PENDAHULUAN
1.2Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini senyawa karbon, terkait dengan silabus materi
kuliah kimia dasar II di Sekolah Tinggi Farmasi Bandung dan mempresentasikan kepada
rekan-rekan di kelas kami.
Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
1. Bagaimana peran senyawa karbon dengan ilmu kimia?
2. Apa contoh senyawa karbon dalam dunia kesehatan terutama farmasi?
BAB II
PEMBAHASAN
H C H + Cl Cl
H
Metana
H C H + HCl + Cl + HCl
H
klor
metil klorida
asam klorida
Reaksi subsitusi dapat berlanjut sampai seluruh atom H dan alkana diganti.
Contoh :
CH3Cl
+ Cl2
Metil klorida
CH3Cl2 + HCl
diklorometana
b. Adisi
Adalah reaksi masuknya atom ke dalam senyawa tak jenuh di sertai pecahnya ikatan
tak jenuh.
Contoh :
Etena dengan gas hydrogen iodida
H2C = CH2 + HI
Etena
H3C CH2I
etil iodida
2-bromo propena
2. Alkohol (R-O-H)
Metanol dan etanol merupakan zat cair bening yang tidak berwarna, dapat
bercampur dengan air dan mudah terbakar dengan nyala biru. Metanol bersifat racun
yang dapat membutakan mata, bahkan kematian. Etanol (alkohol) merupakan bahan
kimia yang penting, juga bersifat racun tapi daya racunnya lebih rendah dari metanol.
Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap (volatil)
tergantung pada panjang rantai karbon utamanya (semakin pendek rantai C, semakin
volatil). Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah seiring bertambah panjangnya
rantai hidrokarbon. Hal ini disebabkan karena alkohol memiliki gugus OH yang
bersifat polar dan gugus alkil (R) yang bersifat nonpolar, sehingga makin panjang
gugus alkil makin berkurang kepolarannya.
Alkohol juga dapat digunakan sebagai pengawet untuk hewan koleksi (yang
ukurannya kecil). Alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekul molekulnya,maka titik didih alkohol lebih tinggi daripada titik didih alkil halida atau
eter yang bobot molekulnya sebanding. Alkohol berbobot molekul rendah
larut dalam air,kelarutan dalam air ini langsung di sebabkan oleh ikatan
hidrogen antara alkoholdan air.B a g i a n h i d r o k a r b o n s u a t u a l k o h o l
b e r s i f a t h i d r o f o b y a k n i m e n o l a k molekul-molekul air. Makin
panjang bagian hidrokarbon ini akan makin rendah kelarutan alkohol dalam air.
Bila rantai hidrokarbon cukup panjang, sifat hidrofobini dapat mengalahkan sifat
hidrofil (menyukai air) gugus hidroksil. Percabanganmeningkatkan kelarutan
alkohol dalam air. Bertambah banyaknya gugus OH juga menaikkan
hidrofilitas dan kelarutan. (Fessenden, 1983).
Alkohol digunakan dalam berbagai produk, seperti kosmetik, obat kumur,
parfum, bahan bakar, dan cairan desinfektan untuk tangan. Dalam industri, alkohol
dapat dibuat melalui proses fermentasi menggunakan alat yang disebut fermentor.
Sifat fisik:
berwujud cair, mudah larut dalam air, titik didihnya relatif tinggi.
Sifat kimia:
- Dapat bereaksi dengan logam aktif (Mg. Na. K. AI) menghasilkan gas hidrogen.
- Dapat bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester (reaksi esterifikasi) dan
air.
- Dapat bereaksi dengan PX3. PX5, dan SOX2 (X = F, CI, Br, I) menghasilkan alkil
halida (R-X).
- Dapat bereaksi dengan asam halida (HX) membentuk alkil halida (R X).
- Jika alkohol dipanaskan bersama H2SO4 pekat, terjadi reaksi dehidrasi (pelepasan
molekul
air).
Pada suhu 130 140C menghasilkan eter (2 molekul alkohol melepaskan 1
molekul
air).
Pada suhu 170 180C menghasilkan alkena (1 molekul melepaskan 1 molekul
air).
- Dapat terbakar dengan mudah menghasilkan banyak energi sehingga alkohol banyak
digunakan untuk bahan bakar.
Polihidroksi Alkohol
Senyawa yang mengandung dua gugus hidroksil disebut glikol atau diol,
misalnya etilena glikol. Kebanyakan glikol merupakan zat cair kental, tidak berwarna
dan berasa manis.
Senyawa yang mengadung tiga gugus hidroksil disebut triol, misalnya gliserol
atau gliserin (1, 2, 3-propantriol, CH2OH-CHOH-CH2OH). Gliserol merupakan cairan
kental yang higroskopis, tidak beracun dan rasanya manis. Karena rasanya manis dan
mempunyai daya pengawet, gliserol sering dicampur pada za-zat makanan dan zat-zat
perangsang. Gliserol banyak digunakan dalam obat-obatan, kosmetik, pembuatan tinta
dan pembuatan nitrogliserin (glieseril trinitrat, dapat digunakan sebagai bahan
peledak).
