Daftar Isi
Inferensi Statistik
H0 salah
H0 Ditolak
Error Tipe I ()
Keputusan Benae
Nilai kritis
Daerah kritis
4.
5.
6.
Tuliskan H0 dan H1
Pilih tingkat signifikan yaitu (biasanya 5% atau 10%)
Pilih test statistik yg sesuai dan nilai kritis yg membatasi daerah
kritis sesuai dengan tingkat signifikan yg dipilih
Hitung statistik yg bersesuaian dengan (3) di atas berdasarkan
sampel data.
Ambil keputusan : H0 ditolak jika hasil hitung test statistik masuk
di daerah kritis, kalau tidak H0 tidak bisa ditolak (atau terima H1)
Buat kesimpulan
/ n
Contoh
Sebuah pabrik senar pancing mengklaim produk barunya memiliki
kekuatan rata-rata 8kg dan standard deviasi 0.5kg. Sampel
random 50 buah senar baru tsb menghasilkan rata-rata kekuatan
7.8kg. Periksalah hipotesa =8kg tsb dengan alternative 8kg
dengan tingkat signifikan 1%.
Solusi
1. H0: =8 dan H1: 8
2. = 0.01
3. Daerah kritis
Z0.005 = 2.575
Tolak H0 jika Z < -2.575 atau Z > 2.575, dengan
Z
x
/ n
4. Hitung statistik:
Z hitung
x
/ n
Z hitung
8 7.8
2.83
0.5 / 50
x 0
t
S/ n
Dengan derajat kebebasan v=n-1
Contoh
Hasil studi tentang konsumsi listrik berbagai peralatan rumah tangga
mengklaim bahwa vacuum cleaner rata-rata mengkonsumsi 46
KwH/tahun. Sampel random 12 rumah tangga yg memiliki
vacuum cleaner menghasilkan rata-rata 42 KwH/tahun dengan
standard deviasi sampel 11.9 KwH. Apakah hasil ini menyarankan
bahwa sebenarnya vacuum cleaner mengkonsumsi listrik ratarata di bawah 46 KwH /tahun? Pergunakanlah tingkat signifikan
5% dan asumsikan populasimnya terdistribusi normal.
Solusi
1. H0: =46 dan H1: < 46
2. = 0.05
3. Daerah kritis (1 ekor, student-t)
n= 12, derajat kebebasan v=n-1=11
t0.05 =-1.796 (ekor kiri)
Tolak H0 jika t < -1.796
4. Hitung statistik:
t hitung
x
42 46
1.16
S / n 11 .9 / 12
( x1 x2 ) ( 1 2 )
12
n1
22
n2
Contoh
Pabrik benang mengklaim bahwa rata-rata kekuatan benang tipe A
paling tidak 12 kg lebih besar dibandingkan benang tipe B. Untuk
memeriksa klaim tersebut diambil sampel 50 buah dari tiap-tiap
tipe benang. Ternyata sampel benang A memiliki rata-rata
kekuatan 86.7 kg, standard deviasi populasi dari benang tipe A
diketahui 6.26 kg. Sedangkan rata-rata kekuatan sampel benang
B adalah 77.8 kg, dan dari data-data sebelumnya diketahui
standard deviasi kekuatan benang B adalah 5.61. Periksalah
klaim pabrik tsb pada tingkat signifikan 5%.
Solusi
Diketahui:
Benang A
nA = 50
xsA = 86.7
A = 6.26
=5%
Klaim : xSA-xsB > 12
1.
Benang B
nB=50
xsB = 77.8
B = 5.61
Hipotesa
H0: A- B 12
H1: A- B> 12
2.
3.
Solusi
3. Daerah kritis
Test statistik untuk kasus ini adalah Z, :
Z
( x1 x2 ) ( 1 2 )
12
n1
22
n2
Hitung statistik
Z hitung
( x1 x2 ) ( 1 2 )
2
1
n1
5.
