Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bab I
Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Dalam era industrialisasi dewasa ini maka Pemerintah telah mengembangkan berbagi
sektor industri yang dalam proses produksinya mempergunakan Boiler tekan untuk
mengolah, menyimpan atau mentransportasikan bahan-bahan berbahaya yang dapat
menimbulkan kecelakaan.
Di samping itu berkembang pula industri-industri yang bergerak dalam bidang fabrikasi
bejana tekan. Industri dengan criteria ini termasuk golongan industri dengan tingkat
resiko bahaya tinggi atau major hazard, begitu pula bejana tekan yang digunakan /
dioperasikan dalam proses produksi tersebut merupakan peralatan atau jenis pesawat
yang memiliki tingkat bahaya tinggi yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran atau
peledakan.
Berkaitan dengan hal tersebut, ada banyak tipe bejana tekan. Berbagai klasifikasi bejana
tekan harus diketahui oleh pelaku industri agar mudah dalam identifikasi kebutuhan
dalam penggunaan bejana tekan.
2.
Rumusan Masalah
3.
Tujuan Pembahasan
4.
Bab II
Tinjauan Pustaka
Keputusan Menakertranskop No.79/MEN/1979 tentang Direktur sebagai dimaksud
dalam UU No. 1 tahun 1970.
Peraturan Menakertrans No. PER-01/MEN/1982 tentang Bejana.
Bab III
Pembahasan
Boiler adalah sebuah bejana tertutup yang berfungsi untuk mengubah wujud suatu fluida
dari cair menjadi gas. Perubahan wujud tersebut terjadi karena penambahan kalor.
Kalor yang ditambahkan dapat diperoleh dengan cara pembakaran bahan bakar fosil
maupun non fosil, reaksi inti atom, ataupun merupakan gas buang dari sisa ekspansi
turbin gas.
Fungsi dari ketel pada umumnya untuk mengubah air menjadi uap, dimana uap ini
diperoleh dengan memberikan sejumlah kalor terhadap air yang merupakan bahan
bakarnya dengan perkataan lain merupakan pesawat konversi energi yang
mengkonversikan energi listrik dari elemen pemanas menjadi energi panas (uap) yang
selanjutnya dapat digunakan untuk kepentingan pada proses industri (dapat digunakan
sebagai pembangkit listrik melalui turbin dan dapat dimanfaatkan untuk proses
pengolahan pada suatu pabrik industri).
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan, temperatur,
dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan.
Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur
rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan
perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam
suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial
and industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi
kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan
energi listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem
boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan
energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur
rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery
boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Sistem
air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan
steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem
air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk
mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan
mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke
titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan
dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan
yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang
dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis
bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Klasifikasi Boiler
Boiler pada dasarnya terdiri dari drum yang tertutup pada ujung pangkalnya dan dalam
perkembanganya dilengkapi dengan pipa api maupun pipa air. Banyak orang
mengklasifikasikan ketel uap tergantung kepada sudut pandang masing-masing.
Dalam hal ini ketel uap / boiler diklasifikasikan dalam kelas yaitu :
1. Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa
2. Berdasarkan pemakaiannya
3. Berdasarkan letak dapur (Furnace position).
4. Menurut jumlah lorong (boiler tube)
5. Tergantung kepada poros tutup drum (shell)
6. Menurut bentuk dan letak pipa
7. Menurut sistem peredaran air ketel (water sirkulation)
8. Tergantung berdasarkan bahan bakarnya
Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai Boiler bila ditinjau berdasarkan bahan
bakar yang digunakan untuk pembuatan uap, yang dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Boiler dengan bahan bakar padat (solid fuel).
Contoh dari bahan bakar padat adalah bahan bakar kayu (wood), sekam padi (rice husk),
serutan kayu (sawdust), batubara coklat (lignite), batubara bituminous (seperti aspal),
batubara jenis antrasit (antrasite coal), bahan bakar arang kayu (wood charcoal),
kokas (coke), briket (briquette), ampas (misal serabut kelapa sawit atau ampas tebu).
Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran
relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar
buatan dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan
boiler tipe elektrik/listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar
padat (batu bara, baggase, rejected product, sampah kota, kayu) dengan oksigen dan
sumber panas.
Tipe boiler bahan bakar buatan memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran
paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai efisiensi dari tipe ini lebih baik
jika dibandingkan dengan boiler bahan bakar alami dan listrik. Contoh dari bahan
bakar buatan adalah solar, residu, kerosin, dll.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar
buatan (solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.
c. Boiler dengan dapur listrik
Boiler dengan dapur listrik yaitu ketel dengan menggunakan energi listrik dimana
terdapat elemen pemanas sebagai pemanas air ketel. Tipe Boiler ini memiliki
karakteristik: harga bahan baku pemanasan relatif lebih murah dibandingkan dengan
yang menggunakan bahan bakar cair. Nilai efisiensi dari tipe ini paling rendah jika
dibandingkan dengan semua tipe boiler lainnya. Ada dua tipe boiler jenis ini, yakni
Resistance dan Elektroda.
