Anda di halaman 1dari 20

PRESENTASI PROPOSAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Sidang Proposal


Penelitian
Program S1 Keperawatan
Sekolah tinggi ilmu kesehatan Widya Dharma Husada tangerang

Oleh :
Ana Apriliana
1112200035

JUDUL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG GAYA
HIDUP (LIFE STYLE) PADA MASALAH POLA MAKAN
DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS
DI RSU TANGERANG SELATAN
2014

Latar Belakang
Penyakit Tidak Menular (PTM) sudah menjadi masalah kesehatan
masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal.
Diabetes Mellitus (atau lazimnya disebut kencing manis) tidak boleh
dianggap enteng ataupun jauh dari kehidupan kita. Survei terbaru
dunia telah mencatat, bahwa jumlah orang yang terkena telah
meningkat secara signifikan pada tahun-tahun belakangan ini.
Menurut Syumanda (2009), melalui gaya hidup yang tidak baik dapat
menimbulkan berbagai penyakit. Perubahan gaya hidup seperti
konsumsi makanan cepat saji, pola makan yang tidak baik,
kebiasaan merokok dan kurangnya aktivitas fisik, aktivitas fisik yang
serba praktis merupakan salah satu pemicu untuk timbulnya penyakit
berbahaya seperti Diabetes Mellitus, Tekanan Darah Tinggi
(hipertensi), Penyakit Jantung dan Stroke (Bustan, 2007).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengambil judul Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang
Gaya Hidup (Life Style) Pada Masalah Pola Makan Dengan Kejadian
Diabetes Mellitus Di RSU Kota Tangerang Selatan.

RUMUSAN MASALAH

Bagaiamana Hubungan Tingkat


Pengetahuan Pasien Tentang Gaya Hidup
(Life Style) Pada Masalah Pola Makan
Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Di RSU
Kota Tangerang Selatan?.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum
Untuk mengetahui
hubungan tingkat
pengetahuan pasien
tentang gaya hidup (Life
Style) pada masalah pola
makan dengan kejadian
diabetes mellitus di RSU
kota Tangerang Selatan.

Tujuan Khusus
Untuk
mengidentifikasi
tingkat
pengetahuan pasien tentang gaya
hidup pada masalah pola makan
dengan kejadian Diabetes Mellitus Di
RSU Kota Tangerang Selatan.
Untuk
mengidentifikasi
tingkat
pengetahuan pasien tentang penyakit
Diabetes Mellitus di RSU Kota
Tangerang Selatan.
Untuk mengetahui adakah hubungan
tingkat pengetahuan pasien tentang
gaya hidup (Life Style) pada masalah
pola makan dengan kejadian diabetes
mellitus di RSU Kota Tangerang
Selatan.

MANFAAT
PENELITIAN

BAGI TEMPAT
PENELITIAN

BAGI
KEPERAWATAN

BAGI PENELITI

KERANGKA TEORI

Tingkat Pengetahuan tentang Gaya Hidup :


1.Definisi Gaya Hidup
2.Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup

Pola Makan :
Gejala Diabetes Mellitus :
1..Pengertian pola makan
1.Polyuria
2.Pengertiam mkananan
2.Polydipsia

3.Budaya makan tidak sehat


3.Polyphagia
4.Dampak pola makan tidak sehat
4.Badan lemah dan mengantuk

Komplikasi Diabetes
Mellitus :

5.Penglihatan kabur
6.Pusing dan mual

Diabetes Mellitus

7.Koordinasi gerak anggota tubuh


terganggu

1Komplikasi
Akut

2Komplikasi kronik

8.Berat badan menurun terus

Cara Mengendalikan Penyakit Diabetes Mellitus

9.Kesemutan dan gatal-gatal pada tangan


dan kaki

1.Berobat secara teratur.


2.Pola Makan Sehat
3.Disiplin menjalani diet
4.Olahraga teratur

KERANGKA KONSEP

Variabel Independen
Tingkat Pengetahuan Pasien
Tentang Gaya Hidup (Life
Style) Pada Masalah Pola
Makan

Variabel Dependen

Kejadian
Diabetes Mellitus

HIPOTESIS
Ha : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan pasien
dengan gaya hidup (life style) pada masalah pola
makan dengan keajdian diabetes mellitus di RSU

Tangerang Selatan.
Ho : Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan
pasien dengan gaya hidup (life style) pada masalah
pola makan dengan dengan keajdian diabetes
mellitus di RSU Tangerang Selatan.

DEFINISI OPERASIONAL
Variabel

Definisi
Operasional

Indikator

Alat Ukur

Skala Ukur

skor

Variabel
Independent
Tingkat
pengetahuan
pasien tentang
gaya hidup
(Life Style)
pada masalah
pola makan

Segala sesuatu
informasi yang
dapat diketahui
oleh pasien
tentang pola
makan.

