Anda di halaman 1dari 34

STUDI PANTAI

Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan


Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor
PENDAHULUAN

• Memiliki gradien lingkungan dan sederetan spesies yang


dapat dijelaskan dengan baik dan mudah diidentifikasi.
• Menyediakan laboratorium outdoor yang ideal untuk
mempelajari sistematika dan taksonomi, ekofisiologi,
serta ekologi populasi dan komunitas.
• Dapat diakses dan lebih mudah diteliti daripada sistem
laut lepas pantai
• Monitoring biologi yang bertujuan mendeteksi dampak
potensial akibat perubahan aktivitas dan pencemaran
pesisir.
-Pantai Berbatu

3 tipe Pantai -Pantai Pasir


-Pantai Lumpur

Pantai Berbatu
- Tersusun dari bahan yang keras
- Memiliki keragaman terbesar (hewan dan tumbuhan)
- Populasi yang padat dengan ciri-ciri:
- Bersifat Sessil
- Berumur pendek
- Kelimpahan dapat mudah diperkirakan dengan persentase tutupan atau
kepadatan tanpa harus merusak habitat
- Mudah dipelajari dengan pendekatan eksperimen

Pantai Berpasir dan Berlumpur


- Sulit untuk dipelajari, karena harus menggunakan alat saringan
- Sulit melakukan percobaan, tanpa harus merusak habitat
SURVEY SKALA LUAS

Pantai dapat dikaji dengan berbagai skala:


• Survey bio-geografi
• Survey regional
• Perbandingan antarpantai dari beberapa tempat
• Survey yang detail dari bagian khusus suatu
pantai.

Sebelum anda memulai survey deskriptif apapun,


tujuan dari pembelajaran tersebut haruslah jelas.
Pastikan bahwa Anda tahu pertanyaan apa yang
menarik untuk Anda jawab!
Metode Survey Skala Luas

Deskripsi Kualitatif Pendekatan semi-kuantitatif: Skala


Kelimpahan

• Membutuhkan pendekatan non- • Dengan mengestimasi kelimpahan


kuantitatif saja spesies utama yang ditemukan di
• Berlaku khusus untuk pantai berbatu, pantai.
dimana pola besarnya dapat dilihat • Menggunakan skala kelimpahan semi-
dengan mudah. kuantitatif
• Penggunaan fotografi dan video juga • Biasanya mendasarkan pada progresi
menjadi hal mendasar bagi survey logaritmik atau semi-logaritmik (1-10,
skala luas. 10-100, 100-1000, dan lain-lain).
• Sulit dilakukan pada pantai berpasir • Kesulitan utama yang terkait skala
dan berlumpur, dimana sampling kelimpahan adalah perbedaan
destruktif terbatas dan klasifikasi tipe diantara operator dan permasalahan
sedimen menjadi dibutuhkan. analisis stastistik, karena tidak ada
pengukuran variabilitas
Deskripsi
Kualitatif
Ketika menkaji skala luas terlebih melihat karakteristik utama
dan habitatnya:
• Apakah pantai tersebut berbatu, sedimen, atau campuran?
• Apakah pantai tersebut terekspos atau terlindung?
• Jika berbatu, apakah termasuk batuan dasar atau batuan besar?
• Berapa ukuran batuan besarnya; perbandingan kurang lebihnya
dengan sedimen?
• Apakah pantai tersebut rata, miring, atau tinggi?
• Bagaimana tipe bebatuannya?

Bersedimen?
Berbatu? ATAU
Pendekatan semi-kuantitatif: Skala kelimpahan

• mengestimasi kelimpahan spesies utama yang ditemukan di


pantai
• Untuk melakukan studi bio-geografi skala-luas dari sederetan
spesies pantai yang penting secara ekologi, Crisp dan
Southward (1958) menemukan skala kelimpahan semi-
kuantitatif.
• Kelimpahan organisme pada lokasi khusus dapat dianggap
berasal dari salah satu kategori, seperti berlimpah, biasa,
sering, kadang – kadang, jarang, tidak ditemukan
Survey dalam Skala Luas

 Deskripsi Kualitatif
- Deskripsi skala luas yang hanya membutuhkan
suatu pendekatan non-kuantitatif.
- Cocok untuk pantai berbatu, karena mudah
dilihat/diamati.

