Anda di halaman 1dari 17

Oleh :

Drs. Ruswanto, M. Ag.

Kewajiban Menuntut Ilmu


Al-Qur`an, selain sebagai petunjuk hidup bagi umat Islam,
ia juga merupakan sumber informasi. Baik informasi
masa lalu, masa sekarang maupun yang akan datang.
Informasi-informasi itu sarat dengan pesan-pesan ilmiah,
yang apabila manusia mampu menangkapnya, akan
menjadi sumber pengetahuan yang amat penting untuk
membangun kehidupan yang lebih maju dan
lebih maju lagi.
Oleh karena itu Islam mendorong kepada umat manusia
agar menuntut ilmu seluas mungkin, agar di satu sisi
mereka mengetahui kebenaran yang hakiki, dan di satu
sisi mampu mempelajari, menggali dan memanfaatkan
kekayaan alam semesta untuk kemajuan hidup mereka.

Bukankah surat yang pertama kali turun kepada Nabi


Muhammad saw surat al-'Alaq ayat 1-5, yang berisi
perintah membaca?
Mengapa harus membaca dulu, bukan yang lain? Ini
menunjukkan betapa pentingnya membaca, baik
membaca ayat-ayat qauliyah (al-Qur`an) maupun
ayat-ayat kauniyah (alam semesta). Dalam konteks
pengetahuan, menunjukkan betapa pentingnya ilmu
pengetahuan. Tanpa ilmu, manusia tidak tahu
apa-apa.
Mengingat pentingnya ilmu dalam Islam, maka
menuntut ilmu hukumnya wajib. Dalam al-Qur`an
ada 40 ayat lebih yang mendorong umat manusia agar
memiliki pengetahuan yang seluas-luasnya. Baik
pengetahuan agama maupun pengetahuan umum.

Dalam hadits Rasulullah saw bersabda:


"Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Dan
sesungguhnya semua makhluk hingga ikan-ikan yang ada
di laut selalu memohonkan ampunan (kepada Allah) untuk
orang yang menuntut ilmu." (HR. Abdil barr).
Rasulullah saw bersabda:
"Tuntutlah ilmu walau sampai di negeri China. Karena
sesungguhnya mencari ilmu itu wajib bagi tiap-tiap muslim.
Sesungguhnya para malaikat itu senantiasa meletakkan
sayap-sayapnya untuk orang yang mencari ilmu karena
ridha dengan apa yang ia cari." (HR. Ibnu 'Abdil Barr ).
Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan
ilmu, maka Allah mudahkan jalan ke surga." (HR. Tabrani
dari Abu Hurairah).

Mengapa menuntut ilmu itu wajib dalam Islam ?

1. Karena tanpa ilmu manusia pasti bodoh dan akan


mudah dibodohi oleh orang lain.
Firman Allah :
"Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya
orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran."(QS. Az-Zumar/39: 9).
2. Dengan ilmu, manusia tidak akan tersesat hidupnya.
Khususnya ilmu yang berhubungan dengan petunjukpetunjuk hidup yang bersumber dari al-Quran dan alHadits.
Rasulullah saw bersabda:
"Benar-benar aku telah tinggalkan untukmu dua perkara
yang kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh
pada keduanya, yaitu Kitabullah dan sunnah
Nabinya."(HR. Malik dan al-Hakim).

3. Ilmu menghidupkan dan memajukan Islam serta


memperkokoh iman. Semakin luas dan mendalam ilmu
seseorang maka insya Allah akan semakin kokoh imannya,
semakin maju hidupnya dan semakin
tinggi kedudukannya.
Jika umat Islam luas dan dalam ilmunya, maka kelak umat
Islam akan menjadi umat yang kokoh, maju dan luhur
kedudukannya.
Firman Allah:
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat"(QS. Al-Mujadilah/58: 11).
Sabda Rasulullah saw:
"Ilmu itu menghidupkan (memajukan) Islam dan
memperkokoh iman."(HR. Abu asy-Syaikh).

4. Ilmu dapat membuat manusia semakin tunduk


kepada Allah.
Firman Allah:
"Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): 'Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka'."(QS. Ali
Imran/3: 191).
"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (para
ilmuwan)"(QS. Faathir/35: 28).