Tipe resistance ini umumnya adalah voltase rendah dan kapasitas rendah, dimana arus
sebagai pembangkit panas mengalir melalui elemen (resistance), kawatnya bukan
sebagai pembangkit panasnya.
Tipe elektroda adalah dimana arus yang mengalir melalui air (dalam air) dan tidak
melalui suatu kawat, dimana air boiler merubah energi listrik menjadi energi panas.
Cara kerja: pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai sumber panas.
Tipe Boiler
Solid Fuel
Keuntungan
Bahan baku mudah
didapatkan.
Murah
konstruksinya.
Sisa pembakaran
tidak banyak dan
lebih mudah
Oil Fuel
didapatkan.
Harga bahan bakar
3
Fuel
paling murah.
Paling baik nilai
effisiensinya.
Paling mudah
perawatannya.
Mudah
Electric
konstruksinya
dan mudah
didapatkan
sumbernya.
Bab IV
dibersihkan.
Bahan bakunya
mudah
Gaseous
Kerugian
Mahal konstruksinya.
Mahal konstruksinya.
Sulit didapatkan bahan bakunya,
harus ada jalur distribusi.
Paling buruk nilai effisiensinya.
Penutup
Kesimpulan dari makalah ini adalah berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan
dianalisa, ada banyak tipe dan klasifikasi boiler. Masing- masing memiliki kelebihan
dan kekurangan. Oleh karena itu dalam memilih atau membangun sebuah boiler harus
benar-benar tahu spesifikasi yang diinginkan agar sesuai dengan aturan (standar) yang
telah ditentukan dan sesuai dengan kebutuhan.
Saran makalah ini adalah semua boiler yang ada harus sesuai dengan standar yang ada.
Agar tidak membahayakan dan juga aman bagi lingkungan. Perlunya mencari
alternatif energi lain selain bahan yang berasal dari fosil, karena energi fosil sudah
menipis ketersediaannya.
http://aanhambaallah.blogspot.com/2012/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
pujopijeh's
No comments
BOILER
Menurut Djokosetyardj M.J (1990), boiler merupakan alat yang digunakan untuk
menghasilkan uap/steamuntuk berbagai keperluan. Jenis air dan uap air sangat
dipengaruhi oleh tingkat efisiensi boiler itu sendiri. Pada mesin boiler, jenis air yang
digunakan harus dilakukan demineralisasi terlebih dahulu untuk mensterilkan air yang
digunakan, sehingga pengaplikasian untuk dijadikan uap air dapat dimaksimalkan
dengan baik. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan
komponen economizer untuk meningkatkan efisiensi dari uap air yang dihasilkan.
Air di dalam boiler dipanaskan oleh panas dari hasil pembakaran bahan bakar (sumber
panas lainnya) sehingga terjadi perpindahan panas dari sumber panas tersebut ke air
yang mengakibatkan air tersebut menjadi panas atau berubah wujud menjadi uap. Air
yang lebih panas memiliki berat jenis yang lebih rendah dibanding dengan air yang
lebih dingin, sehingga terjadi perubahan berat jenis air di dalam boiler. Air yang
memiliki berat jenis yang lebih kecil akan naik, dan sebaliknya air yang memiliki
berat jenis yang lebih tinggi akan turun ke dasar.
Uap air panas yang dihasilkan dari boiler sangat penting karena memiliki kemampuan
seperti menyimpan dan membebaskan energi panas yang besar, pindah panas yang
cepat, bersih, mudah disalurkan kemana saja, suhunya stabil sesuai tekanan, dan
mudah diatur sehingga tidak over heating. Selanjutnya uap air yang dihasilkan boiler
ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam bidang industri seperti untuk
pembangkit tenaga dengan cara mengalirkan uap panas sehingga mengerakkan turbin
atau dapat juga digunakan untuk sterilisasi karena uap panas yang dihasilkan juga
memiliki tekanan yang tinggi.
Boiler memiliki 3 sistem pengolahan yaitu terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam
dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara
otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan
perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi
steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada
keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat
pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang
diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang
digunakan pada sistem (Anonim, 2006).
Boiler dapat dibagai menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan bakar yang digunakan,
berdasarkan mekanisme fluida, berdasarkan tekanan, dan berdasarkan sirkulasi.