1. Pengertian
gaya hidup
2. Pengertian
makanan
3. Pengertian
makanan
sehat
4. Budaya
makan
tidak sehat
5. Dampak
pola makan
tidak sehat

Kuesioner

Ordinal

Benar: 1
Salah: 0
Total skor
maksimal 1020
pengkatagorian
menggunakan
rumus cut of
point 75% dari
total skor 20 :
1. Kurang baik
(< 15)
2. Baik ( > 15)
berdasarkan
rumus
pengkatagorian
data (Arikunto,
2008)

Variabel

Definisi
Operasional

Indikator

Alat Ukur

Skala Ukur

skor

Variabel
Dependent
Kejadian
Diabetes
Mellitus

Suatu penyakit
yang
mengakibatkan
keadaan tubuh
tidak seimbang
yang
diakibatkan
karna pancreas
gagal
memproduksi
insulin

1. Definisi
Diabetes
Mellitus
2. Gejala
Diabetes
Mellitus
3. Penyebab
Diabetes
Mellitus
4. Komplikasi
Diabetes
Melltitus
5. Cara
mengendali
kan
Diabetes
Melltus

Kuesioner

Ordinal

Benar: 1
Salah: 0
Total skor
maksimal 1020
pengkatagorian
menggunakan
rumus cut of
point 75% dari
total skor 20 :
1. Kurang baik
(< 15)
2. Baik ( > 15)
berdasarkan
rumus
pengkatagorian
data (Arikunto,
2008)

Metodologi Penelitian
Desain Penelitian
Pengambilan data melalui pendekatan
metode kuantitatif dengan
menggunakan cara cross sectional yaitu
suatu jenis penelitian yang melihat
hubungan variabel terhadap objek
yang diteliti lebih bersifat sebab dan
akibat (kausal), sehingga dalam
penilaiannya ada variabel independent
dan variabel dependent (Sugiyono,
2011).

Lokasi dan Waktu


Tempat penelitian ini dilakukan di
RSUD Kota Tanggerang Selatan,
pengumpulan data dilakukan pada
bulan Januari sampai Maret 2014 di
RSUD Kota Tanggerang Selatan.

Populasi Dan Sampel

Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau
objek yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2012). Data
yang diambil adalah pasien yang terkena Diabetes
Mellitus di RSU Kota Tangerang Selatan. Setelah
dilakukan study pendahuluan di RSUD Kota
Tanggerang Selatan dari bulan Januari hingga Maret
didapatkan populasi pasien Diabetes Mellitus
sebanyak 726 jiwa.

Populasi Dan Sampel


Sampel
Sampel adalah objek yang sebagian diambil dari
keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi yang diteliti (Notoatmodjo,
2012).
Pengambilan sampel menggunakan cara non
probability sampling dengan menggunakan teknik
purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara
purposive didasarkan pada suatu pertimbangan
tertentu yang di buat oleh peneliti sendiri,
berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
di ketahui sebelumnya (Notoadmojo, 2012).

Sampel
Pengambilan jumlah sample
(Notoatmodjo, 2005) yaitu:

menggunakan

rumus

menurut

Keterangan:
n = besar Sampel
N = besar Populasi
d = tingkat kepercayaan/
ketepatan yang di inginkan 5%
(0,05)

Next ..

Didapatkan data populasi di RSUD Kota tanggerang


Selatan sebanyak 726 orang yang menderita Diabetes
Mellitus, maka besarnya sampel adalah:

n = 257,90 = 258 orang

Jadi sampel yang


dibutuhkan sebanyak 258
pasien

Dengan Kriteria Sampel


sebagai berikut :

Next ..

Kriteria Sampel :
1. Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSU Tangerang
Selatan

2. Pasien yang sudah di diagnosa Diabetes Mellitus selama


10 Tahun (Kronis)
3. Bersedia menjadi responden

Instrumen dan cara pengolahan


data
1. Instrumen
pengumpulan
data.
Alat pengumpulan data
yang disebut kuesioner
yang biasanya dipakai di
dalam wawancara
(sebagai pedoman
wawancara yang
berstruktur) dan angket.

2. Teknik
pengumpulan data.
Mengajukan surat permohonan
izin penelitian kepada RSUD Kota
Tangerang Selatan berdasarkan
surat pengantar dari ketua Stikes
Widya Darma Husada
Tangerang.
Melakukan pendekatan dengan
responden dan apabila responden
menyetujui untuk menjadi
responden maka peneliti
meminta kesediaan responden

Pengolahan dan Analisa data


Pengolahan data

Editing
Coding
Processing
Cleaning

Analisa data

Univariat
Bivariat

Etika Penelitian
1
2

Self Determination
Anonymity and Confidentiality
Privacy
3
4

Protection Discomfort
5

Informed Consent

Terima Kasih Semuanyaaa


Thanks for
your
attention
guys

Anda mungkin juga menyukai