Anda di halaman 1dari 28

Devi Narulitasari

S431402009
Dini Pramestri Putri
S431402010

Totok Susilo P.N


S432402032

PROSES TATA KELOLA BERDASARKAN


KEPENTINGAN STAKEHOLDER

PEDOMAN TERHADAP BUDAYA ETIS DAN


ATURAN PERILAKU
Nilai-nilai perlu disosialisasikan sebagai sarana untuk
dapat menjadi pedoman bagi semuanya.
untuk dapat berlaku secara efektif, sebuah aturan
harus diperkuat dengan adanya budaya yang beretika.
perilaku yang beretika harus sesering mungkin
diikutkan di dalam setiap aktivitas dan perilaku, yang
utamanya harus ditunjukkan oleh direksi.

ANCAMAN TERHADAP TATA KELOLA YANG BAIK


DAN AKUNTABILITAS
Kesalahpahaman atas tujuan dan tugas-tugas
fidusia
Kegagalan mengidentifikasi
risiko-risiko etika
Konflik kepentingan

dan

mengelola

PENYEBAB KONFLIK
KEPENTINGAN
Kepentingan pribadi : suap, hadiah,dsb
Kecurangan : penyalahgunaan dana, pemalsuan

dokumen, pencurian aset, dsb


Kesalahpahaman : semua orang juga melakukan
Slippery slope : bantuan kecil yang mempunyai
tuntutan besar

3 pendekatan untuk menghindari dan


meminimalkan konflik kepentingan
Penghindaran
Pengungkapan kepada pemangku kepentingan
Manajemen konflik kepentingan

Langkah-langkah yang diambil dalam Manajemen


Konflik Kepentingan :
Pastikan Kesadaran, melalui kode etik dan pelatihan

awal yang berkelanjutan


Buat Program Pemahaman dari :
- keprihatinan atas konflik kepentingan
- Isu seperti penghindaran lebih disukai, slippery slope,
teknik manajemen berupa firewall, pengawasan,
pelaporan berkala dsb.

ELEMEN KUNCI TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN


AKUNTABILITAS
1. Mengembangkan, melaksanakan dan mengelola budaya etis
perusahaan
Orientasi
Berbasis kepatuhan
Berbasis integritas atau nilai

Kepuasan stakeholder eksternal

Fokus Utama
Mencegah,
mendeteksi,
dan
menghukum pelanggaran
Mendefinisikan nilai-nilai organisasi
dan mendorong komitmen karyawan

Peningkatan citra dan hubungan


dengan stakeholder eksternal
Melindungi manajemen puncak dari Meminimalkan
kesalahan
kesalahan
manajemen puncak
Kombinasi keempat orientasi di atas
Berbasis nilai-nilai dan kepatuhan

ELEMEN KUNCI TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN


AKUNTABILITAS
2. Adanya Kode Etik Perusahaan
Prinsip etika bisnis perusahaan menekankan adanya 2 tujuan
yaitu :
meningkatkan kemampuan karyawan untuk
dapat
mengambil keputusan sesuai dengan kebijakan dan
persyaratan hukum; dan
Memberikan penjelasan dan pedoman nyata tentang visi dan
pandangan perusahaan tentang tugas dan tanggungjawab

ELEMEN KUNCI TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN


AKUNTABILITAS
2. Adanya Kode Etik Perusahaan
Beberapa alasan mengembangkan kode etik menurut survey The
Conference Board:
Instrumental
Menekankan bahwa kepatuhan terhadap prinsipprinsip etika perusahan sangat penting untuk
mencapai tujuan perusahaan
Kepatuhan
Apa yang boleh dan tidak boleh yang mengatur
perilaku karyawan
Komitmen
Perilaku yang diharapkah dalam hubungannya
stakeholder
dengan stakeholder
Nilai/Misi
Menciptakan prinsip etika, perilaku dan kebiasaan
karyawan sebagai hal yang penting sebagai bagian
perusahaan

Tahap Pemahaman kode etik perusahaan dalam tahap


perkembangan moral Kohlberg:
Tahap Kohlberg
Motivasi
Pertama
Berperilaku etis karena takut dihukum
Kedua
Berperilaku etis karena menyadari bahwa untuk
kepentingan mereka
Ketiga
Berperilaku etis merupakan apa yang diharapkan
Keempat
Menerima ketaatan terhadap hukum moral dan etika
Kelima
Kepedulian
terhadap
kesejahteraan
sosial
masyarakat
Keenam
Mengembangkan hati nurani, berpegang pada
prinsip moral dan sosial

ELEMEN KUNCI TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN


AKUNTABILITAS

Untuk dapat menjamin adanya kepatuhan akan kode etik, dapat


dengan mekanise pengawasan dorongan kepatuhan terhadap
kode etik perusahaan :

Dorongan Kepatuhan
Monitoring
Fasilitas pelaporan kesalahan

ELEMEN KUNCI TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN


AKUNTABILITAS
Adanya Etika Kepemimpinan

Secara efektif dapat dilakukan dengan :


Melayani sebagai panutan
Berkomunikasi dengan menerapkan
standar etika
Menggunakan sistem penghargaan
untuk memastikan semua karyawan
bertanggungjawab atas standar etika

ELEMEN KUNCI TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN


AKUNTABILITAS
3. Adanya Etika Kepemimpinan

Karakter sifat yang membentuk dasar untuk


perilaku harus menggambarkan :
Melakukan sesuatu yang benar
Perduli terhadap orang lain
Bersikap terbuka dan bisa didekati untuk
diskusi
Moralitas pribadi

PROFESI AKUNTAN
Akuntan adalah lulusan dari pendidikan strata satu
program studi akuntansi dan telah memperoleh gelar
profesi Akuntan melalui pendidikan profesi akuntansi
yang diselengarakan oleh perguruan tinggi yang telah
mendapatkan ijin dari Departemen Pendidikan Nasional
atas rekomendasi organisasi profesi Institut Akuntan
Indonesia (IAI).

Sub-Sub Organisasi Profesi Akuntan


Institut Akuntan Publik Indonesia (Indonesian Institute of
Public Accountants)
Institut Akuntan Manajemen Indonesia (Indonesian Institute
of Management Accountants)
Institut Akuntan Sektor Publik (Indonesian Institute of Public
Sector Accountants)
Institut Akuntan Pendidik Indonesia (Indonesian Institute of
Education Accountants)

Mengapa Akuntan sebagai Profesi?


Knowledge
skill
attitude

INSTITUT AKUNTAN INDONESIA


Periode 23 Des 1957
Periode 7 April 1977

Periode 23 Mei 2007

IAI Berdiri
IAI-SAP berubah menjadi IAIKAP
IAI-KAP Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI)

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan


sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota,
baik yang berpraktik sebagai akuntan publik,
bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi
pemerintah, maupun di lingkungan dunia
pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab
profesionalnya.
1

Memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar


profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja
tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan
publik

KEBUTUHAN DASAR PROFESI


AKUNTAN

Kredibilitas.
Profesionalisme.
Kualitas Jasa.
Kepercayaan.

(1) Prinsip Etika, disahkan oleh Kongkres


(2) Aturan Etika, disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan
(3) Interpretasi Aturan Etika, dibentuk dan dilaksanakan oleh

Himpunan
(4) Tanya Jawab Etika, dilakukan oleh Dewan Standar Profesi

PRINSIP ETlKA PROFESI


INSTITUT AKUNTAN INDONESIA

Tanggung Jawab profesi


Kepentingan Publik
Integritas
Obyektivitas
Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Kerahasiaan
Perilaku Profesional
Standar Teknis

PRINSIP ETlKA PROFESI


INSTITUT AKUNTAN INDONESIA

Tanggung Jawab profesi


Kepentingan Publik
Integritas
Obyektivitas
Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Kerahasiaan
Perilaku Profesional
Standar Teknis

Aturan Etika IAPI


1. Independensi, Integritas, Dan Objektivitas
2. Standar Umum Dan Prinsip Akuntansi
3. Tanggung Jawab Kepada Klien
4. Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi
5. Tanggung Jawab Dan Praktik Lain

PENGAWASAN DAN PERIZINAN KAP


Organisasi IAI
Pemerintah

KMK No. 359/KMK.06/2003, KMK No. 423/KMK.06/2002


VS
PMK No. 17 /PMK.01/2008
Perbedaan

PMK No. 17 /PMK.01/2008

Pembatasan Masa Selama 6 (enam tahun) berturut-turut


pemebrian Jasa
Izin Praktek setelah Akuntan Publik yang telah selesai menjalani
menjalani sanksi
sanksi pembekuan izin wajib mengajukan
permohonankembali
dengan
persyaratan:
meyerahkan bukti mengikuti PPL paling sedikit
30 SKP, Berdomisili di Indonesia, tidak pernah
mengundurkan diri dari anggota IAP
Register
Akuntan Izin Usaha KAP,
Negara
Ditambah : memiliki auditor paling sedikit satu
diantaranya beregister negara untuk akuntan
Izin Buka Cabang
Ditambah: Memiliki NPWP dan auditor tetap
beregister negara

KMK No. 359/KMK.06/2003


KMK No. 423/KMK.06/2002

Selama lima 5 (lima) tahun


berturut-turut
Tidak diatur

Tidak diatur

Belum Diatur

KMK No. 359/KMK.06/2003, KMK No. 423/KMK.06/2002


VS
PMK No. 17 /PMK.01/2008
Perbedaan

PMK No. 17 /PMK.01/2008

Pencabutan izin Cabang yang tidak memiliki pimpinan cabang


cabang
selama enam bulan, izin di cabut. Pergantian
pimpinan cabang wajib dilaporkan
Kerja
sama Disahkan melalui notaris: OAA yang boleh
dengan
melakukan kerjasama minimal memiliki keanggotaan
KAPA/OAA
di 20 negara, pembubaran/pemutusan hubungan
kerjaasama yang tidak dilaporkan paling lama enam
bulan dikenakan sanksi pebekuan izin
Laporan
Diberikan nomor secara urut berdasarkan tanggal
Auditor
terbit
Organisasi
- AP harus menjadi anggota IAPI
IAPI
- Ujian USAP diselengarakan oleh IAPI
- SPAP ditetapkain IAPI

KMK No. 359/KMK.06/2003


KMK No. 423/KMK.06/2002

Tidak diatur

Belum diatur

Tidak diatur
Sebelumya
Kompartemen
Publik
Sebelumnya IAI

IAIAkuntan

Anda mungkin juga menyukai