CHAPTER
4:
PROJECT
INTEGRATION
MANAGEMENT
(MANAJEMEN
INTEGRASI PROYEK)
Project Integration Management meliputi proses dan kegiatan untuk mengidentifikasi,
menjelaskan, menggabungkan, menyatukan serta mengkoordinasikan berbagai proses dan
kegiatan manajemen proyek dalam Project Management Process Groups.
Dalam konteks manajemen proyek, integrasi meliputi karakteristik unifikasi, konsolidasi,
komunikasi, dan integratif tindakan yang sangat penting untuk pengendalian pelaksanaan
proyek melalui penyelesaian, keberhasilan mengatur harapan para stakeholder, dan memenuhi
persyaratannya. Project Integration Management juga termasuk membuat pilihan mengenai
alokasi sumber daya, membuat trade-off di antara tujuan bersaing dan alternatif-alternatifnya,
serta mengelola hal-hal bersamaan di antara Knowledge Area manajemen proyek. Proses
manajemen proyek biasanya ditunjukkan sebagai proses-proses yang berlainan dengan
sementara didefinisikan pada antarmuka. Pada prakteknya, mereka dapat terjadi dalam
bersamaan waktu dan berinteraksi dengan cara yang tidak dapat terperinci sepenuhnya dalam
PMBOK Guide.
Berikut adalah gambaran mengenai proses Project Integration Management, diantaranya:
4.1 Develop Project Charter Proses pengembangan sebuah dokumen yang secara resmi
mengesahkan adanya sebuah proyek dan memberikan hak kepada manajer proyek
untuk mempergunakan organisasi sumber daya bagi sebuah kegiatan proyek.
Project Charter menentukan hubungan antara siapa yang menjalankan dan
mengajukan. Dalam kasus proyek eksternal, kontrak formal biasanya merupakan cara
yang lebih disukai untuk membuat perjanjian. Sebuah project charter masih digunakan
dalam membuat kesepakatan internal dalam suatu organisasi untuk menjamin
penyampaian yang tepat di bawah kontrak. Project charter yang disetujui secara resmi
menginisiasi proyek.
Menghasilkan data kinerja, seperti biaya, jadwal, teknis, progress kualitas, dan
keadaan untuk memudahkan prediksi;
4.4 Monitor and Control Project Work Proses pelacakan, peninjauan, dan pelaporan
progres proyek terhadap tujuan pelaksanaan yang ditetapkan
dalam rencana
manajemen proyek.
Monitoring merupakan sebuah aspek manajemen proyek yang dilakukan sepanjang
proyek. Monitoring meliputi pengumpulan, pengukuran, dan pendistribusian informasi
kinerja serta penilaian pengukuran dan tren untuk proses perbaikan. Pemantauan terus
menerus memberikan tim manajemen proyek wawasan mengenai keadaan proyek dan
mengidentifikasi daerah-daerah yang memerlukan perhatian khusus. Kontrol meliputi
penentuan tindakan perbaikan atau pencegahan serta penindaklanjutan rencana untuk
menentukan tindakan apa yang diambil dalam menyelesaikan masalah. Proses Monitor
and Control Project Work berhubungan dengan:
Memberikan laporan yang sesuai dengan progres dan keadaan untuk program
manajemen sebagimana proyek merupakan bagian dari keseluruhan program.
Proses Perform Integrated Change Control dilakukan dari awal proyek sampai selesai
dan tanggung jawab utama dari manajer proyek. Rencana manajemen proyek,
pernyataan ruang lingkup proyek, dan hal lainnya dipelihara dengan hati-hati dan terus
mengatur perubahan, baik dengan menolak atau menyetujui perubahan. Perubahan
dapat diminta oleh stakeholders yang terlibat dengan proyek. Meskipun perubahan
dapat berawal secara lisan, hal ini harus dicatat dalam bentuk tertulis dan dimasukkan
ke dalam manajemen dan atau konfigurasi perubahan sistem manajemen. Proses-proses
permintaan perubahan mungkin memerlukan informasi mengenai perkiraan dampak
waktu dan dampak biaya.
Beberapa kegiatan yang termasuk dalam proses Perform Integrated Change Control
adalah sebagai berikut:
Configuration Identification;
4.6 Close Project or Phase Proses finalisasi seluruh kegiatan di semua proses manajemen
proyek yang secara resmi menyelesaikan fase atau proyek.
Ketika mengakhiri proyek, manajer proyek meninjau semua informasi terlebih dahulu
dari fase penyelesaian sebelumnya untuk memastikan bahwa semua pekerjaan proyek
selasai dan bahwa proyek tersebut telah memenuhi tujuannya. Karena ruang lingkup
proyek diukur terhadap rencana manajemen proyek, manajer proyek meninjau dasar
lingkup untuk memastikan penyelesaian sebelum pertimbangan proyek diselesaikan.
Proses Close Project or Phase juga menetapkan prosedur untuk menyelidiki dan
mendokumentasikan alasan untuk tindakan yang diambil jika proyek dihientikan
sebelum selesai. Agar berhasil mencapai hal ini, manajer proyek perlu melibatkan
semua stakeholders dalam prosesnya. Ini mencakup semua kegiatan yang direncanakan
untuk penutupan administrasi proyek atau fase, termasuk metodologi langkah demi
langkah seperti:
Tindakan dan kegiatan untuk memenuhi penyelesaian atau kriteria untuk fase
atau proyek;
Tindakan dan kegiatan yang diperlukan untuk mentransfer produk proyek, jasa,
atau hasil tahap berikutnya atau untuk memproduksi daan atau mengoperasikan;
dan
perubahan
pekerjaan.
