KELOMPOK 7
KELAS : II C
CICI WULANDARI
(13211458)
DESFITA PUTRI
(13211459)
(13211460)
(13211475)
SUSAN ARIYANTI
(13211500)
ZESRANITA YASMI
(13211512)
DOSEN PEMBIMBING
PUTRI NELLY SYOFIAH, S.Si.T
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan
ridho-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Format Pengkajian dan
Analisa Pengkajian Tumbuh Kembang Anak ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai
tugas Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan.
Adapun makalah ini disusun untuk menambah pengetahuan kita semua tentang
bagaimana bentuk format pengkajian dan apa saja tujuannya bagi pasien maupun tenaga
kesehatan
Tak lupa kami sebagai penyusun mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing,
yaitu ibu Putri Nelly Syofiah, S.Si.T., karena telah membimbing kami untuk menyusun makalah
sederhana ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahannya serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, kami sebagai penyusun sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
B.
Permasalahan ........................................................................................................................................ 5
C.
Tujuan ................................................................................................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 6
A.
Anamnesis ............................................................................................................................................. 6
B.
Pemeriksaan .......................................................................................................................................... 9
Kesimpulan ......................................................................................................................................... 16
2.
Saran ................................................................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pediatri berkenaan dengan kesehatan bayi, anak, dan remaja, pertumbuhan dan
perkembangan, dan kesempatannya untuk mencapai potensi penuh sebagai orang dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh oleh berbagai faktor seperti imunisasi,
pemberian makanan, dan pola asuh. Pemberian imunisasi dasar merupakan imunisasi
yang wajib dilakukan. Pemberian makan yang baik harus memerlukan kerja sama antara
ibu dan anak.
Hal ini sangat membantu kesehatan emosional bayi dan anak. Apabila faktorfaktor tersebut tidak terpenuhi maka pertumbuhan dan perkembangan anak akan
terganggu. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dilakukan
pemeriksaan denver II dan pemeriksaan antropometri.
Pada makalah ini akan membahas mengenai anamnesis (riwayat kehamilan,
persalinan, perkembangan, dan penyakit keluarga), pemeriksaan fisik pada anak
(pemeriksaan antropometri, dan pemeriksaan umum), dan penatalaksanaan.
B. Permasalahan
a. Apa yang dimaksud tentang format pengkajian tumbuh kembang anak ?
b. Apa saja fungsi dari format pengkajian tumbuh kembang anak ?
c. Apa saja tujuan dari pengisian format pengkajian ?
C. Tujuan
a. Mahasiswa mengetahui dan paham tentang format pengkajian tumbuh kembang anak.
b. Mahasiswa mengerti tentang masing-masing fungsi format pengkajian.
c. Mahasiswa mengerti tentang masing tujuan format pengkajian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anamnesis
Dalam praktik ilmu kesehetan anak, tidak mungkin membuat diagnosis atau
perencanaan program perawatan yang memadai tanpa data mengenai anak, umur, ukuran
tubuh, kemampuan, dan kepribadiannya. Lebih lanjut, seorang anak adalah bagian dari
sebuah keluarga. Maka untuk memahami anak, kita harus tahu tentang keluarganya,
orang tuanya, gaya hidupnya, kehidupan keluarganya, kemampuan keluarga memelihara
anak, terutama hubungan keluarga dengan pasien kita serta sikap keluarga terhadap
penyakitnya.
Setiap tenaga kesehatan, dokter, bidan, maupun perawat mengembangkan caranya
sendiri dalam mengumpulkan informasi. Kita sebaiknya memulai anamnesis dengan
menanyakan keluhan utama pasien. Jika terdapat banyak masalah, maka kita perlu
menyusun suatu daftar masalah singkat yang dapat mempermudah tenaga kesehatan.
Kemudian tenaga kesehatan harus mengembangkan dan menetapkan setiap masalah, serta
menanyakan masalah-masalah yang berhubungan. Penyelidikan yang obsesif mengenai
seluruh fungsi tubuh biasanya tidak selalu diperlukan karena hal tersebut membuang
waktu dan dapat mengganggu jalannya anamnesis.
Namun, informasi tertentu tentang latar belakang penyakit merupakan hal yang
penting pada sebagian besar malasah kesehatan dan juga pada setiap anak yang dirawat di
rumah sakit. Pertama, tenaga kesehatan harus menanyakan informasi tentang kehidupan
anak. Apakah kehamilan, persalinan dan kelahirannya normal? Berapa berat lahirnya?
Bagaimana keadaan anak pada hari-hari pertama kehidupannya? Mungkin kita juga perlu
menayakan apakah anak mendapat ASI atau susu formula dan kapan anak itu disapih.
Apakah anak pernah mengalami infeksi yang sering ditemukan pada masa kanak-kanak?