5. Dengan menguasai ilmu, manusia bisa mencapai


kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Rasulullah saw:
"Barangsiapa yang menghendaki (kebahagiaan) dunia
maka hendaknya menguasai ilmunya. Barangsiapa
menghendaki (kebahagiaan) akhirat maka hendaklah
menguasai ilmunya. Dan barangsiapa yang
menghendaki (kebahagiaan) keduanya maka
hendaknya menguasai kedua ilmunya."

6. Dengan ilmu pengetahuan, manusia mampu


menguasai dunia, bahkan mampu mencapai ruang
angkasa dan menggali kekayaan yang ada dalam perut
bumi.
Firman Allah:
"Hai jama'ah (golongan) jin dan manusia, jika kamu sanggup
menembus (melintas) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah, kamu
tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan."(QS. ArRahman/55: 33).
Rasulullah saw bersabda:
"Nabi Sulaiman as disuruh memilih di antara harta, kerajaan dan ilmu.
Beliau memilih ilmu, Maka (Allah) memberikan harta, kerajaan dan
ilmu (kepada Nabi Sulaiman as.)."(HR. Ibnu 'Asakir).

7. Ilmu itu warisan Nabi Muhammad saw dan warisan


para nabi.
Rasulullah saw bersabda:
"Ilmu itu adalah warisanku dan warisan para nabi sebelumku.
(HR. Ad-Dailami dari Ummu Hani')
'Ali bin Abi Thalib ra berkata:"Ilmu itu sebaik-baik warisan."

8. Ilmu itu lebih utama dari harta.


Diceritakan dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam alGhazali, bahwa orang-orang Khawarij (kaum yang keluar
dari barisan 'Ali bin Abi Thalib) mendengar Rasulullah saw
bersabda:
"Saya adalah kota ilmu sedangkan 'Ali adalah pintunya,
barangsiapa menghendaki ilmu, maka datangilah pintu
tersebut." (HR. Thabrani. Al-Hakim, Ibnu 'Ady dan lainlain).
Mereka ingin membuktikan kebenaran hadis tersebut.
Kemudian salah seorang dari mereka bertanya kepada 'Ali
bin Abi Thalib: "Wahai 'Ali, lebih utama mana antara ilmu
dengan harta?"
Jawab 'Ali: "Ilmu lebih utama daripada harta." Ia bertanya
lagi: "Apa alasan anda? Jawab 'Ali: "Karena ilmu itu pusaka
para nabi, sedangkan harta pusaka Qarun, Fir'aun, Sadad
dan lain-lain."

Orang kedua bertanya lagi: "Wahai 'Ali, lebih utama mana

antara ilmu dan harta?" Jawab 'Ali: "Ilmu lebih utama


daripada harta." Ia bertanya lagi: "Apa alasan anda?" Jawab
'Ali: "Karena ilmu itu menjagamu, sedangkan harta malah
engkau yang menjaganya."
Orang ketiga bertanya lagi: "Wahai 'Ali lebih utama mana
antara ilmu dengan harta?" Jawab 'Ali: "Ilmu lebih utama
daripada harta." Ia bertanya lagi: "Apa alasan anda?" Jawab
'Ali: "Harta itu jika engkau tasarrufkan (berikan) menjadi
berkurang, sebaliknya ilmu itu jika engkau tasarrufkan
malahan bertambah."
Orang keempat bertanya lagi: "Wahai 'Ali lebih utama
mana antara ilmu dengan harta?" Jawab 'Ali: "Ilmu lebih
utama daripada harta." Ia bertanya lagi: "Apa alasan
anda?" Jawab 'Ali: "Karena pemilik harta (sering) disebut
dengan nama bakhil dan buruk, sedangkan pemilik ilmu
sering disebut dengan keagungan dan kemuliaan."

Orang kelima bertanya lagi: "Wahai 'Ali lebih utama mana

antara ilmu dan harta?" Jawab 'Ali: "Ilmu lebih utama


daripada harta." Ia bertanya lagi: "Apa alasan anda?" Jawab
'Ali: "Pemilik harta itu musuhnya banyak, sedang pemilik
ilmu temannya banyak."
Orang keenam bertanya lagi: "Wahai 'Ali lebih utama mana
antara ilmu dengan harta?" Jawab 'Ali: "Ilmu lebih utama
daripada harta." Ia bertanya lagi: "Apa alasan anda?" Jawab
'Ali: "Harta harus dijaga dari pencuri, sedang ilmu tidak
perlu."
Orang ketujuh bertanya lagi: "Wahai 'Ali lebih utama mana
antara ilmu dengan harta?" Jawab 'Ali: "Ilmu lebih utama
daripada harta." Ia bertanya lagi: "apa alasan anda?" Jawab
'Ali: "Pemilik harta di akhirat nanti akan dihisab, sedang
pemilik ilmu akan mendapat syafaat."

Orang kedelapan bertanya lagi: "Wahai 'Ali lebih

utama mana antara ilmu dengan harta?" Jawab Ali:


Lebih utama ilmu daripada harta. Ia bertanya lagi:
"Apa alasan anda?" Jawab 'Ali: "Harta akan hancur
berantakan karena lama ditimbun zaman, tetapi ilmu
tidak akan rusak dan musnah walau ditimbun zaman.
Orang kesembilan bertanya lagi: "Wahai 'Ali lebih

utama mana antara ilmu dengan harta?" Jawab 'Ali:


"Ilmu lebih utama ddaripada harta." Ia bertanya lagi:
"Apa alasan anda?" Jawab 'Ali: "Harta membuat hati
seseorang menjadi keras, sedang ilmu malah membuat
hati menjadi bercahaya."

Orang kesepuluh bertanya lagi: "Wahai 'Ali lebih utama

mana antara ilmu dengan harta?" Jawab 'Ali: "Ilmu lebih


utama daripada harta." Ia bertanya lagi: "Apa alasan anda?"
Jawab 'Ali: "Pemilik harta bisa mengaku menjadi Tuhan
karena harta yang dimilikinya, sedang pemilik ilmu justeru
mengaku sebagai hamba Allah karena ilmunya."
Demikian jawab 'Ali kepada para penanya yang ingin

menjajaki kedalaman ilmunya. Tanya Jawab ini juga


menunjukkan betapa ilmu itu jauh lebih utama daripada
harta. Oleh karenanya kuasailah ilmu pengetahuan seluas
mungkin baik ilmu yang berhubungan dengan urusan
ukhrawi maupun duniawi. Sebab dengan menguasai ilmuilmu tersebut insya Allah kita akan memperoleh
kebahagaiaan di dunia dan akhirat.

Kesimpulan
Islam sangat membutuhkan ilmu, tanpa ilmu
Islam dan umatnya tidak akan bisa hidup,

berkembang dan maju.


Oleh karena itu menuntut ilmu hukumnya wajib
dalam Islam. Maka seseorang yang mununtut ilmu
mendapat pahala yang banyak, diberkahi
hidupnya, selalu dilindungi dan dimudahkan
semua urusannya oleh Allah.
Ilmu adalah sebaik-baik warisan dalam hidup ini.

Nama : Drs. Ruswanto, M.Ag.


Tempat & tgl lhr : Lampung, 4 Maret 1963 M
Alamat Jakarta : Jl. Mawar II Dalam No. 5 G RT.
06 RW. 14, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta selatan
Kode Pos 12330
Alamat Lampung: Tangkitbatu, Muara Putih,
Natar, Lampung Selatan.
Telp/Hp. : 021-98102486, 0813 1688 2181,
081517251955
Pendidikan Terakhir : S-2 IAIN (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta
Pekerjaan : Dosen Agama Islam IAIN Reden Intan
Dpk UNILA Lampung

Karya Tulis dan Kegiatan


Sisi-Sisi Balaghah pada Surat Ar-Rahman 1991 (skripsi)
Corak Pemikiran Pondok Pesantren Kebarongan, Banyumas 2002

(tesis)
Islam Itu Asing, Penerbit Lembaga Menejemen Dakwah 2002
Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi (anggota tim
penulis), Penerbit Gunung Persagi, Bandar Lampung, 2006.
Penulis tetap Rubrik Rumahku Surgaku, Majalah Amanah (1998
2005)
Pengasuh Konsultasi Agama dan Keluarga Tabloid Jum'at, 1998
sekarang.
Panduan Ibadah Ramadhan, Penerbit: Masjid Jami' Bintaro Jaya, 1432
H/ 2011 M.
Modul Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter (tim penyusun),
Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, Cet. Ke 1
Ketua Umum Korps Da'i Dewan Masjid Indonesia, 2007 sekarang.
Koordinator Pendidikan Agama Islam Fakultas MIPA UNILA
Lampung.
Pembimbing Haji dan Umrah Ahsana Wisata

Anda mungkin juga menyukai