Anda di halaman 1dari 24

TUGAS PERANCANGAN

JARINGAN 3G W-CDMA DI KABUPATEN KLATEN


SISTEM KOMUNIKASI SELULAR

OLEH :
EKA SETIA NUGRAHA
111088022

FAKULTAS ELEKTRO DAN KOMUNIKASI


INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
BANDUNG

2009
Data-Data Perancangan dan Asumsi-Asumsi
Data populasi tahun pertama
Populasi total : 1.227.290 jiwa
Jumlah Populasi Income per kapita > Rp. 50
usia % populasi
(jiwa) juta per tahun:
0 – 14 th 14,5 % 177957 30 %
15 – 55 th 69 % 846830 65 %
55 keatas 16,5 % 20000 35 %
Data Topografi daerah

Area Industri (pabrik


Open
–pabrik)
area: Persawahan, pepohonan, jogging
Perumahan,
track, Sekolah, dll,
AREA I AREA IV AREA II

Open area: Persawahan, pepohonan,


Mal, Office
jogging
Centre,
track,
Town Square
AREAI Perumahan, Sekolah, dll,
Open area: Persawahan, pepohonan, jogging track, Jalan Art
AREA I
AREA III
AREA II
Open area: Persawahan, pepohonan, jogging track, JalanArea
ArteriIndustri
ke/dari(pabrik
luar kota,
–pabrik)
dll
AREA II AREA II

total area : 665,56 km2


asumsi : area industri :10% total area =66,56 km2
perumahan, sekolah, dll : 25 % total area = 166,4 km2
open area : 62 % total area = 412,6 km2
Mal, office, town square : 8% total area = 53,2 km2
: 100 %
Jenis layanan
Jenis layanan bitrate uplink dan bitrate downlink
Suara 12.2 Kbps
Data 144 Kbps

Jaringan
Menggunakan jaringan generasi ketiga (3G) WCDMA

Trafik Forecasting
I. jumlah penduduk
Peramalan jumlah penduduk untuk masa depan merupakan faktor yang sangat penting
dalam perancanaan suatu jaringan. Jumlah penduduk sangat mempengaruhi kebutuhan trafik
yang harus disediakan.
Kebutuhan trafik tergantung pada jumlah pelanggan. Karena jumlah pelanggan
meningkat sesuai laju pertumbuhan penduduk, maka jumlah pelanggan akan meningkat tiap
tahunnya, sehingga trafik pun mengingkat.
Asumsi laju pertumbuhan penduduk adalah tetap yaitu 20 %, maka dari data tabel
penduduk dapat diramalkan jumlah penduduk untuk tahun-tahun berikutnya.
Populasi(tahuni )= populasi( tahuni −1)+0 .3∗populasi(tahun i−1)
Asumsi persentase populasi untuk tiap-tiap golongan usia adalah sama untuk tiap
tahunnya, usia 0-14 th adalah tetap 14,5 % dari total populasi, usia 15-55 adalah tetap 69 %,
dan sisanya usia 55 th keatas adalah tetap 16,5 %.
Usia 0-14 th Usia 55 th keatas
Usia 15-55 th
Tahun Total 14,50% 69% 16,50%
2009 1.227.290 177.957 846.830 202.503
2010 1.411.384 204.651 973.855 232.878
2011 1.623.091 235.348 1.119.933 267.810
2012 1.866.555 270.650 1.287.923 307.982
2013 2.146.538 311.248 1.481.111 354.179

II. jumlah pelanggan


Persentase jumlah pelanggan untuk tiap golongan usia meningkat tiap tahunnya
dihitung dari populasi golongan usia masing-masing (target/asumsi).
Usia 0-14 tahun
total Jumlah pelanggan Jumlah pelanggan
tahun Usia 0-14 th
populasi (%) (jiwa)
2009 1227290 177957 2% 3559
2010 1411384 204651 4% 8186
2011 1623091 235348 4% 9414
2012 1866555 270650 6% 16239
2013 2146538 311248 7% 21787

Usia 15-55 tahun


total Jumlah pelanggan Jumlah pelanggan
tahun Usia 15-55 th
populasi (%) (jiwa)
2009 1227290 846830 10% 848683
2010 1411384 973855 15% 146078
2011 1623091 1119933 20% 223987
2012 1866555 1287923 26% 334860
2013 2146538 1481111 30% 444333

Usia 55 tahun keatas


total Usia 55 th Jumlah pelanggan Jumlah pelanggan
tahun
populasi keatas (%) (jiwa)
2009 1227290 202503 3% 94317
2010 1411384 232878 5% 165908
2011 1623091 267810 9% 257503
2012 1866555 307982 11% 384977
2013 2146538 354179 14% 515706

Peningkatan jumlah pelanggan WCDMA


total Jumlah pelanggan Jumlah pelanggan
tahun
populasi (jiwa) (%)
2009 1227290 94317 7,685
2010 1411384 165908 11,755
2011 1623091 257503 15,865
2012 1866555 384977 20,625
2013 2146538 515706 24,025

