Sensitifitas penerima (MS) yang akan digunakan, S = - 124,2 dBm
RSL diambil = - 120 dBm sehingga terdapat selisih = -4,2 dBm yang digunakan
sebagai margin.
Gain penerima (MS), Gr = 0 dB
Rugi-rugi pada penerima, Lfr = 3 dB
Rugi-rugi pada pengirim, Lft = 2 dB
GantBTS = 18 dBi
Frekuensi carrier, f = 2112,5 Mhz (frekuensi DL pertama pada mode FDD)
Tinggi mobile unit, hm = 1,5 m
Tinggi antena BTS, hb = 40 m
Apabila diinginkan untuk sinyal suara dengan BER = 10-4, dengan modulasi
QPSK, maka diperoleh Eb/No sekitar 7 dB.Kemudian akan dibandingkan dengan
nilai Eb/No pada MS dimana :
Noise Figure MS = 5 dB
Bit Rate WCDMA = 2 Mbps
PRX masing-masing daerah = PTX – Lp = - 133,25 dBm
Sehingga dapat dihitung nilai Eb/No untuk layanan suara dengan persamaan
Eb/No = PRX – 10log BR – ( - 204 dBw + NF )
= - 133,25 – 10log (2.106) – ( - 204 + 5 )
= 3,23
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa Eb/No yang diperoleh user berada di
bawah nilai Eb/No minimum untuk layanan suara yaitu 7 dB. Namun hal ini akan diatasi
oleh mekanisme fast loop power control yang memiliki dynamic range sekitar 2 dB [3]
dan adanya fast fading margin sebesar 4 dB. Sehingga dengan adanya hal tersebut, maka
nilai Eb/No yang diperoleh user akan melebihi nilai Eb/No minimum untuk layanan suara.
I II III IV I II III IV
Luas daerah( km2) 57,79 36,37 98,8 22,54 50,06 76,56 63,48 50,56 55,56
Kepadatan pelanggan 3141 1418 522 2054 927 606 649 509 464
2
user/km
OBQ(Kbps/km2) 1910 862 317,43 1249 563,8 368,7 395,2 310,1 282,2
Luas sel(km2) 1,047 2,32 6,30 1,60 3,55 5,43 5,06 6,45 7,83
Jumlah sel 55 15 16 14 14 14 13 7 8
Jari-jari sel (km) 0,58 1,04 1,04 1,04 1,04 1,4 1,4 1,4 1,4