Pantai Kuta merupakan salah satu ikon wisata yang ada di Provinsi Bali. Wisata pantai Kuta memaanfaatkan sumber daya pesisir yaitu pasir putih, ombak dan keindahan alam yang ada. Sebagai salah satu ikon wisata yang cukup digemari di Provinsi Bali, Pantai Kuta mampu menyumbang 20% untuk PAD Provinsi Bali. Pantai Kuta terletak pada salah satu desa adat di Bali yaitu desa adat Kuta. Dimana pengelolaan pantai Kuta lebih banyak diserahkan kepada pengelola desa adat Kuta. Sedangkan Dinas Pariwisata Provinsi Bali sendiri hanya berperan dalam penyediaan beberapa fasilitas pendukung pantai seperti penjaga pantai. Pengelolaan pantai Kuta oleh desa adat meliputi pengelolaan pedagang yang ada di Pantai, pengelolaan keamanan pantai, pengelolaan parkir kendaraan yang ada di sekitar pantai. Di
pantai
Kuta,
terdapat
banyak
pedagang
yang
menjajakan
dagangannya dengan rapi di sepanjang pantai. Penataan pedagang tersebut
dilakukan oleh masyarakat adat, dimana para pedagang sendiri justru lebih patuh oleh perintah dari ketua desa adat Kuta. Selain itu, masalah kebersihan dan keamanan dengan penyediaan polisi keamanan serta petugas kebersihan juga dilakukan oleh masyarakat adat. Selain itu, juga terdapat beberapa fasilitas pendukung yang ada di Pantai Kuta antara lain seperti toilet, central park, hotel, cafe, restoran, serta adanya penjaga pantai (ada foto di dila). Selain itu, di Pantai Kuta sendiri juga terdapat rambu-rambu yang merupakan larangan melakukan sesuatu aktivitas pada rambu-rambu tersebut. Misalkan jika ada rambu berwarna merah itu berarti wisatawan dilarang berselancar pada area tersebut. (ada foto di dila) Pengadaan rambu-rambu tersebut dilakukan dan diawasi oleh penjaga pantai yang ada di Kawasan Pantai Kuta yang dibawahi oleh dinas pariwisata. Di Kawasan Pantai Kuta sendiri, terdapat 3 titik yang dijaga oleh penjaga pantai.