SATUAN OPERASI I
ACARA VII
FILTRASI
OLEH :
HARDYANTI
J1A 013 044
KELOMPOK 5
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini dibuat sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Satuan
Operasi I.
Praktikan,
Andri Ardiansyah
NIM. J1A 012 004
Hardyanti
NIM. J1A 013 044
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bersama-sama dengan air tanah. Selain itu air perumahan dan air hujan yang
mungkin ada . Jadi air limbah adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia baik
kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan dan
sebagainya. Pembuangan air limbah baik yang bersumber dari kegiatan rumah
tangga maupun industri ke sungai dapat menyebabkan terjadinanya penurunan
mutu atau kualitas pada air (Haryoto, 2001).
2.4. Filtrasi Air Limbah
Pengelolahan limbah cair memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia
sehari-hari, diantaranya adalah meningkatkan Kualitas Lingkungan dan Perairan (
Pantai, Sungai, dan Air Tanah), meningkatkan Citra Pariwisata Bali di dunia
Internasional,
mempermudah
pemantauan
kualitas
lingkungan,
sarana
pendidikan, penelitian, dan pariwisata, untuk rumah atau perumahan baru tidak
perlu membangun septic tank baru, tidak khawatir adanya rembesan saptic tank
pada sumur tetangga, terhindar dari sumber penyakit disentri dan muntaber,
saluran air hujan atau drainase dan lingkungan sekitar menjadi lebih bersih karena
semua air limbah disalurkan melalui saluran tertutup, prasarana terpusat (system
perpipaan) memberikan pelayanan lebih nyaman (Hendrisagung, 2009).
2.5. Penggolongan Filtrasi
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake),
penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow).
Penyaring kue memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu kue
kristal atau lumpur. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk
membersihkan kue dan untuk membersihkan cairan dari padatan sebelum
dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan sejumlah kecil padatan dari suatu
gas atau percikan cairan jernih semisal minuman. Partikel padat terperangkap di
dalam medium penyaring atau di atas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan
berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium penyaring
lebih besar dari partikel yang akan disingkirkan. Di dalam penyaring aliran silang,
umpan suspensi mengalir dengan tekanan tertentu di atas medium penyaring.
Lapisan tipis dari padatan dapat terbentuk di atas medium permukaan, tetapi
kecepatan cairan yang tinggi mencegah terbentuknya lapisan. Medium penyaring
adalah membran keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup kecil
untuk menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan mengalir
melalui medium sebagai filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi pekatnya.
Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran silang berisi membran
dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk memisahkan dan memekatkan
partikel koloid dan molekul besar (Anonim,2013).
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Hasil Pengamatan Filtrasi
Tabel 7.1 Hasil Pengamatan 210 menit
No
Waktu
(menit)
Volume
Y
3
(dm ) t(A/V)
X
(V/A)
6 x 5 =30
2550
0,01
3035,714
9215559,4898
3035,704
6 x 5 =30
2550
0,02
3035,714
9215559,4898
3035,694
6 x 5 =30
3600
0,021
4285,714
18367344,49
4285,693
6 x 5 =30
3600
0,028
4285,714
18367344,49
4285,686
6 x 5 =30
3340
0,038
3976,190
15810086,92
3976,152
6 x 5 =30
3340
0,045
3976,190
15810086,92
3976,145
6 x 5 =30
6050
0,029
7202,381
51874291,38
7202,352
X-Y
= 2..r.t
Perhitungan
PenentuanNilai Y
-
Y1
= t 1 (v )
= 30 ( 2
Y2
= t2
= 0,01 s/dm
v2
= 60 ( 2
= 0,02s/dm
= t3 (v )
Y3
= 90 (
Y4
= t 4 (v )
= 120 (
Y5
= t5
Y6
= 0,028 s/dm
= 150 (
-
= 0,021s/dm
= 0,038s/dm
= t6
= 180 (
Y7
= t7
= 210 (
= 0,045s/dm
= 0,029 s/dm
= Y1 + Y2 + Y3 + Y4 + Y5 + Y6 + Y7
=
=
= 0,027 s/dm
PenentuanNilai X
-
X1
=
=
= 3035,714dm
-
X2
= 3035,714dm
-
X3
=
=
= 4285,714 dm
X4
=
=
= 4285,714 dm
X5
=
=
= 3976,190 dm
X6
=
=
= 3976,190 dm
X7
=
=
= 7202,381 dm
xi
= X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7
=
-
x2
=
2
= 4256,802dm
x2
x2
2
=
(xi yi)
= 19808610,46dm2
4.2.3 Korealasi Y
b
2 .
2 .
2
=0,2038
Jika b = 0,2038 maka :
a
= y bx
= 0,191dm 0,2038(29797,617dm)
= 0,191dm 6072,754dm
= 6072,563dm
= 0,6072563 km
BAB V
PEMBAHASAN
Filtrasi merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menyaring air
yang mengandung partikelpartikel yang tidak dibutuhkan dalam air dengan
melewatkannya melalui beberapa medium hingga air tersaring benar-benar bersih
tanpa ada lagi partikel-partikel yang tertinggal. Biasanya filtrasi selalu diterapkan
dalam menetralkan air limbah atau air kotor menjadi air bersih dengan
menggunakan suatu alat yang disebut filtrat. Alat ini terdiri dari beberapa bagian
yaitu bak penampung, pipa saluran, tangki berbentuk tabung dan bak penampung
akhir. Bak penampung pertama berfungsi sebagai media untuk menampung air
limbah, pipa berfungsi untuk mengalirkan air kedalam tangki berbentuk tabung,
tangki berfungsi untuk meletakkan medium yang tersusun atas pasir, ijuk, krikil,
dan arang dan yang terakir bak penampung yang berfungsi untuk menampung air
yang telah di filtrasi. Sehingga,
menjadi layak pakai dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari kita
terlebih lagi alat ini sangat dibutuhkan di daerah-daerah yang masih kekurangan
air bersih. Filtrasi untuk menjernihkan air menjadi lebih bersih mulai banyak
dikembangkan walaupun dengan skala yang masih kecil.