Apakah sudah diimunisasi? Apakah pernah dirawat di rumah sakit? Bila pernah, kapan,
di mana, dan untuk apa?
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Mulailah dari sini karena inilah yang ingin orangtua sampaikan pada
tenaga kesehatan. Biarkan mereka menceritakan dengan caranya sendiri;
kemudian berikan pertanyaan spesifik untuk mendapatkan detail yang penting.
Interupsi yang terlalu sering atau mendapat kronologis cerita akan
menghalangi pembicaraan yang terbuka.
Untuk mengukur tingkat keparahan, cari tahu bagaimana penyakitnya
mempengaruhi kehidupan anak. Apakah akut atau tidak. Tanyakan tentang
pola makan, tidur dan aktivitasnya. Jika tidak terjadi perubahan kebiasaan,
kecil kemungkinan adanya penyakit yang serius. Penurunan selera makan atau
aktivitas, atau meningkatnya kebutuhan tidur menandakan penyakit yang
serius.
Tanyakan pendapat orang tua sendiri tentang apa yang menjadi masalah
pada anaknya. Sesekali hal tersebut akan memungkinkan anda untu
meredakan kegelisahan orang tua yang berlebihan; kadangkala hal itu juga
akan membawa pada diagnosis tepat yang mungkin sebelumnya belum
terpikirkan. Dibandingkan orang lain, ibu lebih baik dalam memahami
tangisan bayinya, dan riset menunjukkan bahwa bayi dapat berbicara.
Mereka memiliki tangisan yang berbeda untuk lapar, sakit, dan lain-lain. Ibu
biasanya akan memahami jika tangisan bayi tersebut tidak biasa dan seringkali
mengetahui sebabnya.
b. Riwayat Penyakit Terdahulu
Berikut adalah yang ditanyakan mengenai riwayat penyakit dulu:
Kesakitan, operasi, perawatan rumah sakit.
Alergi atau sensivitas pada obat
Riwat Imunisasi: mungkin dapat menolong untuk menyingkirkan
suatu kondisi yang mencurigakan, dan hal itu menunjukkan
perlunya memberikan imunisasi lebih lanjut kepada keluarga
tersebut.
Tanyakan pada orang tua tentang catatan kesehatan pada anak
mereka (pujilah orangtua jika mereka membawa dan memilikinya).
Catatan mencakup berat badan sebelum imunisasi dan berbagai
peristiwa kesehatan yang pernah dialami.
c. Riwayat Keluarga
Berikut adalah yang ditanyakan mengenai riwayat keluarga:
Apa saja penyakit yang pernah diderita oleh orang tua atau saudara
dekat, dengan tujuan untuk menenangkan kekhawatiran yang
berlebihan. Orang tua mungkin cemas bahwa sakit perut anaknya
disebabkan kanker, karena ada kerabat yang baru saja meninggal
karena kanker.
d. Riwayat Perinatal
Berikut adalah yang ditanyakan mengenai riwayat perinatal :
Riwayat Kehamilan
Riwayat Persalinan
Tempat kelahiran (rumah sakit, rumah bidan, di rumah)
Presentasi (kepala/bokong)
Jenis persalinan (spontan, SC, forseps)
Periode Neonatal
Abnormalitas
Kesakitan
Kebutuhan perawatan khusus /gawat darurat/intensif
Saat pulang kerumah
e. Riwayat Perkembangan
Hal ini hampir merupakan ciri khas pediatrika, khususnya bagian anak
yang masih kecil atau cacat. Hal ini melibatkan detail tentang saat anak mulai
memiliki kemampuan seperti berjalan atau berbicara.
f. Riwayat Sosial
Sesudah membina hubungan dengan orang tua, berbicaralah dengan
orangtua tentang kehidupan mereka, rumah merekam pekerjaan mereka
pekerjaan si ayah (digunakan sebagai petunjuk keadaan keuangan), dan teliti
lebih lanjut bagaimana pekerjaan si ayah, apakah pekerjaannya bisa
dikerjakan di rumah atau menuntut si ayah bekerja jauh dari rumah dalam
jangka waktu lama. Apakah si ibu bekerja di luar rumah, jika ya, siapa yang
menjaga anaknya? Tapi bila ia seorang ibu rumah tangga apakah pekerjaan si
ibu sebelumnya? Bila ia seorang perawat misalnya, tentunya ia memilki
tingkat pengetahuan yang berbeda dan membutuhkan informasi yang berbeda
pula.
Ada 3 faktor yang harus diteliti, karena pengaruhnya yang langsung
terhadap perkembangan anak:
B. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Fisik Umum
Pemeriksaan fisik pada anak dapat menjadi suatu hal yang menyenangkan, tetapi
mungkin memerlukan permainan-permainan yang tidak ingin anda lakukan sehingga
terkadang hal ini dapat menimbulkan rasa frustasi yang hebat. Anak, bahkan bayi
yang sangat kecil, akan berusaha menduga maksud anda dengan melihat pada mata
anda.
