Anda di halaman 1dari 26

OLEH:

Aspita Riskiana
K1A1 09 035
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran
Komunitas
Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo
Kendari

Gastritis berasal dari kata gaster : lambung


itis yang berarti inflamasi/peradangan.
Menurut Hirlan dalam Suyono, gastritis
adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa
dan submukosa lambung, yang berkembang
bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi
dengan bakteri atau bahan iritan lain

Dinegara berkembang prevalensi infeksi Helicobacter


pylori pada orang dewasa mendekati 90%. Sedangkan
pada anak-anak prevalensi infeksi Helicobacter pylori
lebih tinggi lagi

Didasarkan pada manifestasi klinis


Gastritis Akut
- Gastritis akut erosif
- Gastritis akut hemoragik

Gastritis Kronik :
- Gastritis kronik superficial
- Gastritis kronik atrofik
- Atrofi lambung
- Metaplasia intestinal

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
- Pola Makan
- Kopi
- Teh
- Rokok
- AINS ( Anti Inflamasi Non Steroid)

- Stress
- Alkohol
- Helicobacter pylori
- Usia

Nyeri epigastrium
Mual
Kembung dan muntah
Ditemukan pula perdarahan saluran cerna
berupa hematemesis dan melena, kemudian
disesuaikan dengan tanda-tanda anemia
pasca perdarahan.

Diagnosis
Endoskopi

Histopatologi

Menghilangkan etiologinya, diet lambung


dengan posisi kecil dan sering.
Obat-obatan ditujukan untuk mengatur
sekresi asam lambung berupa antagonis
reseptor
H2,
proton
pump
inhibitor,
antikolinergik dan antasid juga ditujukan
sebagai sifoprotektor berupa sukralfat dan
prostaglandin.

Tanggal Kunjungan : 11 Desember 2014


Di BTN Beringin Blok G Nomor 10 kelurahan Watubangga, Kecamatan
Baruga
Identitas Pasien
Nama
: Nn. Nurkhaeriah
Umur
: 17 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Pelajar
Suku
: Jawa Bugis

Nama

Umur

Hubungan

Pendidikan/

anggota

L/P

keluarga

pekerjaan

1.

Tn. Mulyadi

L/49 Tahun

KK

S1/ PNS

Sehat

2.

Ny. Suldiana

P/46 Tahun

Istri

SMA/ IRT

Sehat

3.

Nn. Eka

P/ 23 Tahun

Anak

S1/swasta

Sehat

4.

Tn. Yudi

P/20 Tahun

Anak

S1/ PNS

Sehat

No.

Imunisasi

Keadaan
fisik

Keluhan Utama: nyeri ulu hati


Riwayat penyakit sekarang
Pasien dengan keluhan nyeri ulu hati yang dirasakan sejak 3 hari
yang lalu. Nyeri dirasakan pasien seperti tertusuk-tusuk. Pasien
juga mengeluh nyeri ini disertai dengan rasa mual yang sangat
mengganggu pasien tetapi tidak sampai muntah. Pasien
menyangkal adanya demam, namun pasien mengeluh pusing
pada seluruh bagian kepala. Pasien mengeluh perutnya kembung
dan sering bersendawa.
Dari pengakuan pasien, nyeri awalnya timbul sejak 2 minggu
yang lalu yang timbul karena pasien tidak makan teratur dan
sering mengkonsumsi makanan yang pedas serta makanan yang
bersantan, keluhan nyeri tersebut berkurang jika pasien telah
makan. Sejak pasien mengeluh perutnya sakit, nafsu makan
pasien menurun, pasien menyangkal berat badannya menurun.