 Pendekatan Semi-kuantitaif: Skala Kelimpahan


- Merupakan pendekatan inisial skala luas melalui perkiraan
kelimpahan spesies-spesies major (utama).
- Kelimpahan organisme pada skala lokal dapat dibedakan
atas :
1. melimpah (abundant)
2. sering dijumpai (frequent)
3. Kadang-kadang ada (occasional)
4. Jarang (rare)
5. Tidak ditemukan (not found)
Survey dalam Skala Luas

Penggunaan Skala Kelimpahan untuk Studi Skala Luas untuk pengamatan spesies-
spesies pantai berbatu di English Channel
1.2. PENDEKATAN KUANTITATIF
Sampling menggunakan transek kuadrat
Pada pantai berbatu;
•Dapat meminimalisir variasi habitat mikro, misalnya, dengan
hanya mempertimbangkan arah hadapan menuju laut dan
terbuka, dan bebas hamparan batu.
Pantai bersedimen
•Terlihat lebih homogen, namun merupakan area yang
berbeda, dan seharusnya diambil sampel secara terpisah
Belt transects (Sabuk Transek) yang perlu diperhatikan:
• Memiliki luasan yang sesuai dengan daerah penelitian
• Bila terlalu sempit, nilai kelimpahan dan kisaran zonasi vertikal tidak akurat
• Bila terlalu lebar, nilainya bervariasi berdasarkan ekspos gelombang
• Kekurangan “belt ransek”; sulit diberi perlakuan statistik dan tidak indenpenden satu
sama lain (pada pantai yang sama maupun berbeda)
Menentukan jumlah dan ukuran sampel

lokasi Berbatu atau bersedimen

• Organisme pantai terdistribusi secara merata, maka satuan sampling akan sama
kurannya dengan jarak sampel sama.
• Kenyataannya beberapa organisme umumnya jarang, dan kebanyakan memiliki
pola distribusi tidak merata. (Acak, tetapi lebih sering mengelompok)

• Sampel yang diambil harus memadai untuk menjelaskan distribusi


spasial dan perbandingan statistik tempat lokasi sampling

• Menentukan ukuran
transek
Ukuran transek

Pantai berbatu
• > 100 individu = transek kuadrat tunggal
• < 100 individu = trannsek kudrat yang lebih kecil

Misalnya
• Transek 5x5 cm baik untuk ukuran sampel spesies tritip
• Transek 25x25 cm atau 50 x50 cm cocok untuk spesie limpet
• Transek 1 m x 1 m cocok untuk rumput laut

Pantai bersedimen

• Mensaring volume pasir 25x15x25 dengan saringan 1 mm atau lebih kecil


• Volume lebih besar 50x50x25 menggunakan saringan 2mm

Menurut Elliot (1977), bahwa jumlah transek yang


dibutuhkan tergantung pada pola dispersi spasial
organisme yang diteliti, densitas rata-rata, dan
ketelitian yang diinginkan
Permasalahan dan kendala
• Pendekatan sederhana dan pragmatis untuk menghitung berapa
banyak sampel yang dibutuhkan adalah dengan mengacak susunan
transek atau corer dari penelitian pendahuluan
• lihat berapa nilai tengahnya,
• batas kepercayaan pada nilai tengah
• perubahan dengan dua, lalu tiga, lalu empat sampel, dan seterusnya.
• Dengan pemeriksaan, seharusnya Anda dapat melihat ketika
perhitugannnya kabur (GAmbar Grafik dibawah)
• Menurut Hawkins dan Hartnoll (1980), bahwa kenytaannya kurva
jarang sekali yang berbentuk lurus karena spesies yang jarang.
• Oleh karena itu, sebagian besar spesies tidak tersebar merata di
alam, maka sangat tidak mungkin bahwa perhitungan dari transek
Perubahan pada perhitungan nilai tengah dan batas kepercayaan
95% dengan peningkatan ukuran sampel untuk dua invertebrata
estuari. (a) siput lumpur Hydrobia ulva dan (b) cacing Nereis
diversicolor.
Pendekatan Kuantitatif

- Pendekatan kuantitaif melakukan estimasi terhadap


kelimpahan secara lebih mendetail
- Biasanya dilakukan dengan menggunakan metoda
kuadrat dan corer.