Berdasarkan bahan bakar yang digunakan boiler dibagi menjadi 3 jenis yaitu boiler
bahan bakar padat, misalnya boiler yang digunakan pada industri penghasil gula dari
tebu. Bahan bakar yang digunakan berupa bahan tebu. Bahan tebu merupakan bahan
sampingan dari proses pengolahan tebu menjadi gula pasir. Kedua yaitu boiler bahan
bakar cair, misalnya boiler yang digunakan pada industri penghasil gula semut yang
ada di lapangan praktikum Leuwikopo_IPB Dramaga. Bahan bakar yang digunakan
berupa bahan bakar solar. Ketiga boiler berbahan bakar gas. Gas yang digunakan
dapat berupa LPG. Keempat, yaitu boiler listrik dimana boiler jenis ini menggunakan
listrik sebagai sumbernya.
Menurut Febriantara (2008), berdasarkan mekanisme fluida yang digunakan, jenis mesin
boiler ada dua, yaitu mesin boiler pipa api (Water Tube Boiler) dan mesin boiler pipa
air (Fire Tube Boiler).
1.
Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada
didalam shell untuk dirubah menjadi steam. Fire tube boilers biasanya digunakan
untuk kapasitas steam yang relative kecil dengan tekanan steam rendah sampai
sedang. Sebagai pedoman, fire tube boilers kompetitif untuk kecepatan steam sampai
12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm2. Fire tube boilers dapat
menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat dalam
operasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boilers dikonstruksi
sebagai paket boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.
2. Water Tube Boiler
Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk ke dalam
drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk steam pada
daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam
sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga. Water tube
boiler yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam antara 4.500 12.000
kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak watertube boilers yang dikonstruksi
secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas. Untuk water
tube yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara paket.
Karakteristik water tube boiler sebagai berikut:
-
Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.
Prinsip kerja dari boiler pipa api ini adalah gas panas dari hasil pembakaran dialirkan
melalui sebuah pipa dimana disekeliling pipa terdapat air sehingga gas panas tersebut
memanaskan air yang terdapat di dalam boiler secara konduksi panas sehingga
terbentuk uap panas. Uap (steam) yang dihasilkan oleh boiler pipa air ini memiliki
tekanan dan kapasitas yang rendah. Prinsip kerja dari boiler pipa air ini adalah air
dilewatkan melalui pipa kemudian pipa tersebut dipanaskan dengan cara dibakar
dengan api sehingga air berubah menjadi uap air. Uap yang dihasilkan boiler pipa air
ini memiliki tekanan dan kapasitas yang lebih tinggi.
Boiler pipa api dan boiler pipa air masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Keuntungan boiler pipa api adalah proses pemanasan yang mudah dan cepat dan tidak
membutuhkan setting khusus, investasi awal yang lebih murah karena harga boiler
jenis ini lebih murahj daripada boiler pipa air, bentuknya lebih compact dan portable,
dan tidak membutuhkan area yang besar untuk 1 HP boiler. Namun demikian boiler
pipa api memiliki beberapa kekurangan seperti tekanan operasi steam terbatas untuk
tekanan rendah 18 bar, kapasitas steam relative kecil (13.5 TPH) jika dibandingkan
dengan boiler pipa air, tempat pembakarannya sulit dijangkau untuk dibersihkan,
diperbaiki, dan diperiksa kondisinya, serta nilai effisiensinya rendah karena banyak
energi kalor yang terbuang langsung menuju stack.
Adapun kelebihan penggunaan boiler pipa air yakni kapasitas steam yang besar sampai
450 THP, tekanan operasi mencapai 100 bar, nilai effisiensi yang relatif besar, dan
perawatan yang lebih mudah karena tungku mudah dijangkau untuk melakukan
pemeriksaan, pembersihan, dan perbaikan.. Sedangkan kekurangannya yakni proses
konstruksi yang lebih detail, investasi awal relativemahal karena harga boiler pipa air
lebih mahal daripada boliler pipa api, lebih sulit dalam penangann air yang masuk
karena komponen pendukungnya yang sensitif, dan membutuhkan tempat yang lebuh
luas karena kemampuannya dalam menghasilkan kapasitas steam yang lebih besar
(Djokosetyardjo, 1990)
Berdasarkan tekanan yang dihasilkan boiler dibagi menjkadi 2 jenis yakni boiler tekanan
rendah (Low Preassure) dan boiler tekanan tinggi (High Preassure). Boiler tekanan
rendah memiliki tekanan steam operasi kurang dari 15 psig atau menghasilkan panas
dengan tekanan dibawah 160 psig atau temperature dibawah 2500F. Boiler tekanan
tinggi memiliki tekan steam operasi diatas 15 psig atau menghasilkan air panas
dengan tekanan di atas 160 psig atau temperature di atas 2500F. Berdasarkan sirkulasi
air boiler dibagi menjadi 2 yaitu boiler sirkulasi alami dan boiler sirkulasi paksa.
