Rizki Hamdani
Pendidikan Profesi Akuntansi
Program Magister Akuntansi
PPs FE UII
A. Pendahuluan
Investasi atau saldo dalam mata uang asing atau kepemilikan atas kegiatan operasi luar
negeri memaparkan entitas atas keuntungan atau kerugian kurs valuta asing. Perubahan mata
uang asing terbilang sering dan sensitif terhadap kondisi global, sehingga dapat berpengaruh
signifikan terhadap laba entitas yang telah melakukan transaksi dengan mata uang asing. Untuk
menilai resiko dan dampak terkait, entitas harus menghitung secara akurat transaksi dan saldo
dalam mata uang asing.
Pada dasarnya perdagangan internasional terlaksana, karena tiap-tiap negara mempunyai
keterbatasan dalam penyediaan barang dan jasa. Karena alasan inilah maka hampir semua negara
di dunia mempunyai hubungan perdagangan dengan negara lain meskipun dengan kadar yang
berbeda-beda, tergantung dari tingkat keterbukaan ekonomi dari masing-masing negara.
Nilai perbandingan tukar atau rasio pertukaran antara dua mata uang tersebut sebagai
kurs valuta atau kurs devisa. Kurs valuta terbentuk dari pasar valas dan merupakan transaksi
interaktif antara demand dan supplay devisa. Pasar ini terdiri dari bank-bank devisa serta bank
sentral yang dapat mengatur dan mempengaruhi kurs devisa untuk mencapai tujuan tertentu,
selain untuk memperoleh keuntungan.
B. Ruang Lingkup
Dalam mengatur perlakuan akuntansi adanya ruang lingkup yang berkaitan dengan :
1) Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali transaksi dan saldo
derivatif (PSAK 55)
2) Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri yang termasuk
dalam laporan keuangan entitas secara konsolidasi, proporsional atau metode ekuitas.
3) Menjabarkan hasil dan posisi keuangan suatu entitas ke dalam mata uang penyajian.
C. Definisi - definisi
1) Investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri : jumlah kepentingan entitas pelapor
dalam aset neto dari kegiatan usaha luar negeri tersebut
2) Kegiatan usaha luar negeri : entitas anak, asosiasi, ventura bersama atau cabang dari
entitas pelapor yang aktivitasnya dilaksanakan di negara yang mata uangnya
menggunakan mata uang selain mata uang pelapor
3) Kelompok usaha : suatu entitas induk dan seluruh anaknya
4) Kurs : rasio pertukaran dua mata uang
5) Kurs penutup : kurs spot pada akhir periode pelaporan
6) Kurs spot : kurs untuk realisasi segera
7) Mata uang asing : mata uang selain mata uang fungsional suatu entitas.
8) Mata uang fungsional : mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana entitas
beroperasi.
9) Mata uang penyajian : mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.
10) Pos-pos moneter : unit mata uang yang dimiliki serta aset atau liabilitas yang akan
diterima atau dibayarkan dalam jumlah unit mata uang yang tetap atau dapat ditentukan.
11) Selisih kurs : selisih yang dihasilkan dari penjabaran sejumlah tertentu satu mata uang ke
dalam mata uang lain pada kurs yang berbeda.
Paling mempengaruhi harga jual (seringkali menjadi mata uang dimana harga jual
untuk barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan); dan
2) Mata uang yang mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari
pengadaan barang atau jasa (biaya didenominasikan dan diselesaikan
3) Mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan instrumen
utang dan instrument ekuitas) dihasilkan.
4) Mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan
Contoh :
PT Burkly didirikan di Indonesai dan memiliki mata uang fungsional Rp. Perusahaan
tersebut pada tanggal 1 November 2012 membeli barang yang difaktur dengan nilai
S$100 ribu dari PT Malaka yang berkantor di Malaysia yang semua transaksinya
menggunakan dolar Singapore. Kurs waktu itu S$1 = Rp6.800
Dari transaksi tersebut jurnal yang harus dibuat adalah
Pembelian
Rp680.000.000
Utang Dagang
-
Rp680.000.000
Bila dari kasus di atas utang $100 ribu tersebut belum dibayar dan kurs 31 Desember
2012 S$1 = Rp6.700, maka utang harus disajikan dengan kurs akhir tahun atau
Rp670.000.000
Bila PT Burkly membeli sebidang tanah di Singapore pada tanggal 10 November 2012
untuk tujuan investasi dengan menggunakan metoda Cost dan harga tanah tersebut
adalah $10 juta serta kurs tanggal 10 November 2012 dan 31 Desember 2012 adalah
masing-masing adalah S$1 = Rp6.800 dan S$1 = Rp6.700; bagaimana pencatatannya:
Properti Investasi
Kas
Rp68 milyar
Rp68 milyar
Karena tanah tersebut pos non moneter, sehingga dicatat pada historical costnya;
Bila pada tanggal 10 Nobember 2012 PT Burkly melakukan investasi pada saham-saham
yang tercatat pada Bursa Singapore Exchange. Investasi ini dilakukan dengan tujuan
spekulasi, sehingga metoda akuntansi yang cocok digunakan adalah mark to market.