III.Penentuan Daerah/Area
Area terbagi menjadi tujuh, sesuai dengan data topografinya, yaitu :
1. Area industri I : pabrik-pabrik.
2. Area industri II : pabrik-pabrik.
3. Open area I : Persawahan, pepohonan, jogging track
4. Open area II : Persawahan, pepohonan, jogging track
5. Open area III : Persawahan, pepohonan, jogging track
6. Open area IV : Persawahan, pepohonan, jogging track
7. Area pemukiman I : Perumahan, Sekolah, dll.
8. Area pemukiman II : Perumahan, Sekolah, dll.
9. Area pusat : Mal, Office Centre, Town Square
Area-area diatas digolongkan menjadi daerah-daerah yang spesifik lagi sesuai dengan
karakteristik user/pelanggan, yaitu :
 Daerah Building yang dikarakteristikkan dengan kondisi pelanggan yang
diam/duduk/berada dalam ruangan. Merupakan daerah yang terdiri dari gedung
bertingkat yang meliputi daerah pemerintahan, perkantoran, dan bisnis dengan
ketinggian bangunan di atas empat lantai.
 Daerah Pedestrian yang dikarakteristikkan dengan kondisi pelanggan yang memiliki
mobilitas yang rendah (berjalan kaki atau terjebak dalam kemacetan). Terdiri dari
daerah perumahan, perbelanjaan, daerah di sekitar perkantoran dan bisnis, dan rumah.
 Daerah Vehicular yang dikarakteristikkan dengan kondisi pelanggan yang memiliki
mobilitas yang tinggi (di jalan tol atau yang tidak terjebak dalam kemacetan).
Merupakan jalur lalu lintas dengan trafik rendah dan sedang, daerah dengan kontur
sedikit berbukit, dan daerah pinggiran kota.
Penentuan daerah :
1. Area pemukiman (Perumahan, Sekolah, dll) dan Area industri (pabrik-pabrik)
digolongkan kedalam daerah Building
2. Area pusat (Mal, Office Centre, Town Square) digolongkan kedalam daerah
Pedestrian.
3. Open area I (jalan tol, daerah pinggiran kota, pesawahan, pepohonan, jogging track)
digolongkan dengan daerah vehicular

Perancangan dengan ini menggunakan beberapa asumsi:


1. Pengguna handset 3G W-CDMA adalah usia 14 – 55 Tahun.
2. Distribusi market pada daerah perencanaan sebagai berikut:
 Urban : 35 %
 Sub Urban I : 10%
 Sub Urban II : 10%
 Sub Urban III : 9 %
 Sub Urban IV : 9 %
 Rural I : 9 %
 Rural II : 8%
 Rural III : 5%
 Rural IV : 5%
3. Persentase pengguna layanan suara dan data
 Layanan suara 70 %
 Layanan data 30%
4. Factor pertumbuhan pelanggan adalah 0,2

Metode Perhitungan Trafik


Memprediksikan jumlah trafik merupakan hal yang sangat penting dalam perencanaan
jaringan 3G WCDMA. Dengan mengetahui berapa trafiknya maka dapat direncanakan berapa
kapasitas maksimum jaringan yang akan dibangun
Dalam memperhitungkan trafik dapat menggunakan Offered Bit Quantity (OBQ). Hal
ini dikarenakan layanan WCDMA berhubungan dengan data dan tidak terbatas hanya pada
layanan suara saja. Oleh sebab itu tidak digunakan satuan erlang.

Estimasi kebutuhan trafik


Jenis layanan yang diberikan pada jaringan 3G ini adalah layanan suara dengan
kecepatan 12.2 Kbps dan data dengan kecepatan maksimum 144 Kbps.
Bitrate user tiap layanan
Jenis layanan bitrate uplink dan bitrate downlink
Suara 12.2 Kbps
Data 144 Kbps

Pada layanan 3G ini 70 % trafik berasal dari trafik suara, dan sisanya 30 % adalah
trafik data.
Persentase trafik tiap daerah
Jenis layanan building pedestrian Vehicular
Suara 70 % 70 % 70 %
Data 30 % 30 % 30 %

Asumsi untuk nilai BHCA (Busy Hour Call Attempt)


Jenis layanan building pedestrian Vehicular
Suara 0.9 0.8 0.4
Data 0.2 0.2 0.2
Asumsi untuk lama panggilan efektif untuk tiap layanan (Call Duration [Sec])

Jenis layanan building pedestrian Vehicular


Suara 60 60 60
Data 200 200 200

IV. Perhitungan Offered Bit Quantity (OBQ) tiap daerah dengan asumsi kasus tiap
daerah memiliki cirri seperti salah satu daerah berikut.
1. Daerah Building (URBAN)
Dari tabel peramalan jumlah calon pelanggan WCDMA, dapat diketahui bahwa
jumlah pelanggan layanan WCDMA sampai dengan tahun 2013 diperkirakan sebesar
515.706 pelanggan

Dari bagian sebelumnya telah diketahui bahwa :

