Kualitasaudit
Kualitasaudit
Informasi
keuangan
tersebut
juga
berguna
untuk
Governing bodies,
Investors and creditors,
Resource providers,
Oversight bodies,
Constituents.
1.
2.
3.
4.
Financial viability,
Fiscal Compliance,
Management performance,
Cost of Services provided.
akuntan tersebut diatur oleh standar profesional dan kode etik profesi. Dalam
pasal 1 ayat (2) Kode Etik Akuntan Indonesia mengamanatkan: bahwa setiap
anggota harus mempertahankan integritas dan objektivitas dalam melaksanakan
tugasnya. Dengan mempertahankan integritas, ia akan bertindak jujur, tegas, dan
tanpa pretensi. Dengan mempertahankan objektivitas, ia akan bertindak adil,
perusahaan - perusahaan
dituntut untuk bertindak secara profesional dan mentaati standar pemeriksaan dan
aturan perilaku pemeriksaan yang telah ditetapkan, agar kualitas audit dapat dijaga
dan ditingkatkan.
Menurut Hunt & Vitell [1986, dalam Khomsiyah & Nur Indriantoro
(1998)], bahwa kemampuan seorang profesional untuk dapat mengerti dan peka
akan adanya masalah etika dalam profesinya, sangat dipengaruhi oleh lingkungan
budaya atau masyarakat dimana profesi itu berada, lingkungan profesinya,
lingkungan organisasi atau tempat ia bekerja serta pengalaman pribadinya. Sikap
masyarakat yang pasif, sistem pengawasan yang masih lemah dari organisasi
profesi auditor terhadap anggotanya, kerjasama yang tidak sehat antara BPKP
dengan klien, turut mempengaruhi perilaku etika auditor. Bahkan menurut Sudibyo
(1995), dunia pendidikan akuntansi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perilaku etika auditor.
Berdasarkan hasil beberapa riset atau survey sebelumnya menyatakan,
bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas audit pada sektor publik
yang dihasilkan, dan beberapa karakteristik yang dapat meningkatkan kualitas audit
ini. [Gauthier, 1991;
Giroux, 1992; dan lain-lain]. Pada artikel ini saya mencoba mengambil intisari
intisari beberapa hasil penelitian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kualitas
audit tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit, dan beberapa
karakteristik untuk meningkatkan kualitas audit tersebut. Organisasi artikel ini
saya mulai dengan pendahuluan , kemudian kualitas audit dan hubungannya
dengan ukuran auditor, kualitas audit sektor swasta, kualitas audit sektor publik,
perbandingan kualitas audit pada sektor publik dan sektor swasta, faktor-faktor
B. KUALITAS
AUDITOR
AUDIT
DAN
HUBUNGANNYA DENGAN
UKURAN
signal akan
penyelewengan keuangan
yang
terjadi dan
audit
perusahaan. Sedangkan
1. Standar Umum: auditor harus memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang
memadai, independepensi dalam sikap mental dan kemahiran profesional
dengan cermat dan seksama
2. Standar pelaksanaan pekerjaan lapangan: perencanaan dan supervisi audit,
pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern, dan bukti audit
yang cukup dan kompeten.
3. Standar pelaporan: pernyataan apakah laporan keuangan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum, pernyataan mengenai ketidakkonsistensian
penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pengungkapan informatif
dalam laporan keuangan, dan pernyataan pendapat atas laporan keuangan
secara keseluruhan.
mengenai asersi atas tindakan dan kejadian ekonomi, kesesuaian dengan standar
yang
telah
pemakai.
GAO standard (Malan, 1984) menyatakan bahwa Governmental audit
dibagi dalam 3 elemen dasar yaitu:
1. Financial and compliance yang bertujuan untuk menentukan apakah operasi
keuangan dijalankan dengan baik, apakah pelaporan keuangan dari suatu audit
entity disajikan secara wajar dan apakah entity tersebut telah mentaati hukum
dan peraturan yang ada.
2. Economy dan efficiency, untuk menentukan apakah entity tersebut telah
mengelola sumber-sumber (personnel, property, space and so forth) secara
ekonomis, efisien dan efektif termasuk sistem informasi manajemen, prosedur
administrasi atau struktur organisasi yang cukup.
3. Program results, menentukan apakah hasil yang diinginkan atau keuntungan
telah dicapai pada kos yang rendah.
