Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

SATUAN OPERASI I

ACARA VII
FILTRASI

OLEH :
HARDYANTI
J1A 013 044
KELOMPOK 5

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2014

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini dibuat sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Satuan
Operasi I.

Mataram, 2 November 2014


Mengetahui,
Co. Ass Praktikum Satuan Operasi I

Praktikan,

Andri Ardiansyah
NIM. J1A 012 004

Hardyanti
NIM. J1A 013 044

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan
fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Tidak hanya manusia
yang memanfaatkan air sebagai kebutuhan utama tetapi hewan, tumbuhan dan
semua mahluk hidup lainnya membutuhkan bahkan mikroorganisme yang tak
kasat matapun membutuhkan air. Namun seiring dengan perkembangan zaman,
air menjadi bahan yang sulit untuk ditemukan. Pencemaran air banyak ditemukan
dimana-mana, baik dari limbah rumah tangga hingga limbah industri yang besar.
Tetapi dengan perkembangan zaman juga telah banyak bermunculan cara-cara
untuk mendapatkan air murni yaitu salah satunya dengan cara penyaringan atau
filtrasi. Filtrasi dapat dikatakan sebagai cara membersihkan air dari partikel padat
dari suatu fluida dengan menggunakan medium penyaringan yang sederhana.
Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui mekanisme filtrasi pada air limbah
dengan cara yang sederhana.
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui mekanisme
filtrasi pada air limbah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Filtrasi


Filtrasi merupakan proses penjernihan atau penyaringan air limbah melalui
media, dimana selama air melalui media akan terjadi perbaikan kualitas. Hal ini
disebabkan adanya pemisahan partikel-partikel tersuspensi dan koloid, reduksi
bakteri dan organisme lainnya dan pertukaran konstituen kimia yang ada dalam
air limbah. Filtrasi adalah salah satu bentuk untuk menghasilkan effluent limbah
dengan efisiensi tinggi (Edahwati dan Suprihatin, 2013).
2.2. Metode Filtrasi
Filtrasi dibagi menjadi 2 metode yaitu Filtrasi dengan aliran vertikal
dilakukan dengan membagi limbah ke beberapa filter bed (2 atau 3 unit) secara
bergantian. Pembagian limbah secara bergantian tersebut dilakukan dengan
pengaturan klep (dosing) dan untuk itu perlu dilakukan oleh operator. Karena
perlu dilakukan pembagian secara bergantian tersebut, pengoperasian sistem ini
rumit hingga tidak praktis. Filtrasi dengan aliran horizontal dilakukan dengan
mengalirkan limbah melewati media filter secara horizontal. Cara ini sederhana
dan praktis tidak membutuhkan perawatan, khususnya bila di desain dan dibangun
dengan baik. Filtrasi dengan aliran vertikal dan horizontal mempunyai prinsip
kerja yang berbeda (Anonim, 2012).
2.3. Pengertian Air Limbah
Air limbah adalah air yang tidak bersih atau mengandung berbagai zat yang
bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan. Lazimnya muncul akibat
hasil perbuatan manusia (termasuk industrilisasi). Sisa air yang dibuang berasal
dari rumah tangga, industri, maupun tempat umum lainnya. Dan pada umumnya
mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi manusia
serta menganggu lingkungan hidup. Merupakan kombinasi dari aliran sampah cair
yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran atau industri

bersama-sama dengan air tanah. Selain itu air perumahan dan air hujan yang
mungkin ada . Jadi air limbah adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia baik
kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan dan
sebagainya. Pembuangan air limbah baik yang bersumber dari kegiatan rumah
tangga maupun industri ke sungai dapat menyebabkan terjadinanya penurunan
mutu atau kualitas pada air (Haryoto, 2001).
2.4. Filtrasi Air Limbah
Pengelolahan limbah cair memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia
sehari-hari, diantaranya adalah meningkatkan Kualitas Lingkungan dan Perairan (
Pantai, Sungai, dan Air Tanah), meningkatkan Citra Pariwisata Bali di dunia
Internasional,