Requirements Management Plan
Bagian dari project management plan yang mendeskripsikan bagaimana
requirements dianalisis, didokumentasi, dan dikelola.
project requirements
transition requirements
requirements assumption, dependencies, and constraints
Requirements Traceability Matrix
business needs, opportunities, goals, and objectives
project objectives
project scope / WBS deliverables
product design
product development
test strategy and test scenarios
high level requirements
5.3 Define Scope - Proses mengembangkan deskripsi proyek yang detail. Kunci
keberhasilan proses ini adalah mampu menyediakan batasan proyek dengan
mendfinisikan requirements yang mana saja yang akan dimasukkan ke dalam project
scope.
Inputs
Scope Management Plan:
5.4 Create WBS - Proses membagi deliverables dan pekerjaan proyek ke komponen yang
lebih kecil dan mudah dikelola.
Inputs
Scope Management Plan - menentukan bagaimana membuat WBS dari pernyataan
lingkup proyek dan bagaimana WBS akan dipelihara.
Project Scope Statement - deskripsi pekerjaan yang akan dilakukan dan batasanbatasan proyek.
Requirements Documentation - untuk memahami kebutuhan apa yang harus
diselesaikan.
Enterprise Environmental Factors
Organizational Process Assets - kebijakan, prosedur, WBS template, dokumen dan
lesson learned proyek-proyek sebelumnya.
Tools & Techniques
Decomposition - teknik yang digunakan untuk membagi lingkup dan deliverables
proyek ke komponen yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.
Expert Judgment - untuk menganalisis informasi yang dibutuhkan untuk
menguraikan deliverable proyek ke komponen yang lebih kecil.
Outputs
Scope Baseline
Project scope statement - deskripsi lingkup proyek, deliverables, asumsi, dan
batasan.
WBS
WBS dictionary - dokumen yang menyediakan informasi deliverables, aktivitas,
dan penjadwalan.
Project Documents Updates
requirements documentation
5.5 Validate Scope - Proses menyusun penerimaan deliverables proyek yang telah selesai.
Inputs
11 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
5.6 Control Scope - Proses pemantauan status proyek dan pengelolaan perubahan untuk
scope baseline. Kunci keberhasilan proses ini adalah dapat memelihara scope baseline
sepanjang proyek. Proses ini menjamin semua perubahan yang diminta dan tindakan
preventif/korektif yang direkomendasikan terlaksana melalui proses perform integrated
change control.
Inputs
Project Management Plan: scope baseline, scope management plan, change
management plan, configuration management plan, requirements management plan.
Requirements Documentation: requirements yang terdokumentasi dengan baik
membuat lebih mudah untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari lingkup proyek
yang telah disetujui.
Requirements Traceability Matrix:
13 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
6.1 Plan Schedule Management Proses pembentukan kebijakan, prosedur, dan dokumentasi
untuk perencanaan, pengembangan, pengelolaan, pelaksanaan, dan pengendalian jadwal
proyek.
Inputs
Project Management Plan - terdiri dari Scope Baseline (terdiri dari project scope statement
dan detil WBS yang digunakan untuk mendefinisikan kegiatan-kegiatan, estimasi durasi,
14 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
dan manajemen waktu) serta informasi lainnya yang berhubungan mengenai biaya, risiko,
dan keputusan komunikasi dari rencana manajamen proyek yang digunakan untuk
mengembangkan jadwal.
Project Charter berisi tentang ringkasan milestone schedule dan persetujuan persyaratan
proyek yang akan mempengaruhi manajemen perihal jadwal proyek.
Enterprise Environmental Factors
Organizational Process Assets
Tools and Techniques
Expert Judgment ditunjukkan oleh informasi historis, memberikan pengetahuan yang
dalam dan berharga mengenai lingkungan dan informasi dari proyek yang serupa. Mereka
juga dapat memberikan saran mengenai penggabungan cara dan metode untuk
mencocokkan dari perbedaan yang ditemukan untuk kegiatan yang dilakukan dan harus
digunakan dalam mengembangkan rencana pengelolaan jadwal.
Analytical Techniques
Meetings
Outputs
Schedule Management Plan sebagai contohnya rencana manajemen jadwal dapat
membantu dalam menentukan dibawah ini:
Model contoh pengembangan jadwal proyek metode jadwal dan alat penjadwalan yang
akan digunakan dalam pengembangan proyek ditentukan.
Tingkat keakuratan rentang yang diterima digunakan dalam menentukan estimasi
durasi kegiatan yang realistis adalah ditentukan dan mungkin termasuk kemungkinan
yang ada.
Satuan ukuran (units of measure) setiap satuan yang digunakan dalam pengukuran
seperti staff hour, staff days atau mingguan untuk satuan waktu atau meter, liter, ton,
kilometer, serta kubik untuk satuan jumlah/kuantitas didefinisikan untuk masing-masing
sumber daya.
Organizational procedures link memberikam kerangka kerja untuk rencana manajemen
jadwal, memungkinkan untuk konsistensi dengan estimasi dan jadwal yang dihasilkan.
Project schedule model maintenance proses digunakan untuk memperbarui status dan
rekam progress dari jadwal proyek selama pelaksanaan proyek.