 Sampling menggunakan Kuadrat dan Corer


- Terutama sangat baik untuk menggambarkan pola zonasi.
- Pada pantai berbatu merupakan metoda terbaik untuk meminimalisasi variasi
mikrohabitat .
- Transek sabuk (belt transect) kuadrat yang berdekatan (contiguaous)
bermanfaat untuk mendeteksi tinggi absolut pantai terhadap spesies khusus,
khususnya pada pantai dengan kisaran pasang kecil atau cenderung
horizontal.
- Metoda yang terbaik dan biasa dipakai adalah : STRATIFIED RANDOM
SAMPLING.
- Metoda ini menggunakan pengetahuan sebelumnya, yang diperkirakan dari
observasi kualitatif atau survey semi-kuantitatif, untuk men-sampling secara
acak dengan tingkatan bervariasi.
 Penentuan ukuran dan jumlah sampel
- Ada dua hal yang harus dibuat terlebih dahulu sebelum menentukan
teknik sampling dan jumlah spesies, yakni :
1. Apakah ukuran yang tepat untuk unit sampling?
2. Berapa unit sampling yang dibutuhkan?
- Jika semua organisme pantai tersebar dengan merata maka tidak terlalu
menjadi masalah. Hanya sedikit sampel yang diperlukan, karena jumlah
pada masing-masing sampel cenderung sama.
- Permasalahannya, umumnya spesies memiliki pola sebaran yang tidak
merata. Kadang acak (random), tapi kadang sering juga bergerombol
(clumped) atau setengah-setengah (patchy).
- Ukuran kuadrat atau corer seringkali menentukan kepraktisan dan
pragmatis di lapangan. Ukuran ini seharusnya sama besar atau lebih
besar dari organisme terbesar yang ada (ukuran kuadrat dan corer
tidak boleh lebih kecil).
METODA UMUM UNTUK PANTAI BERBATU DAN PANTAI
BERPASIR

I. Survey Profil Pantai


- Metode untuk mensurvey profil bermacam-macam, mulai dari yang
simpel tapi tidak akurat, hingga dengan menggunakan peralatan
dengan level yang lebih canggih/lebih baik (sophisticated level)
- Level split-prism keakuratannya sampai mendekati sentimeter (cm),
cara ini sangat direkomendasikan untuk digunakan.
- Level yang lebih murah dengan menggunakan 2 tiang vertikal yang
masing-masing dihubungkan dengan sepasang tali yang ditegangkan
untuk menentukan jarak dalam skala dekat.

II. Estimasi Tingkat Exposure (terpapar) terhadap Aksi Gelombang


- Dilakukan dengan mengukur gaya yang umumnya dihasilkan
gelombang.
- Aksi gelombang maksimum terutama secara lokal dapat diukur
langsung dengan peralatan yang sederhana, seperti drogues.
- Yang lebih akurat lagi dengan menggunakan tranducer yang
dihubungkan dengan mikrokomputer.
Metoda yang Sesuai untuk Pantai Berbatu

I. Estimasi Persentase Penutupan


- Pada pantai berbatu terdapat beberapa jenis penutupan:
1. Penutupan kanopi oleh rumput laut besar.
2. Penutupan understorey oleh turf algae dan fauna sessile.
3. penutupan karang oleh karang itu sendiri.
- Penutupan dapat diestimasi dengan menggunakan subdivisi kuadrat.
- Estimasi penutupan yang baik adalah dengan memperbanyak titik-titik
sampling kuadrat.

