PRODUKSI METHYLTETRAHYDROFURAN
(MTHF) DARI LEVULINIC ACID
Diajukan Oleh :
Michael Wongso
NRP : 5203011016
Antonius Fredi K A
NRP : 5203011042
: Michael Wongso
/ 5203011016
Surabaya,
Desember
2014
Pembimbing I,
Pembimbing II,
521.93.0198
521.97.0284
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .............................................................................. 1
I.1.
I.2.
I.3.
BAB II
NERACA MASSA............................................................................. 13
iii
DAFTAR GAMBAR
Pembuatan
MTHF
Melalui
Pembentukan
iv
DAFTAR TABEL
INTISARI
sdshhfaihifsdddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd
vi
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Energi merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi
kehidupan manusia dan perkembangan indutri. Hal ini menyebabkan
konsumsi energi terus meningkat seiring dengan meningkatnya populasi
manusia dan perkembangan industri. Sebagian besar kebutuhan energi ini
berasal dari bahan bakar fosil yang merupakan bahan bakar yang tidak
terbarukan. Meningkatnya konsumsi energi dan menurunnya cadangan
bahan bakar fosil dapat menyebabkan adanya krisis energi. Selain itu,
hasil pembakaran menggunakan bahan bakar fosil menghasilkan polusi
yang cukup besar sehingga memberikan dampak yang buruk bagi
lingkungan. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu energi alternatif yang dapat
diperbaharui dan ramah lingkungan. Salah satu energi alternatif yang
sedang dikembangkan saat ini adalah bahan bakar berbasis biomassa
lignoselulosa yang ketersediaannya melimpah dan memiliki potensi
untuk dikonversi menjadi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan
dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Salah satu proses pengolahan biomassa lignoselulosa yang sedang
dikembangkan adalah menggunakan proses biofine yang menghasilkan
salah satu senyawa platform kimia utama yaitu levulinic acid (LA)
(Rackemann dan Doherty, 2011). Sebagai salah satu platform kimia
utama, LA memiliki potensi sebagai bahan baku pembuatan bahan kimia
ramah lingkungan yang digunakan sebagai bahan bakar, resin, polimer,
herbisida, pelarut, dan lain-lain (Moens, et.al., 2000). Salah satu senyawa
turunan LA adalah methyltetrahydrofuran (MTHF) yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar alternatif dengan mencampurkan dengan gasoline
hingga 70% campuran dan dapat digunakan langsung tanpa adanya
modifikasi mesin (Alonso, et.al., 2010). Selain itu, MTHF merupakan
salah satu komponen P-Series fuel. P-Series fuel merupakan salah satu
energi alternatif yang merupakan campuran antara pentana, MTHF, dan
etanol dan telah ditetapkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti
gasoline oleh Departemen Energi Ameriksa Serikat (US Department of
Energy, 1999). Dilihat dari kemampuannya sebagai bahan bakar
alternatif dan terus menipisanya bahan bakar fosil, MTHF berpotensi
besar untuk menjadi senyawa yang dibutuhkan dalam beberapa tahun ke
depan.
Ada 4 macam proses pembuatan MTHF berdasarkan proses
pembentukan senyawa intermediatenya, yaitu proses pembuatan MTHF
melalui pembentukan Angelicalactone, proses pembuatan MTHF melalui
pembentukan Hydroxy Pentanoic Acid (HPA), proses pembuatan MTHF
melalui pembentukan -valerolactone (GVL), dan proses pembuatan
MTHF secara langsung (Elliot, et.al., 1999). Pada prarencana pabrik
MTHF dengan bahan baku LA ini, digunakan proses pembuatan MTHF
secara langsung dengan menggunakan katalis bimetal Pd-Re/C pada suhu
221oC dan tekanan 100 atm. Proses ini dipilih karena prosesnya sangat
sederhana yaitu hanya membutuhkan satu reaktor dan satu jenis katalis
sehingga dapat mengurangi biaya produksi.
I.2.
I.2.1.
acid
adalah
dijadikan bahan utama dalam berbagai bidang industri mulai dari bahan
bakar, resin, polimer, herbisida, pelarut, parfum, food additive, tinta,
solder flux, dan anti-freeze agent (Moens, et.al., 2000). Struktur molekul
dari senyawa ini dapat dilihat pada gambar I.1. Beberapa karakteristik
fisika dari levulinic acid tercantum pada tabel I.1.
I.2.2.