Berikut tabel perbedaan jenis-jenis boiler.
Tabel 1.1. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tipe pipa.
No.
Tipe Boiler
Fire Tube
Keuntungan
Proses pemasangan mudah
Kerugian
Tekanan
membutuhkansetting khu
sus
Investasi awal boiler ini
murah
bar
Kapasitas steam relatif kecil
(13.5 TPH) jika
diabndingkan dengan water
tube
Tempat pembakarannya sulit
Bentuknya
lebih compact danportab
le
boiler
Water Tube
menuju stack
100 bar
mahal
Penanganan air yang masuk
ke dalam boiler perlu
dibersihkan, diperbaiki,
dan diperiksa kondisinya.
Nilai effisiensinya rendah,
dijangkau untuk
untuk melakukan
kapasitas dan
pemeriksaan,
pembersihan, dan
perbaikan.
(Febriantara, 2008)
Tabel 1.2. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan bahan bakar.
No.
1
Tipe Boiler
Solid Fuel
Oil Fuel
Keuntungan
Bahan baku mudah
Kerugian
Sisa pembakaran sulit
didapatkan.
Murah
dibersihkan
Sulit mendapatkan bahan baku
konstruksinya.
Sisa pembakaran
yang baik.
Harga bahan baku paling mahal.
dibersihkan.
Bahan bakunya
mudah
Gaseous
Fuel
Electric
didapatkan.
Harga bahan bakar
paling murah.
Paling baik nilai
effisiensinya.
Paling mudah
perawatannya.
Mudah konstruksinya
dan mudah
didapatkan
Mahal konstruksinya.
Mahal konstruksinya.
Sulit didapatkan bahan bakunya,
harus ada jalur distribusi.
Paling buruk nilai effisiensinya.
sumbernya.
(Febriantara, 2008)
Tabel 1.3. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan kegunaan.
No.
Tipe Boiler
Power
Boiler
Keuntungan
Dapat menghasilkan
Kerugian
listrik dan
sisa steam dapat
menjalankan
proses industri.
Steam yang
dihasilkan
memiliki tekanan
Industrial
Boiler
Commercial
Boiler
Residential
tinggi
Penanganan boiler
lebih mudah.
Konstruksi awal
relatif murah.
Penanganan boiler
lebih mudah.
Konstruksi awal
relatif murah.
Penanganan boiler
Boiler
lebih mudah.
tekanan rendah.
(Febriantara, 2008)
Tabel 1.4. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan konstruksi.
No.
1
Tipe Boiler
Package
Boiler
Keuntungan
Mudah
pengirimannya.
Dibutuhkan waktu
yang singkat
untuk
mengoprasikan
setelah
Kerugian
Terbatas tekanan dan kapasitas
kerjanya.
Komponen-komponen boiler
tergantung pada produsen
boiler.
pengiriman.
Tekanan dan
2
Site Erected
kapasitas kerjanya
Boiler
dapat disesuaikan
keinginan.
Komponenkomponen boiler
dapat dipadukan
dengan produsen
proses pengiriman.
lain.
(Febriantara, 2008)
Tabel 1.5. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tekanan kerja.
No.
Tipe Boiler
Low
Pressure
Keuntungan
Tekanan rendah
sehingga
penanganannya
tidak terlalu rumit
Area yang
dibutuhkan tidak
terlalu besar, dan
biaya konstruksi
Kerugian
Tekanan yang dihasilkan
rendah, tidak dapat
membangkitkan listrik.
High
Pressure
membangkitkan
listrik dan sisanya
dapat didaur ulang
untuk
mengoprasikan
proses industri
(Febriantara, 2008)
Tabel 1.6. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan pembakaran.
No.
1
Tipe Boiler
Stoker
Combust
ion
Keuntungan
Kerugian
Konstruksinya relatif
sederhana.
Pulverized
Proses pembakaran
lebih merata pada
tungku
pembakaran.
3
Fluidized
Bed
Suhu pembakaran
tidak mencapai
suhu 1000 0C
sehingga tidak
menimbulkan
NOX
Limbah yang
4
Firing
diproduksi
pembakaran lebih
sedikit
Panas yang
dihasilkan lebih
merata
Effisiensi relatif lebih
baik
(Febriantara, 2008)
Tabel 1.7. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan material.
No.
1
Tipe Boiler
Steel
Keuntungan
Kuat dan tahan lama.
Dapat
Kerugian
Biaya relatif mahal.