mempermudah

pemantauan

kualitas

lingkungan,

sarana

pendidikan, penelitian, dan pariwisata, untuk rumah atau perumahan baru tidak
perlu membangun septic tank baru, tidak khawatir adanya rembesan saptic tank
pada sumur tetangga, terhindar dari sumber penyakit disentri dan muntaber,
saluran air hujan atau drainase dan lingkungan sekitar menjadi lebih bersih karena
semua air limbah disalurkan melalui saluran tertutup, prasarana terpusat (system
perpipaan) memberikan pelayanan lebih nyaman (Hendrisagung, 2009).
2.5. Penggolongan Filtrasi
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake),
penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow).
Penyaring kue memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu kue
kristal atau lumpur. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk
membersihkan kue dan untuk membersihkan cairan dari padatan sebelum
dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan sejumlah kecil padatan dari suatu
gas atau percikan cairan jernih semisal minuman. Partikel padat terperangkap di
dalam medium penyaring atau di atas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan
berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium penyaring
lebih besar dari partikel yang akan disingkirkan. Di dalam penyaring aliran silang,
umpan suspensi mengalir dengan tekanan tertentu di atas medium penyaring.

Lapisan tipis dari padatan dapat terbentuk di atas medium permukaan, tetapi
kecepatan cairan yang tinggi mencegah terbentuknya lapisan. Medium penyaring
adalah membran keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup kecil
untuk menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan mengalir
melalui medium sebagai filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi pekatnya.
Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran silang berisi membran
dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk memisahkan dan memekatkan
partikel koloid dan molekul besar (Anonim,2013).

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 23 November 2014 di
Lapangan Parkiran Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas
Mataram.
3.2. Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1. Alat - alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah satu set alat
filtrasi, stopwatch, gelas piala, ember penampung dan gelas ukur.
3.2.2. Bahan bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air
limbah, arang, ijuk, kerikil dan pasir.
3.3 Prosedur Kerja
Adapun langkah-langkah kerja yang digunakan dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut :
1. Disiapkan peralatan dan bahan praktikum
2. Diisi tabung filtrasi dengan air limbah kemudian dimasukkan lagi tanah ke
dalamnya
3. Dibukan keran pertama dan kedua
4. Diperiksa secara visual tingkat kekeruhan air pada tangki pertama dan kedua
5. Ditutup semua keran dan disiapkan stopwatch
6. Dicatat data setiap lima menit, berapa volume filtrat yang ditampung dengan
gelas piala

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Hasil Pengamatan Filtrasi
Tabel 7.1 Hasil Pengamatan 210 menit
No

Waktu
(menit)

Volume
Y
3
(dm ) t(A/V)

X
(V/A)

6 x 5 =30

2550

0,01

3035,714

9215559,4898

3035,704

6 x 5 =30

2550

0,02

3035,714

9215559,4898

3035,694

6 x 5 =30

3600

0,021

4285,714

18367344,49

4285,693

6 x 5 =30

3600

0,028

4285,714

18367344,49

4285,686

6 x 5 =30

3340

0,038

3976,190

15810086,92

3976,152

6 x 5 =30

3340

0,045

3976,190

15810086,92

3976,145

6 x 5 =30

6050

0,029

7202,381

51874291,38

7202,352

X-Y

4.2 Hasil Perhitungan


Diketahui : t = 60 cm = 0,6 m
A

= 2..r.t

= 2 x 3,14 x 0,22 x 0,6 = 0,84

Perhitungan
PenentuanNilai Y
-

Y1

= t 1 (v )
= 30 ( 2

Y2

= t2

= 0,01 s/dm

v2

= 60 ( 2

= 0,02s/dm

= t3 (v )

Y3
= 90 (

Y4

= t 4 (v )
= 120 (

Y5

= t5

Y6

= 0,028 s/dm

= 150 (
-

= 0,021s/dm

= 0,038s/dm

= t6
= 180 (

Y7

= t7
= 210 (

= 0,045s/dm

= 0,029 s/dm

= Y1 + Y2 + Y3 + Y4 + Y5 + Y6 + Y7

= 0,01+ 0,02+ 0,021+ 0,028+ 0,038+ 0,045+ 0,029=


0,191s/m
-

=
=
= 0,027 s/dm

PenentuanNilai X
-

X1

=
=

= 3035,714dm
-

X2

= 3035,714dm
-

X3

=
=
= 4285,714 dm

X4

=
=
= 4285,714 dm

X5

=
=
= 3976,190 dm

X6

=
=
= 3976,190 dm

X7

=
=
= 7202,381 dm

xi

= X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7

= 3035,714+ 3035,714+ 4285,714 + 4285,714 + 3976,190


+ 3976,190 + 7202,381 = 29797,617dm
-

=
-

x2

=
2

= 4256,802dm

= X12 + X22+ X32+ X42+ X52 + X62


=(3035,714)2 + (3035,714)2 + (4285,714)2 + (4285,714)2 +
(3976,190)2 + (3976,190)2 + (7202,381)2
=9215559,4898+ 9215559,4898+ 18367344,49 +
18367344,49 + 15810086,92 + 15810086,92+51874291,38
= 138660273,2dm2

x2

x2
2

=
(xi yi)