∑ User = 515.706 x 35 % = 181.497 pelanggan


Luasbuilding = 57,79 km2
Kepadatan User/km2 = 181.497 user / 57,79 km2 = 3.141 user/km2

∑ OBQ Layanan = σ x p x d x BHCA x BW (bps/km2)


Dimana :
σ : kepadatan pelanggan potensial dalam suatu daerah [user/km2]
p : penetrasi pengguna tiap layanan
d : lama panggilan efektif [s]
BHCA : Busy Hour Call Attempt [call/s]
BW : bandwidth tiap layanan [Kbps]

Hasil perhitungan OBQ daerah Building


Service User/km2 Penetrasi Lama Pang BHCA BW Lay. ∑ OBQ layan
Type Layanan Efektif (s) (Kbps)
an
Voice 20.347 0.70 60 0,9 12,2 1448503,56
Data 20.347 0.30 200 0.2 144 5427648
∑ OBQ building total = 6876152Kbit/hour/km2
= 1910,042 Kbps/km2

Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah building untuk satu frekuensi carrier adalah :

Kapasitas informasi tiap sel


Luas cakupan satu sel =
Offerred Bit Quantity (OBQ)

2000 Kbps/sel
=
1910,042 Kbps/km2

= 1,047097 km2/sel
Luas Area Building
ΣSelbuilding =
Luas cakupan satu sel
57,79 km2
= 1,047097 km2 = 55 sel

2. Daerah Pedestrian (Sub Urban)I


Dari bagian sebelumnya telah diketahui bahwa :

∑ User = 515.706 x 10 % =51.571 pelanggan


Luaspedestrian = 36,37 km2
Kepadatan User/km2 = 51.571 user / 36,37 km2 = 1.418 user/km2
Hasil perhitungan OBQ daerah Pedestrian
Service User/km2 Penetrasi Lama Pang BHCA BW Lay. ∑ OBQ layanan
Type Layanan Efektif (s) (Kbps)
Voice 1.418 0.70 60 0,8 12,2 653924,88

Data 1.418 0.30 200 0.2 144 2450304

∑ OBQ building total = 3104229 Kbit/hour/km2


= 862,2858 Kbps/km2

Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah pedestrian untuk satu frekuensi carrier adalah :

Luas cakupan satu sel Kapasitas informasi tiap sel


= Offerred Bit Quantity (OBQ)

2000 Kbps/sel
=
862,2858 Kbps/km2

= 2,319417km2/sel

Luas Area Pedestrian


ΣSelpedestrian =
Luas cakupan satu sel
36,37,79 km2
= = 15,68067
2,319417 km2

3. Daerah Pedestrian (Sub Urban)II


Dari bagian sebelumnya telah diketahui bahwa :

∑ User = 515.706 x 10 % =51.571 pelanggan


Luaspedestrian = 98,8 km2
Kepadatan User/km2 = 51.571 user / 98,8 km2 = 522 user/km2

Hasil perhitungan OBQ daerah Pedestrian


Service User/km2 Penetrasi Lama Pang BHCA BW Lay. ∑ OBQ layanan
Type Layanan Efektif (s) (Kbps)
Voice 522 0.70 60 0,8 12,2 240725,52

Data 522 0.30 200 0.2 144 902016

∑ OBQ building total = 1142742 Kbit/hour/km2


= 317,4282 Kbps/km2
Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah pedestrian untuk satu frekuensi carrier adalah :

Luas cakupan satu sel Kapasitas informasi tiap sel


= Offerred Bit Quantity (OBQ)

2000 Kbps/sel
=
317,4282 Kbps/km2

= 6,300637 km2/sel

Luas Area Pedestrian


ΣSelpedestrian =
Luas cakupan satu sel
98,8 km2
= = 15,68095
6,300637 km2

4. (Sub Urban)III
Dari bagian sebelumnya telah diketahui bahwa :

∑ User = 515.706 x 9 %= 46.413 pelanggan


Luasvehicular = 22,54 km2
Kepadatan User/km2 = 190.811 user / 39,43 km2 = 2.054 user/km2

Hasil perhitungan OBQ daerah Pedestrian


Service User/km2 Penetrasi Lama Pang BHCA BW Lay. ∑ OBQ layanan
Type Layanan Efektif (s) (Kbps)
Voice 2.054 0.70 60 0,4 12,2 947222,64
Data 2.054 0.30 156 0.2 144 3549312

∑ OBQ building total = 4496535Kbit/hour/km2


= 1249,037Kbps/km2

Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah pedestrian untuk satu frekuensi carrier adalah :
Luas cakupan satu sel Kapasitas informasi tiap sel
= Offerred Bit Quantity (OBQ)

2000 Kbps/sel
=
1249,037 Kbps/km2

= 1,601233km2/sel

Luas Area Pedestrian


ΣSelpedestrian =
Luas cakupan satu sel
22,54 km2
= = 14,07665
1,60123 km2

5. Daerah Pedestrian (Sub Urban)IV


Dari bagian sebelumnya telah diketahui bahwa :

∑ User = 515.706 x 10 % =46.414 pelanggan


Luaspedestrian = 50,06 km2
Kepadatan User/km2 = 51.571 user / 50,06 km2 = 927,16 user/km2
Hasil perhitungan OBQ daerah Pedestrian
Service User/km2 Penetrasi Lama Pang BHCA BW Lay. ∑ OBQ layanan
Type Layanan Efektif (s) (Kbps)
Voice 927,16 0.70 60 0,8 12,2 427569,1056

Data 927,16 0.30 200 0.2 144 1602132,48

∑ OBQ building total = 2029702 Kbit/hour/km2


= 563,806 Kbps/km2

Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah pedestrian untuk satu frekuensi carrier adalah :

Luas cakupan satu sel Kapasitas informasi tiap sel


= Offerred Bit Quantity (OBQ)
2000 Kbps/sel
=
563,806 Kbps/km2

= 3,547319 km2/sel
Luas Area Pedestrian
ΣSelpedestrian =
Luas cakupan satu sel
50,06 km2
= = 14,11206
3,547319 km2

6. Daerah Vehicular ( RURAL) I


Dari bagian sebelumnya telah diketahui bahwa :

∑ User = 515.706 x 10 % =46.414 pelanggan


Luaspedestrian = 76,56 km2
Kepadatan User/km2 = 51.571 user / 98,8 km2 = 606,24 user/km2

Hasil perhitungan OBQ daerah Vehicular


Service User/km2 Penetrasi Lama Pang BHCA BW Lay. ∑ OBQ layanan
Type Layanan Efektif (s) (Kbps)
Voice 606,24 0.70 60 0,8 12,2 279573,6384

Data 606,24 0.30 200 0.2 144 1047582,72

∑ OBQ building total = 1327156 Kbit/hour/km2


= 368,6545Kbps/km2

Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah pedestrian untuk satu frekuensi carrier adalah :

Luas cakupan satu sel Kapasitas informasi tiap sel


= Offerred Bit Quantity (OBQ)

2000 Kbps/sel
=
368,6545 Kbps/km2

= 5,425133km2/sel
Luas Area Vehicular
ΣselVehicular =
Luas cakupan satu sel
76,56 km2
= = 14,1121
5,425133 km2

7. Daerah Vehicular ( RURAL) II


Dari bagian sebelumnya telah diketahui bahwa :

∑ User = 515.706 x 9 % =41.256 pelanggan


Luaspedestrian = 63,48 km2
Kepadatan User/km2 = 51.571 user / 98,8 km2 = 649,94 user/km2

Hasil perhitungan OBQ daerah Vehicular


Service User/km2 Penetrasi Lama Pang BHCA BW Lay. ∑ OBQ layanan
Type Layanan Efektif (s) (Kbps)
Voice 649,94 0.70 60 0,8 12,2 299726,3304

Data 649,94 0.30 200 0.2 144 1123096,32

∑ OBQ building total = 1422823 Kbit/hour/km2


= 395,2285Kbps/km2

Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah pedestrian untuk satu frekuensi carrier adalah :

Luas cakupan satu sel Kapasitas informasi tiap sel


= Offerred Bit Quantity (OBQ)

2000 Kbps/sel
=
395,2285 Kbps/km2

= 5,060364km2/sel
Luas Area Vehicular
ΣSelVehicular =
Luas cakupan satu sel
63,48 km2
= = 12,54455
5,060364 km2

8. Daerah Vehicular ( RURAL) III


Dari bagian sebelumnya telah diketahui bahwa :

∑ User = 515.706 x 5 % =25.785 pelanggan


Luaspedestrian = 50,56 km2
Kepadatan User/km2 = 25.785 user / 102,86 km2 = 509,98 user/km2
Hasil perhitungan OBQ daerah Vehicular
Service User/km2 Penetrasi Lama Pang BHCA BW Lay. ∑ OBQ layanan
Type Layanan Efektif (s) (Kbps)
Voice 509,98 0.70 60 0,8 12,2 235182,3768

Data 509,98 0.30 200 0.2 144 881245,44

∑ OBQ building total = 1116428 Kbit/hour/km2


= 310,1188Kbps/km2

Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah pedestrian untuk satu frekuensi carrier adalah :

Luas cakupan satu sel Kapasitas informasi tiap sel


= Offerred Bit Quantity (OBQ)

2000 Kbps/sel
=
310,1188Kbps/km2

= 6,449141km2/sel

Luas Area Vehicular


ΣSelVehicular =
Luas cakupan satu sel
50,56 km2
= = 7,839804
6,449141km 2

9. Daerah Vehicular ( RURAL) IV


Dari bagian sebelumnya telah diketahui bahwa :

∑ User = 515.706 x 5 % =25.785 pelanggan


Luaspedestrian = 55,66 km2
Kepadatan User/km2 = 25.785 user / 55,66km2 = 464 user/km2

Hasil perhitungan OBQ daerah Vehicular


Service User/km2 Penetrasi Lama Pang BHCA BW Lay. ∑ OBQ layanan
Type Layanan Efektif (s) (Kbps)
Voice 464 0.70 60 0,8 12,2 213978,24

