dan Crozier terhadap konsep rasionalitas organisasi yaitu pada kedudukannya masingmasing keduanya menilai beta tingginya aspek fleksibilitas dan adaptabilitas.
3. BIROKRASI
PEJABAT
Birokrasi dalam pengertian seperti ini digunakan de Gournay dan Mill dan
merupakan suatu elaborasi yang disengaja dari kerangka berpikir klasik tentang tipetipe pemerintahan. Alur pemikiran yang mempertahankan gagasan birokrasi sebagai
kekuasaan yang dijalankan oleh pejabat bersifat sangat lemah. Hal ini disebabkan oleh
besarnya pengaruh gagasan birokrasi sebagai organisasi rasional. Harold Laski
mengatakan Birokrasi adalah suatu istilah yang biasanya dipakai pada suatu sistem
kontrol pemerintahan yang sepenuhnya dengan kekuasaan mereka itu kebebasan dari
warga negara biasa menjadi terancam.
Herman Finer menegaskan arti birokrasi sebagai pemerintahan yang
dijalankan oleh pejabat. Daniel Warnotte mengulas konsep birokrasi yang
bermunculan saat itu dan menyimpulkan bahwa meningkatnya pengaruh pejabat
merupakan gejala sosiologis yang cukup penting yang darinya kemudian dikenal
dengan istilahBirokrasi. Sementara W.R.Sharp dengan tegas menyebutkan birokrasi
sebagai pelaksanaan kekuasaan oleh para administrator yang profesional.
Ada pengakuan umum bahwa pertama masalahnya bukanlah tentang apakah
para pejabat memiliki kekuasaan atau tidak, tetapi tentang seberapa luas kekuasaan
yang mereka miliki. Kedua sebagai akibatnya suatu tipologi pemerintahan cenderung
didasarkan pada kekuasaan relatif dari kelompok-kelompok yang berbeda. Dengan
cara ini maka beberapa masyarakat sangat mungkin menjadi bersifat lebih birokratis
dibandingkan masyarakat yang lain. Penggunaan konsep birokrasi sebagai bagian dari
suatu kerangka analitis dalam studi kekuasaan terdapat kaitan yang cukup jelas antara
gagasan birokrasi dengan teori yang menyatakan bahwa semua pejabat administrasi
ternyata menunjukkan birokrasi.
Dengan demikian administrasi negara sering dirujuk sebagai birokrasi,
walaupun itu tidak berkenaan sama sekali dengan pemilikan kekuasaan yang
dicakupnya.
4. BIROKRASI SEBAGAI ADMINISTARSI NEGARA (PUBLIK)
Identifikasi birokrasi dengan administrasi negara biasanya mewujud pada
upaya menempatkan administrasi negara sebagai suatu unit analisis dalam studi
perbandingan yang luas dan dalam pendekatan sistem terhadap kehidupan politik yang
umum. Ternyata lebih terpusat pada birokrasi sebagai suatu kelompo penekan dan
pengaruh yang ada menurut nilai-nilai kemasyarakatan daripada proses-proses
administrasi. Riggs menemukan gagasan tentang administrasi sebagai penerapan
kebijakan yang diletakkan oleh pembuat undang-undang. Ia juga mengakui bahwa
konsepsinya tentang birokrasi masih tumpang tindih. Masalah yang tetap muncul
adalah ketidakpastian dari konsep administrasi negara itu sendiri dan sejumlah besar
kesulitan yang mengiringnya tatkala digunakan dalam analisis komparatif.
Almond dan Coleman memposisikan birokrasi sebagai salah satu di antara
berbagai kelompok kepentingan yang ada dalam mayarakat. Jika ingin sekedar
menemukan suatu konsep yang dapat menjelaskan kegiatan yang tercakup dalam
adminintrasi negara dan bukan untuk mngarahkan perhatian pada kelompokkelompok penekan maka harus kembali pada gagasan birokrasi yang telah maju, yakni
sebagai suatu teori admintrasi dalam organisasi apapun.
5. BIROKRASI SEBAGAI ADMINISTARSI YANG DIJALANKAN OLEH
PEJABAT
Dalam struktur organisasi terdapat staf administratif yang menjalankan
otoritas keseharian yang menjadi bagian penting, orang-orang inilah yang disebut
Birokrasi-birokrasi. Sedangkan fungsi yang dikhusukan bagi mereka merupakan inti
dari birokrasi weber yang dalam organisasi-organisasi dikenal sebagai administrasi.
Bahrdt menelaah pertumbuhan birokrasi di dalam industri dan
mempertanyakan seberapa jauh otornasi kerutinan kantor akan mengubah konsepkonsep organisasi administratif. H.Sultan menyatakan bahwa pertumbuhan birokrasi
secara sederhana merupakan fungsi dari organisasi. Friedrich membuat kesimpulan
bahwa birokrasi dapat ditemukan baik diluar pemerintahan maupun di dalam
pemerintahan agar bisa mencakup semua jenis administrasi. Unsur struktural dan
tingkah laku menurut Friedrich dianggap membentuk birokrasi ternyata ditemukan di
setiap organisasi yang luas sedangkan organisasi itu tersusun lebih dari sekadar
administrasi.
6. BIROKRASI SEBAGAI SUATU ORGANISASI
Pandangan trikonomi tentang organisasi sebagaimana dikatakan Weber yang
berkaitan dengan citra hirarkis dari masyarakat. Weber mengakui bahwa pemegang
kekuasaan untuk menentukan kebujakan adalah para administrator. Weber
menyatakan administrasi sebagai penyelenggaraan wewenang (otoritas).
Indikator-indikator tentang perubahan realitas sosial yakni bahwa setiap
organisasi besar adalah suatu birokrasi. Seperti yang dikatakan Parson bahwa ciri