3. Eter (R-O-R)
Eter mudah menguap, lebih mudah menguap daripada alkohol. Pengisapan uap
eter yang terus-menerus dapat menyebabkan pingsan. Oleh karena itu, eter digunakan
untuk pembiusan. Di samping itu, eter banyak digunakan sebagai pelarut dan
pengekstraksi.
Eter memiliki titik didih rendah karena sangat sulit membentuk ikatan
hidrogen. Eter memiliki titik didih yang relatif rendah dibandingkan isomeri
alkoholnya. Kelarutan eter dalam air sangat kecil (+-1,5%), sehingga merupakan
pelarut yang baik bagi senyawa organik yang tidak larut dalam air.
Eter mudah terbakar membentuk CO2 dan uap air, eter terurai oleh asam halida
terutama oleh HI. Reaksi dengan senyawa PX3 (Posfor trihalida) misalnya (PCl 3, PBr3
dan PI3) dipergunakan sebagai reaksi pembeda alkanol dengan eter. Dietil eter, yang
juga dikenal sebagai eter dan etoksi etana, adalah cairan mudah terbakar yang jernih,
tak berwarna, dan bertitik didih rendah serta berbau khas.
Senyawa alkohol dapat bereaksi dengan senyawa PX3, sedangkan senyawa
eter tidak bereaksi. Secara umum reaksi tersebut mengikuti persamaan reaksi.
Kegunaan
1) Eter digunakan sebagai pelarut.
2) Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi.
3) Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin.
Dampak : Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada
konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.
Senyawa Hidrokarbon
Membentuk
Penyusun
Rantai Karbon
Minyak Bumi
Berbentuk
Hidrokarbon
Siklik
Hidrokarbon
Alifatik
Terbagi atas
Berdasarkan
Terbagi atas
menghasilkan
Perbedaan
Titik Didih
Produk
Minyak Bumi
Digunakan sebagai
Alkana
Alkena
contohnya
Alkuna
Gas LPG
Senyawa
Aromatika
Sikloalkana
9
Minyak
Tanah
Bahan Bakar
Bensin
Solar
RM
CH4
C2H6
C3H8
C4H10
C5H12
C6H14
C7H16
C8H16
C9H20
C10H22
10
Rumus alkil :
CnH2n+1
Isomerisasi adalah persitiwa karbon yang rumus kimianya sama, tapi rumus
strukturnya berbeda.
Rumus alkana :
CnH2n+2
b. Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang mempunyai satu
ikatan rangkap ( - C = C -). Alkena disebut juga olefin dan lebih reaktif
daripada alkana. Beberapa rumus molekul dan nama senyawa alkena adalah
sebagai berikut.
Rumus molekul dan nama8 anggota pertama Alkena.
Rumus
Molekul
C2H4
C3H6
C4H8
C5H10
C6H12
C7H14
C8H16
C9H18
CnH2n
11
Nama
Senyawa
Etena
Propena
Butena
Pentena
Heksena
Hektena
Oktena
Nonena
c. Alkuna
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang mempunyai sati
ikatan rangkap tiga ( - C = C -).
Rumus molekul dan nama beberapa anggota alkuna adalah sebagai berikut.
Rumus
Molekul
C2H2
C3H4
C4H6
C5H8
C6H10
C7H12
C8H14
C9H16
Nama
Senyawa
Etuna
Propuna
Butuna
Pentuna
Heksuna
Heptuna
Oktuna
Nonuna
CnH2n-2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
Siklobutana
CH2
sikloheksana
12
b. Senyawa aromatik
Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbin siklik yang
memiliki 3 ikatan rangkap yang berselang-seling. Berikut ini beberapa contoh
senyawa-senyawa aromatik.
= BENZENA
Atau
13
Acetaminophen
SENYAWA
MOLEKUL
C8H9NO2
2.
Acetazolamidun
C4H6N4O3S2
3.
Acidum Aceryl
Salicylicum
C9H8O4
4.
5.
Acidum
Aminocaproicum
Acidum Ascorbicum
STRUKTUR POLIGON
H2NO2S
NHCOCH3
COOH
OCOCH3
C6H13NO2
H2N (CH2)5 CO2H
C6H8O6
O
O
6.
Acidum Benzoicum
C7H6O2
7.
Acidum Nicorinicum
C6H5NO2
COOH
8.
Acidum Salicylicum
C7H6O3
COOH
OH
14
9.
Acidum Sorbicum
C6H8O2
H2C
COOH
S0
Acidum
Undecylenicum
11. Aethylendiaminum
12. Aethylis
Aminobenzoas
C11H2002
CH2=CHCH2(CH2)6CH2COOH
C6H8N2H2O
C9H11NO2
NH2
13.
Alprenololi
Hydrochloridum
C15H23NO2
O CH2 CH(OH) CH2 NHCH(CH3)2
, HCL
CH2CH=CH2
14.
Amitriptylini
Hydrochloridum
C20H23N,HCl
CHCH2CH2N(CH3)2 , HCL
15
Amphetamini Sulfas
C18H26N2,
H2SO4
2
16.
Barbitalum
C8H12N2O3
H
N
O
C2H5
NH
C2H5
O
15
17.
Benzylalcoholum
C7H8O
18.
Benzylis Benzoas
C14H12O2
CH2OH
COO CH2
19.
Bisacodylum
C22H19NO4
OOCCH3
N
CH
OOCCH3
20.
Carbarsonum
C7H9AsN2O4
O
NO As OH
NH CO NH2
21.
Chlorpropamidum
C10H13CIN2O3S
O
Cl
SO2 NH C NH CH2CH2CH3
22.
Coffeinum
C8H10N4O2
CH3
H3C N
N
N
CH3
23.
Dapsonum
C12H12N2O2S
O
NH3
C
H2N
O
16
24.
Dexamphetamini
Sulfas
C8H26N2H2SO4
NH2
H2C CH CH3
H2SO4
25.
Diazepamum
C16H13ClN2O
CH3
N
Cl
26.
Diiodohydroxyquinol
inum
C9H5I2NO
OH
I
I
27.
Dimercaprolum
CH2CH CH2OH
C3H8OS2
SH
28.
SH
C17H21NO , HCl
CH O (CH2)2 N(CH3)2
, HCl
29.
Ephedrini
Hydrochlorioum
CH(OH) CH (NHCH3)
C10H15O , HCl
CH3 , HCl
17
30.
Ephineprinum
C9H13NO3
OH
CH CH2 NH CH3
31.
Ferrosi Lactas
OH
OH
CH3 CH - COO
C6H10FeO6 ,
3H2O
Fe , 3H2O
OH
2
32.
Furosemidum
C12H11CIN2O5S
CH2NH
Cl
COOH
33.
34.
Gammexanum
Glucosum
C6H6Cl6
SO2NH
Cl
Cl
Cl
Cl
Cl
Cl
OH
C6H12O6 , H2O
CH2OH
O
HO
OH
35.
Hexachlorphanum
C18H6Cl6O6
OH
Cl
OH
CH2
Cl
Cl Cl
Cl
36.
Hydrochlorthiazidum
Cl
C7H8CIN3O4S2
O
NH2 SO4
NH
Cl
18
NH
37.
Imidramini
hydrochloridum
C19H24N2 , HCl
N
CH2 CH2 CH2N(CH3)2
38.
39.
Iodochlorhydroxy
Quinolinum
Isoniazidum
C9H5CIINO
OH
I
Cl
N
C6H7N3O
O=C NHNH2
40.
Piperazine
C4H10N2
H
N
N
H
41.
Nipasol
C10H12O3
COOC3H7
OH
42.
Propilitiourasil
C7H10N2OS
H
CH3CH2CH2
NH
O
43.
Vit B6 (piridoksin
hidroklorida)
C8H11NO3 , HCl
CH3
N
HCl
OH
CH2OH
CH2OH
19
44.
Resorsin
C6H6O2
OH
OH
45.
Salamid
C7H7NO2
COOH
OH
46.
Sulfadiazina
C10H10N4O2S
N
NH3
SO2NH
N
47.
Sulfaguanidina
C7H10N4O2S,
H2O
NH
H2N
48.
Sulfamerazina
SO2NHCNH2
C11H12N4O2S
N
NH2
SO2NH
N
CH3
49.
Tolbutamida
C12H18N2O3S
CH3
NHCONH(CH2)3CH3
50.
Tropikamida
C17H20N2O2
SO2
CH3OH
CH CON CH3
N
CH2H5
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian bahasan senyawa karbon dapat disimpulkan bahwa :
1. Senyawa karbon adalah bagian dari senyawa organik yang diantaranya disusun oleh
karbon.
2. Senyawa karbon sangat berperan penting dalam dunia kesehatan terutama bahan
sintetik obat yang sebagian besar berasal dari bahan kimia.
3. Senyawa organik adalah senyawa karbon yang berasal dari makhluk hidup dan dapat
juga di sintesis dari senyawa anorganik.
3.2 Saran
Sesuai dengan pembuatan makalah yang berjudul senyawa karbon, kami
selaku penyusun memberikan saran sebagai berikut:
1. Dalam teori senyawa karbon ini kita harus mengambil literature dan sumber teori
yang mencukupi.
2. Peran senyawa karbon dalam dunia kesehatan terutama dalam produksi obatobatan dan pelayanan informasi obat harus nampak lebih diperhatikan agar tidak
menimbulkan efek salah informasi yang fatal akibatnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo, Sentot Budi. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen 3 untuk Kelas XII SMA dan MA.
Solo: Platinum
Farmakope Indonesia Edisi 3
http://edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=428
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0706565/profil.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/senyawa-hidrokarbon/sifat-sifatalkohol/
http://www.scribd.com/doc/45251544/3/Sifat-%E2%80%93-Sifat-Alkanon
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/senyawa-hidrokarbon/sifat-sifateter/
22