Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS SOAL SEDERHANA

VALIDITAS, RELIABILITAS DAN PENGOLAHAN DATA

Oleh: Moch. Sukardjo

PENDIDIKAN DAN PELATIAHAN

DEPARTEMEN DALAM NEGERI, 2005

DIKLAT DEPDAGRI JAKARTA

I.

PENDAHULUAN
Bila kita mengajar, maka salah satu tolok ukur tingkat keberhasilan belajar siswa

adalah tingkat penguasaan atau pencapaian siswa tentang apa yang kita ajarkan. Salah
satu alat ukur untuk mengetahui tingkat penguasaan atau pencapaian siswa dalam belajar
dapat digunakan instrumen . Instrumen hasil belajar ada dua yaitu tes dan non tes.
Instrumen nontes biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar tentang sikap, motivasi
dll, sedangkan tes digunakan untuk mengukur hasil belajar di ranah kognitif

dan

psikomotor. Instrumen tes di ranah kognitif dapat berbentuk essay dan pilihan ganda.
Sebelum tes yang dibuat oleh seorang guru digunakan untuk mengukur hasil belajar seorang
siswa, maka tes tersebut telah dipertimbangkan secara masak. Apakah tes yang dibuat oleh
seorang guru bermutu, mengukur apa yang harus diukur, mempunyai konsistensi (reliabilitas
yang tinggi) dan dapat membedakan siswa yang pandai dan yang bodoh. Umpan balik mutu
suatu tes yang dibuat guru dapat dikehaui dari skor yang diperoleh oleh siswa dari tes hasil
belajar. Skor yang diperoleh tersebut selanjutnya di analisis oleh guru terutama tentang
validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran. Dalam kesempatan ini hanya
akan di bahas perhitungan validitas dan reliabilitas suatu tes pilihan ganda dengan
menggunakan program EXCELL sedangkan untuk olah data digunakan program Statistic for
Social Science (SPSS).

2.

Validitas Tes

Pengertian
Validitas tes mengacu pada pengertian apakah tes tersebut mengukur apa yang
hendak diukur sesuai dengan kriteria yang telah dirumuskan. Untuk menentukan validitas
banyak cara, salah satu adalah dengan menentukan validitas item. Item tes yang berhasil
harus benar-benar dapat membedakan antara siswa yang pandai dan yang kurang pandai.
Apabila suatu item tes semakin mampun membedakan siswa yang berhasil dan siswa yang
tidak berhasil, maka akan makin tinggi tingkat daya pembeda (diskriminatif item tersebut).

DIKLAT DEPDAGRI JAKARTA

Sebagai contoh:
Suatu ulangan Fisika dikatakan valid apabila ulangan Fisika tersebut mengungkapkan halhal tentang Fisika.
Bila umpamanya kita ingin mengukur isi kepala seseorang dan digunakan pita pengukur dan
mengukur lingkaran kepala seseorang, maka sebenarnya kita tidak mengukur sesuatu seuai
dengan pengukuran. Oleh karena itu pengukuran semacam itu tidak valid. (Conny S, 1990)
Untuk mengukur instrumen tes objektif dengan skor dikotomi (1 dan 0) digunakan
rumus point biserial sebagai berikut:

rpbi

Mp Mt
st

p
q

Keterangan:
rpbi = korelasi point biserial
Mp = rata-rata yang menjawab benar butir soal
Mt = rata-rata skor total
st = simpangan baku dari skor total
p = proporsi subjek yang menjawab benar butir soal
q =1p

Secara umum langkah yang dilakukan untuk menghitung validitas butir tes adalah:
1. hitung skor total untuk setiap responden
2. hitung korelasi skor butir dengan skor total
3. tetapkan nilai kritis berdasarkan tabel Product moment dari Pearson
4. tentukan status butir dengan cara:
a. Label Valid apabila nilai korelasi hasil perhitungan > nilai r kritis dari
b. Label tidak valid apabila nilai korelasi hasil perhitungan < nilai r kritis
Contoh perhitungan
VALIDITAS HASIL TES FISIKA
Untuk menguji validitas butir Instrumen tes Fisika ditentukan berdasarkan: perhitungan

DIKLAT DEPDAGRI JAKARTA

indeks korelasi Point Biserial .