Medium-medium yang digunakan dalam proses filtrasi ini yaitu, medium
yang berada paling atas adalah pasir yang berfungsi untuk menyaring atau
menagkap barang yang bersifat makro dibawahnya pasir terdapat kerikil yang
berfungsi untuk menjernihkan air seperti halnya fungsi kerikil pada sungai yang
membuat air sungai menjadi jernih. Serabut ijuk berfungsi untuk menangkap atau
menyaring bahan yang bersifat mikro seperti bakteri dan mikroba lain yang
mungkin terdapat dalam air, dan medium yang berada paling bawah adalah arang
yang berfungsi untuk menghilangkan bau.
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, volume air tiap 30 menitnya
berbeda-beda yaitu pada 30 menit pertama dan kedua memiliki volume air yang
sama yaitu 2550 dm3, 30 menit ketiga dan keempat yaitu 3600 dm3, 30 menit
kelima dan keenam yaitu 3340 dm3, dan 30 terakhiratau yang ketujuh yaitu 6050
dm3 dengan total yang waktu yang dilakukan adalah 210 menit dengan 6 kali
percobaan. Dari praktikum yang telah dilakukan, kita dapat mengatakan bahwa
praktikum filtrasi ini cenderung berhasil karena hasil efiseinsi data mancapai
60,72563%. Efisiensi ini dapat dikatakan cenderung berhasil karena melebihi 50%
batas efisiensi yang diharapkan. Kecenderungan keberhasilan ini bisa dipengaruhi
oleh medium yan digunakan sudah terlalu lama dipakai atau baru terpakai
sehingga medium didalam tabung belum padat, dan masih ada partikel yang
terlewatkan.
Pengamatan bau dan warna dilakukan setiap 5 menit dari 30 menit
pengamatan. Hasilnya menunjukkan perbedaan yang sangat jelas antara air
limbah sebelum dilakukan proses filtrasi dengan air limbah yang dihasilkan
setelah proses filtrasi. Bau air limbah pada 5 menit pertama masih amis kemudian
berkurang amisnya pada menit ke 10 dan menjadi agak amis setelah 15 menit
baunya masih agak amis sampai menit ke 30 bau air limbah sudah tidak amis lagi.
Sedangkan pengamatan untuk warna pada air limbah tidak sepenuhnya menjadi
bening seperti yang diharapkan. Warna air limbah yang sebelumnya sanat keruh
saat diambil dari sungai perlahan berkurang menjadi keruh pada 5 menit pertama,
dan pada menit ke 10 sampai 20 warnanya menjadi agak keruh sampai menit ke
25 dan 30 warna air sudah berubah menjadi jernih.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bau air dapat disebabkan oleh
bahan-bahan kimia, ganggang, plankton, atau tumbuhan dan hewan air, baik yang
hidup maupaun yang sudah mati. air limbah yang digunakan, tingkat kekeruhan
air limbah, jika air limbah semakin keruh maka proses filtrasi akan semakin
panjang. Kandungan partikel-partikel mikro atau makro
kayu, plankton, dan lain sebagainya yang ada di dalam air. Efektifitas medium
juga mempengaruhi kelancaran proses filtrasi. Semakin baik medium
dan
semakin padat medium yang digunakan, maka air limbah yang difiltrasi akan
baik juga, begitu pula sebaliknya. Sehingga medium menjadi sangat penting
dalam proses filtrasi ini. Medium yang digunakan harus benar-benar diperhatikan.
Adapun penerapan atau aplikasi filtrasi dalam kehidupan sehari-hari
adalah penyaringan santan dari ampasnya, penayringan air teh dipisahkan dengan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, perhitungan, dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Filtrasi merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menyaring air
yang mengandung partikelpartikel yang tidak dibutuhkan dalam air
dengan melewatkannya melalui beberapa medium hingga air tersaring
benar-benar bersih tanpa ada lagi partikel-partikel yang tertinggal.
2. Medium-medium yang digunakan dalam proses filtrasi ini yaitu, medium
yang berada paling atas adalah pasir, kerikil, ijuk, dan arang.
3. Hasil efiseinsi data filtrasi mancapai 60,72563 %.
4. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil filtrasi air limbah yaitu
dari bau air limbah yang disebabkan bahan-bahan kimia, ganggang,
plankton, warna air limbah yang keruh dan efektifitas medium juga
mempengaruhi.
5. Adapun penerapan atau aplikasi filtrasi dalam kehidupan sehari-hari
adalah penyaringan santan dari ampasnya, penayringan air teh dan filtrasi
dalam tubuh manusia yaitu proses pembentukan urine pada nefron.
6.2. Saran
Semoga dengan praktikum ini metode filtrasi lebih dikembangkan
terutama pada daerah-daerah terpencil yang masih mengalami kesulitan untuk
mendapatkan air bersih.
DAFTAR PUSTAKA