Data 464 0.30 200 0.2 144 801792

∑ OBQ building total = 1015770 Kbit/hour/km2


= 282,1584 Kbps/km2

Jumlah sel yang dibutuhkan di daerah pedestrian untuk satu frekuensi carrier adalah :

Luas cakupan satu sel Kapasitas informasi tiap sel


= Offerred Bit Quantity (OBQ)

2000 Kbps/sel
=
282,1584 Kbps/km2

= 7,83836km2/sel
Luas Area Vehicular
ΣSelVehicular =
Luas cakupan satu sel
55,66 km2
= = 7,8383
7,83836 km2

VII.Perhitungan Link Budget


Pada perencanaan jaringan WCDMA ini, parameter link budget yang akan dianalisis
path loss maksimum dan rekonfigurasi jaringan apabila diperlukan. Langkah ini diambil
karena untuk parameter link budget yang lain (daya pancar, gain, fading margin, dan lain
sebagainya baik dari sisi MS maupun BTS) akan disesuaikan dengan standar seperti yang
terdapat pada tabel reverse dan forward link budget. Hasil estimasi path loss maksimum
akan dibandingkan dengan path loss maksimum yang diijinkan yang terdapat pada tabel.
1. Reverse Link Budget
Data teknis yang digunakan dalam perhitungan reverse link budget (uplink) pada
layanan WCDMA ditunjukkan pada tabel di bawah ini :
Referensi link budget dengan AMR
layanan voice 12,2 Kbps, 120 km/jam, user di dalam kendaraan dengan soft handover.
Transmitter (Mobile Station)
a Maximum mobile Tx power (dBm) 21
b Mobile antenna gain (dBi) 0
c Body / orientation loss (dB) 3
d EIRP 18 d=a+b-c
Receiver (Base Station)
e Thermal noise density (dBm/Hz) -174
f BS receiver noise figure (dB) 5
g Receiver noise density (dBm/Hz) -169 g=e+f
h Receiver noise power (dBm) -103.2 h = g + 10log(3840000)
i Interference margin (50 % loading) (dB) 3
j Receiver interference power (dBm) -103.2 j = 10 log[10(h+i)/10 - 10(h/10)]
k Total effective noise + interference (dBm) -100.2 k = 10 log[10(h/10) + 10(j/10)]
l Processing gain (dB) 25 l = 10 log[3840/12.2]
m Required Eb/No (dB) 5
n Receiver sensitivity (dBm) -120.2 n=m–l+k
o BS antenna gain (dBi) 18
p BS cable/connection losses (dB) 2
q Fast fading margin (dB) 0
r Max. path loss (dB) 154.2 r=d–n+o–p-q
Coverage probability 95
Standard deviation for log normal fading (dB) 7
Propagation model exponent 3.52
s Log normal fading margin (dB) 7.3
t Soft handoff gain (dB), multi-cell 3
u Penetration loss in car (dB) 8
v Allowable propagation loss for cell range (dB) 141.9 v=r–s+t-u

Referensi link budget


untuk layanan data real time 144 Kbps (3km/jam, indoor user)
Transmitter (Mobile Station)
a Maximum mobile Tx power (dBm) 24
b Mobile antenna gain (dBi) 2
c Body / orientation loss (dB) 0
d EIRP 26 d=a+b-c

Receiver (Base Station)


e Thermal noise density (dBm/Hz) -174
f BS receiver noise figure (dB) 5
g Receiver noise density (dBm/Hz) -169 g=e+f
h Receiver noise power (dBm) -103.2 h = g + 10 log(3840000)
i Interference margin (50 % loading) (dB) 3
j Receiver interference power (dBm) -103.2 j = 10 log[10(h+i)/10 - 10(h/10)]
k Total effective noise + interference (dBm) -100.2 k = 10 log[10(h/10) + 10(j/10)]
l Processing gain (dB) 14.3 l = 10 log[3840/144]
m Required Eb/No (dB) 1.5
n Receiver sensitivity (dBm) -113.0 n=m–l+k
o BS antenna gain (dBi) 18
p BS cable/connection losses (dB) 2
q Fast fading margin (dB) 4
r Max. path loss (dB) 151 r=d–n+o–p-q
Coverage probability 80
Standard deviation for log normal fading (dB) 12
Propagation model exponent 3.52
s Log normal fading margin (dB) 4.2
t Soft handoff gain (dB), multi-cell 2
u Indoor penetration loss (dB) 15
v Allowable propagation loss for cell range (dB) 133.8 v=r–s+t-u

Referensi link budget


untuk layanan data non real time 384 Kbps (3 km/jam, outdoor user)
Transmitter (Mobile Station)
a Maximum mobile Tx power (dBm) 24
b Mobile antenna gain (dBi) 2
c Body / orientation loss (dB) 0
d EIRP 26 d=a+b-c

Receiver (Base Station)


e Thermal noise density (dBm/Hz) -174
f BS receiver noise figure (dB) 5
g Receiver noise density (dBm/Hz) -169 g=e+f
h Receiver noise power (dBm) -103.2 h = g + 10 log(3840000)
i Interference margin (50 % loading) (dB) 3
j Receiver interference power (dBm) -103.2 j = 10 log[10(h+i)/10 - 10(h/10)]
k Total effective noise + interference (dBm) -100.2 k = 10 log[10(h/10) + 10(j/10)]
l Processing gain (dB) 10 l = 10 log[3840/384]
m Required Eb/No (dB) 1
n Receiver sensitivity (dBm) -109.2 n=m–l+k
o BS antenna gain (dBi) 18
p BS cable/connection losses (dB) 2
q Fast fading margin (dB) 4
r Max. path loss (dB) 147.2 r=d–n+o–p-q
Coverage probability 95
Standard deviation for log normal fading (dB) 7
Propagation model exponent 3.52
s Log normal fading margin (dB) 7.3
t Soft handoff gain (dB), multi-cell 0
u Penetration loss in car (dB) 0
v Allowable path loss for cell range (dB) 139.9 v=r–s+t-u
Berdasarkan pada tabel di atas, diketahui bahwa :
 Allowable path loss untuk layanan voice 12,2 Kbps adalah sebesar 141,9 dB
 Allowable path loss untuk layanan data 144 Kbps adalah sebesar 133,8 dB

Untuk menghitung path loss maksimum, maka untuk daerah Building akan digunakan
model propagasi Cost 231 Walfisch-Ikegami, untuk daerah pedestrian akan digunakan
model propagasi Cost 231-Hata, untuk daerah Vehicular akan digunakan model propagasi
IMT-2000 (FPLMTS) dan frekuensi pembawa yang akan digunakan pada arah reverse
adalah 1922,5 Mhz untuk frekuensi pembawa yang pertama pada mode FDD.

1. Daerah Building (DAERAH URBAN)


Perhitungan path loss maksimum pada daerah ini akan menggunakan model Cost 231
Walfisch-Ikegami [3] dengan parameter :
Frekuensi carrier, f = 1922,5 Mhz
Radius sel, d = 0,58km
Tinggi mobile unit, hm = 1,5 m
Tinggi antena BTS, hb = 40 m
Tinggi atap gedung, hr = ( tinggi satu lantai x jumlah lantai) + tinggi atap
=3x7+3
= 24 m
Jarak antar gedung, b = 50 m
Lebar jalan, w = 25 m
Incident angle relative to the street, Ø = 90o
Δhm = hr – hm = 24 – 1,5 = 22,5 m
Δhb = hb - hr = 40 – 24 = 16 m
Lo = 4 – 0,114 (Ø – 55o) (dB) untuk : 55o≤Ø ≤90o. Sehingga Lo = 0,01 dB
Lbsh = - 18 log (1 + Δhb) , untuk hb > hr. Sehingga Lbsh = - 22,14 dB
Ka = 54 untuk hb > hr
Kd = 18 – [(15 Δhb)/ Δhm] , untuk hb ≥ hr . Sehingga Kd = 7,33
Kf = -4 + 0,7 [(f/925) -1], untuk kota menengah dengan kerapatan pohon sedang.
Sehingga Kf = - 3,24
Persamaan model Cost 231 Walfisch-Ikegami :
LCWI = Lbuilding = Lfs + Lrts + Lms (dB)
Dimana :
Lfs = Free space loss
Lrts = Rooftop to street diffraction and scatter loss
Lms = Multiscreen (multiscatter) loss
Untuk Free space loss (Lfs) :
Lfs = 32,4 + 20 log d (km) + 20 log f (Mhz)
= 32,4 + 20 log 0,58+ 20 log 1922,5
= 93,347 dB
Untuk Rooftop to street diffraction and scatter loss (Lrts) :
Lrts = - 16,9 – 10log w + 10log f + 20log Δhm + Lo (dB)
= - 16,9 – 10log 25 + 10log 1922,5 + 20log 22,5 + 0,01
= 29,01 dB
Untuk Multiscreen (multiscatter) loss (Lms):
Lms = Lbsh + ka + kd log d + kf log f – 9 log b(dB)
= - 22,14 + 54 + 7,33 log 0,58 – 3,24 log 1922,5 – 9 log 50
= 4,2 dB
Sehingga total path loss pada daerah Building (Lbuilding total):
Lbuilding total = Lfs + Lrts + Lms (dB)
= 126,65 dB
2. Daerah Pedestrian ( Sub Urban I,II,III,IV )
Perhitungan path loss maksimum pada daerah ini akan menggunakan model Cost 231-
Hata dengan persamaan [23]:
LCHpedestr = 46,3 + 33,9log f – 13,82log hb + ( 44,9 – 6,55log hb ) log d + c
Dari perhitungan sebelumnya telah diketahui bahwa :
Frekuensi carrier, f = 1922,5 Mhz
Asumsi tinggi antenaBTS, hb = 40 m
Radius sel, d = 1,05 km
Parameter c untuk daerah pedestrian, c = -15
Sehingga total path loss untuk daerah pedestrian adalah :
LCH = 46,3 + 33,9log f – 13,82log hb + ( 44,9 – 6,55log hb ) log d + c (dB)
= 46,3 + 33,9log 1922,5 – 13,82log 40 + (44,9 – 6,55log 40 ) log 1,05 + (-15)
= 120,91 dB