Ketiga hal tersebut dijalankan auditor dalam melakukan pemeriksaan untuk
mencapai kualitas audit yang baik. Dan berdasarkan beberapa pendapat dapat
dianggap bahwa kualitas audit yang baik itu adalah pelaksanaan audit yang
10
mendasarkan pada pelaksanaan Value For Money (VFM) audit yang dilakukan
secara independen, keahlian yang memadai, judgment dan pengalaman.
VFM audit menurut Mardiasmo (2000) merupakan ekspresi pelaksanaan
lembaga sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen dasar yaitu ekonomi,
efisiensi dan efektivitas.
11
12
seorang
auditor
dapat
menemukan
dan
melaporkan
suatu
untuk
kualitas
audit
maka
perlu
diketahui
faktor-faktor
dapat
yang
13
bahwa semua auditor mempunyai kemampuan teknis dan independen, dan ini
merupakan kunci dari permasalahan kualitas audit.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Deis dan Giroux (1992)
yang melakukan investigasi tentang determinan dari kualitas audit
oleh
Independen CPA firm di Texas pada Audits of Independen School District. Study
ini menganalisa temuan-temuan Quality Control Review (QCR) yang diperoleh
melalui pengukuran langsung secara relatif atas kualitas audit. Deis & Giroux
menjelaskan adanya dua variabel yang mempengaruhi kualitas audit, dari dua
variabel tersebut dia melahirkan 4 hipotesis, yang menyatakan korelasinya dengan
kualitas audit yaitu:
1. Tenure adalah lamanya waktu auditor tersebut telah melakukan pemeriksaan
terhadap suatu unit/unit usaha/perusahaan atau instansi. Peneliti berasumsi
bahwa semakin lama dia telah melakukan audit, maka kualitas audit yang
dihasilkan akan semakin rendah. Karena auditor menjadi kurang memiliki
tantangan dan prosedur audit yang dilakukan kurang inovatif atau mungkin
gagal untuk mempertahankan sikap professional skepticism.
2. Jumlah klien. Peneliti berasumsi bahwa semakin banyak jumlah klien maka
kualitas audit akan semakin baik. Karena auditor dengan jumlah klien yang
banyak akan berusaha menjaga reputasinya.
3. Ukuran dan kekayaan atau kesehatan keuangan klien juga berkorelasi dengan
kualitas audit. Dan korelasinya menunjukkan hubungan yang negatif, dengan
asumsi bahwa semakin sehat keuangan klien, maka ada kecendrungan klien
tersebut untuk menekan auditor untuk tidak mengikuti standar. Kemampuan
auditor untuk bertahan dari tekanan klien adalah tergantung pada kontrak
14
15
16
17
18
H. KESIMPULAN
yang
berkaitan
dengan
pelaksanaan
19
adalah (1)
20
REFERENSI
Aldhizer II, George R; John R.Miller & JosephF.Moraglio,1995. Common
Attributes of Quality Audits. Journal of Accountancy, January.
Brown. Clifford D. & K. Raghunandan, 1997. Audit Quality in Audits of Federal
Programs by Non-Federal Auditors: A Reply. Accounting Horizon Vol.11
No.1. American Accounting Association.
DeAngelo,L.E, 1981, Auditor Size and audit quality. Journal of Accounting &
Economics
Deis, Donald R. Jr & Gary A.Giroux, 1992. Determinants of Audit Quality in the
Public Sector, The Accounting Review, Vol 67, No.3.
Dye,R, 1993. Auditing Standards, Legal Liability and Auditor Wealth, Journal of
Political Economy, Vol.101.
Elder. Randal J.1997. A Comment on Audit Quality in Audits of Federal programs
by Non-Federal Auditors. Accounting Horizon Vo.11 No.1. American
Accounting Association
Elitzur Ramy & Haim Failk, 1996. Planned Audit Quality. Journal of Accounting &
Public Policy, 15.247-269. North Holland.
Goldman,A & B.Barlev,1974, The Auditor Firm Conflict of Interest: Its
Implications for Independence. The Accounting Review. Vol.49
Ikatan Akuntan Indonesia (1994) Standar Akuntansi Keuangan: per 1 Oktober
1994, Jakarta, Salemba Empat
Jones. Rowan & Maurice Pendlebury, 1996. Public Sector Accounting, 4 th edition.
Pitman Publishing. London
21