3
Bila investasi tersebut nilainya S$100,000 dan harga tercatatnya pada tanggal 31
Desember 2012 adalah S$120,000; kurs tanggal 10 November dan 31 Desember 2012
adalah S$1=Rp6.800 dan S$1=Rp6.700;
E. Selisih Kurs
Terdapat dua cara untuk menangani selisih kurs, yaitu perspektif satu transaksi dan
perspektif dua transaksi. Dalam perspektif satu transaksi, transaksi dagang dan transaksi
pelunasan dipandang sebagai transaksi tunggal dan selisih kurs disesuaikan dengan transaksi
dagang. Dalam perspektif dua transaksi, transaksi dagang dan transaksi pelunasan dipandang
sebagai dua transaksi yang berbeda dan selisih kurs dicatat secara terpisah sebagai laba atau rugi
kurs.
Contoh :
Pada tanggal 10 April 2011 PT INA berkdudukan di Bandung membeli barang dagangan
dengan harga faktur S$100.000 dari PT S yang berkedudukan di Malaysia. Kurs saat itu
S$1 =Rp6.600. pembelian dilakukan secara kredit untuk masa 3 bulan; kurs tanggal 10
Juli 2011 S$1 =Rp6.700
Pada tanggal 10 April 2011, utang PT INA adalah Rp660 juta; sedangkan utang tanggal
10 Juli 2011 adalah Rp670 juta sehingga terdapat selisih kurs Rp10 juta
Dari contoh di atas, bila digunakan perspektif satu transaksi. Jurnal yang dibuat adalah sebagai
berikut:
Transaksi pembelian
Pembelian
Rp660 juta
Utang dagang
RP660 juta
10 Juli 2011
Utang dagang Rp670 juta
Kas
Rp670 juta
4
Rp 10 juta
Utang dagang
Rp10 juta
Bila digunakan perspektif dua transaksi jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
Pembelian
Pembelian
Rp660 juta
Utang dagang
Rp660 juta
10 Juli 2011
Utang dagang
Rp670 juta
Kas
Rugi kurs
Rp670 juta
Rp10 juta
Utang dagang
Rp10 juta
Atau digabung
Utang dagang
Rp660 juta
Rugi kurs
Rp10 juta
Kas
Rp670 juta
Manakah kurs yang akan digunakan untuk menjabarkan berbagai laporan posisi keuangan
serta pos-pos laporan laba rugi; dan
Persoalan
Karena hanya penjabaran saja, maka kurs yang digunakan adalah penutupan
untuk aset dan liabilitas
Proses Konsolidasi
Dilakukan eliminasi terhadap transaksi antar perusahaan afiliasi;
-
Untuk konsolidasi tahun 2001, ayat jurnal yang harus dibuat adalah :
31 Des 2001 kurs @Rp2.000
Modal saham 60%x100jtx2rb
Rp120 M
Rp120 M
Goodwill
Rp 60 M atau S$30jt
Investasi Saham PA
Rp300 M
Rp 15 M
Selisih Kurs
Rp15 M
Rp9 M
Goodwill
Rp9 M
Selisih kurs hanya diakui salah satu pihak saja; misalnya jika induk memberikan
pinjaman kepada anak yang dinyatakan dalam mata uang pelaporan anak, maka induk
akan memiliki selisih kurs karena adanya perubahan kurs, tetapi anak tidak
mengalaminya, demikian juga sebaliknya;
Semua selisih kurs termasuk selsih kurs dari aset moneter dari investasi neto di luar negri,
diakui dalam laporan laba rugi; tetapi untuk perusahaan induk harus diakui dalam OCI.