Konstruksi lebih rumit.
Cast Iron
tekanan tinggi.
Biaya relatif murah.
Konstruksi lebih
sederhana.
(Febriantara, 2008)
Menurut Anonim (2011), boiler terdiri dari beberapa bagian yaitu fumace, steam drum,
superhetaer, air heater, economizer, safety valve, blowdown valve.
- Fumace, merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Adapun bagian-bagian dari
fumace adalah refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and
discharge door.
-
terjadi kekurangan saat boiler beroperasi yang dapat menyebabkan overheating pada
pipa boiler.
- Team drum terdiri dari feed pipe, chemical pipe, sampling pipe, baffle pipe, separator,
scrubber, dryer, dan dry box. Perlu diperhatikan agar level air di dalam drum tetap
dijaga (agar tetap konstan) agar selalu setengah dari tinggi drum sehingga banyaknya
air pengisi yang masuk ke steam drum harus sebanding dengan banyaknya uap yang
meninggalkan drum.
- Superheater, merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim
melalui main steam pipe dan siap untuk mengerakkan turbin uap atau menjalankan
proses industri.
- Air Heater, merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan udara
luar yang diserap untuk meminimalisai udara yang lembab yang akan masuk ke dalam
tungku pembakaran.
- Economizer, merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air dari
air yang terkondensai dari sitem sebelumnya maupun air umpan baru.
- Safety Valve, merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana
tekanan steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam.
- Blowdown Valve, merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang berada
di dalam pipa steam.
Menurut Payne dan Richard (1999), untuk meningkatkan efisiensi dari boiler dapat
dilakukan beberapa langkah berikut : membersihkan permukaan pipa yang kontak
langsung dengan udara panas, membersihkan permukaan pipa yang kontak denagn air
denagn cara menyemburkan air panas keluar (blow down), menambahakan bahan
kimia, serta menghilangkan kesadahan air yang digunakan dengan penambahan
kapur+soda atau ion exchange resin. Perlu diperhatikan agar air umpan boiler harus
memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan agar tidak menimbulkan masalah-masalah
pada pengoperasian boiler.
Air tersebut harus bebas dari mineral-mineral yang tidak diinginkan serta pengotorpengotor lainnya yang dapat menurunkan efisiensi kerja dari boiler. Jika hal ini tidak
dipenuhi maka akan menyebabkan masalah yang berkaitan dengan kinerja dan
kualitas uap yang dihasilkan. Masalah-masalah tersebut dapat berupa terjadinya
pembentukkan kerak, peristiwa korosi, pembentukkan deposit, dan terbawanya uap
(steam carryover).
naik sedang air yang berat turun sehingga terjadi aliran konveksi alami. Ketel yang
beroperasi secara aliran alami adalah ketel lanchasire, babcock dan Wilcox, dan lainlain.
b. Ketel dengan peredaran paksa (force circulation steam boiler).
Pada ketel dengan aliran paksa, aliran paksa diperoleh dari sebuah pompa centrifugal
yang digerakkan dengan elektrik motor. Ketel aliran paksa dipakai pada ketel-ketel
yang bertekanan tinggi seperti La-Mont Boiler, Benson Boiler, Luffer Boiler, dan
Velcan Boiler.
7. Tergantung dari sumber panasnya (heat surface) untuk pembuatan uap, ketel jenis
ini dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Ketel uap dengan bahan bakar alami
b. Ketel uap dengan bahan bakar buatan
c. Ketel uap dengan dapur listrik
d. Ketel uap dengan energi nuklir
8. Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa, maka ketel dapat diklasifikasikan
sebagai berikut ( United Nations Environment Programme, 2006)
1. Fire Tube Boiler
Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada didalam
shell untuk dirubah menjadi steam. Fire tube boilers biasanya digunakan untuk
kapasitas steam yang relatif kecil dengan tekanan steam rendah sampai sedang.
Sebagai pedoman fire tube boilers mampu menghasilkan uap sebesar 12.000 kg/jam
dengan tekanan sampai 18 kg/cm2. Fire tube boilers dapat menggunakan bahan bakar
minyak bakar, gas atau bahan bakar padat dalam operasinya.
2. Water Tube Boiler
Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada
kasus boiler untuk pembangkit tenaga. Water tube boiler yang sangat modern
dirancang dengan kapasitas steam antara 4.500 12.000 kg/jam, dengan tekanan
sangat tinggi. Karakteristik water tube boilers sebagai berikut:
Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi
pembakaran
Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.
Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.
3. Paket Boiler
Disebut boiler paket sebab sudah tersedia sebagai paket yang lengkap. Ciri-ciri dari
packaged boilers adalah:
Kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas yang dilepas menghasilkan
penguapan yang lebih cepat.
