Anda di halaman 1dari 21

KEPEMIMPINAN DAN

KERJASAMA
Beberapa Pengertian

Manajer?
Bos?
Kepala?
Pemimpin?
Kepemimpinan?
Leadership is process of influencing
group members to achieve
organizational goals
Pengaruh seseorang (individu) dalam
suatu situasi yang secara langsung,
melalui proses komunikasi, yang
bertujuan untuk sesuatu hasil yang
ingin dicapai secara spesifik
GAMBAR KETEPATAN KOMUNIKASI BERDASARKAN
MODEL PROSES KOMUNIKASI HAROLD LASWELL

•Code: Elemen & Struktur


•Isi: Elemen & Struktur (i) Seeing; (ii) Hearing;
(iii) Touching; (iv)
•Perlakuan smelling; (v) Tasting

Message
Sender Encoding Decoding Receiver
•Keterampilan komunikasi
Media •Keterampilan komunikasi
•Sikap •Sikap
•Level pengetahuan •Level pengetahuan
•Sistem sosial budaya Noise •Sistem sosial budaya

Feedback Response
Jaringan Komunikasi (Informal
Network)

Gambar 1. Sosiogram Jaringan komunikasi Organisasi


Karakteristik
Ketaqwaan cerdas terampil, sehat, konsisten,
keteladanan,.
Mempunyai visi yang jelas.
Memiliki sifat kepelayanan. Sedangkan ciri-ciri
pelayanan yang baik memenuhi kriteria adanya
kepedulian, memberikan perhatian yang besar
akan kebutuhan pelanggan dan selalu siap
memberikan bantuan, memberikan pelayanan
yang cepat dan tepat dalam suasana bersahabat
dan ramah.
Tut Wuri Hanadayani. Pimpinan harus mampu
mendorong orang-orang yang diasuhnya agar
berani berjalan di depan dan sanggup
bertanggung jawab. Konsekuensinya adalah
peserta didik diberdayakan sehingga mereka
mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya,
Karakteristik dalam MMT
Fokus pada kelompok; fokus diarahkan
mengembangkan kualitas kelompok sehingga
individu menjadi produktiv pula dalam atmosfir
kelompok
Melimpahkan wewenang untuk membuat
keputusan; filosofi orang yang dekat dengan suatu
situasi diberikan kewenangan (delegasi)
Merangsang kreativitas; Upaya memunculkan
sistuasi untuk menerapkan gagasan baru, cara
kerja mencapai dicapai mutu
Memberi semangat dan motivasi berinovasi;
Kemampuan memunculkan suatu persuasi cara
kerja, proses, produk berujung perbaikan kinerja
dan mutu
Memikirkan program penyertaan bersama; upaya
memfasilitasi kerjasama antar tim, unit, atau
kelompok lainnya sehingga terintegrasi,
perencanaan dan keterpaduan kerja
Bertindak proaktif; Upaya-upaya sistematis
terencana suatu penanganan organisasi yang
bersifat preventif dan bukan reaktif.
Memperhatikan Sumber Daya manusia; Orientasi
pada peningkatan daya-daya SDM
Bicara tentang adanya persaingan ketat; kegiatan
Bencmarking
Membina karakter, budaya dan iklim organisasi;
Upaya memunculkan atmosfer kondusif budaya dan
karakter (belajar, memperbaiki diri) yang kuat
terhadap proses pencapain mutu
Kepemimpinan yang tersebar; Kebijakan untuk
mendelegasikan dan menyebarkan keputusan-
keputusan teknis kepada pemimpin yang secara
teknis terkait.
Model Kepemimpinan
Karakteristik
Pengikut

Perilaku
Pemimpin Valensi dan Upaya dan
Supportif Harapan Kepuasan
Directif Pengikut Pengikut
Orientasi
Prestasi
Partisipatif

Faktor-faktor
lingkungan
Tugas
Sistem Kewenangan
formal
Kelompok Kerja
Kasus: Optimalisasi Peran
Organisasi