Indeks korelasi setiap butir soal ditentukan dengan

menggunakan rumus korelasi point biserial sebagai berikut:


rpbi

Mp Mt
st

p
q

Keterangan:
rpbi = korelasi point biserial
Mp = rata-rata yang menjawab benar butir soal
Mt = rata-rata skor total
st = simpangan baku dari skor total
p = proporsi subjek yang menjawab benar butir soal
q =1p
Dari hasil pehitungan dapat diketahui suatu butir soal dianggap memenuhi syarat
kesahihan (valid), apabila mempunyai indeks korelasi point biserial lebih besar dari atau
sama dengan nilai r kritis dari tabel r product moment yaitu sebesar 0,361 (
0,361), dengan
jumlah responden (n) = 30 pada taraf = 0,05.
PERHITUNGAN KORELASI BISERIAL
Misalnya diperoleh harga-harga sebagai berikut: Mt = 28,87; Mp = 30,21; St =6,862; p =
0,8; q = 0,2. Harga-harga tersebut dimasukkan ke dalam rumus untuk memperoleh korelasi
biserial sebagai berikut:

30.21-28.87
rbis = -------------6,86

0,8
------0,2

= 0,391

DIKLAT DEPDAGRI JAKARTA

Nilai rbis 0,391 lebih besar dari r tabel yaitu untuk n = 30 adalah 0,361. Jadi dengan
demikian rpbis 0,391 > dari rtabel 0,361, maka dikatakan butir ini valid.

3.

Reliabilitas Tes

Pengertian
Reliabilitas Tes menunjuk pada keajegan (konsistensi) dari nilai yang diperoleh sekolompok
individu dalam kesempatan yang berbeda dengan tes yang sama atau itemnya ekuivalen..
Untuk mengukur instrumen tes objektif dengan skor dikotomi (1 dan 0) dihitung dengan
menggunakan rumus Kuder Richardson (KR20).
Untuk Perhitungan Pengetahuan Fisika digunakan rumus Kuder Richadson (KR-20)
sebagai berikut:
K R 20

K
1
K 1

pq
s2

Keterangan:
K-R20 = indeks keterandalan butir soal
K
= jumlah butir tes (yang valid)
2
s
= varians total
p
= proporsi jawaban yang benar terhadap butir soal
q
= proporsi jawaban yang salah terhadap butir soal
Dalam perhitungan reliabilitas, hanya dihitung butir-butir soal yang valid saja,
sedangkan soal yang tidak valid tidak digunakan. Setelah dilakukan perhitungan validitas
misalnya dari 40 butir soal, ternyata butir soal yang valid hanya 34 butir soal, sedangkan
yang tidak valid ada 6 soal. Dengan demikian data yang 34 butir soal yang digunakan untuk
perhitungan reliabilitas. Misalnya dari perhitungan diperoleh harga-harga

pq = 6,41; n

= 34 dan t2 = 48.6 semua ini dimasukan ke dalam rumus K-R 20, maka diperoleh
koefisien keterandalan instrumen tes sebagai berikut:
DIKLAT DEPDAGRI JAKARTA

34
6.41
K-R20 = ------ ( 1- -------)
34-1
48.6
= 0.89
K-R20 = 0,89
Dengan demikian keterandalan butir tes instrumen Pengetahuan Fisika cukup tinggi.

4.

Validitas Non Tes


Skor validitas non tes tidak dikotomi (0 dan 1), tetapi yang mempunyai nilai dengan
skala Likert ( rentangan nilianya 1 s/d 5).Untuk menentukan validitas setiap butir
dengan jalan menghitung

n X Y ( X ) ( Y )

indeks korelasi product moment dengan rumus:1

ry

{n X ( X ) }{nY (Y)

Keterangan:

2 2 2

rxy = koefisien korelasi butir dengan total


X = jumlah skor butir
Y = jumlah skor total
Y2= jumlah kuadrat skor butir
X2 = jumlah kuadrat skor total
N = jumlah responden
Butir yang dianggap valid jika mempunyai koefisien korelasi 0,361, untuk n = 30 pada
= 0,05.
Berdasarkan rumus di atas, dengan menggunakan program Excell di dapat hasil
perhitungan validitas untuk kepuasan kerja seperti terlihat pada table di bawah ini. :