Control thresholds
Rules of performance measurement
15 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Reporting formats
Process description
6.2 Define Activities Proses identifikasi dan dokumentasi tindakan khusus yang harus
dilakukan untuk menghasilkan deliverables proyek.
Inputs
Schedule Management Plan input utama dari rencana manajemen jadwal adalah detil dari
tingkat yang ditentukan untuk mengelola pekerjaan.
Scope Baseline
Enterprise Environmental Factors
Organizational Process Assets
Tools and Techniques
Decomposition cara yang digunakan untuk membagi project scope dan deliverables
proyek ke lingkup yang lebih kecil untuk lebih mudah diatur. Kegiatan ini merupakann
upaya yang diperlukan untuk menyelesaikan paket pekerjaan. Proses define activities
menentukan output akhir sebagai kegiatan daripada deliverables, seperti yang dilakukan
dalam proses pembuatan WBS.
Daftar kegiatan, WBS, dan WBS dictionary dapat dikembangkan baik secara berurutan atau
bersamaan, dengan WBS dan WBS dictionary sebagai dasar untuk pengembangan daftar
kegiatan akhir. Tiap paket pekerjaan dalam WBS diuraikan ke dalam kegiatan yang
diperlukan untuk menghasilkan deliverables paket pekerjaan. Keterlibatan anggota tim
dalam menguraikan pekerjaan dapat menyebabkan hasil yang lebih baik dan akurat.
Roliing Wave Planning
Expert Judgment
Outputs
Activity List merupakan daftar lengkap yang mencakup semua jadwal kegiatan yang
diperlukan pada proyek. Daftar kegiatan juga termasuk deskripsi dari lingkup pekerjaan
untuk setiap kegiatan secara cukup rinci untuk memastikan bahwa anggota tim proyek
memahami pekerjaan apa saja yang harus diselesaikan. Setiap kegiatan harus memililiki
nama yang jelas untuk menunjukka jadwalnya, bahkan jika nama kegiatan ditampilkan di
luar konteks dari jadwal proyek.
16 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Activity Attributes
Milestone List merupakan titik significant dari kegiatan proyek dimana terdiri dari daftar
identifikasi seluruh proyek yang menunjukkan milestone adalah wajib seperti yang
disyaratkan oleh kontrak atau berdasrkan informasi historis. Milestones mirip dengan jadwal
kegiatan rutin, dengan struktur yang sama tetapi mereka memiliki durasi nol karena
merupakan momen dalam waktu.
6.3 Sequence Activities Proses identifikasi dan mendokumenrasi hubungan diantara
kegiatan-kegiatan proyek.
Inputs
Schedule Management Plan mengidentifikasi metode penjadwalan dan alat yang
digunakan unutk proyek, dimana akan menunjukan bagaimana kegiatan akan diurutkan.
Activity List berisikan seluruh jadwal kegiatan yang dibutuhkan proyek, dimana akan
diurutkan. Ketergantungan dan kendala untuk kegiatan ini dapat mempengaruhi urutan dari
kegiatan.
Activity Attributes menggambarkan urutan peristiwa yang diperlukan atau dari
pendahulunya atau penggantinya.
Milestone List tanggal penjadwalan untuk milestones yang spesifik, dimana dapat
mempengaruhi bagaimana kegiatan diurutkan.
Project Scope Statement berisi deskripsi project scope, yang terdiri dari karakteristik
produk yang dapat mempengaruhi pengurutan kegiatan, seperti tata letak dari sesuatu yang
akan dibangun.
Enterprise Environmental Factors
Standar pemerintah atau industry
Projecr Management Information System (PMIS)
Alat penjadwalan
Sistem autorisasi perusahaan kerja
Organizational Process Assets terdiri dari dokumen-dokumen korporat sebagai
pengetahuan dasar yang digunakan untuk metode penjadwalan, kebijakan formal dan
informal kegitan yang ada berhubungan dengan prosedur, pedoman, seperti metode
penjadwalan yang dipertimbangkan dalam pengembangan hubungan logika, dan contoh
yang dapat digunakan untuk mempercepat persiapan kegiatan proyek. Informasi kegiatan
17 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
terkait yang menjadi contoh juga dapat berisikan informasi tambahan yang berguna dalam
pengurutan kegiatan.
Tools and Techniques
Precedence Diagramming Method (PDM) merupakan cara yang digunakan untuk
membangun sebuah model penjadwalan dimana kegiatan-kegiatan ini digambarkan dengan
nodes dan secara grafis dihubungkan oleh satu atau lebih hubungan logika untuk
menunjukkan urutan kegiatan yang akan dilakukan. Salah satu metode dari PDM ini adalah
activity-on-node (AON), ini merupakan metode yang digunakan di paket perangkat lunak
manajemen proyek.
PDM terdiri dari 4 (empat) tipe ketergantungan atau hubungan logika. Kegiatan
pendahulunya merupakan kegiatan logika yang muncul sebelum kegiatan yang bergantung
dengan jadwal. Kegiatan penggantinya adalah kegiatan logika bergantung yang muncul
setelah kegiatan lain dalam jadwal. Hubungan ini dapat diilustrasikan dibawah ini:
18 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Gambar diatas merupakan ilustrasi project schedule network diagrams yang dibuat secara
manual atau dengan menggunakan software manajemen proyek. Hal ini dapat mencakup detil
lengkap proyek, atau memiliki satu atau lebih ringkasan kegiatan. Ringkasan dapat disertai
diagram dan menjelaskan pendekatan dasar yang digunakan dalam mengurutkan kegiata.