Y = 14,41 + 0,64X2 + 0,56X3 +0,55X4 + 1,86X6 + 0,59X7

Keterangan:
Y = Tingkat Optimalitas Peran Organisasi
X2 = Kejelasan legal basis
X3 = Perencanaan partisipatif
X4 = Komunikasi
X6 = Fasilitasi Kepemimpinan
X7 = Sumberdaya Informasi
Perlu Diketahui Pemimpin:
Hubungan Konsep Diri, Persepsi, Tindakan

PERSEPSI KONSEP DIRI

TINDAKAN
Pemimpin Kepala
Dipilih Ditunjuk, diangkat
Kepercayaan Kekuasaan atasan
Kelompok Penguasa
Pencetus ide, Tanggungjawab thd
koordinator atasan
Tanggungjawab thd Bisa bukan berasal
atasan dan kelompok dari kelompok
Berasal dari Belum tentu punya
kelompok kelebihan
ENAM PERTANYAAN DASAR DALAM
KEPEMIMPINAN UNTUK MUTU

1. Mengapa kita ada dalam organisasi ini? Apakah


maksud tuas kita? (Mission)
2. Akan menjadi macam apakah organisasi kita di masa
depan; Kita ingin menjadi apa? (Vision)
3. Apa yang kita yakini, dan apa yang kita inginkan agar
semua orang memilikinya? (Values)
4. Arahan apa yang akan kita berikan kepada orang-
orang dalam organisasi agar mereka tahu apa yang
harus dilakukan dalam menyediakan pelayanan dan
barang kepada pelanggan kita? (Quality policy)
5. Apakah hal-hal yang dalam jangka panjang dan jangka
pendek perlu kita capai agar memungkinkan kita
memenuhi misi dan mewujudkan visi kita? (Goals and
Objective)
6. Bagaimana kita akan bertindak menuju visi kita dan
mencapai tujuan-tujuan kita? (Methodology)
Gaya Kepemimpinan (Bass, 1981)

Gaya Kepemimpinan demokratik Vs


autokratik,
Gaya Kepemimpinan partisipatif Vs
Direktif,
Gaya Kepemimpinan yang berorientasi
hubungan Vs tugas,
Gaya Kepemimpinan Konsiderasi Vs
Struktur,
Gaya Kepemimpinan Leissez faire Vs
motivasi untuk mengelola.
Kebutuhan Tim/Kelompok
Komponen sistem sosial
Frekuensi pertemuan kelompok meningkat
Urgen dan pentingnya kelompok, dikaitkan
dengan :
produktivitas dan kepuasan
Efektivitas komunikasi (kelompok
informal)
Adopsi inovasi
Proses pembangunan (elemen
perubahan sosial)
Pembentukan dan Perkembangan
Kelompok (Tuckman dalam Dahnke dan Clatterbuck, 1990)
Tahapan pembentukan (formming), kelompok
konsern pada orientasi
Tahap Guncangan ( storming), timbulnya
konflik dan polarisasi
Tahap Penormaan (norming), menyelesaikan
konflik dan mengatur dirinya kembali dengan
standar atau aturan baru
Tahap perfomance/Pelaksanaan (performing),
kelompok memberikan fasilitasi pada
dikembangkannya struktur interpesonal untuk
pencapaian tujuan kelompok.
Diagnosis Analisis Sistem (Lippit, The
Dynamics Planned Change)

Sistem Kepribadian individu.