DIKLAT DEPDAGRI JAKARTA

PERHITUNGAN VALIDITAS NON TES

No Resp
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
r kritis

1
4
4
4
4
3
5
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4

2
4
5
4
4
5
5
3
5
4
4
3
4
2
4
4
3
5
5
5
4

3
4
1
2
4
2
2
4
5
1
2
2
2
2
3
3
4
5
4
5
3

4
4
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5

5
4
5
4
4
3
5
3
5
4
4
5
4
4
4
4
3
4
5
5
4

6
4
4
4
5
4
5
4
5
4
3
5
5
4
3
3
4
4
5
5
3

7
3
4
3
5
5
5
4
5
3
5
5
5
4
3
4
4
4
5
5
4

8
4
4
4
4
5
5
4
5
4
3
5
5
4
3
3
4
4
5
5
3

9
3
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4

10
3
4
2
2
2
4
3
4
2
1
3
2
2
3
3
3
3
4
4
3

4
3
3
4
2
2
4
2
5
4

4
4
4
4
4
2
4
4
3
4

2
2
4
5
4
5
5
1
1
1

4
4
4
3
1
5
4
3
4
3

2
5
5
5
4
4
3
3
3
3

5
2
3
5
4
4
3
5
5
2

4
5
4
3
3
4
4
3
3
2

2
4
3
5
4
4
4
4
3
4

5
2
5
5
4
5
5
2
4
4

1
5
3
5
3
4
4
2
3
3

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

DIKLAT DEPDAGRI JAKARTA

Lanjutan tabel
No Resp
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
r kritis

11
3
4
3
4
3
5
4
3
3
2
3
4
3
3
4
4
3
5
3
4

12
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4

13
2
4
4
2
4
5
4
5
2
5
5
5
3
5
4
4
4
4
5
4

14
4
4
4
4
4
4
5
3
2
3
3
5
4
3
3
5
2
4
3
3

15
2
4
4
3
4
4
4
5
3
4
3
4
4
4
4
4
4
5
5
4

16
3
4
4
5
5
4
3
5
3
2
5
4
5
3
5
4
4
5
5
5

17
2
4
4
4
4
4
3
5
4
5
5
5
5
3
4
3
3
5
5
4

2
1
4
4
3
2
4
3
4
2

1
2
2
2
2
2
3
2
3
1

5
1
4
5
2
4
4
3
4
4

3
5
2
4
4
2
2
3
2
4

2
3
3
4
4
4
4
4
2
4

2
4
4
3
2
4
3
4
2
4

2
2
4
4
3
5
5
4
3
4

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

DIKLAT DEPDAGRI JAKARTA

57
69
61
68
66
76
63
78
57
61
71
73
62
61
65
66
67
80
78
65
50
54
61
70
53
62
65
52
54
53

Data tes pengetahuan

No Resp
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
r kritis

1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0.361

2
1
1

3
1
1

0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1

4
0

1
1
1
1

1
1
1
1
0.361

DIKLAT DEPDAGRI JAKARTA

1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1

0
0
0
0

0
0
0
0

1
1
1
1

0
0
0
0

0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
0
0
0
0
0.361

10
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
0
0
0
0
0.361

9
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
0.361

8
0

0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
0
0
0
0
0.361

7
0

0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
0
0
0
0
0.361

6
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
0.361

5
0

1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
0.361

1
1
1
1
0.361

2. Uji Reliabilitas Instrumen Kepuasan kerja


Untuk menguji reliabilitas instrumen Kepuasan kerja digunakan dengan menggunakan
rumus Alpa Cronbach sebagai berikut:

n 1

s2
1 i

st

Keterangan:

= koefisien keterandalan butir pernyataan

= jumlah responden

si2

= jumlah varian skor butir

st2

= varian total
Setelah butir yang tidak valid dibuang,

maka

dihitung reliabilitas dengan

menggunakan program Excell. Hasil dari perhitungan reliabilitas dengan menggunakan


program Excell dapat dilihat pada tabel berikut:

5.

Pengolahan data
Untuk keperluan pengolahan data sangat tergantung dari kebutuhan dan jenis

data yang akan diolah. Misalnya apakah kita ingin melihat frekuensi, hubungan antar
variabel atau perbedaan antara variabel yang satu dengan yang lain. Untuk keperluan ini

DIKLAT DEPDAGRI JAKARTA

sebaiknya menggunakan software SPSS (Statistic Program for Social Science). Sebagai
contoh akan diberi olah data untuk dua variabel yang sifatnya hubungan. (hsail) lihat
lampiran.

DIKLAT DEPDAGRI JAKARTA

10

Anda mungkin juga menyukai