Setiap kegiatan yang tidak biasa diurutkan dalam jaringan harus sepenuhnya dijelaskan dalam
ringkasan.
Project Document Updates
Activity lists,
Activity attributes,
Milestones list,
Risk register.
6.4 Estimate Activity Resources Proses memperkirakan jenis dan jumlah material, sumber
daya, peralatan, atau perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan setiap kegiatan.
19 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Inputs
Schedule Management Plan
Activity List
Activity Attributes
Resource Calendars
Risk Register
Activity Cost Estimates
Enterprise Environmental Factors
Organizational Process Assets
Tools and Techniques
Expert Judgment sering diperlukan untuk menilai masukan terkait sumber daya untuk
proses ini. Setiap kelompok atau orang dengan pengetahuan khusus dalam perencanaan dan
perkiraan sumber daya dapat memberikan keahliannya.
Alternative Analysis banyak jadwal kegiatan memiliki metode alternatif pencapaian,
termasuk menggunakan berbagai tingkat kemampuan sumber daya atau keterampilan,
ukuran yang berbeda atau jenis mesin, alat yang berbeda (hand vs automatic), dan keputusan
membeli atau menyewa akan sumber daya ini.
Published Estimating Data seperti memperbarui rates dan unit costs dari sumber daya
untuk aturan buruh kerja, material, dan peralatan untuk setiap negara-negara dan letak
geografi negara-negara.
Bottom-Up Estimating metode estimasi ini memperkirakan durasi proyek atau biaya
dengan menggabungkan perkiraan dari tingkat terendah komponen-komponen WBS. Ketika
suatu kegiatan tidak dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang memadai,
pekerjaan diuraikan menjadi lebih detil. Kebutuhan sunber daya diperkirakan, perkiraan ini
kemudian dikumpulkan kedalam jumlah total untuk masing-masing kegiatan. Kegiatan
mungkin tidak memiliki ketergantungan diantara mereka yang dapat mempengaruhi
penerapan dan penggunaan sumber daya. Jika terdapat ada ketergantungan, pola
penggunaan sumber daya ini mencerminkan dan didokumentasikan didalam perkiraan
kebutuhan kegiatan.
Project Management Software seperti software penjadwalan, memiliki kemampuan untuk
membantu perencanaan, pengaturan, dan pengelolaan sumber daya dan pengembangan
perkiraan sumber daya. Tergantung pada kecanggihan software, struktur sumber daya,
20 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
ketersediaan sumber daya, tingkat sumber daya, dan berbagai calendar sumber daya dapat
dijelaskan untuk membantu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya.
Outputs
Activity Resource Requirements
Resource Breakdown Structure
Project Document Updates
Activity list.
Activity attributes, dan
Resource calendars
6.5 Estimate Activity Durations Proses memperkirakan jumlah periode kerja yang diperlukan
untuk menyelesaikan masing-masing kegiatan dengan perkiraan sumber daya.
Inputs
Schedule Management Plan
Activity List
Activity Attributes
Activity Resource Requirements
Resource Calendars
Risk Register
Resource Breakdown Structure
Enterprise Environmental Factors
Organizational Process Assets
Tools and Techniques
Expert Judgment
Analogous Estimating
Parametric Estimating
Three-Point Estimating
Group Decision-Making Techniques
Reserve Analysis
Outputs
Activity Duration Estimates perkiraan durasi kegiatan merupakan penilaian secara
kuantitatif jumlah kemungkinan periode waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
21 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
kegiatan. Perkiraan ini tidak termasuk lags yang dijelaskan sebelumnya dan dapat termasuk
beberapa indikasi kemungkinan kisaran hasil.
Project Document Updates
Activity attributes, dan
Asumsi yang dibuat dalam pengembangan perkiraan durasi kegiatan, seperti tingkat
kemampuan dan ketersediaan, sebaik dasar dari perkiraan durasi.
6.6 Develop Schedule Proses menganalisis urutan kegiatan, durasi, kebutuhan sumber daya,
dan kendala jadwal untuk membuat jadwal proyek.
Inputs
Schedule Management Plan
Activity List
Activity Attributes
Project Schedule Network Diagrams
Activity Resource Requirements
Resource Calendars
Activity Duration Estimates
Project Scope Statement
Risk Register
Project Staff Assignments
Resource Breakdown Structure
Enterprise Environmental Factors
Organizational Process Assets
Tools and Techniques
Schedule Network Analysis
Critical Path Method (CPM)
Critical Chain Method (CCM)
Resource Optimization Techniques
Resource leveling,
Resource smoothing
Modelling Techniques
What-if scenario analysis
Simulation
22 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
23 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
24 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
25 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Pada beberapa proyek, terutama yang lingkupnya lebih kecil, estimasi biaya dan anggaran
terkait erat dan dapat dilihat sebagai satu proses yang dapat dilkakukan oleh seseorang selama
waktu yang relative singkat. Kemampuan untuk mempengaruhi biaya sangat besar di tahap
awal proyek, membuat definisi lingkup awal kritis.
Manajemen biaya proyek harus mempertimbangkan kebutuhan stakeholder untuk mengatur
biaya. Stakeholders yang berbeda akan mengukur biaya proyek dengan berbeda-beda cara dan
pada waktu yang berbeda. Kemudian, yang perlu diperhatikan adalah biaya dari sumber daya
yang dibutuhkan untuk menyelsaikan kegiatan proyek, juga harus mempertimbangkan efek
dari keputusan proyek pada penggunaan biaya, perawatan, produk dan layanan pendukung atau
hasil proyek.
