Mikobakteria adalah bakteri aerob, berbentuk batang, yang tidak membentuk spora, dan
jika telah diwarnai bakteri ini tahan dekolorisasi (penghilangan warna) oleh asam atau
alkohol. Karena itu disebut basil tahan-asam(BTA).
Mycobacterium tuberculosis
A. Ciri-ciri khas organisme
o Dalam jaringan, basil tuberkel merupakan batang ramping lurus berukuran kirakira 0,4 x 3 m.
o Pada perbenihan buatan, terlihat bentuk kokus dan filamen.
o Ditandai dengan sifat tahan-asam misalnya 95% etil alkohol yang mengandung
3% asam hidroklorida (asam-alkohol) dengan cepat akan menghilangkan warna
semua bakteri kecuali mikobakteria sifat ini tergantung pada integritas struktur
selubung berlilin.
o Teknik pewarnaan Ziehl-Neelsen dipergunakan untuk identifikasi bakteri tahan
asam.
o Pada sputum atau irisan jaringan, mikobakteria dapat dilihat karena memberi
fluoresensi kuning-jinga setelah diwarnai dengan zat fluorokrom (misalnya
auramin, rodamin).
B. Biakan
1. Perbenihan agar semisintetik (contoh: Middlebrook 7H10 dan 7H11)
o Mengandung garam tertentu, vitamin, kofaktor, asam oleat, albumin,
katalase, gliserol, glukosa, dan malasit hijau.
o 7H11 juga mengandung hidrosilat kasein.
o Mikobakteria dapat bekembang dalam waktu beberapa minggu dengan
biakan ini.
o Berguna untuk melihat morfologo koloni, uji kepekaan, dam bila
ditambahkan antibiotik dapat menjadi perbenihan selektif.
2. Perbenihan telur tebal (contoh: Lowenstein-Jensen)
o Mengandung garam tertentu, gliserol, substansi organik kompleks (contoh:
telur, kuning telur, tepung kentang).
o Mikobakteria dapat tumbuh dalam waktu tiga sampai 6 minggu dengan biakan
ini.
C. Sifat-sifat pertumbuhan
o Mikobakteria adalah aerob obligat dan mendapat energi dari oksidasi berbagai
senyawa karbon sederhana.
o Kenaikan tekanan CO2 meningkatkan pertumbuhan.
o Laju pertumbuhannya lebih lambat dibanding bakteri lain.
o Waktu penggandaan basil tuberkel adalah sekitar 18 jam.
o Bentuk saprofit cenderung tumbuh lebih cepat, berkembang biak dengan baik
pada suhu 22-23C, menghasilkan lebih banyak pigmen, dan kurang tahan-asam
daripada bentuk patogen.
D. Reaksi terhadap faktor fisik dan kimia
o Cenderung labih resisten terhadap faktor kimia daripada baktei lain karena sifat
hidrofobik permukaan selnya dan pertumbuhannya yang bergerombol.
o Cukup resisten terhadap pengeringan dan dapat hidup lama dalam dahak yang
kering.
A. Lipid
o Mikobakteria kaya akan lipid, mencakup asam mikolat (asam lemak rantaipanjang C78-C90), lilin, dan fosfatida.
o Dalam sel, lipid sebagian besar terikat pada protein dan polisakarida.
o Fosfolipid merangsang nekrosis kaseosa.
o Lipid berpengaruh terhadap sifat tahan-asam bakteri.
o Penghilangan zat ini dengan panas menghilangkan sifat tahan-asam bakteri.
B. Protein
o Setiap mikobakteria mengandung protein yang dapat memicu reaksi tuberkulin.
o Bila disuntikkan, protein yang terikat pada fraksi lilin dapat merangsang kepekaan
terhadap tuberkulin.
o Zat tersebut dapat pula menimbulkan pembentukan berbagai antibodi.
C. Polisakarida
o Dapat menyebabkan hipersensitivitas tipe cepat dan berlaku sebagai antigen bila
bereaksi dengan serum orang yang terinfeksi.
Patogenesis
o Mikobakteria tidak menghasilkan toksin.
o Organisme dalam droplet sebesar 1-5 m terhirup dan mencapai alveoli.
o Organisme yang virulen akan menetap dan berkembang biak serta berinteraksi dengan
inang sehingga menimbulkan penyakit.
o Bila tidak virulen yang disuntikkan (misal BCG) hanya dapat hidup selama beberapa
bulan atau beberapa tahun pada inang normal.
o Resistensi dan hipersensitivitas host sangat berpengaruh terhadap perjalanan penyakit.