Anda di halaman 1dari 1

Contoh:

(a) Stationlernen tetap mengutamakan dukungan guru dalam proses belajar siswa dan
tidak terlalu banyak tugas untuk siswa. Cogan (dalam Winataputra, 2002:40)
(Winataputra, 2002:40)
menyatakan prosedur pembelajaran stationlernen sebagai berikut.
Dalam metode stationlernen, guru hendaknya selalu bersedia menjadi
partner bagi siswa. Karena metode ini membutuhkan waktu dan energi
yang banyak untuk mempersiapkan materi ajar dan pengelolaan kelas,
guru hendaknya dapat mengatur tugas di setiap stasiun sedemikian rupa,
sehingga siswa dapat menyelesaikannya dalam waktu yang tidak terlalu
lama. Guru pun harus benar-benar menyediakan waktu yang cukup untuk
mempersiapkan ruangan (meja, kursi, papan tulis), memberi nomer
stasiun, mengatur bahan-bahan di setiap stasiun, serta menjelaskan
kepada siswa tentang konsep stationenlernen. Di samping itu, guru juga
memerlukan waktu untuk membahas hasil setiap kelompok, menjawab
pertanyaan siswa, dan mendiskusikan pengalaman siswa dalam
menyelesaikan tugas di setiap stasiun.
(b) Stationlernen tetap mengutamakan dukungan guru dalam proses belajar siswa dan
tidak terlalu banyak tugas untuk siswa.
Dalam metode stationlernen, guru hendaknya selalu bersedia menjadi
partner bagi siswa. Karena metode ini membutuhkan waktu dan energi
yang banyak untuk mempersiapkan materi ajar dan pengelolaan kelas,
guru hendaknya dapat mengatur tugas di setiap stasiun sedemikian rupa,
sehingga siswa dapat menyelesaikannya dalam waktu yang tidak terlalu
lama. Guru pun harus benar-benar menyediakan waktu yang cukup
untuk mempersiapkan ruangan (meja, kursi, papan tulis), memberi
nomer stasiun, mengatur bahan-bahan di setiap stasiun, serta
menjelaskan kepada siswa tentang konsep stationenlernen. Di samping
itu, guru juga memerlukan waktu untuk membahas hasil setiap
kelompok, menjawab pertanyaan siswa, dan mendiskusikan pengalaman
siswa dalam menyelesaikan tugas di setiap stasiun (Cogan dalam
Winataputra, 2002:40).

Anda mungkin juga menyukai