Banyaknya jumlah pipa yang berdiameter kecil membuatnya memiliki perpindahan
panas konvektif yang baik.
4. Boiler Pembakaran dengan Fluidized Bed (CFB)
Kebanyakan boiler yang beroperasi untuk jenis ini adalah Atmospheric Fluidized Bed
Combustion (AFBC) Boiler. Alat ini hanya berupa shell boiler konvensional biasa
yang ditambah dengan sebuah fluidized bed combustor.
6. Pressurized Fluidized Bed Combustion (PFBC) Boiler
Pada tipe Pressurized Fluidized bed Combustion (PFBC), sebuah kompresor
memasok udara Forced Draft (FD), dan pembakarnya merupakan tangki bertekanan.
Sistim PFBC dapat digunakan untuk pembangkitan kogenerasi (steam dan listrik) atau
pembangkit tenaga dengan siklus gabungan/ combined cycle. Operasi combined cycle
(turbin gas & turbin uap) meningkatkan efisiensi konversi keseluruhan sebesar 5
hingga 8 persen.
7. Atmospheric Circulating Fluidized Bed Combustion Boilers (CFBC)
Boiler CFBC pada umumnya lebih ekonomis daripada boiler AFBC, untuk
penerapannya di industri memerlukan lebih dari 75 100 T/jam steam. Untuk unit
yang besar, semakin tinggi karakteristik tungku boiler CFBC akan memberikan
penggunaan ruang yang semakin baik, partikel bahan bakar lebih besar, waktu tinggal
bahan penyerap untuk pembakaran yang efisien dan penangkapan SO2 yang semakin
besar pula, dan semakin mudah penerapan teknik pembakaran untuk pengendalian
NOx daripada pembangkit steam AFBC.
8. Stoker Fired Boilers
Diklasifikasikan menurut metode pengumpanan bahan bakar ke tungku dan oleh jenis
grate nya. Klasifikasi utamanya adalah spreader stoker dan chain-gate atau travelinggate stoker.
http://ismantoalpha.blogspot.com/2009/12/klasifikasi-boiler.html
turbin.
5. stelah melalui turbin temperatur uap menurun/begitu juga enthalpy nya, fasanya
berubah kembali ke uap jenuh & mengalir ke condenser.
6. di condenser fasanya dirubah kembali ke fasa cair dan kemudian dipompakan
kembali ke boiler.
dan siklusnya kembali spt semula.
Klasifikasi Boiler
Posted in Engineering by febriantara on October 24, 2008
1. Pendahuluan
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang berguna
dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada
tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk
mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan
sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali,
menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga
sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
1.1. Proses Kerja Boiler
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan, temperatur,
dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steamyang akan digunakan.
Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur
rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan
perbedaan itu pemanfaatansteam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam
suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu
mesin (commercial and industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan
merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga
menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan
kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk
membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan
tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan
bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Sistem
air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan
dari sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan
untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steammengumpulkan dan
mengontrol produksi steam dalam boiler. Steamdialirkan melalui sistem pemipaan ke
titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan
dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan
yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang
dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis
bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Sebelum menjelaskan keanekaragaman boiler, perlu diketahui komponen dari boiler yang
mendukung teciptanya steam, berikut komponen-komponen boiler:
-
Furnace
Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan steam.
Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).
-
Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui main
steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses industri.
-
Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan udara
luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang lembab yang akan masuk ke
dalam tungku pembakaran.
-
Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air dari
air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air umpan baru.
-
Safety valve
Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana
tekanan steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam.
-
Blowdown valve
Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang berada di
dalam pipa steam.
1.2. Klasifikasi Boiler
Setelah mengetahui proses singkat, sistem boiler, dan komponen pembentuk sistem
boiler, perlu diketahui keanekaragaman boiler. Berbagai bentuk boiler telah
berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan evaluasi dari produk-produk boiler
sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas buang boiler yang mempengaruhi lingkungan
dan produk steamseperti apa yang akan dihasilkan. Berikut klasifikasi boiler yang
telah dikembangkan:
1.2.1.
-
Fire Tube
Water Tube
Tipe Boiler
Fire Tube
Keuntungan
Proses pemasangan mudah
Kerugian
Tekanan
operasi steamterbatas
membutuhkan settingkhu
sus
Investasi awal boiler ini
murah
18 bar
Kapasitas steam relatif
kecil (13.5 TPH) jika
diabndingkan dengan
water tube
Tempat pembakarannya
Bentuknya
dibersihkan,
le
diperbaiki, dan
diperiksa kondisinya.