3. Daerah Vehicular (RURAL I,II,III,IV)


Perhitungan path loss maksimum pada daerah ini akan menggunakan model IMT-
2000 (FPLMTS) dengan persamaan [3] :
Lv = 40 (1 – 0,04 Δhb ) log d – 18 log Δhb + 21 log f + 80 (dB)
Dimana :
Frekuensi carrier, f = 1922,5 Mhz
Radius sel, d = 1,4 km
Δhb adalah ketinggian antenna BTS yang diukur dari tinggi atap atau puncak obstacle
rata-rata. Asumsi hr = 24
Sehingga Δhb = hb - hr = 40 – 24 = 16 m
Sehingga total path loss untuk daerah vehicular adalah :
Lv = 40 (1 – 0,04 Δhb ) log d – 18 log Δhb + 21 log f + 80 (dB)
= 40 (1 – 0,04 . 16 ) log 1,4 – 18 log 16 + 21 log 1922,5 + 80
= 129,394 dB

Dari perhitungan total path loss untuk daerah building, pedestrian, dan vehicular di atas
terlihat bahwa path loss yang terjadi pada pelanggan di ujung site pada masing-masing
daerah memiliki harga yang lebih kecil dari path loss maksimum yang diperbolehkan
menurut standar WCDMA [7].

2. Forward Link Budget


Data teknis yang digunakan dalam perhitungan forward link budget (downlink) pada
layanan WCDMA [23] ditunjukkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.15 Data teknis forward link budget


Transmitter (Base Station)
Base station antenna gain 18 dBi
Base station feeder and connector 2 dB
loss

Receiver (Mobile)
Effective receiver sensitivity -124.2 dBm Total noise + interference – processing gain +
Eb/No
Body loss 3 dB
Mobile Antenna Gain 0 dBi
Dari tabel di atas :
Sensitifitas penerima (MS) yang akan digunakan, S = - 124,2 dBm
RSL diambil = - 120 dBm sehingga terdapat selisih = -4,2 dBm yang digunakan
sebagai margin.
Gain penerima (MS), Gr = 0 dB
Rugi-rugi pada penerima, Lfr = 3 dB
Rugi-rugi pada pengirim, Lft = 2 dB
GantBTS = 18 dBi
Frekuensi carrier, f = 2112,5 Mhz (frekuensi DL pertama pada mode FDD)
Tinggi mobile unit, hm = 1,5 m
Tinggi antena BTS, hb = 40 m

1. Daerah Building ( URBAN)


Perhitungan path loss maksimum pada daerah ini akan menggunakan model Cost
231 Walfisch-Ikegami [3] dengan parameter :
Radius sel, d = 0,58 km
Tinggi atap gedung, hr = ( tinggi satu lantai x jumlah lantai) + tinggi atap
=3x7+3 = 24 m
Jarak antar gedung, b = 50 m
Lebar jalan, w = 25 m
Incident angle relative to the street, Ø = 90o
Δhm = hr – hm = 24 – 1,5 = 22,5 m
Δhb = hb - hr = 40 – 24 = 16 m
Lo = 4 – 0,114 (Ø – 55o) (dB) untuk : 55o≤Ø ≤90o. Sehingga Lo = 0,01 dB
Lbsh = - 18 log (1 + Δhb) , untuk hb > hr. Sehingga Lbsh = - 22,14 dB
Ka = 54 untuk hb > hr
Kd = 18 – [(15 Δhb)/ Δhm] , untuk hb ≥ hr . Sehingga Kd = 7,33
Kf = -4 + 0,7 [(f/925) -1], untuk kota menengah dengan kerapatan pohon sedang.
Sehingga Kf = - 3,1

Persamaan model Cost 231 Walfisch-Ikegami :


LCWI = Lbuilding = Lfs + Lrts + Lms (dB)
Dimana :
Lfs = Free space loss
Lrts = Rooftop to street diffraction and scatter loss
Lms = Multiscreen (multiscatter) loss
Untuk Free space loss (Lfs) :
Lfs = 32,4 + 20 log d (km) + 20 log f (Mhz)
= 32,4 + 20 log 0,58 + 20 log 2112,5
= 94,17 dB
Untuk Rooftop to street diffraction and scatter loss (Lrts) :
Lrts = - 16,9 – 10log w + 10log f + 20log Δhm + Lo (dB)
= - 16,9 – 10log 25 + 10log 2112,5 + 20log 22,5 + 0,01
= 29,42 dB

Untuk Multiscreen (multiscatter) loss (Lms):


