Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
10
2. Agil Waskito
11
3. Dedik Iskandar
18
4. Aldino Aries
19
5. Gandhi F
21
6. A.Sadan
23
Lay Out
1. Prinsip pengelasan FCAW
2. Skema & proses pengelasan FCAW
3. Pemilihan jenis elektroda
4. Pengaruh dari variabel
5. Keselamatan & Kesehatan Kerja
merupakan
kawat
dari
melalui
spul
yang
terus
menerus
dan
akhirnya
slang
gas pelindung
Elektoda
bahan las
0,1 x tegangan tarik min
Desain elektroda
posisi pengelasan
no.tingkat teg.tekan
jalur tunggal
(jika mungkin)
komp.bahan kim
Contorolled H
E T X X
G XX
W XX
X X X H1
Contoh :
1. Elektroda dengan label ETD artinya hanya dapat dipakai untuk pengelasan pada
posisi flat dan sambungan sudut posisi horizontal.
2. Elektroda dengan label ETP artinya dapat dipakai untuk semua posisi.
Kelompok Kedua : Jenis Gas Pelindung dan Arus Las
G = menunjukkan bahwa pengelasan membutuhkan gas pelindung
tambahan/ kedua
N = Tidak membutuhkan gas pelindung ( tambahan )
C = gas pelindung : CO2
M
Kemudia huruf N, C atau M akan diikuti oleh hurf kecil yang akan menunjukkan
jenis arus yang dipakai.
Contoh :
ETP-GCp artinya proses pengelasan memerlukan gas pelindung CO2 dan jenis
arus yang dipakai adalah DC +
Contoh :
ETD-GMp-W769A.K3H5 artinya :
ETD
GMp
DC +
W769A.K3H5
W
76
K3
H5
4. Self-Shielding
Jenis kawat elektroda ini tidak membutuhkan gas pelindung
tambahan, artinya kebutuhan gas pelindung sudah tercukupi oleh fluksi yang
ada pada inti kawat.
c. Stickout
Stickout adalah panjang kawat elektroda yang keluar dari ujung
nozzle. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, maka pengaturan stickout harus
sesuai dengan jenis pekerjaan dan diameter kawat, namun secara umum
adalah lebih panjang bila dibandingkan dengan penggunaan pada GMAW, yaitu
antara 10 mm untuk kawat diameter kecil sampai 30 mm untuk kawat diameter
besar.
Biasanya
tiap
fabrik
pembuat
kawat
las
flux
cored
Gambar 9 : Stickout
D
iameter
Kawat
A
rus (
egangan
Amper )
(Volt)
1
,2
150
320
tickout
25
34
19
200
,6
400
2
25
26 -
25
35
290
,4
26
- 525
36
2. Hydrogen Controlled
Tabel berikut ini adalah ketentuan untuk DC positif, gas pelindung
18% Argon/ CO2 pada penggunaan 15 20 L/min:
iameter
Kawat
rus (
egangan
Amper )
(Volt)
140
,2
280
1
tickout
22
19
23
25
29
180
,6
380
30
3. Serbuk Besi
D
iameter
Kawat
A
rus (
egangan
Amper )
(Volt)
1
,6
350
400
4. Self-Shielding
tickout
31
32
30
iameter
Kawat
rus (
egangan
Amper )
(Volt)
70
,9
150
1
180
1
250
2
280
2
14
12
16
19
17
19
17
19
22
250
,4
12
21
200
,0
13
18
150
,6
tickout
17
100
,2
350
22
6)Deposition rate : Jumlah berat metal las beku / jadi per satuan
waktu
Deposition rate sangat bergantung pada variabel :
1. Diameter elektrode
2. Komposisi elektrode
3. Panjang keluaran elektrode (electrode extension)
4. Arus listrik pengelasan (welding current)
Apabila sudut dalam proses mengelas tepat, maka hasil akan lebih
maksimal
Efisiensi pengelasan ialah perbandingan antara jumlah berat kawat las
yang digunakan dengan jumlah berat lasan yang jadi / beku dalam persen
Umunnya deposition rate eficiency FCAW :
1. Pelindung gas : 80 90 %
2. tanpa pelindung gas (self shielding) : 78 87 %
Mutu lasan FCAW bergantung :
1. Jenis elektrode yang digunakan
2. Metode yang digunakan
3. Kondisi bahan bakar
4. Desain sambungan las
5. Kondisi pengelasan
bekerja dengan proses FCAW, yaitu kejutan listrik ( electric shock ), sinar las,
debu dan asap las dan luka bakar serta kebakaran.
1. Kejutan Listrik
Kecelakaan akibat kejutan listrik dapat terjadi setiap saat, baik itu pada saat
pemasangan peralatan, penyetelan atau pada saat pengelasan. Resiko yang
akan terjadi dapat berupa luka bakar, terjatuh, pingsan serta dapat meninggal
dunia.
Tindakan yang harus diperhatikan agar terhindar dari bahaya
tersengat aus listrik
1. Penyambungan listrik oleh yang ahli listrik
2. Kabel listrik jangan terkelupas
3. Kabel tersambung dengan baik
4. Ukuran kabel disesuaikan dengan kapasitas arus yang akan digunakan
5. Hindari dari kebasahan/lembab
2. Sinar las
Dalam
proses
pengelasan
menggunakan
FCAW
timbul
sinar
yang
Memakai pelindung mata dan muka ketika mengelas, yaitu kedok atau helm
las.
Memakai peralatan keselamatan dan kesehatan kerja ( pakaian pelindung )
pakaian kerja , apron / jaket las, sarung tangan , sepatu keselamatan kerja ).
Buatlah batas atau pelindung daerah pengelasan agar orang lain tidak
terganggu (menggunakan kamar las yang tertutup, menggunakan tabir
penghalang.
3. Radiasi.
Ultrafiolet dan infrared mengakibatkan luka bakar, kerusakan kulit dan
mata
Besarnya radiasi ini tergantung Jenis proses las yang digunakan.
Menghindari
1. Jaga jarak
2. Gunakan APD yang memadai
Debu atau asap yang tertinggal dan melekat pada kantong udara
diparu-paru akan menimbulkan penyakit, seperti sesak napas dan lain
sebagainya. Karena itu debu dan asap las perlu dapat perhatian khusus.
Pencegahan kecelakaan karena debu dan asap las :
a.
b.
c.
d.
5. Luka Bakar
Luka bakar dapat terjadi karena :
Logam panas
Busur cahaya
Loncatan bunga api
Pencegahan Luka Bakar :
Untuk mencegah luka bakar, operator las harus memakai baju
6.Suara/bunyi . bising
Tingkat kebisingan tergantung proses las yang digunakan
GTAW : 50 -60 dB
SMAW : 62 82 dB
FCAW : 50 86 dB
Oxyfuel : < 70 dB
GMAW : 70 82 dB
Flame gouging : 80 90 dB
Flame cutting : 88 95 dB