Anda di halaman 1dari 3

Fraktur Wajah

Pendahuluan
Sekitar 4 juta orang mengalami trauma oleh karena kecelakaan lalu lintas di Amerika
Serikat setiap tahunnya. Jumlah statistik trauma wajah bervariasi tergantung perbedaan
sosial, ekonomi dan geografik. Penyebab cedera wajah di Amerika Serikat adalah
kecelakaan kendaraan bermotor, penganiayaan, perkelahian, kecelakaan

sepeda atau

motor, lecelakaan industri atau rumah, kekerasan rumah tangga dan olahraga. Kendaraan
bermotor meripakan penyebab tersering untuk sebagian besar trauma wajah yang parah dan
trauma pada kepala, wajah dan tulah servikal muncul sekitar 50% dari seluruh korban.
Sabuk pengaman dan airbag/kantung udara telah menurunkan keparan dan insiden cedera
wahag, tapi penegakkan hukum primer dan sekunder bervariasi keefktifannya dengan etnik,
pendidikan dan lokasi geografik.
Pada penanganan trauma wajah, estetika dapat menjadi indikasi utama untuk pengobatan.
Dikasus lainnya, trauma wajah membutuhkan penanganan operasi untuk mengembalikan
fungsi tapi pada umumnya kedua tujuan tersebut jelas ada. Meskipun terdapat beberapa
trauma wajah yang gawat, literatur kurang menekankan keuntungan dari rekonstruksi
definitive dan intervensi bedah awal untuk mendapatkan hasil estetik dan fungsi yang
superior. Faktor ekonomi, sosiologi dan psikologi pada beberapa komunitas menunjukkan
bahwa koreksi bedah dapat membuat pasien kembali aktif dan mendapatkan hidup yang
produktif kembali dengan meminimalkan disabilitas.

Penilaian Awal
Penanganan kasus ini dimulai dengan pemeriksaan fisis awal dan diikuti dengan
pemeriksaan radiologgi berupa CT scan. CT scan harus menunjukkan jaringan lunak dan
tulang. Sehingga tidak lagi membutuhkan foto polos, kecuali untuk pemeriksaan panorex
mandible atau dental film. Ketersediaan pusat trauma level I dan II dapat meningkatkan
penangnan trauma untuk pasien yang terluka berate atau multipel.

Waktu Penanganan

Waktu merupakan hal penting untuk penanganan trauma wajah. Trauma tulang dan
jaringan lunak pada area wajah harus ditangan secepatnya setelah keadaan umum pasien
memungkinkan. Penangnan awal dari trauma wajah menunrukan kelainan bentuk wajah
permanen dan gangguan fungsi yang serius. Hal ini bukan berarti bahwa seseorang harus
terburu-buru menentuka siapa yang dapat mentoleransi intervensi bedah di awal. Seorang
ahli bedah wajah yang berpengalaman harus tetap memperhatikan cedera lainnya selain
diwajah. Secara umum, cedera tulang dan jaringan lunak wajah bukanlah keadaan gawat
darurat akut untuk bedah, tapi akan memberikan hasil yang lebih baik dengan penangan
awal. Pengangkatan sedikit jaringan lunak dibutuhkan sehingga tulang wajah dapat dengan
mudah dikembalikan ke posisi anatomis dan perbaikan fraktur dapat dilakukan. Terdapat
beberapa pasien yang cederanya tidak dapat ditangani dalam waktu singkat. Pengecualian
untuk penanganan akut adalah

pasien yang sedang mengalami atau telah kehilangan

banyak darah (contoh fraktur pelvis), peningkatan tekanan intracranial, gangguan


koagulasi, dan tekanan ventilasi pulmonal yang abnormal. Dibawah anestesi lokal, laserasi
dapat didebris dan ditutup, IMF dapat diberikan dan mereduksi fraktur displaced.. Banyak
pasien dengan cedera otak ringan atau trauma multi-sistem tidak memiliki kriteria untuk
mencegah dilakukannya penanganan bedah. Pasien-pasien ini bisa mendapatkan penangnan
cedera wajah setelah cedera lainnya sudah stabil.

Sejarah
Pada tahun 1980-an, adanya eksposur dari craniofacial memberikan kemampuan untuk
mengembalikan bentuk semula wahag oleh karena adanya akses untuk seluruh tulang
wajah. Teknik ini memiliki efek samping berupa adanya sequel jaringan lunak, kerusakan
nervus dan perubahan posisi jaringan lunak pada tulang wajah. Penanganan trauma wajah
terkini meminimalkan adanya paparan morbid. Teknik dari reduksi terbuka luas, bone graft
dan transfer jaringan mikrovaskular memungkinkan untuk menangani cedera yang sulit
ditangani. Prinsip stabilisasi skeletal untuk mengembalikan posisi anatomi adalah dengan
penggunaan fiksasi yang rigid. Posisi jaringan lunak dan volumenya pada tulang
dipertahankan., sehingga mencegah penkerutan jaringan lunak, perubahan posisi dan
kontraktur jaringan. Teknik ini memperbaiki hasil fungsional dan estetika untuk

penanganan fraktur wajah. Walaupun sulit, insisi jaringan lunak harus berdasarkan lapisan
dan kemudian dikembalikan ke posisi sebelumnya.
Selama 30 tahun terakhir, perkembangan peraturan dan sarana lalu lintas mengurangi
cedera atau trauma yang terjadi pada wajah.Penggunaan berbagai alat pada mobil seperti
perkembangan sabuk pengaman, airbag, desain yang lembut, cermin, dan stir menurunkan
frekuensi dan keparah

Anda mungkin juga menyukai