26 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Upaya perencanaan manajemen biaya terjadi pada awal proyek dan menetapkan kerangka
kerja untuk masing-masing proses manajemen biaya sehingga kinerja proses akan efisien dan
terkoordinasi
7.1 Plan Cost Management proses yang menetapkan kebijakan, prosedur, dan dokumentasi
untuk perencanaan, pengaturan, pengeluaran dan pengendalian biaya proyek.
Input
Project Management Plan berisikan informasi yang digunakan untuk mengembangkan
rencana manajemen biaya, seperti diantaranya:
Scope baseline: terdiri dari project scope statement dan detil WBS untuk estimasi biaya.
Schedule baseline: menjelaskan kapan biaya proyek akan jadi.
Other information: seperti cost-related scheduling, risiko, dan keputusan komunikasi
dari rencana manajemen proyek.
Project Charter memberikan ringkasan dana dari pengembangan rincian biaya proyek,
juga menjelaskan persyaratan persetujuan proyek yang akan mempengaruhi manajemen
biaya proyek.
Enterprise Environmental Factors
Organizational Process Assets
Tools and Techniques
Expert Judgment
Analytical Techniques
Meetings
Outputs
Cost Management Plan
Units of measure
Level of precision
Level of accuracy
Organizatonal procedures links
Control thresholds
Rules of performance measurement
Reporting formats
Process descriptions
Additional details
27 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
7.2 Estimate Costs proses pengembangan pendekatan sumber daya moneter yang diperlukan
untuk menyelesaikan kegiatan proyek. Perkiraan biaya adalah sebagai prediksi yang
berdasarkan informasi yang diketahui pada titik yang diberikan saat itu, terdiri dari identifikasi
dan pertimbangan dari alternatif pembiayaan untuk memulai dan menyelesaikan proyek. Selain
itu, cost trade-off dan risiko harus dipertimbangkan, seperti membeli apa menyewa, dan
membagi sumber daya sehingga dapat mencapai biaya optimal dari proyek.
Input
Cost Management Plan menjelaskan bagaimana biaya proyek akan dikendalikan dan
dikontrol, terdiri dari metode yang digunakan dan tingkat keakuratan yang dibutuhkan untuk
mengestimasi biaya aktivitas.
Human Resource Management Plan bagian ini menjelaskan kelengkapan susunan staf
proyek, personnel rates, dan imbalan terkait dimana dibutuhkan komponen untuk
mengembangkan estimasi biaya proyek.
Scope Baseline meliputi dibawah ini:
Project scope statement
Work Breakdown Structure
WBS dictionary
Project Schedule
Risk Register
Enterprise Environmental Factors
Market conditions
Published commercial information
Organizational Process Assets
Cost estimating policies
Cost estimating templates
Historical information
Lesson learned
Tools and Techniques
Expert Judgment
Analogous Estimating metode ini menggunakan nilai dari sebuah parameter, seperti
lingkup, biaya, anggaran, dan waktu maupun menggunakan skala perbandingan terhadap
ukuran, kompleksitas proyek sebelumnya yang dijadikan dasar untuk menyusun estimasi
biaya proyek yang serupa.
28 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Parametric Estimating metode ini digunakan sebagai statistic dari hubungan antara data
historikal dengan variable lainnya seperti luas area untuk menghitung estimasi beberapa
parameter seperti biaya, anggaran, dan masa pelaksanaan.
Bottom-Up Estimating merupakan metode dalam mengestimasi komponen pekerjaan.
Biaya dan akurasi dari tipe ini dipengaruhi oleh ukuran dan kompleksitas dari aktivitas
individual maupun paket pekerjaan.
Three-Point Estimating keakuratan dalam sebuah estimasi dapat ditingkatan dengan
mempertimbangkan aspek ketidaktentuan dan risiko. Dalam PERT (Program Evaluation
and Review Technique) digunakan 3 estimasi untuk memperkirakan biaya dari sebuah
aktivitas, yaitu:
Most likely (CM): biaya aktivitas berdasarkan penilaian usaha yang realistis terhadap
suatu pekerjaan.
Optimistic (CO) biaya aktivitas berdasarkan pertimbangan yang optimis untuk aktivitas
tersebut.
Pessimistic (CP) biaya aktivitas berdasarkan pertimbangan pesimis terhadap suatu
aktivitas.
Untuk metode ini biasanya digunakan untuk perkiraan biaya yang mengandung unsur
ketidakpastian seperti estimasi biaya penelitian karena menggunakan pertimbangan optimis
dan pesimis.
Reserve Analysis estimasi biaya yang termasuk biaya tak terduga. Biaya tak terdiga
tersebut dapat berupa persentasi dari nilai estimasi, nilai yang tetap, atau dapat
dikembangkan dari metode analisis kuantitatif.
Cost of Quality menyangkut perhitungan seluruh biaya yang dipersiapkan untuk mencegah
adanya ketidakpuasan terhadap kualitas produk yang akan mengakibatkan rework.
Project Management Software beberapa program computer dapat digunakan sebagai alat
untuk membantu dalam mengestimasi biaya.
Vendor Bid Analysis metode estimasi biaya, termasuk analisis biaya dari sebuah proyek
yang dimenangkan tanpa melalui proses persaingan karena memperoleh informasi dari
rekanan, tentunya akan diperlukan tambahan biaya.
Group Decision-Making Techniques
Outputs
Activity Cost Estimates hal ini adalah penilaian kuantitatif biaya yang mungkin dipelrukan
untuk menyelesaikan pekerjaan proyek, dapat disajikan dalam bentuk ringkasan atau secara
29 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
detil. Biaya diperkirakan untuk semua sumber daya yang digunakan pada estimasi biaya
kegiatan, termasuk buruh kerja, material, peralatan, pelayanan, fasilitas, informasi
teknologi, dan kategori khusus seperti pembiayaan (termasuk biaya bunga), inflasi, nilai
tukar, atau biaya cadang. Untuk biaya tidak langsung, jika mereka termasuk dalam estimasi
proyek, dapat dimasukkan pada tingkat kegiatan yang lebih tinggi.
Basis of Estimates jumlah dan jenis rincian tambahan yang mendukung variasi perkiraan
biaya berdasarkan wilayah penggunaan. Bagaimanapun tingkat detilnya, dokumen
pendukung harus memberikan pemahaman yang jelas dan lengkap mengenai bagaimana
perkiraan biaya itu berasal, diantaranya:
Documentation of the basis of the estimate
Documentation of all assumptions made
Documentation of any known constraints
Indication of the range of possible estimates
Indication of the confidence level of the final estimate
Project Documents Updates
7.3 Determine Budget proses menggabungkan perkiraan biaya masing-masing kegiatan atau
paket pekerjaan untuk menetapkan biaya awal yang disahkan.
Input
Cost Management Plan
Scope Baseline
Activity Cost Estimates
Basic of Estimates
Project Schedule
Resource Calendars
Risk Register
Agreements
Organizational Process Assets
Tools and Techniques
Cost Aggregation dikumpulkan oleh paket pekerjaan sesuai dengan WBS. Perkiraan biaya
paket pekerjaan kemudian dikumpulkan untuk tingkat komponen yang lebih tinggi dari
WBS dan akhirnya untuk seluruh proyek.
30 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Reserve Analysis dapat membangun cadanga kontingensi dan cadangan manajemen untuk
proyek
Expert Judgment
Historical Relationships
Funding Limit Reconciliation pengeluaran dana harus sesuai dengan batas pendanaan
yang disetujui untuk proyek tersebut. Sebuah varian antara batas pendanaan dan
pengeluaran yang direncanakan terkadang akan membutuhkan penjadwalan kerja ulang
untuk meratakan tingkat pengeluaran. Hal ini dicapai dengan menempatkan kendala tanggal
bersangkutan untuk jadwal pekerjaan proyek.
Outputs
Cost Baseline
Project Funding Requirements
Project Documents Updates
7.4 Control Costs proses pengontrolan status proyek untuk memperbarui biaya proyek dan
mengatur perubahan biaya awal.
Input
Project Management Plan terdiri dari Cost Baseline dan Cost Management Plan.
Project Funding Requirements terdiri dari pengeluaran ditambah antisipasi pengeluaran
wajib.
Work Performance Data mencakup informasi tentang progress proyek, seperti kegiatan
yang sudah mulai dan progresnya, dan deliverables yang sudah selesai. Informasi juga
termasuk biaya yang telah disetujui dan dikeluarkan.
Organizational Process Assets
Tools and Techniques
Earned Value Management (EVM) alat untuk mengukur kinerja proyek yang
mengintegrasikan ruang lingkup, waktu, dan data biaya. Untuk menggunakan EVM harus
dibuat terlebih dahulu baseline (original plan plus appoved changes). Dengan baseline
dapat dievaluasi apakah proyek berjalan dengan baik atau tidak. Secara periodeik informasi
aktual mengenai kinerja proyek harus diperbaharui sehingga pemanfaatan EVM dapat
optimal. Berikut istilah-istilah umum dalam EVM:
Planned Value (PV): rencana total estimasi biaya yang sudah disetujui untuk dikeluarkan
pada sebuah aktivitas selama periode tertentu.
31 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Earned Value (EV): estimasi nilai pekerjaan fisik yang sebenarnya telah selesai,
berdasarkan rate of performance, yaitu perbandingan pekerjaan yang selesai terhadap
pekerjaan yang rencananya diselesaikan dalam waktu tertentu.
Actual Cost (AC): biaya total langsung maupun tidak langsung yang digunakan dalam
rangka menyelesaikan pekerjaan sesuai aktivitasnya selama periode tertentu.
Selain diatas, istilah lainnya diantaranya:
Schedule Variance (SV): variabel yang menunjukkan apakah jadwal yang lebih
lama/lembih lambat dari yang direncanakan.
Cost Variance (CV): variable yang menunjukkan apakah kinerja biaya sudah melebihi
atau masih kurang dari biaya yang sudah direncanakan.
Schedule Performance Index (SPI): variabel yang dapat digunakan untuk mengestimasi
waktu selesainya proyek, berdasarkan kinerja proyek sampai waktu tertentu.
Cost Performance Index (CPI): variabel yang dapat digunakan untuk mengestimasi biaya
pada saat proyek selesai berdasarkan kinerja proyek sampai waktu tertentu.
Berikut rumus-rumus perhitungan yang digunakan dalam Earned Value:
32 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Forecasting
To-Complete Performance Index (TCPI)
Performance Reviews
Project Management Software
Reserve Analysis
Outputs
Work Performance Information
Cost Forecasts
Change Requests
Project Management Plan Updates
Project Documents Updates
Organizational Process Assets Updates
33 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Proses ini berinteraksi satu sama lain dan dengan proses di bidang pengetahuan lain juga. Setiap
proses mungkin melibatkan usaha dari satu atau lebih individu atau kelompok individu.