Nilai effisiensinya
Water Tube
rendah, karena
banyak energi kalor
yang terbuang
langsung menuju
stack
Proses konstruksi lebih
detail
Investasi awal relatif
100 bar
lebih mahal
Penanganan air yang
masuk ke dalam
menghasilkan
kapasitas dan
tekanan steam yang
lebih besar, maka
konstruksinya
dibutuhkan area yang
luas
1.2.2.
-
Solid Fuel
Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran
relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair
dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan boiler tipe
listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar
padat (batu bara, baggase, rejected product, sampah kota, kayu) dengan oksigen dan
sumber panas.
-
Oil Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran
paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik
jika dbandingkan dengan boiler bahan bakar padat dan listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar
cair (solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.
-
Gaseous Fuel
Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku pembakaran
paling murah dibandingkan dengan semua tipe boiler. Nilai effisiensi dari tipe ini
lebih baik jika dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakar.
Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar gas (LNG) dengan
oksigen dan sumber panas.
-
Electric
Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan relatif lebih
murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair. Nilai
effisiensi dari tipe ini paling rendah jika dbandingkan dengan semua tipe boiler
berdasarkan bahan bakarnya.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai sumber panas.
Tabel 1.2. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan bahan bakar.
No.
Tipe Boiler
Solid Fuel
Keuntungan
Bahan baku mudah
didapatkan.
Murah
konstruksinya.
Oil Fuel
Sisa pembakaran
tidak banyak dan
Kerugian
Sisa pembakaran sulit
dibersihkan
Sulit mendapatkan
bahan baku yang
baik.
Harga bahan baku
paling mahal.
lebih mudah
dibersihkan.
Bahan bakunya
mudah
Gaseous
Fuel
didapatkan.
Harga bahan bakar
paling murah.
Paling baik nilai
effisiensinya.
Electric
Paling mudah
perawatannya.
Mudah konstruksinya
dan mudah
didapatkan
1.2.3.
-
Mahal konstruksinya.
Mahal konstruksinya.
Sulit didapatkan bahan
bakunya, harus ada
jalur distribusi.
Paling buruk nilai
effisiensinya.
Temperatur pembakaran
paling rendah.
sumbernya.
Berdasarkan kegunaan boiler :
Power Boiler
Industrial Boiler
Commercial Boiler
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube atau fire
tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan tekanan
yang rendah.
-
Residential Boiler
Tipe Boiler
Power
Boiler
Keuntungan
Dapat menghasilkan
listrik dan
sisa steamdapat
menjalankan
Kerugian
proses industri.
Steam yang
dihasilkan
memiliki tekanan
Perlu diperhatikan
faktor safety.
tinggi
2
Industrial
Boiler
Penanganan boiler
lebih mudah.
Konstruksi awal
relatif murah.
3
Commercial
Penanganan boiler
Boiler
lebih mudah.
Konstruksi awal
relatif murah.
4
Residential
Penanganan boiler
Boiler
lebih mudah.
Konstruksi awal
relatif murah.
Heat
5
Recovery
Boiler
Penanganan boiler
lebih mudah.
Konstruksi awal
relatif murah.
1.2.4.
-
Package Boiler
Tipe site erected boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di tempat akan
berdirinya boiler tersebut, pengiriman dilakukan per komponen.
Tabel 1.4. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan konstruksi.
No.
1
Tipe Boiler
Package
Boiler
Keuntungan
Mudah
pengirimannya.
Dibutuhkan waktu
yang singkat
untuk
mengoprasikan
setelah
pengiriman.
Tekanan dan
Site Erected
kapasitas kerjanya
Boiler
dapat disesuaikan
keinginan.
Komponen-
Kerugian
Terbatas tekanan dan
kapasitas kerjanya.
Komponen-komponen
boiler tergantung
pada produsen boiler.
Sulit pengirimannya,
memakan biaya yang
mahal.
Perlu waktu yang cukup
komponen boiler
dapat dipadukan
dengan produsen
lain.
1.2.5.
-
Tipe low pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki tekanan steam operasi
kurang dari 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan dibawah 160 psig
atau temperatur dibawah 250 0F
-
Tipe high pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki tekanan steam operasi
diatas 15 psig atau menghasilkan air panas dengan tekanan diatas 160 psig atau
temperatur diatas 250 0F
Tabel 1.5. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tekanan kerja.
No.
Tipe Boiler
Low
Pressure
Keuntungan
Tekanan rendah
Kerugian
Tekanan yang dihasilkan
sehingga
penanganannya
membangkitkan
listrik.
dibutuhkan tidak
terlalu besar, dan
biaya konstruksi
tidak lebih mahal
dari high pressure
2
High
Pressure
boiler
Tekanan yang
dihasilkan tinggi
penanganannya perlu
sehingga dapat
diperhatikan aspek
membangkitkan
keselamatannya.
untuk
mengoprasikan
proses industri
Area yang dibutuhkan
besar dan biaya
konstruksi lebih
mahal darilow
pressure boiler
1.2.6.
-
Stoker Combustion
Tipe stoker combustion memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar padat
untuk melakukan pembakaran, bahan bakar padat dimasukkan kedalam ruang
pembakaran melalui conveyor ataupun manual. Tipe ini memiliki sisa pembakaran
yang harus diatangani berupa bottom ash atau fly ash yang dapat mencemari
lingkungan.
-
Pulverized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill atau roller mill
sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari 1 mm. kemudian batu bara berupa
bubuk ini disemprotkan ke dalam ruang pembakaran.
-
Fluidized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher, sehingga batu bara
memiliki ukuran kurang dari 2 mm. Pada proses ini pembakaran dilakukan dalam
lapisan pasir, batu bara akan langsung membara jika mengenai pasir.
-
Firing Combustion
Tipe firing memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar cair, padat, dan
gas untuk melakukan pembakaran, pemanasan yang terjadi lebih merata.
Cara kerja : bahan bakar cair digunakan sebagai preliminary firing fueldimasukkan
kedalam ruang pembakaran melalui oil gun. Setelah tercapai temperatur yang sesuai,
pembakaran diambil alih oleh coal nozzle atau gas nozzle.
Tabel 1.6. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan pembakaran.
No.
1
Tipe Boiler
Stoker
Keuntungan
Konstruksinya relatif
Kerugian
Limbah yang diproduksi
Combust
ion
sederhana.
pembakaran lebih
banyak
Panas yang dihasilkan
kurang merata jika
tidak ada komponen
pendukung.
Effisiensi relatif rendah
Konstruksinya rumit dan
Pulverized
membutuhkan dana
investasi yang mahal.
Proses pembakaran
lebih merata pada
tungku
pembakaran.
Fluidized
Bed
membutuhkan dana
investasi yang mahal.
Suhu pembakaran
tidak mencapai
suhu 10000C
sehingga tidak
menimbulkan
NOX
Limbah yang
4
Firing
diproduksi
pembakaran lebih
sedikit
Panas yang
dihasilkan lebih
merata
Effisiensi relatif lebih
1.2.7.
-
baik
Berdasarkan material penyusun boiler :
Steel
Tipe boiler dari bahan steel memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler terbuat
menggunakan steel pada daerah steam.
-
Cast Iron
Tipe boiler dari bahan cast iron memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler terbuat
menggunakan besi cor pada daerah steam.
Tabel 1.7. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan material.
No.
1
Tipe Boiler
Steel
Keuntungan
Kuat dan tahan lama.
Dapat
dialiri steamuntuk
Kerugian
Biaya relatif mahal.
Konstruksi lebih rumit.
tekanan tinggi.
2
Cast Iron
Konstruksi lebih
sederhana.
http://wwwpermesinanbantuardiansyahabco.blogspot.com/2011/05/permesinan-bantuboiler-dan-pompa.html
Cornish Boiler
Conish Boiler hampir sama dengan Lanchasire boiler. Disni hanya mempunyai 1 lorong
api. Diameternya 1 2 m, panjang tntara 5 7.5 m. Diameter lorong api 0.6 x
diameter shell kapasitas steam dan takanan kerja rendah.
Keuntungan
Bentuk cerobong yang sangat tinggi sangat tinggi sangat baik untuk mendorong
suplai udara (oksigen) menuju api.
Efisiensinya tinggi.
Kerugian
Hanya dapat digunakan pada tekanan rendah (25 psi), meskipun pada keadaan
tertentu dapat digunakan pada tekanan yang lebih tinggi.
(http://translate.google.co.id/translate_s)
2.2
Lanchashire Boiler
Boiler ini adalah boiler yang statis, memiliki fire tube , intenally fire horizontal
dan natural cirrulation, boiler ini digunakan untuk tekanan kerja yang
moderator. Boiler ini mempunyai shell berbentuk sylynder dengan diameter dengan
diamater 1.75 sampai 2.75 m.
Keuntungan:
Sangat efisien.
Kerugian:
Apabila diatur secara manual stoked, respon terhadap penurunan tekana boiler
dan permintaan bahan bakar akan lebih lambat.
(http://translate.google.co.id/translate_s)
Daftar Pustaka
http://translate.google.co.id/translate_s
www.scribd.com
Modul Utilitas
http://tigreyholic.blogspot.com/2012/09/klasifikasi-boiler-berdasrkan-tutup.html