Sistem kelompok.
Sistem organisasi.
Sistem masyarakat (komunitas).
Karakteristik Kondisi Internal

Distribusi kekuasaan internal,


Mobilisasi Energi internal, dan
Komunikasi internal.
Distribusi Kekuasaan
Level Aspek Diagnosis Distribusi Kekuasaan
Sistem

Karakteristik Masalah Kemungkinan Alternatif Solusi

Sistem Ketidak stabilan aspek-aspek i) Mengkondisikan sehingga ego dapat bekerja normal
Individu psikologis diri terutama antara ego, (kontrol terhadap diri, ii) memfasilitasi kesempatan ego
id, dan superego berkembang

Sistem Lemahnya peran diantara anggota Memfasilitasi kesempatan berpartisipasi dalam


Kelomp dan kecenderungan dominasi pada kelompok, sebagai kesepakatan bersama
ok orang tertentu

Sistem Kekakuan pengambilan keputusan Penyertaan kelompok (pekerja) secara proporsional


Organi yang berpangkal pada kekuasaan dalam pengambilan keputusan, penghargaan
sasi secara hirarkis kemampuan dan hubungan

Sistem terpusatnya kekuasaan pada i) memfasilitasi tumbuh kembangnya kepemimpinan lokal


Komuni beberapa kelompok disebabkan yang terbentuk secara alami, ii) meningkatkan kualitas
tas oleh budaya dan struktur sosial hidup materi maupun immateri, iii) pelatihan–pelatihan
yang meningkatkan kapasitas, iv) meningkatkan
komunikasi
Mobilisasi Energi
Level Aspek Diagnosis Mobilisasi Energi
Sistem
Karakteristik Masalah Kemungkinan Alternatif Solusi

Sistem Ketidakseimbangan ego, id, dan Membangun kesadaran untuk mengendalikan diri dan
Individu superego. Id yang terlalu besar komitmen untuk memperbaiki diri
mendorong ketidakproduktifan
Sistem Kesenjangan hubungan i) memfasilitasi munculnya interaksi hubungan melalui
Kelomp interpersonal dalam kelompok, komunikasi yang efektif dan timbal balik, ii) memfasilitasi
ok memunculkan kelemahan ikatan kesetaraan yang yang dapat memunculkan sinergi, iii)
dan hubungan (human relation) memfasilitasi munculnya situasi demokratik dalam
kelompok

Sistem i) Kecenderungan hubungan yang i) Mendefinisikan secara jelas peran dan fungsi status, ii)
Organi lemah disebabkan kekakuan memfasilitasi peran sub sistem dalam pengambilan
sasi struktur hirarkis, ii) kurangnya keputusan dan penyelesaian masalah utamanya terkait
kerjasama antar kelompok dalam dengan pekerjaannya sendiri
organisasi

Sistem Lemahnya komunitas disebabkan Memfasilitasi munculnya dewan komunitas yang dapat
Komuni apatisme dan fragmentasdi yang mencairkan komunikasi, mendorong anggota komunitas
tas menyebabkan, munculnya faksi- bertanggungjawab terhadap lainnya, dan mereduksi
faksi, dan hilangnya kepercayaan tegangan emosional diantara kelompok. Change agen
diri secara komunal sebagai katalisator yang menggunakan metode
pendorongan dan menggunakan teknik kesepakatan.
KOmunikasi Internal
Level Aspek Diagnosis komunikasi internal
Sistem

Karakteristik Masalah Kemungkinan Alternatif Solusi

Sistem Kesalahan-kesalahan mempersepsi diri memfasilitasi merubah persepsi diri dengan


Individu sehingga terjadi penolakan terhadap diri proses penerimaan yang hangat, pemahaman,
dukungan

Sistem Barier terhadap orang lain karena Pendidikan keluarga dan memfasilitasi
Kelomp prasangka, stereotipe yang berakibat penerimaan perbedaan
ok lemahnya interaksi dan hubungan

Sistem Kesalahan kesalahan persepsi. Jaringan Memfasilitasi komunikasi konvergen dimana


Organi komunikasi dipengaruhi oleh struktur sosial, satu kelompok tidak merasa terintimidasi
sasi budaya, dan kepribadian.

Sistem i) potensi kerawanan sosial akibat i) komunikasi interaktif berdasar kesetaraan, ii)
Komuni kesalahan persepsi, ii) rendahnya apresiasi mass media menjadi saluran pendidikan
tas terhadap program pemerintah masyarakat

Anda mungkin juga menyukai