Sifat fisik
Keterangan
Rumus molekul
C5H8O3
116,1
1,14
137
35
246
Keterangan
Rumus molekul
C5H10O
86,13
0,854
Titik nyala ( C)
-11,1
-136
80,3
Keterangan
Rumus molekul
C5H8O2
100,112
1,05
Titik nyala ( C)
96
-31
208
Keterangan
Rumus molekul
C5H12O2
104,15
1,1
Titik nyala ( C)
112
-9
287
I.3.
I.3.1.
Kegunaan produk
MTHF merupakan salah satu senyawa yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar alternatif. MTHF dapat digunakan sebagai bahan
bakar dengan cara mencampurkan dengan gasoline hingga 70% tanpa
adanya modifikasi mesin (Alonso, et.al., 2010). Selain itu, MTHF
merupakan salah satu komponen penyusun P-Series fuel yang merupakan
campuran antara etanol, pentana, dan MTHF (US Department of Energy,
1999). Selain sebagai bahan bakar alternatif, MTHF juga dapat
digunakan sebagai green solvent dalam industri farmasi (Geilen, et.al.,
2010) karena MTHF memiliki sifat yang mudah terdegradasi oleh udara
dan cahaya matahari (Pace, et.al., 2012). Banyaknya MTHF yang masuk
ke dalam tubuh hingga 6,7 mg/hari tidak menunjukkan adanya
mutagenisitas dan genotoxicity sehingga MTHF dapat digunakan sebagai
pelarut dalam industri farmasi (Antonucci, et.al., 2011).
I.3.2.
Keunggulan produk
yang
merupakan
campuran
MTHF,
etanol,
dan
pentana
1999).
BAB II
URAIAN DAN PEMILIHAN PROSES
II.1.
dipisahkan
selanjutnya
dihidrogenasi
menggunakan
katalis
II.2.
Pemilihan Proses
Untuk proses pembuatan MTHF dari levulinic acid dipilih proses
pembuatan MTHF secara langsung. Proses pembuatan MTHF secara
langsung ini dipilih karena prosesnya sangat sederhana yaitu hanya
membutuhkan satu reaktor dan satu jenis katalis untuk mengkonversi
bahan baku levulinic acid menjadi produk MTHF, sedangkan proses
lainnya membutuhkan lebih dari dua reaktor dan dua katalis untuk
membentuk MTHF. Hal ini dapat menghemat biaya investasi alat dan
biaya produksi. Selain itu, dengan menggunakan proses ini, katalis yang
digunakan adalah katalis padat (heterogen) yang lebih mudah direcovery
dibandingkan dengan katalis cair (homogen).
II.3.
Uraian Proses
Methyltetrahydrofuran (MTHF) merupakan salah satu senyawa
yang dapat diguanakan sebagai bahan bakar terbarukan yang ramah
lingkungan. MTHF dapat digunakan dengan cara mencampurkan dengan
gasoline hingga 70% tanpa adanya modifikasi mesin (Alonso, et.al., 2010).
10
Bahan baku pada proses pembuatan MTHF ini adalah levulinic acid dan
gas hidrogen. Proses pembuatan MTHF dari levulinic acid ini dibedakan
menjadi dua, yaitu tahap pembauatan MTHF dan pemurnian MTHF. Pada
tahap pembuatan MTHF, gas hidrogen dipanasakan dan dikompresi
menggunakan kompresor hingga suhu 221oC dan tekanan 100 atm lalu
dialirkan menuju fixed bed reactor (R-110) untuk direaksikan dengan
levulinic acid yang telah dipanaskan hingga suhu 221oC dan dipompa
menuju reaktor. Perbandingan mol gas hidrogen dengan levulinic acid ini
adalah sebesar 3. Pada proses pembuatan MTHF di reaktor ini, digunakan
katalis padat 5%Pd-5%Re/C untuk membantu proses pembuatan MTHF.
Reaksi yang terjadi pada reaktor ini dapat dilihat pada gambar II.4.
Gambar II.4. Reaksi pada Fixed Bed Reactor dengan katalis Pd-Re/C
(Elliot, et.al., 1999)
Tahap
pertama
adalah
dehidrasi
levulinic
acid
menjadi
11
Konversi reaksi levulinic acid menjadi GVL pada proses ini adalah
sebesar 99,86% dan konversi reaksi GVL menjadi PDO adalah sebesar
92,7%. Sedangkan banyaknya PDO yang terkonversi adalah sebesar
99,4% dimana selektivitas terbentuknya MTHF adalah sebesar 88,4% dan
sisanya PDO terkonversi menjadi Pentanol. Hasil keluar dari proses ini
mengandung MTHF, Pentanol, air, PDO, GVL, dan LA yang akan masuk
ke dalam tahap pemurnian sehingga didapatkan MTHF yang lebih murni.
Tahap pemurnian dilakukan dengan mengalirkan bahan keluar
reaktor menuju expander (G-211) untuk mengurangi tekanan dan
dikondensasikan dengan menggunakan condenser (E-212). Kondensat
yang dihasilkan mengandung MTHF, Pentanol, air, PDO, GVL, dan LA.
Campuran senyawa ini selanjutnya masuk menuju dekanter (H-210) pada
sistem distilasi. Suhu campuran pada dekanter ini adalah 60oC, dimana
akan terbentuk dua lapisan. Lapisan atas adalah MTHF yang mengandung
pentanol dan sedikit air, sedangkan pada lapisan bawah adalah air yang
mengandung sisa MTHF, LA, GVL, PDO, dan Pentanol. Selanjutnya,
lapisan atas dan bawah ini akan dialirkan menuju dua kolom distilasi (D220 dan D-230) yang berbeda untuk mendapatkan produk MTHF yang
murni. Kedua kolom distilasi ini bekerja pada suhu 80oC dan tekanan 1
atm. Dengan menggunakan sistem distilasi ini dapat dihasilkan MTHF
dengan kemurnian 99% yang dialirkan menuju ke tangki penampungan
MTHF (F-301). Hasil bawah dari proses ini adalah air yang masih
12
mengandung cukup banyak pentanol dan GVL. Oleh sebab itu, hasil
bawah ini dialirkan menuju kolom distilasi untuk dipisahkan antara GVL
dengan pentanol. GVL yang dihasilkan merupakan produk bawah yang
memiliki konsentrasi 90% dialirkan menuju ke tangki penampungan GVL
(F-303), sedangkan produk atas yang dihasilkan mengandung 20%
pentanol
dialirkan
ke
tangki
penampungan
pentanol
(F-303).
BAB III
NERACA MASSA
1.
: kg
Basis
: 1 jam
Tipe proses
: kontinyu
Aliran
Massa Masuk
Masuk
(kg/jam)
Dari tangki LA (F-113)
LA
9900,00
Air
100,00
Dari tangki H2 (F-111)
H2
508,22
Total masuk
2. Sistem Distilasi
10508,22
Satuan
: kg
Basis
: 1 jam
Tipe proses
: kontinyu
Aliran
Massa Masuk
Masuk
(kg/jam)
Dari reaktor hidrogenasi (R-110)
LA
13,86
air
3047,09
GVL
622,25
PDO
49,32
MTHF
5973,44
Pentanol
802,26
Total masuk
10508,22
Aliran
Keluar
LA
air
GVL
PDO
MTHF
Pentanol
Total keluar
Massa Keluar
(kg/jam)
Produk
13,86
3047,09
622,25
49,32
5973,44
802,26
10508,22
Aliran
Massa Keluar
Keluar
(kg/jam)
Produk dari distilasi I (D-220)
MTHF
5913,70
Pentanol
23,89
air
35,84
Produk dari distilasi II (D-220)
LA
13,86
air
3011,25
GVL
622,25
PDO
49,32
MTHF
59,73
Pentanol
778,37
Total keluar
10508,22
13
14
3.
: kg
Basis
: 1 jam
Tipe proses
: kontinyu
Aliran
Massa masuk
Masuk
(kg/jam)
Dari kolom distilasi II (D-240)
LA
13,86
air
3011,25
GVL
622,25
PDO
49,32
MTHF
59,73
Pentanol
778,37
Aliran
Keluar
Massa keluar
(kg/jam)
Produk atas
LA
air
GVL
PDO
MTHF
Pentanol
0,14
2990,17
6,22
0,20
59,44
770,59
Produk bawah
Total masuk
4.
4534,78
LA
air
GVL
PDO
MTHF
Pentanol
Total keluar
13,72
21,08
616,03
49,12
0,30
7,78
4534,78
: kg
Basis
: 1 jam
Tipe proses
: kontinyu
Aliran
Massa Masuk
Massa Keluar
Aliran Keluar
Masuk
(kg/jam)
(kg/jam)
Dari tangki LA (F-113)
Tangki penampungan MTHF (F-301)
LA
9900,00
MTHF
5913,70
Air
100,00
Pentanol
23,89
Dari tangki H2 (F-111)
air
35,84
H2
508,22 Tangki penampungan pentanol (F-302)
LA
0,14
air
2990,17
GVL
6,22
PDO
0,20
15
Total masuk
10508,22
MTHF
59,44
Pentanol
770,59
Tangki penampungan GVL (F-303)
LA
13,72
air
21,08
GVL
616,03
PDO
49,12
MTHF
0,30
Pentanol
7,78
Total keluar
10508,22
DAFTAR PUSTAKA
aawfw
16
17
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
Waktu kerja pabrik
Satuan massa
: kg/jam
Tipe proses
: kontinyu
: 621,79 kg
BM Levulinic acid
= 116,11 kg/kmol
BM H2O
= 18,01 kg/kmol
= 2,02 kg/kmol
BM GVL
= 100,12 kg/kmol
BM MTHF
= 86,13 kg/kmol
BM PDO
= 104,15 kg/kmol
A.1
Reaktor
H2
Hidrogenasi
Bahan masuk :
Massa LA masuk
= 9900 kg/jam
= 100 kg/jam
Massa H2 masuk
= 508,22 kg/jam
Mol LA masuk
= 85,26 kmol/jam
= 5,55 kmol/jam
Mol gas H2
= 252,09 kmol/jam
Pentanol, Air
18
Pada reaktor hidrogenasi terjadi empat tahap reaksi untuk pembuatan MTHF dari
LA dan terjadi reaksi samping yang menghasilkan pentanol.
Reaksi yang pertama adalah reaksi dehidrasi LA menjadi Angelica lactone (AL)
dengan konversi sebesar 99,86%. Reaksi yang terjadi adalah :
C5H8O3
C5H6O2
H2O
85,26
5,55
85,14
85,14
85,14
0,12
85,14
90,69
Massa AL keluar
Reaksi yang kedua adalah reaksi hidrogenasi AL menjadi GVL dengan konversi
sebesar 100%. Reaksi yang terjadi adalah :
C5H6O2
H2
C5H8O2
85,14
85,14
85,14
85,14
85,14
85,14
Reaksi yang ketiga adalah reaksi hidrogenasi GVL menjadi PDO dengan konversi
sebesar 92,7%. Reaksi yang terjadi adalah :
C5H8O2
2 H2
C5H12O2
85,14
157,85
78,93
157,85
78,93
6,22
78,93
19
Reaksi yang keempat adalah reaksi dehidrasi PDO menjadi MTHF dengan
konversi sebesar 99,4% dan specificity 88,4%. Reaksi yang terjadi adalah :
C5H12O2
C5H10O
H2O
78,93
90,69
69,35
69,35
69,35
9,57
69,35
160,04
Reaksi samping yang terjadi adalah reaksi dari PDO menjadi pentanol dengan
konversi sebesar 99,4% dan specificity 11,6%. Reaksi yang terjadi adalah :
C5H12O2 + H2
C5H12O
H2O
9,57
9,10
9,10
9,10
9,10
9,10
0,47
9,10
169,14
160,04
20
Total masuk
A.2
10508,22
Aliran
Keluar
LA
air
GVL
PDO
MTHF
Pentanol
Total keluar
Massa Keluar
(kg/jam)
Produk
13,86
3047,09
622,25
49,32
5973,44
802,26
10508,22
Sistem Distilasi
Produk dari distilasi I
MTHF 99%
Pentanol 0,4%
Sistem Distilasi
Air 0,6%
Produk dari distilasi II
LA 0,31%
Air 66,4%
GVL 13,72%
PDO 1,09%
MTHF 1,32%
Bahan masuk :
Dari reaktor hidrogenasi didapatkan campuran levulinic acid (LA), gvalerolactone (GVL), 1,4-pentanediol (PDO), MTHF, pentanol, dan air yang
kemudian masuk ke dalam sistem distilasi untuk mendapatkan produk MTHF
99%.
Massa LA masuk
= 13,86 kg/jam
= 3047,09 kg/jam
= 622,25 kg/jam
= 49,32 kg/jam
21
NM total
NM LA
NM air
NM GVL
NM PDO
NM MTHF
NM pentanol
(4)
(1)
D1
D2
10508,22
D1
D2
Xa.F
= Xa1.D1
13,86
= 0,0031.D2
Xb.F
= Xb1.D1
+ Xb2.D2
3047,09
= 0,006.D1
+ 0,664.D2
Xc.F
= Xc1.D1
+ Xc2.D2
622,25
= 0,1372.D2
Xd.F
= Xd1.D1
49,32
= 0,0109.D2
Xe.F
= Xe1.D1
+ Xe2.D2
5973,44
= 0,99.D1
+ 0,0132.D2
Xf.F
= Xf1.D1
+ Xf2.D2
802,26
= 0,004.D1
+ 0,1716.D2
622,25
= 0,1372.D2
D2
= 4534,78
10508,22
= D1 + D2
D1
= 10508,22 4534,78
+ Xa2.D2
(2)
+ Xd2.D2
(5)
= 0,006 . D1
(3)
(4)
= 5973,44
Produk dari distilasi I (D-220)
(1)
= 5913,70 kg/jam
(6)
(7)
22
= 0,006 x 5973,44
= 35,84 kg/jam
= 0,0031 . D2
= 0,0031 x 4534,78
= 3011,25 kg/jam
= 0,1372 . D2
= 0,1372 x 4534,78
= 13,86 kg/jam
= 0,664 . D2
= 0,664 x 4534,78
= 23,89 kg/jam
= 622,25 kg/jam
= 0,0109 . D2
= 0,0109 x 4534,78
= 49,32 kg/jam
= 59,73 kg/jam
= 778,37 kg/jam
Total masuk
10508,22
Aliran
Massa Keluar
Keluar
(kg/jam)
Produk dari distilasi I (D-220)
MTHF
5913,7
Pentanol
23,89
air
35,84
Produk dari distilasi II (D-230)
LA
13,86
air
3011,25
GVL
622,25
PDO
49,32
MTHF
59,73
Pentanol
778,37
Total keluar
10508,22
23
A.3
PDO 0,01%
distilasi II
MTHF 1,55%
Produk bawah
LA 1,94%
Air 2,98%
GVL 87,01%
PDO 6,94%
MTHF 0,04%
Bahan masuk :
Dari produk kolom distilasi II didapatkan campuran levulinic acid (LA), gvalerolactone (GVL), 1,4-pentanediol (PDO), MTHF, pentanol, dan air yang
kemudian masuk ke dalam kolom distilasi III (D-240) untuk memisahkan air dan
pentanol dari campuran lainnya.
Massa LA masuk
= 13,86 kg/jam
= 3011,25 kg/jam
= 622,25 kg/jam
= 49,32 kg/jam
NM total
NM LA
NM air
4534,78
Xa.F
= Xa1.V
+ Xa2.D
13,86
= 0,00004V
+ 0,0194.D
Xb.F
= Xb1.V
+ Xb2.D
3011,25
= 0,7814.V
+ 0,0298.D
(1)
(2)
(3)
24
NM GVL
NM PDO
NM MTHF
NM pentanol
Xc.F
= Xc1.V
+ Xc2.D
622,25
= 0,0016V
+ 0,8701.D
Xd.F
= Xd1.V
+ Xd2.D
49,32
= 0,0001.V
+ 0,0694.D
Xe.F
= Xe1.V
+ Xe2.D
59,73
= 0,0155.V
+ 0,0004.D
Xf.F
= Xf1.V
+ Xf2.D
778,37
= 0,2014.V
+ 0,0110.D
[ x 0,2014 ]
(1)
4534,78
(7)
778,37
= 0,2014.V
+ 0,0110.D
913,30
= 0,2014.V
+ 0,2014.D
778,37
= 0,2014.V
+ 0,0110.D _
134,93
= 0,1904.D
= 708,03
= 3826,75
:
= 0, 00004 . V
= 0,00004 x 3826,75 = 0,14 kg/jam
= 0,7814 . V
= 0,7814 x 3826,75
= 0,0016 . V
= 0,0016 x 3826,75
= 2990,17 kg/jam
= 6,22 kg/jam
= 0,0001 . V
= 0,0001 x 3826,75
= 0,20 kg/jam
(4)
(5)
(6)
(7)
25
= 59,44 kg/jam
= 0,0194 . D
= 0,0194 x 708,03
= 21,08 kg/jam
= 0,8701 . D
= 0,8701 x 708,03
= 13,72 kg/jam
= 0,0298 . D
= 0,0298 x 708,03
= 770,59 kg/jam
= 616,03 kg/jam
= 0,0694 . D
= 0,0694 x 708,03
= 49,12 kg/jam
= 0,30 kg/jam
= 7,78 kg/jam
Aliran
Massa keluar
Keluar
(kg/jam)
Produk atas (F-302)
LA
0,14
air
2990,17
GVL
6,22
PDO
0,20
MTHF
59,44
Pentanol
770,59
Produk bawah (F-303)
LA
13,72
air
21,08
GVL
616,03
PDO
49,12
26
Total masuk
4534,78
MTHF
Pentanol
Total keluar
0,30
7,78
4534,78