Pasien menyangkal mengkonsumsi rokok dan alcohol, pasien juga tidak


sedang mengkonsumsi obat-obatan anti nyeri, tetapi pasien senang minumminuman yang bersoda. BAK dalam batas normal, BAB kesan seperti
biasa.
Riwayat penyakit terdahulu
Pasien telah menderita penyakit seperti sejak 6 bulan terakhir ini.
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.
Riwayat kebiasaan pasien
Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas, pasien juga
sering minum minuman yang bersoda.
Pasien juga sering terlambat makan dan tidak pernah sarapan ketika akan
berangkat kesekolah.
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada kelainan

Keadaan umum : Sakit ringan


Tanda Vital
Tekanan darah
: 110/80 mmHg
Frekwensi nadi
: 80 x/menit
Frekwensi napas
: 20 x/menit
Suhu
: 36,5oC
Berat badan
: 47 Kg
Tinggi badan
: 159 Cm
IMT
: 18,59 kg/m2
Kepala
: Normosefal
Kulit
: Tidak ada kelainan
Mata : konjungtiva palpebra tidak anemis
sklera tidak ikterik
Telinga
: DBN
Hidung
: Dalam batas normal
Tenggorok
: Faring tidak hiperemis
Leher
: Tidak terdapat pembesaran KGB.

Thorax
:
Pulmo
Inspeksi : dada simetris kira=kanan, retraksi intercosta (-)
Palpasi : Vocal premitus normal kiri = kanan
Perkusi : sonor kiri = kanan
Auskultasi
: BP : Vesikuler
BT : Rh-/- Wh : -/Cor
DBN
Abdomen
:
Inspeksi : Tampak datar ikut gerak nafas
Auskultasi
: bising usus kesan normal
Perkusi : Timpani kesan normal
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas
:
DBN

Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan


Endsokopi
Hasil laboratorium
Tidak dilakukan pemeriksaan lab.
Diagnosis kerja
Gastritis Akut
Diagnosis Banding
Ulkus Peptikum
GERD

Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini akan kambuh jika pasien
stress, telat makan, banyak mengkonsumsi makanan yang bersantan, pedas,
minuman yang bersoda, dan minuman yang mengandung kafein.
Menjelaskan komplikasi dari penyakit ini agar pasien patuh untuk berobat.

Usahakan agar pasien jangan sampai telat makan. Aturlah jam makan setiap harinya.
Makanlah 3 kali sehari yakni sarapan pada pagi hari, makan siang dan makan malam.
Jika diantara jam makan pasien merasa lapar segeralah mengkonsumsi makanan
misalnya makanan ringan seperti roti.
Menghindari stress dan berpikir positif jika terdapat masalah, misalnya jika pasien
memiliki masalah maka diskusikan masalah tersebut dengan orang yang dianggap
dapat dipercaya dan dapat memberikan solusi, atau jika pasien memiliki masalah
dalam pelajaran, coba untuk belajar kelompok untuk menyelesaikannya.

Mengurangi makanan yang dapat menyebabkan penyakit pasien kambuh


seperti mengurangi makanan yang pedas, yang bersantan, mengurangi
makanan yang banyak mengandung gas seperti kol, nangka, terutama
minuman bersoda.
Terhadap keluarga dilakukan pemeriksaan berupa melakukan anamnesis
apakah pada keluarga pasien juga memiliki pola dan kebiasaan makan yang
sama, sehingga pada keluarga pasien di lakukan penyuluhan yang sama
terhadap pasien.

Istirahat dan diet yang teratur yaitu makan secara teratur dan tepat waktu,
mengurangi konsumsi makanan yang pedas, bersantan, dan mengandung gas.
Medikamentosa :
Antasida 3 x 500 mg
Domperidon 2 x 5 mg
Vit. B Comp 2 x 1

Jika nyerinya makin bertambah dan ada muntah darah segera


dibawa ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit.