II. Topografi Permukaan


- Tingkat kekasaran/kehalusan (roughness) permukaan akan mempengaruhi
tempat berlindung (refuge) dan pola drainase pada permukaan batuan.
- Cara mengukurnya dengan meletakkan suatu line yang tegang (taut) di
sepanjang permukaan dan ditarik sepanjang kontur batuan.
- Panjang aktual sepanjang permukaan dibagi dengan panjang tegang (taut
length) menghasilkan nilai indeks kekasaran/index of roughness (rugosity).
S Distribusi Ukuran Partikel (Particle size distribution)
E • Karakter sedimen dapat dicirikan melalui pengelompokkan
dengan menyaringnya pada ayakan bertingkat (sieve
D shaker) yang memiliki ukuran saringan (mesh size)
berbeda-beda pada tiap level ayakan untuk menentukan
I persentase dari masing-masing kelas (grade).

M • Skala Wentworth untuk mengelompokkan sedimen


memiliki unit-unit ukuran berbeda yang dapat dikonversi
E ke dalam unit phi dari interval yang sama

P
A
N
T
A
Metode grafik untuk menentukan sifat granulometrik sedimen
I (Rafaelli dan Hawkins, 1996 )
S Distribusi Ukuran Partikel (Particle size distribution)
E Nama dan Ukuran Partikel sedimen
D
I
M
E 1. Menurut Skala
Wentworth
N (Buchanan & Kain,
1971).

P
A
N
2. Menurut The International
T Society of Soil Science
A (Michael, 1984).

I
S Distribusi Ukuran Partikel (Particle size distribution)
E Perbandingan antara kelompok tanah berukuran
D kasar dengan berukuran halus atau umumnya
perbandingan pasir (sand), lumpur (silt) dan liat
I (clay) membentuk “tekstur”. Cara penggolongan ini
M tidak ada hubungannya dengan susunan kimiawi dan
didasarkan semata-mata pada ukuran partikel.
E
N Tekstur substrat diperikan dengan ringan
dan berat. Istilah-istilah ini tidak
berkaitan dengan bobot namun berturut-
P turut dengan kekasaran atau kehalusan.
A
N Substrat-substrat ringan mengandung
lebih dari 80% pasir sedangkan
T substrat-substrat berat mengandung
A sejumlah besar lumpur dan liat.

I
S Distribusi Ukuran Partikel (Particle size distribution)
E Umumnya tidak ada substrat yang mengandung hanya
satu jenis fraksi mineral, namun semua substrat
D terbentuk dari ketiga fraksi dalam perbandingan yang
I berbeda-beda

M
E
N

P
A
N
T
A Golongan Substrat Utama berdasarkan fraksi penyusunnya

I (Michael, 2005)
S Distribusi Ukuran Partikel (Particle size distribution)
E
D
I
M
E
N

P
A
N
Piramida kelas substrat
T (direproduksi dari Soil Survey Manual U.S. Dept. of Agriculture
Handbook No 18 dalam Michael, 1984).
A
I
Bahan Organik (Organic Matter) S
E
 Ada hubungan antara kandungan bahan organik
D
dan ukuran partikel sedimen. Pada sedimen yang I
halus, persentase bahan organik biasanya lebih M
tinggi daripada yang kasar.
E
 Jumlah bahan organik di dalam sedimen akan
mempengaruhi: N
1. Komposisi dan Densitas hewan-hewan deposit-
feeding. P
2. Sifat kimia dari sedimen.
A
 Jumlah bahan organik di dalam sedimen dapat
ditentukan dengan mengoksidasi karbon (dengan
N
menggunakan asam kuat) di dalam sampel T
sedimen yang telah ditimbang dan dicatat
besarnya karbon yang hilang setelah oksidasi.
A
I
S Potensial Redoks (Redox potential)
E
D Kemampuan (ability) sedimen untuk
mereduksi atau mengoksidasi
I senyawa dikenal sebagai POTENSIAL
REDOKS (sering disingkat Eh).
M Dengan mengukur nilai Eh pada
kedalaman berbeda, lokasi dari
E lapisan Redox Potensial Discontinuity
(RPD) dapat ditentukan.
N
RPD menggambarkan suatu
perubahan dari kondisi oksidasi ke
reduksi, hal ini berhubungan secara
P luas dengan lingkungan aerobik dan
A anaerobik