Orang-orang dengan mata yang ramah terkesan tidak memiliki maksud untuk
menyakiti. Orang tua mungkin lebih tegang terhadap apa yang akan anda lakukan
daripada anak itu sendiri, sehingga penerangan kepada mereka juga diperlukan.
Orang tua perlu diyakinkan agar dapat menolong anda dalam melakukan pemeriksaa
dengan memegang atau mengalihkan perhatian anak, kecuali anak tersebut telah
mendekati usia pubertas yang kebebasannya perlu dihargai.
Anak-anak memang harus ditangani dengan perhatian dan kepekaan yang tinggi.
Oleh karena itu, kita sebaiknya melakukan observasi saat anak masih berpakaian dan
belum merasa terganggu. Palpasi dan auskultasi mudah dilakukan tanpa melepaskan
pakaian. Anda dapat meperoleh banyak informasi dari penanganan yang anda
lakukan.
Walaupun pengumpulan informasi mungkin tidak runtun, pencatatan tidak boleh
demikian. Pada berbagai keadaan, pencatatan aspek-aspek ukuran tubuh anak
merupakan hal yang penting dilakukan. Berat dan tinggi atau panjang badan harus
diukur secara tepat.
Lingkar kepala dan kadang-kadang tebal lipatan kulit mungkin juga perlu diukur
pada keadaan tertentu. Data-data tersebut dicatat pada buku dan pada grafik yang
sesuai. Kesadaran dan perilaku umum anak secara umum dicatat untuk evaluasi
kemajuan seorang anak.
hanya + 0,5
kg/bulan.
Pada
tahun
kedua,
kenaikannya
adalah + 0,25 kg/bulan. Setelah 2 tahun, kenaikkan berat badan tidak tentu,
yaitu sekitar 2,3 kg/tahun. Pada tahap adolesensia (remaja) akan terjadi
pertambahan berat badan secara cepat ( growth spurt).
Selain perkiraan tersebut, berat badan juga dapat diperkirakan dengan
menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman (1992), yaitu :
Umur
Lepas pakaian yang tebal pada bayi dan anak saat pengukuran.
Apabila perlu, cukup pakaian dalam saja.
2. Tinggi Badan
Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut dengan
panjang badan. Pada bayi baru lahir, panjang badan rata-rata adalah
Lahir : 50 cm
Umur 1 tahun : 75 cm
3. Lingkar Kepala
Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakranial. Dipakai untuk
menaksir pertumbuhan otak. Laju tumbuh pesat pada enam bulan pertama
bayi, dari 35 cm saat lahir menjadi 43 cm pada 6 bulan. Laju tumbuh
kemudian berkurang, hanya 46,5 cm pada usia 1 tahun dan 49 cm pada usia 2
tahun. Selanjutnya berkurang menjadi drastis hanya bertambah 1 cm sampai
usia 3 tahun dan bertambah lagi kira-kira 5 cm sampai usia remaja/dewasa.
Oleh karena itu manfaat pengukuran lingkaran kepala hanya terbatas sampai
usia 3 tahun, kecuali bila diperlukan seperti pada kasus hydrocephalus.
Adapun cara pengukuran lingkar kepala adalah :
5. Lingkar Dada
Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarang
dilakukan. Pengukurannya dilakukan pada saat bernapas biasa (mid respirasi)
pada tulang Xifoidius (insicura substernalis). Pengukuran lingkar dada ini
dilakukan dengan posisi berdiri pada anak yang lebih besar, sedangkan pada
bayi dengan posisi berbaring.
Cara pengukuran lingkar dada adalah :
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pendokumentasian terhadap asuhan tumbuh kembang anak sangat penting karena
dapat memantau perkembangan anak. Apakah dia sakit ataupun sehat. Pertumbuhan dan
perkembangan akan sangat dipengaruhi oleh oleh berbagai faktor seperti imunisasi,
pemberian makanan, dan pola asuh dari orangtua anak.
2. Saran
Kepada tenaga kesehatan, terkhususnya bidan, harus meningkatkan kualitas
pendokumentasiannya terhadap tumbuh kembang anak. Karena ujung tombak kesehatan
anak adalah seorang bidan.
Kepada para orangtua, dianjurkan untuk membawa anaknya ke fasilitas pelayanan
kesehatan untuk memantau kesehatan, tumbuh kembang anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Ed 1. Jakarta: Salemba Medika; 2005
Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Pada Anak. Jakarta : EGC; 2005
Behrman, Kliegman, Arvin. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2004.