= 19808610,46dm2

= (X1 Y1)+(X2 Y2)+(X3 Y3)+ (X4 Y4)+ (X5


Y5)+(X6 Y6)
= (3035,714 0,01) + (3035,714 0,02) + (4285,714
0,021) + (4285,714 0,028) + (3976,190 0,038) +
(3976,190 0,045) + (7202,381 0,029)
=3035,704 + 3035,694 + 4285,693 + 4285,686+ 3976,152+
3976,145 + 7202,352
= 29797,426

4.2.3 Korealasi Y
b

2 .

2 .
2

=0,2038
Jika b = 0,2038 maka :
a

= y bx
= 0,191dm 0,2038(29797,617dm)
= 0,191dm 6072,754dm
= 6072,563dm
= 0,6072563 km

Sehingga, efisiensi kerja mesin = 0,6072563 km x 100% = 60,72563%


Tabel 7.2 Hasil Pengamatan Bau dan Warna
No.
Bau
Warna
1.
Amis
Keruh
2.
Agak amis
Agak keruh
3.
Sedikit amis
Agak jernih
4.
Sedikit amis
Agak jernih
5.
Sedikit amis
Jernih
6.
Tidak amis
Jernih

BAB V
PEMBAHASAN

Filtrasi merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menyaring air
yang mengandung partikelpartikel yang tidak dibutuhkan dalam air dengan
melewatkannya melalui beberapa medium hingga air tersaring benar-benar bersih
tanpa ada lagi partikel-partikel yang tertinggal. Biasanya filtrasi selalu diterapkan
dalam menetralkan air limbah atau air kotor menjadi air bersih dengan
menggunakan suatu alat yang disebut filtrat. Alat ini terdiri dari beberapa bagian
yaitu bak penampung, pipa saluran, tangki berbentuk tabung dan bak penampung
akhir. Bak penampung pertama berfungsi sebagai media untuk menampung air
limbah, pipa berfungsi untuk mengalirkan air kedalam tangki berbentuk tabung,
tangki berfungsi untuk meletakkan medium yang tersusun atas pasir, ijuk, krikil,
dan arang dan yang terakir bak penampung yang berfungsi untuk menampung air
yang telah di filtrasi. Sehingga,

air yang telah difiltrasi atau disaring dapat

menjadi layak pakai dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari kita
terlebih lagi alat ini sangat dibutuhkan di daerah-daerah yang masih kekurangan
air bersih. Filtrasi untuk menjernihkan air menjadi lebih bersih mulai banyak
dikembangkan walaupun dengan skala yang masih kecil.
Medium-medium yang digunakan dalam proses filtrasi ini yaitu, medium
yang berada paling atas adalah pasir yang berfungsi untuk menyaring atau
menagkap barang yang bersifat makro dibawahnya pasir terdapat kerikil yang
berfungsi untuk menjernihkan air seperti halnya fungsi kerikil pada sungai yang
membuat air sungai menjadi jernih. Serabut ijuk berfungsi untuk menangkap atau
menyaring bahan yang bersifat mikro seperti bakteri dan mikroba lain yang
mungkin terdapat dalam air, dan medium yang berada paling bawah adalah arang
yang berfungsi untuk menghilangkan bau.
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, volume air tiap 30 menitnya
berbeda-beda yaitu pada 30 menit pertama dan kedua memiliki volume air yang
sama yaitu 2550 dm3, 30 menit ketiga dan keempat yaitu 3600 dm3, 30 menit
kelima dan keenam yaitu 3340 dm3, dan 30 terakhiratau yang ketujuh yaitu 6050