N Eh tinggi (> + 200 mv) Zona


oksidasi
T Eh rendah (< 0 mv) Zona Reduksi

A Eh sedang (0 – 200 mv) Zona Transisi (Discontinuity


Redox)
I
S Pensortiran Fauna (Sorting animals)
E
D
I
M Wooden Sorting Box

E
N

P
A
Wire-mesh Sieves
N
T
A
I
Meiofauna
S
E
D
 Berukuran antara 0,1 mm sampai 1,0 mm (Mann, 1980; Hutabarat
dan Evans, 1985; Kennish, 1990) atau antara 62 mm - 0,5 mm I
(McLusky, 1990)
M
 Kelompok Meiofauna yang paling utama adalah Nematoda E
 Alat pengambil sampel meiofauna yang umum : Corer N

P
A
N
T
A
I
Meiofauna
S
E
Pensortiran Meiofauna
D
Metode Elutriasi
(Pembasuhan) I
M
E
N

P
A
N
T
Metode Elutriasi Boisseau
A
I
Meiofauna
S
E
Pengawetan dan Pewarnaan sampel Meiofauna
D
I
 Sampel diawetkan dengan formalin 5 % M
E
 Untuk mempermudah perhitungan dan pengidentifikasian setelah
pensortiran dan diawetkan, maka sampel sedimen diberikan zat N
pewarna Rose Bengal 0,025% dan zat pewarna lainnya.

P
A
N
T
A
I
STUDI JANGKA PANJANG

 Penting untuk mendapatkan informasi whole community


 Penting untuk mendapatkan informasi whole community
 Membutuhkan waktu lama dan sumber daya yang besar
 Membutuhkan waktu lama dan sumber daya yang besar
 Pendekatan “lokasi tetapan dengan spesies kunci” (The
 Pendekatan “lokasi tetapan dengan spesies kunci” (The
fixed site - key species)
fixed site - key species)
 Pada studi jangka panjang perlu adanya suatu Fixed Area
 Pada studi jangka panjang perlu adanya suatu Fixed Area
 Studi dibatasi kepada beberapa spesies penting saja.
 Studi dibatasi kepada beberapa spesies penting saja.

 Sangat dianjurkan adanya gambaran foto (photograps)


 Frekwensi sampling tergantung pada tujuan studi
 Referensi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
merancang program monitoring jangka panjang :
- Morrisey et al. (1992)
- Underwood (1992).
Eksperimen Lapangan
F
I
E
• Sulit untuk mengontrol variabel yang diamati L
(berbeda dengan eksperimen laboratorium).
D
• Untuk eksperimen lapangan, diasumsikan
bahwa semua faktor akan bervariasi, tetapi
dengan cara yang sama di dalam perlakuan E
(treatment) dan kontrol, kecuali untuk faktor X
di bawah investigasi. P
• Untuk lebih mendapatkan hasil yang lebih E
akurat, perlu adanya ulangan. R
• Dua lingkup masalah utama telah I
diidentifikasi pada eksperimen Lapangan: M
1. Tidak adanya replikasi yang benar dan
kecenderungan untuk pseudoreplication E
(replikasi palsu). N
2. Tiadanya indepedensi T
S
OVERVIEW (Gambaran Umum)

Ketika mempelajari daerah pantai, cobalah untuk mengamati pola atas


beberapa pantai dan waktu

Monitoring akan menyajikan informasikan berguna tentang perubahan temporal


di dalam populasi dan bisa berperan penting (lead) memformulasi hipotesis
untuk testing dengan suatu rancangan eksperimen yang lebih baik

Masih lebih baik jika mengerjakan eksperimen dengan suatu elemen yang
belum jelas (anda tidak suka meng-cover semua peristiwa) dibandingkan tidak
pernah mencoba satu eksperimen pun.

Dapatkan informasi apa saja yang ada di pantai. Cari tahu tentang flora dan
fauna serta nilai sejarah alami (natural history) mereka.

Apapun yang anda kerjakan, lakukanlah dengan senang


Back

Replikasi pada eksperimen lapangan

Anda mungkin juga menyukai