Berdasarkan kebutuhan proyek, setiap proses umumnya terjadi setidaknya sekali dalam setiap
tahapan proyek. Meskipun proses yang disajikan di sini sebagai elemen diskrit dengan
antarmuka. Dalam praktiknya mereka mungkin tumpang tindih dan berinteraksi dengan cara
yang tidak rinci di sini. Pendekatan dasar untuk manajemen mutu yang dijelaskan dalam bagian
ini dimaksudkan agar kompatibel dengan Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO),
sebagaimana tercantum dalam ISO 9000 dan 10000 serangkaian standar dan pedoman.
Pendekatan umum juga harus kompatibel dengan a) pendekatan eksklusif untuk manajemen
mutu seperti yang direkomendasikan oleh Deming, Juran, Crosby, dan lain-lain, dan b)
pendekatan Nonproprietary seperti Total Quality Management (TQM), Continuous
Improvement, dan lain-lain.
Rendahnya mutu selalu masalah, kadar rendah mungkin tidak. Sebagai contoh, sebuah produk
perangkat lunak mungkin akan bermutu tinggi (tidak ada bug yang jelas, manual dibaca) dan
34 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
kadar rendah (sejumlah fitur yang terbatas), atau bermutu rendah (banyak bug, kurang
terorganisir dokumentasi pengguna) dan tinggi grade (fitur yang banyak). Menentukan dan
memberikan tingkat yang dibutuhkan baik mutu dan kelas merupakan tanggung jawab dari
,anajer proyek dan tim manajemen proyek.
Tim manajemen proyek juga harus menyadari bahwa manajemen mutu modern melengkapi
manajemen proyek. Sebagai contoh, kedua disiplin menyadari pentingnya:
Pencegahan atau inspeksi atas biaya mencegah kesalahan yang terlalu jauh lebih sedikit
daripada biaya mengoreksi mereka, seperti diungkapkan oleh inspeksi.
8.1 Plan Quality Management mengidentifikasi standar mutu yang relevan dengan proyek
dan menentukan bagaimana memuaskan mereka.
Inputs
Project Management Plan
Scope Baseline
Schedule Baseline
Cost Baseline
Other Management Plans
Stakeholder Register
Risk Register
Requirements Documentation
Enterprise Environmental Factors
Regulasi pemerintah
Peraturan, standar, dan pedoman untuk daerah penggunaan
Kondisi pekerjaan atau operasi proyek yang dapat mempengaruhi mutu proyek
Persepsi yang mempengaruhi ekspektasi tentang mutu
35 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
36 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Checksheets
Pareto diagrams sebagai bentuk khusus dari vertical bar chart dan digunakan untuk
mengidentifikasi beberapa sumber penting yang bertanggung jawab untuk menyebabkan
sebagian besar efek dari masalah itu. Informasu yang ditampilkan pada horizontal axis
ada sebagai distribusi probabilitas yang valid menyumbang 100% dari pengamataan.
Biasanya, diagram Pareto akan disusun dalam kategori yang mengukur baik frekuensi
atau konsekuensi.
Histograms
Control charts
Scatter diagrams
Benchmarking
Design of Experiments metode statistik yang membantu mengidentifikasi faktor yang
mungkin mempengaruhi variabel tertentu. Teknik ini paling sering diterapkan pada produk
dari proyek. Namun, juga dapat diterapkan untuk proyek masalah manajemen, seperti
pengorbanan biaya dan jadwal.
Statistical Sampling
Additional Quality Planning Tool
Brainstorming
Force field analysis
Nominal group technique
Quality management and control tools
Meetings
Outputs
Quality Management Plan harus menjelaskan bagaimana tim manajemen proyek akan
menerapkan kebijakan mutunya. Dalam istilah ISO 9000, harus menjelaskan sistem mutu
proyek: struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses, dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk menerapkan manajemen mutu. Rencana manajemen mutu memberikan
masukan terhadap rencana proyek secara keseluruhan dan harus ditujukan pada
pengendalian mutu, penjaminan mutu, dan peningkatan mutu proyek. Rencana manajemen
mutu dapat formal maupun informal, sangat rinci, atau luas berdasarkan persyaratan proyek.
Process Improvement Plan
Process boundaries
Process configuration
37 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Process metrics
Targets for improved performance
Quality Metrics
Quality Checklists
Project Documents Updates
8.2 Perform Quality Assurance mengevaluasi kinerja proyek secara keseluruhan secara
teratur untuk memberikan keyakinan bahwa proyek akan memenuhi standar mutu yang
relevan.
Inputs
Quality Management Plan
Quality Audits review kegiatan lainnya manajemen mutu. Tujuan dari audit kualitas adalah
untuk mengidentifikasi pelajaran yang dapat memperbaiki kinerja proye ini atau proyek lain
dalam organisasi. Mutu audit dapat dijadwalkan secara acak, dan mereka dapat dilakukan
dengan benar terlatih oleh pihak ketiga, seperti lembaga sistem mutu yang terdaftar.
38 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Process Analysis langkah-langkah yang digariskan dalam rencana proses perbaikan untuk
mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan. Analisis ini juga membahas masalah yang
dialami, dan kegiatan non value added diidentifikasi selama proses operasi. Analisis proses
digunakan untuk mengidentifikasi masalah, menemukan penyebab yang mengarah ke sana,
dan mengembangkan tindakan pencegahan.