dm3 dengan total yang waktu yang dilakukan adalah 210 menit dengan 6 kali
percobaan. Dari praktikum yang telah dilakukan, kita dapat mengatakan bahwa
praktikum filtrasi ini cenderung berhasil karena hasil efiseinsi data mancapai
60,72563%. Efisiensi ini dapat dikatakan cenderung berhasil karena melebihi 50%
batas efisiensi yang diharapkan. Kecenderungan keberhasilan ini bisa dipengaruhi
oleh medium yan digunakan sudah terlalu lama dipakai atau baru terpakai
sehingga medium didalam tabung belum padat, dan masih ada partikel yang
terlewatkan.
Pengamatan bau dan warna dilakukan setiap 5 menit dari 30 menit
pengamatan. Hasilnya menunjukkan perbedaan yang sangat jelas antara air
limbah sebelum dilakukan proses filtrasi dengan air limbah yang dihasilkan
setelah proses filtrasi. Bau air limbah pada 5 menit pertama masih amis kemudian
berkurang amisnya pada menit ke 10 dan menjadi agak amis setelah 15 menit
baunya masih agak amis sampai menit ke 30 bau air limbah sudah tidak amis lagi.
Sedangkan pengamatan untuk warna pada air limbah tidak sepenuhnya menjadi
bening seperti yang diharapkan. Warna air limbah yang sebelumnya sanat keruh
saat diambil dari sungai perlahan berkurang menjadi keruh pada 5 menit pertama,
dan pada menit ke 10 sampai 20 warnanya menjadi agak keruh sampai menit ke
25 dan 30 warna air sudah berubah menjadi jernih.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bau air dapat disebabkan oleh
bahan-bahan kimia, ganggang, plankton, atau tumbuhan dan hewan air, baik yang
hidup maupaun yang sudah mati. air limbah yang digunakan, tingkat kekeruhan
air limbah, jika air limbah semakin keruh maka proses filtrasi akan semakin
panjang. Kandungan partikel-partikel mikro atau makro

seperti daun, batang

kayu, plankton, dan lain sebagainya yang ada di dalam air. Efektifitas medium
juga mempengaruhi kelancaran proses filtrasi. Semakin baik medium

dan

semakin padat medium yang digunakan, maka air limbah yang difiltrasi akan
baik juga, begitu pula sebaliknya. Sehingga medium menjadi sangat penting
dalam proses filtrasi ini. Medium yang digunakan harus benar-benar diperhatikan.
Adapun penerapan atau aplikasi filtrasi dalam kehidupan sehari-hari
adalah penyaringan santan dari ampasnya, penayringan air teh dipisahkan dengan

ampasnya. Aplikasi ini dikatakan berhubungan dengan filtrasi karena saringan


yang digunakan dalam hal ini mampu memisahkan partikel-partikel (ampas) yang
ada pada contoh dengan air yang akan digunakan. Sekarang juga telah ada alat
fltrasi air minum yang lebih terkenal yaiu pure it. Filtrasi tidak hanya digunakan
dalam penyaringan air limbah saja, namun masih banyak lagi contohnya yaitu
filtrasi dalam tubuh manusia yaitu proses pembentukan urine pada nefron.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, perhitungan, dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Filtrasi merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menyaring air
yang mengandung partikelpartikel yang tidak dibutuhkan dalam air
dengan melewatkannya melalui beberapa medium hingga air tersaring
benar-benar bersih tanpa ada lagi partikel-partikel yang tertinggal.
2. Medium-medium yang digunakan dalam proses filtrasi ini yaitu, medium
yang berada paling atas adalah pasir, kerikil, ijuk, dan arang.
3. Hasil efiseinsi data filtrasi mancapai 60,72563 %.
4. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil filtrasi air limbah yaitu
dari bau air limbah yang disebabkan bahan-bahan kimia, ganggang,
plankton, warna air limbah yang keruh dan efektifitas medium juga
mempengaruhi.
5. Adapun penerapan atau aplikasi filtrasi dalam kehidupan sehari-hari
adalah penyaringan santan dari ampasnya, penayringan air teh dan filtrasi
dalam tubuh manusia yaitu proses pembentukan urine pada nefron.
6.2. Saran
Semoga dengan praktikum ini metode filtrasi lebih dikembangkan
terutama pada daerah-daerah terpencil yang masih mengalami kesulitan untuk
mendapatkan air bersih.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Filtrasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Filtrasi. (Diakses Pada


tanggal 24 November 2014).
Anonim B. 2009. Blog belajar kimia. Blogger.com. (Diakses tanggal 24
November 2014).
Edahwati, Luluk dan Suprihatin. 2013. Kombinasi Proses Aerasi, Adsorpsi, Dan
Filtrasi Pada Pengolahan Air Limbah Industri Perikanan. Jurnal Ilmiah
Teknik Lingkungan Vol.1 No. 2.UPN etera . Surabaya.
Haryoto, K.P. 2010. Kualitas Air Bersih di Daerah Perkotaan. Scribd.com.
(Diakses tanggal 24 Desember 2014).
Hendrisagung. 2009. Pengolahan Limbah Cair. Gramedia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai