Anda di halaman 1dari 9

Kompilasi Bahan Ajar

Hukum hukum arus searah


1. Arus
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.
Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.

2. Tegangan
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensi
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk
menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada
perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra
rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.

3. Hambatan
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang
melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:

Analogi air.
Adanya perbedaan liran air dari ketinggian yang sama disebabkan adanya
hambatan di salah satu pipanya

Ilustrasi aliran muatan di dua penghantar yang berbeda luas penampangnya.

4. Hukum Ohm

Georg Simon Ohm (16 Maret 1789 6 Juli 1854) adalah seorang fisikawan
Jerman yang banyak mengemukakan teori di bidang elektrisitas. Karyanya yang
paling dikenal adalah teori mengenai hubungan antara aliran listrik, tegangan, dan
tahanan konduktor di dalam sirkuit, yang umum disebut Hukum Ohm. Georg Ohm
dilahirkan dari pasangan Johann Wolfgang Ohm, seorang tukang kunci, dan Maria
Elizabeth Beck, seorang penjahit.
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir
melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan Beda potensial yang
diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm
apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas Beda
potensial yang dikenakan kepadanya.
Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar,
namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.
BUNYI HUKUM OHM ADALAH:
Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut
adalah sebanding-selaras dengan tegangan listrik yang terdapat diantara kedua
ujung penghantar tadi.

Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu
dialiri electron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang
disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air
yang mengalir pada sebuah pipa.
Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam sebauh
rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari potensial
energi antara dua titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada

sebuah rangkaian, maka kita akan ditujukan pada berapa besar energi potensial
yang ada untuk menggerakkan electron pada titik satu dengan titik yang lainnya.
Tanpa kedua titik tersebut istilah dari tegangan tersebut tidak ada artinya.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat
pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya
disebut dengan hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian adalah jumlah dari
energi yang ada untuk mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam
sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus. Sama halnya dengan tegangan
hambatan ada jumlah relative antara dua titik. Dalam hal ini, banyaknya tegangan
dan hambatan sering digunakan untuk menyatakan antara atau melewati titik pada
suatu titik.
Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian ini, kita perlu
menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan
bentuk lain dari persamaan fisika. Standard yang digunakan pada persamaan
tersebut adalah arus listrik, tegangan ,dan hambatan.
Symbol yang digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan
aljabar. Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika dan teknik, dan dikenali
secara internasional. Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan nama penemu
listrik. Amp dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari seorang Italia Alessandro
Volta, dan ohm dari orang german Georg Simon ohm.

c
(Hambatan), V untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity (arus), standard
symbol yang lain dari tegangan adalah E atau Electromotive force. Simbol V dan E
dapat dipertukarkan untuk beberapa hal, walaupun beberapa tulisan menggunakan
E untuk menandakan sebuah tegangan yang mengalir pada sebuah sumber ( seperti
baterai dan generator) dan V bersifat lebih umum.

HUKUM OHM
V= I R
I=V/R
R = V/ I

Inilah persamaan dari rumus diatas


Susunan Hambatan pada Rangkaian Listrik
Rangakaina seri

Rangkaina pararel

Susunan campuran

HUKUM KIRCHOFF

Gustav Kirchhoff dilahirkan di Knigsberg, Prusia Timur (sekarang


Kaliningrad, Rusia), putra dari Friedrich Kirchhoff, seorang pengacara, dan Johanna
Henriette Wittke. Dia lulus dari Universitas Albertus Knigsberg (sekarang
Kaliningrad) pada 1847 dan menikahi Clara Richelot, putri dari profesormatematikanya, Friedrich Richelot. Pada tahun yang Sama, mereka pindah ke
Berlin.
Kirchhoff merumuskan hukum rangkaian, yang sekarang digunakan pada
rekayasa listrik, pada 1845, saat dia masih berstatus mahasiswa. Ia mengusulkan
hukum radiasi termal pada 1859, dan membuktikannya pada 1861. Di Breslau.
Pada 1862 dia dianugerahi Medali Rumford untuk risetnya mengenai garisgaris spektrum matahari, dan pembalikan garis-garis terang pada spektrum cahaya
buatan.Dia berperan besar pada bidang spektroskopi dengan merumuskan tiga
hukum yang menggambarkan komposisi spektrum optik obyek-obyek pijar, berdasar
pada penemuan David Alter dan Anders Jonas Angstrom (lihat juga: analisis
spektrum)
Hukum kirchoff dibagi menjadi 2 macam yaitu :
Hukum Kirchoff I
J
j

percabangan sama
c

Jumlah aljabar dari arus listrik pada suatu titik percabangan selalu sama
dengan nol

tentang arus (current law), yang menyatakan bahwa arus masuk pada satu
titik percabangan akan sama dengan arus yang keluar melalui titik yang sama.

Hukum Kirchoff 2.
Hukum Kirchoff 2 dipakai untuk menentukan kuat arus yang mengalir pada
rangkaian bercabang dalam keadaan tertutup (saklar dalam keadaan tertutup).
Perhatikan gambar berikut.

K c
2
: Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabbar GGL (E)
dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol. Maksud dari jumlah
penurunan potensial Sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang
dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau
diserap.

Di dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar antara gaya gerak listrik (ggl)
dengan kerugian-kerugian tegangan selalu sama dengan nol

Menyatakan bahwa jumlah tegangan-tegangan didalam satu rangkaian


tertutup sama dengan 0 (nol).

Anda mungkin juga menyukai