Outputs
Change Requests
Project Management Plan Updates
Project Documents Updates
Organizational Process Assets Updates
8.3 Control Quality pemantauan proyek tertentu untuk menentukan apakah mereka sesuai
dengan standar mutu yang relevan dan mengidentifikasi cara untuk menghilangkan penyebab
kinerja yang tidak memuaskan.
Inputs
Project Management Plan
Quality Metrics
Quality Checklists
Work Performance Data
Planned vs actual technical performance,
Planned vs actual schedule performance,
Planned vs actual cost performance
Approved Change Requests
Deliverables
Project Documents
Organizational Process Assets
Tools and Techniques
Seven Basic Quality Tools
Statistical Sampling
Inspection
Approved Change Request Review
Outputs
Quality Control Measurements
39 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Validated Changes
Verified Deliverables
Work Performance Information
Change Requests
Project Management Plan Updates
Project Documents Updates
Organizational Process Assets Updates
40 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
41 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
PM atau tim manajemen proyek harus bernegoisasi dan memengaruhi orang lain
dengan efektif agar dapat menyediakan kebutuhan SDM yang dibutuhkan.
Kegagalan untuk memperoleh SDM yang dibutuhkan untuk proyek dapat berpengaruh
terhadap penjadwalan proyek, pembiayaan proyek, kepuasan konsumen, kualitas, dan
risiko. Kekurangan SDM dapat mengurangi kemungkinan kesuksesan proyek dan
bahkan dapat menyebabkan pembatalan proyek.
42 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
tim proyek yang tinggi dan untuk memenuhi objektif proyek. Kerja sama tim merupakan faktor
kritis untuk kesuksesan proyek. Performa tim yang tinggi dapat dicapai degan menggunakan
komunikasi yang terbuka dan efektif, menciptakan kesempatan team bulding antarsesama
anggota tim, membangun kepercayaan antar sesama anggota tim, mengelola konflik dengan
cara yang tepat, dan mendorong penyelesaian masalah yang kolaboratif.
Objektif dari proses pengembangan tim proyek adalah, tetapi tidak terbatas pada:
menciptakan kultur tim proyek yang dinamis, kohesif, dan kolaboratif untuk (1)
meningkatkan produktivitas individu dan tim, semangat kerja tim, dan kooperasi, dan
(2) memungkinkan adanya pembagian pengetahuan dan keahlian dari tim proyek.
43 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
perencanaan,
pengumpulan,
pembuatan,
pendistribusian,
penyimpanan,
pengontrolan, dan disposisi informasi yang sesuai dan tepat waktu. PM menghabiskan sebagian
besar waktunya untuk berkomunikasi dengan anggota tim proyek dan stakeholders lainnya.
Komunikasi yang efektif membangun jembatan penghubung antara stakeholders yang berbedabeda yang memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan atau keluaran proyek.
siapa yang membutuhkan informasi dan siapa yang memiliki otoritas untuk mengakses
informasi;
44 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
apakah pertimbangan zona waktu, keterbatasan bahasa, dan perbedaan budaya perlu
perlu dipertimbangkan dalam proses komunikasi.
Proses ini mencakup distribusi informasi yang relevan dan meyakinkan bahwa
informasi kepada stakeholders proyek telah disampaika dengan cara yang tepat dan dapat
dimengerti. Proses ini juga menyediakan kesempatan bagi stakeholders untuk meminta
informasi lanjutan, klarifikasi, dan diskusi. Beberapa teknik dan pertimbangan dalam
manajemen komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut, tetapi tidak terbatas pada:
sender-receiver models
pemilihan media
gaya penulisan
teknik presentasi
teknik fasilitasi
teknik mendengarkan
45 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
orang yang terlibat di dalam proyek. Masukan, tools & teknik, dan keluaran dari proses ini
digambarkan dalam gambar berikut.
46 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
47 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
48 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
Melakukan analisis risiko kualitatif menilai prioritas dari risiko yang telah
diidentifikasi menggunakan probabilitas relatif atau kemungkinan terjadinya risiko,
akibat terhadap objektif proyek jika risiko terjadi. Proses ini biasanya merupakan
proses yang cepat dan murah yang berarti dapat menyediakan prioritas untuk
perencanaan respon risiko.
49 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
50 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
analisis yang menilai risiko telah berubah atau sudah tidak terjadi;
kebijakan manajemen risiko dan prosedur yang ada telah dipatuhi; dan
51 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
CHAPTER
12:
PROJECT
PROCUREMENT
MANAGEMENT
52 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
53 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
pengadaan.
Manfaat
utama
dari
proses
ini
adalah
dapat
54 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
mengembangkan
strategi
manajemen
yang
tepat
untuk
proses
55 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
manajemen
stakeholders
adalah
proses
untuk
56 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k
melibatkan
stakeholders
dalam
tahapan
proyek
yang
tepat
untuk
keterlibatan
stakeholders
adalah
proses
pemantauan
keseluruhan hubungan yang ada di dalam proyek dan menyesuaikan strategi dan
rencana untuk mengontrol keterlibatan ini. Manfaat utama dari proses ini adalah
dapat menjaga peningkatan aktivitas pengelolaan keterlibatan stakeholders secara
efisien dan efektif.
57 | M a n a j e m e n P r o y e k T e k n i k