2
2
n2
2.608
5.61
50
Keputusan
Karena Zhitung = -2.608 < 1.65, maka
Tidak bisa menolak H0, jadi A-B 12
( x1 x2 ) ( 1 2 )
t
1 1
SP
n1 n1
S 2P
n1 n2 2
Contoh
Kecepatan penipisan lapisan pelindung produksi dari sebuah pabrik
ditest secara statistik. Pabrik tsb ingin mengetahui perbedaan
kecepatan penipisan lapisan pelindung yg terbuat dari bahan A dan
dari bahan B. 12 sampel dari bahan A dicek, dan didapati rata-rata
penipisan 85 unit dan standard deviasi 4. Sedangkan 10 buah sampel
dari bahan B memiliki rata-rata 81 dengan sampel standard deviasi 5.
Dapatkah disimpulkan bahwa rata-rata penipisan bahan A lebih besar
dari 2 unit dibandingkan penipisan bahan B? Asumsikan populasi
keduanya normal, dan variansi kedua populasi sama. Pergunakan
tingkat signigikan 5%
Solusi
Diketahui:
Sampel A
Sampel B
nA = 12
nB = 10
xsA = 85
xSB = 81
SA = 4
SB = 5.
Solusi
1. Hipotesa
H0: A B 2
H1: A B > 2
2. Tingkat signifikan = 5%
3. Daerah kritis
Test statistik yg dipakai adalah student t, dengan derajat kebebasan
v=nA+nB 2 = 12+10-2 = 20, dengan t adalah
( x x ) ( 1 2 )
t 1 2
1 1
SP
n1 n1
n1 n2 2
Solusi
4. Hitung statistik:
S
4.478
n1 n2 2
12 10 2
thitung
1.04
1 1
1 1
SP
4.478
n1 n1
12 10
5. Keputusan:
Karena thitung < 1.725, maka H0 tak dapat ditolak,
Berarti A B 2, tak dapat disimpulkan rata-rata penipisan bahan
A tak dapat disimpulkan lebih dari 2 unit dibandingkan dari bahan B
( x1 x2 ) ( 1 2 )
S12 S 22
n1 n2
S
S
n1 n2
2
2
2
S1 / n1
S 22 / n2
n1 1
n2 1
2
1
2
2
Contoh
Berikut ini adalah data lama waktu pemutaran film yg diproduksi oleh
dua buah rumah produksi:
Rumah
Produksi
102 80
81
98 109 92
Solusi
Perhitungan rata-rata dan variansi
XA
102
80
98
109
92
XB
dA=XA-Xsa
dB=XB-Xsb
dA2
dB2
81
5.8
-29
33.64
841
-16.2
55
262.4
3025
165
97
1.8
-13
3.24
169
12.8
24
163.8
576
-4.2
-18
17.64
324
134
92
87
481
770
Rata
96.2
110
S2
(x
x )2
N 1
x A 96 .2
xB 110
-23
529
S A2 480 .8 / 4 120 .2
16
S B2 5480 / 6 913 .3
114
Sum
480.8
5480
Solusi
Variabel t :
t
( xB x A ) ( B A )
S A2 S B2
n A nB
Derajat kebebasan v:
2
2
S12 S 22
120
.
2
913
.
3
n1 n2
5
7
8.00
2
2
2
2
2
120
.
2
/
5
913
.
3
/
7
S1 / n1
S /n
2 2
5 1
7 1
n1 1
n2 1
Solusi
1. Hipotesa
H0: B A 10
H1: B A <10
2. Tingkat signifikan = 0.1
3. Daerah kritis
Test statistik yg dipakai adalah variabel t:
t
( x1 x2 ) ( 1 2 )
S12 S 22
n1 n2
Solusi
4. Perhitungan statistik:
t hitung
( xB x A ) ( B A )
S A2 S B2
n A nB
5. Keputusan:
Karena thitung > -1.397 maka H0 tak bisa ditolak atau lama waktu film
A memang lebih dari 10 menit dari pada film B
d D
SD / n