Tata ruang kota (Urban Design: Green Building; Urban Planning; Slums)
• Mengadopsi kebijakan yang mewajibkan standar sistem pemeringkatan bangunan
hijau yang diaplikasikan untuk semua bangunan baru milik pemerintah
• Mengadopsi prinsip perencanaan kota yang meningkatkan kepadatan, keragaman
penggunaan ruang, dapat diakses dengan berjalan kaki, bersepeda maupun
penyandang keterbatasan kemampuan fisik, yang terkoordinasi antara sistem tata
guna lahan dan transportasi dengan sistem ruang terbuka untuk rekreasi dan
rekonstruksi ekologi.
• Mengadopsi atau mengimplementasikan program yang menciptakan lingkungan
yang menguntungkan bagi terciptanya lapangan kerja di daerah kumuh dan/ atau
pemukiman penduduk berpenghasilan rendah.
Air (Water: Water Access and Efficiency; Source Water Protection; Waste Water Reduction)
• Kota-kota di Jakarta harus membuat kebijakan untuk meningkatkan akes terhadap
air minum yang aman dan cukup bagi semua pada tahun 2015. Kota-kota yang
mampu menyediakan air siap minum (potable water) lebih dari 10 liter perkapita/hari
akan mengadopsi dan melaksanakan kebijakan untuk mengurangi konsumsi 10%
pada tahun 2015.
• Melindungi kesatuan ekologis dari sumber air primer (seperti air tanah, sungai,
danau, rawa-rawa).
• Menangani polusi limpasan air hujan dan mengurangi volume limbah cair kurang
dari 10% dalam 7 tahun melalui perluasan penggunaan air daur ulang dan
melaksanakan proses perencanaan DAS perkotaan yang berkelanjutan, serta
melibatkan partisipasi dari semua masyarakat yang terkena dampak dan didasarkan
pada prinsip-prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan yang baik.