Anda di halaman 1dari 10

2

FUNGSI SARAF OTAK BESAR DAN OTAK KECIL

Dasar Teori
1. Tujuan
a. Memeriksa fungsi sebagian besar saraf otak besar.
b. Memeriksa fungsi otak kecil.
2. Dasar Teori
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak
tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla
oblongata), dan jembatan varol.
Otak besar (serebrum) mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas
mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),
kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua
kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga
beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna
kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah
belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon
rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor
dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan,
membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area
tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi.
Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat,
analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian
belakang.
Otak tengah (mesensefalon) terletak di depan otak kecil dan jembatan varol.
Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja
kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus
optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga
merupakan pusat pendengaran.
Otak kecil (serebelum) mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan
otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada
rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal
tidak mungkin dilaksanakan.
Sumsum sambung (medulla oblongata) berfungsi menghantar impuls yang
datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga
mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah,
volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain
seperti bersin, batuk, dan berkedip.
Jembatan varol (pons varoli) berisi serabut saraf yang menghubungkan otak
kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang
belakang.

Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan

3. Alat dan Bahan


Bawang putih
Serbuk kopi
Cotton bud
Buku bacaan
Stop watch
Pensil
4. Langkah Kerja
Anda hendaknya bekerja berpasangan. Kerjakan rangkaian langkah ini secara
lengkap terhadap teman anda, kemudian bergantian. Amati dan catat hasilnya.
a. UJI SARAF CRANIAL
1) Nervus Olfaktorius
Subjek uji coba diminta duduk dan menutup matanya. Botol berisi serbuk
kopi dibuka dan dilewatkan mendatar sejauh 8 cm dari muka lubang
hidung. Giliran berikutnya irislah satu siung bawang putih secara melintang,
kemudian lewatkan juga seperti botol kopi tadi. Urutan bahan dapat anda
balik. Dapatkah subjek uji coba membedakan keduanya?
2) Nervus Opticus
Bukalah suatu halaman buku penuh dengan tulisan. Tandailah awal suatu
kalimat. Mintalah subjek uji coba membaca kalimat-kalimat itu mulai dari
awal tanda selam 1 menit. Hitung dan catatlah banyaknya kata yang dapat
dibaca selama 1 menit tersebut.
3) Nervus Aculomotor
Mintalah subjek uji coba untuk terus mengawasi pensil yang anda gerakkan
beberapa kali ke arah vertikal, horisontal, serong kiri, serong kanan dan
berputar, sambil menjaga agar kepalanya tetap tidak bergerak. Dapatkah
dia mengikuti semua gerakan tersebut?
4) Nervus Facialis
Mintalah subjek uji coba untuk tersenyum sambil menunjukkan giginya,
menggembungkan pipinya, mengerutkan dahinya, mengangkat alis satu per
satu maupun bersamaan. Dapatkah dia melakukan semuanya dengan
baik?

b. UJI SARAF OTAK KECIL


Mintalah subjek uji coba berdiri sejauh 2 meter dari kertas yang bertuliskan
perintah berikut ini. Mintalah dia membaca tiap perintah, kemudian
mengulang membaca bersuara sambil melaksanakan tugas yang tertulis di
situ. Amati dan catatlah gerakan mana yang paling mudah dilakukannya.
Perintah tertulis antara lain:

1. RENTANGKAN KEDUA LENGAN KE SAMPING


GERAKKAN SEMUA JARI-JARI DENGAN CEPAT.
Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan

DAN

2. RENTANGKAN KEDUA LENGAN KE SAMPING DAN SALING


SILANGKAN SEMUA JARI-JARI DENGAN RAPAT.
3. TOLEHKAN KEPALA KE SAMPING DENGAN PANDANGAN
LURUS KE SAMPING. BERJALANLAH MAJU DENGAN
MELETAKKAN TUMIT YANG SATU DI DEPAN UJUNG JARI
KAKI YANG LAIN.
4. TUTUPLAH MATA DAN BERDIRILAH TEGAK SELAMA SATU
MENIT.
5. TUTUPLAH MATA DAN SENTUHLAH HIDUNG DENGAN
TELUNJUK KANAN.
6. TUTUPLAH MATA DAN SENTUHLAH HIDUNG DENGAN
TELUNJUK KIRI.
7. SENTUH TELUNJUK KANAN PENGAMAT.
8. BERDIRI TEGAK DAN GERAKKAN KAKI KANAN KE ATAS KE
BAWAH MENGGESER SEPANJANG KAKI KIRI.
9. BERDIRI TEGAK DAN GERAKKAN KAKI KIRI KE ATAS KE
BAWAH MENGGESER SEPANJANG KAKI KANAN.
Catatlah kedua hasil uji pada tabel untuk 2 subjek uji coba.
5. Diskusi
a. Samakah status saraf subjek 1 dengan subjek 2 ?
b. Bila sama, mengapa hal itu bisa terjadi?
c. Bila tidak sama, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya
perbedaan tersebut?

Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan

ALAT INDERA

Dasar Teori
Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar
sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang
berasal dari luar tubuh dapat ditangkap oleh reseptor dibutuhkan alat-alat tubuh
tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung, telinga,
kulit dan lidah.
Apabila dibagi ke dalam kelompokreseptor, maka alat indera dapat
dikelompokkan dalam tiga kelompok, yakni :
1. Kemoreseptor : Kemoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap
rangsangan zat kimia yaitu indra pembau (idung) dan indra pengecap (lidah).
2. Mekanoreseptor: Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap
rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan yakni indra peraba (kulit)
dan indra pendengaran (telinga).
3. Fotoreseptor: Fotoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap
rangsangan cahaya seperti indra penglihatan atau mata.

A. PENGECAP
1. Tujuan
a. Menentukan kecermatan pengecapan praktikan pada penggunaan
beberapa bahan.
b. Menentukan daerah penyebaran reseptor dari keempat sensasi kecap
primer, berdasarkan kepekaan tertinggi terhadap bahan yang
bersangkutan.
c. Menentukan daerah penyebaran reseptor kecap selain sensasi primer.
2. Alat dan Bahan
a. Alat.
Cotton bud
Cawan petri
Gelas kimia
Sapu tangan
Peta rasa (gambar lidah)
Tissue/ kapas
b. Bahan.
Larutan NaCl (asin)
Larutan asam
Laruatan glukosa (manis)
Larutan kopi tanpa gula (pahit)
Larutan cabe/ merica (pedas)
Air putih
Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan

10

3. Langkah Kerja
a. Sebelum percobaan dimulai, bersihkan dulu gusi dan lidah dari sisa-sisa
makanan dengan berkumur. Kemudian bersihkan lidah dengan
tissue/kapas agar tidak basah oleh air ludah.
b. Tuangkan cairan pada cawan petri dan rendam cotton bud pada tiaptiap larutan
c. Tutup mata praktikan, agar tidak mengetahui larutan apa yang
dipergunakan.
d. Sentuhkan cotton bud pada tempat-tempat pusat pengecap dan
praktikan diminta untuk mengatakan rasa apa yang dirasakan setiap kali
sentuhan dan pada tempat mana yang paling terasa macam larutan
yang disentuhkan.
e. Ulangi percobaan ini dengan cotton bud yang lain sesuai larutannya.
Tanyakan: Apakah pada daerah yang disentuh dirasakan rasa larutan
tertentu (sesuai/tidak dengan macam larutan yang dicobakan).
f. Bila jawaban praktikan sesuai dengan larutan yang dicobakan, maka
pada gambar lidah diberi tanda + dan bila tidak sesuai diberi tanda - .
g. Ulang percobaan ini pada orang lain dengan cotton bud yang berbeda.
Kemudian bandingkan hasilnya.
h. PERLU DIINGAT : Setiap penggantian larutan, praktikan harus kumur
lebih dahulu.
B. PEMBAU
1. Tujuan
Mengetahui pentingnya pengaruh rangsangan bau terhadap kepekaan
seseorang.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
Spuit/ syringe 2,5 ml
Sapu tangan
kapas
b. Bahan
Minyak menthol
Minyak angin
Parfum
Minyak cengkih
3. Langkah Kerja
a. Praktikan tidak boleh flu /pilek.
b. Tutup mata yang bersangkutan.
c. Ambil parfum dengan jarum syringe secukupnya, kemudian lepaskan
jarum dan biarkan syringe dalam kondisi posisi terbalik ( lubang jarum
menghadap ke atas)
d. Sisipkan ujung penutup pada bagian belakang dalam hidung melalui
lubang hidung satu sisi, sedangkan sisi lain lubang hidung ditutup
dengan kapas, agar yang membau hanya satu sisi saja. Kemudian
Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan

11

praktikan membau/menghirup. Tanyakan bau apa yang dibaunya. Catat


hasilnya!

Setelah itu posisi syringe diarahkan ke atas dan disuruh menghirup lagi.
Tanyakan bau apa yang dibaunya dan mana yang lebih bau pada posisi
pertama atau posisi kedua. Bandingkan! Catat hasilnya!

e. Ulangi percobaan di atas dengan bahan yang lain.


f. Tutup lubang hidung yang satu dengan kapas dan yang satu tetap
terbuka.
g. Tuang bahan pada spuit secukupnya.
h. Pegang syringe dan dekatkan pada hidung yang terbuka dengan jarak
1,5 cm di depan hidung. Kemudian mintalah praktikan untuk menghirup
dan hembuskan lewat mulut.
i. Ulangi hal ini berkali-kali sampai tidak lagi membau bahan tersebut.
j. Hitunglah Olfactory Fatigue Times (OFT), yaitu waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai ketidakpekaan (kelelahan) pembau, artinya sampai
tidak lagi dapat membau sesuatu. Ulangi 3, kemudian hitung rataratanya.
k. Hitunglah Olfactory Recovery Times (ORF), yaitu waktu yang
dibutuhkan untuk kesembuhan pembau, artinya sampai dapat membau
kembali. Ulangi 3, kemudian hitung rata-ratanya.
l. Ulangi semua percobaan di atas dengan praktikan yang lain dan
bandingkan hasilnya.
m. Diantara bahan-bahan yang ada, bau apa yang lebih merangsang
praktikan? Jelaskan, mengapa?

C. HUBUNGAN PEMBAU DAN PENGECAP


1. Tujuan
Mengetahui pentingnya pengaruh bau terhadap kesan pengecapan
Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan

12

2. Alat dan Bahan


a. Alat
Tusuk gigi
Pisau
Kapas/tissue
Sapu tangan
b. Bahan
Bengkoang
Kentang
Apel
Air putih
3. Langkah Kerja
a. Tutup mata praktikan dan hidungnya ditutup dengan sapu tangan.
b. Lidah dibersihkan dengan kapas atau tissue.
c. Letakkan sekerat bahan, secara bergantian. Tanyakan, apa yang
dirasakan setiap kali bahan diletakkan di lidah, dan tanyakan juga
apakah ia dapat membau atau mengecap.
d. Ulangi percobaan, akan tetapi pada keadaan hidung terbuka.
e. Ulangi percobaan 2 pada praktikan yang sama dan ulangi percobaan
untuk praktikan yang lain. Bandingkan!

D. RESEPTOR PANAS DAN DINGIN


1. Tujuan
Mengetahui banyaknya reseptor panas dan dingin.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
Penggaris
Jarum pentul
Gelas kimia
spidol
b. Bahan
Air hangat
Air dingin
3. Langkah Kerja
a. Buatlah kotak sepanjang 28 mm dan dibagi dalam 14 kotak pada tangan
bagian dorsal.
b. Masukkan jarum ke dalam gelas kimia yang berisi air hangat dan jarum
lain pada air dingin.
c. Tunggu lima menit, sentuhkan sebentar masing-masing jarum itu ke
dalam kotak bujursangkar pada praktikan secara berurutan.
d. Untuk mempertahankan suhu jarum, masukkan lagi jarum ke gelas
kimia.

Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan

13

e. Catat hasilnya, tanda + untuk kotak yang merasakan dan tanda untuk
kotak yang tidak merasakan.
f. Ulangi percobaan untuk tangan bagian ventral pada praktikan yang
sama.

E. PENGARUH DINGIN TERHADAP RASA SAKIT


1. Tujuan
Mengetahui adanya pengaruh dingin terhadap rasa sakit/nyeri
2. Alat dan Bahan
a. Alat
Jam/ stopwatch
Tissue
b. Bahan
Es batu
3. Langkah Kerja
a. Praktikan duduk dan telapak tangannya mendatar di atas meja.
b. Cubit telapak tangannya dengan intensitas sedang hingga dia mulai
sakit dan meneruskan hingga dia tidak merasakan sakit/nyeri.
c. Ulangi cubitan pada tempat yang tadi setelah membiarkan praktikan
beberapa saat.
d. Usap es dengan gerakan memutar sekitar daerah itu dan keringkan
dengan tissue.
e. Catat waktu begitu ia tidak merasakan sakit.
f. Usap es tetapi pada daerah terdekat dengan area cubitan tadi.
g. Lakukan pada telapak tangan yang lain.
h. Lakukan pada praktikan yang lain. Bandingkan !

F. KEPEKAAN SENTUHAN
1. Tujuan
a. Mengetahui letak kepekaan terhadap sentuhan dari bagian kulit.
b. Melatih kepekaan terhadap sentuhan.
2. Alat dan Bahan
Sapu tangan
Spidol
Penggaris
jangka
3. Langkah Kerja
a. Praktikan ditutup matanya dan salah satu lengannya diletakkan di atas
meja.
b. Letakkan kaki jangka pada jarak 3 cm dan sentuhkan dengan tekanan
ringan kedua kaki jangka tadi secara bersama-sama pada bagian
ventral lengan bawah praktikan. Jika ia merasakan dua titik maka jarak
Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan

14

c.
d.
e.
f.

kedua kaki jangka diperkecil, sebaliknya bila praktikan mersakan satu


titik maka jarak kedua kaki diperbesar.
Dilakukan sedikit demi sedikit hingga memperoleh jarak terpendek yang
masih dirasakan dua titik oleh praktikan.
Catat data yang diperoleh.
Ulangi pada praktikan yang lain.
Ulangi kegiatan di atas pada lengan bawah bagian dorsal, telapak
tangan bagian ventral dan dorsal, ujung jari tangan kiri dan tangan
kanan, dahi, pipi, tengkuk dan bibir.

G. BINTIK BUTA
1. Tujuan
Menentukan jarak benda yang bayangannya jatuh pada bintik buta.
2. Alat dan Bahan
Mata uang logam
Kertas karton
penggaris

5 buah

3. Langkah Kerja
a. Susunlah 5 buah mata uang logam berdiri lurus ke belakang dengan
jarak masing-masing 8 mm.
b. Tutuplah salah satu mata praktikan dengan karton tebal. Sedangkan
mata yang satunya tertuju pada bagian tengah dari uang logam yang
terdepan.
c. Tanyakan, berapa banyak uang logam yang tampak? Uang logam mana
yang tidak kelihatan ? jarak mata uang logam itu ke mata merupakan
jarak benda yang bayangannya jatuh pada bintik buta.
d. Coba ubah ( memperbesar/ memperkecil) jarak antar mata uang logam
itu, bagaimana hasilnya? Bandingkan!
e. Ujilah juga mata yang sebelah lagi ! dan ulangi pada praktikan yang lain.
Benda yang bayangannya jatuh pada bintik buta suatu mata,
bayangannya tidak akan jatuh pada bintik buta mata sebelahnya. Orang
tidak memperoleh kesan penglihatan dari bayangan yang jatuh pada
tempat yang tidak mengandung sel batang dan sel kerucut.
H. REFLEKS PUPIL TERHADAP INTENSITAS CAHAYA
1. Tujuan
Mengetahui refleks pupil ketika ada cahaya yang masuk.
2. Alat dan Bahan
Penggaris
Sapu tangan
Senter
3. Langkah Kerja
a. Ukur dan catat diameter pupil praktikan, dengan meletakkan penggaris
di bawah salah satu matanya.
Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan

15

b. Praktikan diminta untuk memejamkan mata dan ditutup dengan tangan


atau saputangan, sedang penggaris tetap dipegang.
c. Secara mendadak mintalah praktikan dan ukur diameter pupil matanya.
Bandingkan dengan hasilnya !
d. Praktikan diminta kembali untuk memejamkan matanya. Akan lebih
baik hasilnya apabila praktikan berada di tempat gelap.
e. Secara mendadak terangi mata dengan senter, ukur diameter pupil.
f. Ulangi pada manusia coba yang lain. Bandingkan !

I. REFLEKS PUPIL TERHADAP AKOMODASI MATA


1. Tujuan
Mengetahui refleks pupil terhadap akomodasi mata.
2. Alat dan Bahan
Penggaris
3. Langkah Kerja
a. Ukur diameter pupil pada keadaan normal praktikan, dengan
meletakkan penggaris di bawah salah satu matanya.
b. Praktikan di minta melihat benda-benda yang jauh letaknya, ukur
diameter pupilnya.
c. Praktikan di minta melihat benda-benda yang dekat letaknya, ukur
diameter pupilnya.
d. Ulangi percobaan pada praktikan yang lain.

Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan

16

Anda mungkin juga menyukai