Tabel : Faktor pelayanan


kesehatanFaktor

Keterangan

Kesimpulan tentang faktor


pelayanan kesehatan

Sarana pelayanan kesehatan


yang digunakan oleh
keluarga
Cara mencapai sarana
pelayanan kesehatan tsb

Puskesmas dan Rumah sakit

Memuaskan

Menggunakan kendaraan
roda 2 atau roda 4

Roda 2 dan Roda 4

Tarif pelayanan kesehatan


yang dirasakan

(sangat mahal,mahal,
terjangkau, murah, gratis)

Terjangkau

Kualitas pelayanan
kesehatan yg dirasakan

(sangat baik, baik, biasa,


kurang baik, buruk)

Baik

Kepemilikan rumah :

Milik sendiri

(milik sendiri, kontrak, menumpang.)

padat, bersih

Daerah perumahan :
(kumuh, padat, berjauhan, bersih,
mewah,)
Karakteristik rumah dan lingkungan

Kesimpulan tentang faktor lingkungan


tempat tinggal

Luas rumah :

15m x 23m

Bertingkat / tidak

Tidak

Jumlah penghuni rumah :

5 orang

Luas halaman rumah :

10 m x 4 m

Kondisi halaman :

Bersih

Lantai rumah dari :

Tehel

Dinding rumah dari :

Tembok

Kondisi dalam rumah :

Bersih

Sumber air

Sumur bor

Hari / Tanggal

INTERVENSI YANG DILAKUKAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT.

Kunjungan pertama,

a. Edukasi pasien tentang gastritis

Kamis/ 11 Desember b. Perencanaan makanan atau intervensi gizi dasar ( konsumsi

2014

banyak buah dan sayuran, mengurangi asupan lemak jenuh)


c. Membatasi konsumsi makanan yang pedas, bersantan, bergas
dan makanan yang asam.
d. Menghindari keterpaparan asap rokok
e. Olahraga atau latihan fisik
f. Mengurangi stress
g. minum obat secara rutin

Tindak lanjut

Follow up pasien tentang edukasi dan intervensi yang telah

Rabu/27 Agustus

diberikan

2014

Hasilnya: pasien memahami kurang lebih 70 % edukasi tentang


gastritis yang telah diberikan dan sudah ada keinginan untuk
merubah pola hidupnya.

Adapun simpulan dari laporan kunjungan rumah ini yaitu:


Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis yang telah dilakukan pada pasien
ini maka dapat didiangnosis dengan Gastiritis Akut . Faktor risiko yang ada
pada pasien ini yaitu aktifitas fisik yang berat, pola makan pasien tidak teratur,
pasien sering makan terlambat, makan makanan pedas bersantan dan bergas.
Keluarga tersebut termasuk keluarga inti yaitu terdiri dari 1 kepala keluarga
Penjelasan yang diberikan kepada pasein dan keluarganya tentang penyakit yang
diderita yaitu menjelaskan tentang gstritis, penyebab dan faktor pencetusnya,
komplikasi dan penatalaksanaannya. Misalnya menjelaskan bahwa penyakit
gastritis itu merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan akan tetapi dapat
dikendalikan dengan mengubah pola hidup menjadi pola hidup sehat.

Saran kepada Mahasiswa


Lebih memahami dan aktif dalam menganalisa permasalahan kesehatan baik
pada keluarga maupun lingkungannya.
Lebih sering berhubungan dengan masyarakat khususnya dalam keluarga untuk
menindak lanjuti suatu penyakit yang dialami oleh keluarga tersebut.
Saran kepada Puskesmas
Diharapkan dapat lebih sering melakukan pendekatan kepada masyarakat
melalui penyuluhan-penyuluhan dalam usaha promotif dan preventif kesehatan
masyarakat khususnya penyakit yang dianggap masyarakat sebagai penyakit
yang ringan sehingga tidak perlu untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau
ke Rumah Sakit seperti gastritis.
Penderita
Membicarakan masalahnya kepada orang terdekat atau orang yang dipercaya,
sehingga mengurangi beban pikirannya.
Berusaha untuk lebih memahami penyakit yang dideritanya.
Tetap rajin mengontrol kesehatannya ke pelayanan kesehatan masyarakat
terdekat.

Anda mungkin juga menyukai