Lms = Lbsh + ka + kd log d + kf log f – 9 log b(dB)
= - 22,14 + 54 + 7,33 log 0,58 – 3,1 log 2112,5 – 9 log 50
= 4, 53 dB
Sehingga total path loss pada daerah Building (Lbuilding total):
Lbuilding total = Lfs + Lrts + Lms (dB)
= 94,17 + 29,42 + 4, 53
= 128,12 dB
Sehingga dapat diperoleh :
EIRP = RSL + Lp – Gr + Lfr
= - 120 + 128,12 – 0 + 3
= 11,12 dBm
PTXBTS = EIRP – Gant + Lft
= 11,12 – 18 + 2
= - 4,88 dBm = 0,325 mWatt

2. Daerah Pedestrian ( SUB - URBAN I,II,III,IV)


Perhitungan path loss maksimum pada daerah ini akan menggunakan model Cost
231-Hata dengan persamaan [23]:
LCHpedestr = 46,3 + 33,9log f – 13,82log hb + ( 44,9 – 6,55log hb ) log d + c
Dari perhitungan sebelumnya telah diketahui bahwa :
Radius sel, d = 1,05 km
Parameter c untuk daerah pedestrian, c = -15
Sehingga total path loss untuk daerah pedestrian adalah :
LCH = 46,3 + 33,9log f – 13,82log hb + ( 44,9 – 6,55log hb ) log d + c (dB)
= 46,3 + 33,9log 2112,5 – 13,82log 40 + (44,9 – 6,55log 40 ) log 1,05 + (-15)
= 122,59 dB
Sehingga dapat diperoleh :
EIRP = RSL + Lp – Gr + Lfr
= - 120 + 122,59 – 0 + 3
= 5,59 dBm
PTXBTS = EIRP – Gant + Lft
= 5,59 – 18 + 2
= - 10,41 dBm = 0,09 mWatt

3. Daerah Vehicular (RURAL I,II,III,IV)


Perhitungan path loss maksimum pada daerah ini akan menggunakan model IMT-
2000 (FPLMTS) dengan persamaan [3] :
Lv = 40 (1 – 0,04 Δhb ) log d – 18 log Δhb + 21 log f + 80 (dB)
Dimana :
Radius sel, d = 1,4 km
Δhb adalah ketinggian antenna BTS yang diukur dari tinggi atap atau
puncak obstacle rata-rata. Asumsi hr = 24
Sehingga Δhb = hb - hr = 40 – 24 = 16 m
Sehingga total path loss untuk daerah vehicular adalah :
Lv = 40 (1 – 0,04 Δhb ) log d – 18 log Δhb + 21 log f + 80 (dB)
= 40 (1 – 0,04 . 16 ) log 1,4 – 18 log 16 + 21 log 2112,5 + 80
= 130,25 dB
Sehingga dapat diperoleh :
EIRP = RSL + Lp – Gr + Lfr
= - 120 + 130,25 – 0 + 3
= 13,2 dBm
PTXBTS = EIRP – Gant + Lft
= 13,2 – 18 + 2
= -2,75 dBm =0,5 mWatt

Apabila diinginkan untuk sinyal suara dengan BER = 10-4, dengan modulasi
QPSK, maka diperoleh Eb/No sekitar 7 dB.Kemudian akan dibandingkan dengan
nilai Eb/No pada MS dimana :
Noise Figure MS = 5 dB
Bit Rate WCDMA = 2 Mbps
PRX masing-masing daerah = PTX – Lp = - 133,25 dBm
Sehingga dapat dihitung nilai Eb/No untuk layanan suara dengan persamaan
Eb/No = PRX – 10log BR – ( - 204 dBw + NF )
= - 133,25 – 10log (2.106) – ( - 204 + 5 )
= 3,23
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa Eb/No yang diperoleh user berada di
bawah nilai Eb/No minimum untuk layanan suara yaitu 7 dB. Namun hal ini akan diatasi
oleh mekanisme fast loop power control yang memiliki dynamic range sekitar 2 dB [3]
dan adanya fast fading margin sebesar 4 dB. Sehingga dengan adanya hal tersebut, maka
nilai Eb/No yang diperoleh user akan melebihi nilai Eb/No minimum untuk layanan suara.

VIII. Tabel Hasil Perencanaan


Prediksi jumlah pelanggan layanan WCDMA sampai dengan tahun 2013 adalah
515.706 pelanggan.

Tabel hasil perencanaan jaringan 3G WCDMA


Variabel Building Pedestrian Vehicular

I II III IV I II III IV

Luas daerah( km2) 57,79 36,37 98,8 22,54 50,06 76,56 63,48 50,56 55,56

Kepadatan pelanggan 3141 1418 522 2054 927 606 649 509 464
2
user/km

OBQ(Kbps/km2) 1910 862 317,43 1249 563,8 368,7 395,2 310,1 282,2

Luas sel(km2) 1,047 2,32 6,30 1,60 3,55 5,43 5,06 6,45 7,83

Jumlah sel 55 15 16 14 14 14 13 7 8

Jari-jari sel (km) 0,58 1,04 1,04 1,04 1,04 1,4 1,4 1,4 1,4

Tinggi antenna BTS(m) 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Anda mungkin juga menyukai