Anda di halaman 1dari 2

HAM

adalah hak-hak dasar yg melekat pada diri manusia

tanpa hak-

hak itu manusia tdk dapat hidup layak sebagai manusia. Kita sebagai warga negara yang
baik tentunya haruslah saling menghormati satu sama lain dengan tidak membedakan ras,
agama, golongan,jabatan atau status sosial. Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah
merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi
keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga
upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi HAM menjadi kewajiban dan
tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (aparatur pemerintahan baik sipil maupun
militer), dan negara. Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik
kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a.

HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari

manusia secara otomatis.


b.

HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,

etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.


c.

HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi

atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.
Rule of Law adalah konsep yang memberikan tempat yang penting pada persyaratan bahwa
orang-orang yang mempunyai otoritas harus menggunakan otoritasnya untuk menegakkan
norma umum daripada condong ke salah satu dasar preferensi, ideologi, maupun pendapat
pribadi mengenai benar dan salah. Rule of Law tidak dapat dipisahkan dari Negara hukum
atau rechtstaat. meskipun demikian dalam Negara yang menganut system Rule of Law harus
memiliki prinsip-prinsip yang jelas terutama dalam hubungannya dengan Rule of Law itu
sendiri. Menurut Albert Venn Dicey, Rule of Law yang sederhana diartikan sebagai
keteraturan hukum. Menurut Dicey, terdapat tiga unsur yang fundamental dalam Rule of
Law (Kusniati, 2011; Asshiddiqie, t.t.), yaitu:
(1) Supremasi aturan-aturan hukum.
Tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang, dalam arti seseorang hanya boleh
dihukum, jikalau memang melanggar hukum;
(2) Kedudukan yang sama dimuka hukum.

Hal ini berlaku bagi masyarakat biasa maupun pejabat Negara;


(3) Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh Undang-Undang serta keputusankeputusan pengadilan.
HAM dan Rule of Law ibarat dua sisi yang saling berkaitan satu sama lain dan erat
hubungannya karena keuanya adalah bagian yang tak terpisahkan secara konsep maupun
material. Rule of Law sebagai induk panutan dalam suatu negara mengandung aturan main
konstitusional yang berdasar dan formal. Jika itu dijalankan dengan baik maka HAM secara
otomatis dapat terorganisir dan mempunyai keudukan yang tinggi, karena walau
bagaimanapun HAM adalah milik semua warga negara. HAM tidak membatasi agama, suku,
ras, dan agama, oleh karena itu dengan HAM warga negara mempunyai jaminan hukum yang
kuat tanpa melawan fundamental suatu pemerintahan. Terlepas apapun bentuk pemerintahan
suatu negaraRule of Law adalah suatu relitas dari cita-cita sebuah bangsa, karena didalam
prinsip Rule of Law terkandung prinsip-prinsip yang formal penyelenggaraan pemerintahan
suatu negara serta sebagai payung terselenggaranya HAM warga negara.
Dengan melaksanakan konsep dan prinsip Rule of Law, maka suatu negara akan
mempunyai hukum baik baik warga negaranya. begitu juga dengan negar kita, yakni negara
Indonesia. sebagai negara hukum Indonesia yang tersusun atas dasar pluralisme sangat
penting adanya jaminan HAM serta payung Rule of Law yang benar agar menciptakan
suasana hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai dengan cita-cita bersama
warga negaranya, yakni adil dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai