Pantai Berbatu
- Tersusun dari bahan yang keras
- Memiliki keragaman terbesar (hewan dan tumbuhan)
- Populasi yang padat dengan ciri-ciri:
- Bersifat Sessil
- Berumur pendek
- Kelimpahan dapat mudah diperkirakan dengan persentase tutupan atau
kepadatan tanpa harus merusak habitat
- Mudah dipelajari dengan pendekatan eksperimen
Bersedimen?
Berbatu? ATAU
Pendekatan semi-kuantitatif: Skala kelimpahan
Deskripsi Kualitatif
- Deskripsi skala luas yang hanya membutuhkan
suatu pendekatan non-kuantitatif.
- Cocok untuk pantai berbatu, karena mudah
dilihat/diamati.
Penggunaan Skala Kelimpahan untuk Studi Skala Luas untuk pengamatan spesies-
spesies pantai berbatu di English Channel
1.2. PENDEKATAN KUANTITATIF
Sampling menggunakan transek kuadrat
Pada pantai berbatu;
•Dapat meminimalisir variasi habitat mikro, misalnya, dengan
hanya mempertimbangkan arah hadapan menuju laut dan
terbuka, dan bebas hamparan batu.
Pantai bersedimen
•Terlihat lebih homogen, namun merupakan area yang
berbeda, dan seharusnya diambil sampel secara terpisah
Belt transects (Sabuk Transek) yang perlu diperhatikan:
• Memiliki luasan yang sesuai dengan daerah penelitian
• Bila terlalu sempit, nilai kelimpahan dan kisaran zonasi vertikal tidak akurat
• Bila terlalu lebar, nilainya bervariasi berdasarkan ekspos gelombang
• Kekurangan “belt ransek”; sulit diberi perlakuan statistik dan tidak indenpenden satu
sama lain (pada pantai yang sama maupun berbeda)
Menentukan jumlah dan ukuran sampel
• Organisme pantai terdistribusi secara merata, maka satuan sampling akan sama
kurannya dengan jarak sampel sama.
• Kenyataannya beberapa organisme umumnya jarang, dan kebanyakan memiliki
pola distribusi tidak merata. (Acak, tetapi lebih sering mengelompok)
• Menentukan ukuran
transek
Ukuran transek
Pantai berbatu
• > 100 individu = transek kuadrat tunggal
• < 100 individu = trannsek kudrat yang lebih kecil
Misalnya
• Transek 5x5 cm baik untuk ukuran sampel spesies tritip
• Transek 25x25 cm atau 50 x50 cm cocok untuk spesie limpet
• Transek 1 m x 1 m cocok untuk rumput laut
Pantai bersedimen
P
A
N
T
A
Metode grafik untuk menentukan sifat granulometrik sedimen
I (Rafaelli dan Hawkins, 1996 )
S Distribusi Ukuran Partikel (Particle size distribution)
E Nama dan Ukuran Partikel sedimen
D
I
M
E 1. Menurut Skala
Wentworth
N (Buchanan & Kain,
1971).
P
A
N
2. Menurut The International
T Society of Soil Science
A (Michael, 1984).
I
S Distribusi Ukuran Partikel (Particle size distribution)
E Perbandingan antara kelompok tanah berukuran
D kasar dengan berukuran halus atau umumnya
perbandingan pasir (sand), lumpur (silt) dan liat
I (clay) membentuk “tekstur”. Cara penggolongan ini
M tidak ada hubungannya dengan susunan kimiawi dan
didasarkan semata-mata pada ukuran partikel.
E
N Tekstur substrat diperikan dengan ringan
dan berat. Istilah-istilah ini tidak
berkaitan dengan bobot namun berturut-
P turut dengan kekasaran atau kehalusan.
A
N Substrat-substrat ringan mengandung
lebih dari 80% pasir sedangkan
T substrat-substrat berat mengandung
A sejumlah besar lumpur dan liat.
I
S Distribusi Ukuran Partikel (Particle size distribution)
E Umumnya tidak ada substrat yang mengandung hanya
satu jenis fraksi mineral, namun semua substrat
D terbentuk dari ketiga fraksi dalam perbandingan yang
I berbeda-beda
M
E
N
P
A
N
T
A Golongan Substrat Utama berdasarkan fraksi penyusunnya
I (Michael, 2005)
S Distribusi Ukuran Partikel (Particle size distribution)
E
D
I
M
E
N
P
A
N
Piramida kelas substrat
T (direproduksi dari Soil Survey Manual U.S. Dept. of Agriculture
Handbook No 18 dalam Michael, 1984).
A
I
Bahan Organik (Organic Matter) S
E
Ada hubungan antara kandungan bahan organik
D
dan ukuran partikel sedimen. Pada sedimen yang I
halus, persentase bahan organik biasanya lebih M
tinggi daripada yang kasar.
E
Jumlah bahan organik di dalam sedimen akan
mempengaruhi: N
1. Komposisi dan Densitas hewan-hewan deposit-
feeding. P
2. Sifat kimia dari sedimen.
A
Jumlah bahan organik di dalam sedimen dapat
ditentukan dengan mengoksidasi karbon (dengan
N
menggunakan asam kuat) di dalam sampel T
sedimen yang telah ditimbang dan dicatat
besarnya karbon yang hilang setelah oksidasi.
A
I
S Potensial Redoks (Redox potential)
E
D Kemampuan (ability) sedimen untuk
mereduksi atau mengoksidasi
I senyawa dikenal sebagai POTENSIAL
REDOKS (sering disingkat Eh).
M Dengan mengukur nilai Eh pada
kedalaman berbeda, lokasi dari
E lapisan Redox Potensial Discontinuity
(RPD) dapat ditentukan.
N
RPD menggambarkan suatu
perubahan dari kondisi oksidasi ke
reduksi, hal ini berhubungan secara
P luas dengan lingkungan aerobik dan
A anaerobik
E
N
P
A
Wire-mesh Sieves
N
T
A
I
Meiofauna
S
E
D
Berukuran antara 0,1 mm sampai 1,0 mm (Mann, 1980; Hutabarat
dan Evans, 1985; Kennish, 1990) atau antara 62 mm - 0,5 mm I
(McLusky, 1990)
M
Kelompok Meiofauna yang paling utama adalah Nematoda E
Alat pengambil sampel meiofauna yang umum : Corer N
P
A
N
T
A
I
Meiofauna
S
E
Pensortiran Meiofauna
D
Metode Elutriasi
(Pembasuhan) I
M
E
N
P
A
N
T
Metode Elutriasi Boisseau
A
I
Meiofauna
S
E
Pengawetan dan Pewarnaan sampel Meiofauna
D
I
Sampel diawetkan dengan formalin 5 % M
E
Untuk mempermudah perhitungan dan pengidentifikasian setelah
pensortiran dan diawetkan, maka sampel sedimen diberikan zat N
pewarna Rose Bengal 0,025% dan zat pewarna lainnya.
P
A
N
T
A
I
STUDI JANGKA PANJANG
Masih lebih baik jika mengerjakan eksperimen dengan suatu elemen yang
belum jelas (anda tidak suka meng-cover semua peristiwa) dibandingkan tidak
pernah mencoba satu eksperimen pun.
Dapatkan informasi apa saja yang ada di pantai. Cari tahu tentang flora dan
fauna serta nilai sejarah alami (natural history) mereka.