Anda di halaman 1dari 14

Ratna Oktavia Budiono

111910301017

Geolistrik

adalah salah satu metode dalam


geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik
di dalam bumi. Pendeteksian di atas
permukaan meliputi pengukuran medan
potensial, arus, dan elektromagnetik yang
terjadi baik secara alamiah maupun akibat
penginjeksian arus ke dalam bumi dengan
cara mengalirkan arus listrik DC (Direct
Current) yang mempunyai tegangan tinggi ke
dalam tanah.

cara mengalirkan arus listrik DC (Direct Current) yang


mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah.
Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah Elektroda Arus A dan
B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu.
Semakin panjang jarak elektroda AB akan menyebabkan aliran
arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam.
Dengan adanya aliran arus listrik tersebut maka akan
menimbulkan tegangan listrik di dalam tanah.
Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah diukur
dengan penggunakan multimeter yang terhubung melalui 2 buah
Elektroda Tegangan M dan N yang jaraknya lebih pendek dari
pada jarak elektroda AB. Bila posisi jarak elektroda AB diubah
menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada
elektroda MN ikut berubah sesuai dengan informasi jenis batuan
yang ikut terinjeksi arus listrik pada kedalaman yang lebih besar.
Dengan asumsi bahwa kedalaman lapisan batuan yang bisa
ditembus oleh arus listrik ini sama dengan separuh dari jarak AB
yang biasa disebut AB/2 (bila digunakan arus listrik DC murni),
maka diperkirakan pengaruh dari injeksi aliran arus listrik ini
berbentuk setengah bola dengan jari-jari AB/2.

mapping :Metode resistivitas mapping merupakan


metode resistivitas yang bertujuan mempelajari
variasi resistivitas lapisan bawah permukaan secara
horisontal
sounding :Sedangkan metode resistivitas sounding
bertujuan mempelajari variasi resistivitas batuan di
bawah permukaan bumi secara vertikal. Pada metode
ini, pengukuran pada suatu titik sounding dilakukan
dengan jalan mengubah-ubah jarak elektroda.
Pengubahan jarak elektroda ini tidak dilakukan
secara sembarang, tetapi mulai jarak elektroda kecil
kemudian membesar secara gradual. Jarak elektroda
ini sebanding dengan kedalaman lapisan batuan yang
terdeteksi. Dari kedalaman lapisan batuan yang
terdeteksi, akan diperoleh ketebalan dan resistivitas
masing-masing lapisan batuan.

Secara

teoritis setiap batuan memiliki daya


hantar listrik dan harga tahanan jenis
masing-masing. Batuan yang sama belum
tentu mempunyai nilai tahanan jenis yang
sama. Sebaliknya harga tahanan jenis sama
bisa dimiliki oleh batuan-batuan berbeda.
Faktor-faktor yang berpengaruh antara lain:
komposisi litologi, kondisi batuan, komposisi
mineral yang dikandung, kandungan benda
cair dan faktor eksternal lainnya. (Soenarto,
2003).

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Mineral
Tanah
Air Dalam Lapisan Alluvial
Air Sumber
Pasi Dan Kerikil Kering
Pasir Dan Kerikil Yang Mengandung Air
Tawar
Pasir Dan Kerikil Yang Mengandung Air Asin
Air Laut
Napal
Batu Gamping
Batu Pasir Lempung
Batu Pasir Kuarsa
Tufa Gunung Api
Lava
Serpih
Geniss, Granit Selingan
Serpih Mengandung Grafit
Granit
Air Permukaan
Air Tanah
Konglomerat
Alluvium Dilivium
a. Lapisan Slit Lempung
b. Lapisan Pasir
c. Lapisan Pasir Dan Kerikil

22

Resistivitas ( m)
1.000-10.000
10-30
50-100
1.000-10.000
50-500
0.5-5
0.2
20-200
300-10.000
50-300
300-10.000
0.5-5
100-300
300-3.000
100-1.000
0.5-5
1.000-10.000
80-200
30-100
100-500
10-200
100-600
100-1.000

Neo-Tersier
a.
b.
c.
d.

Batu Lumpur
Batu Pasir
Kelompok Andesit
Kelompok Chert, Slate

20-200
50-500
100-500
200-2000

Hasil dari geolistrik : memperoleh gambaran


mengenai lapisan tanah di bawah permukaan dan
kemungkinan terdapatnya air tanah dan mineral
pada kedalaman tertentu.
Input : pengetahuan tentang tipikal dari harga
resistivitas untuk setiap tipe material dan
struktur daerah survey. Harga resistivitas batuan,
mineral, tanah dan unsur kimia secara umum
telah diperoleh melalui berbagai pengukuran dan
dapat dijadikan sebagai acuan untuk proses
konversi
Cara : Nilai resistivitas sebenarnya dapat
dilakukan dengan cara pencocokan (matching)
atau dengan metode inversi. Pengukuran yang
diterapkan bisa menggunakan 3 metode :

Konfigurasi

Schlumberger
Konfigurasi Wenner
konfigurasi dipole-dipole

Jenis konfigurasi schlumberger termasuk resistivitas


sounding,konsepnya antara lain.:

1. pengukuran untuk memperoleh


informasi mengenai variasi resistivitas secara vertikal
2. pengukuran pada satu titik tetap
(titik sounding) dengan spasi elektroda bervariasi
3. data: resistivitas-semu sebagai fungsi spasi
elektroda
Hasil interpretasinya sbb..:

Jenis

konfigurasi schlumberger termasuk


resistivitas sounding,konsepnya antara lain.:
1. pengukuran untuk memperoleh informasi
mengenai variasi resistivitas secara 2-D
atau 3-D
2. resistivity-mapping dengan variasi spasi
elektroda cukup banyak (n >>)
3. aspek akuisisi data otomatis + pemodelan
data (inversi)

Hasil yang ditunjukkan dari survey metoda resistivitas, dimana


tidak ditemukan keberadaan aquifer air tanah hingga kedalaman
90 m. Hal ini ditunjukkan pada distribusi nilai resistivitas yang
tinggi (warna hijau muda merah/ungu) dengan variasi nilai 200
2500 ohm.m. Distribusi nilai resistivitas rendah pada permukaan
(warna biru-biru muda) dengan variasi nilai 0 18 ohm.m juga
terlihat di contoh lintasan tersebut. Nilai tersebut dapat
diindikasikan sebagai keberadaan air pada permukaan. Pada
gambar ditunjukkan bahwa distribusi nilai tersebut hingga
kedalaman 15 m juga.

Jenis konfigurasi Pole-polr termasuk resistivitas sounding,konsepnya


antara lain.:
1. hanya digunakan satu elektrode untuk arus dan satu elektrode untuk
potensial.
2. konfigurasi Pole-dipole digunakan satu elektrode arus dan dua elektrode
potensial. Untuk elektrode arus C2 ditempatkan pada sekitar lokasi
penelitian dengan jarak minimum 5 kali spasi terpanjang C1-P1. Sehingga
untuk penelitian skala laboratorium yang mungkin digunakan adalah
konfigurasi Dipole-dipole.
3. dua elektrode arus dan dua elektrode potensial ditempatkan terpisah
dengan jarak na, sedangkan spasi masing-masing elektrode a
4. Pengukuran dilakukan dengan memindahkan elektrode
potensial pada suatu penampang dengan elektrode arus tetap,
kemudian pemindahan elektrode arus pada spasi n berikutnya
diikuti oleh pemindahan elektrode potensial sepanjang lintasan
seterusnya hingga pengukuran elektrode arus pada
titik terakhir di lintasan itu.

Sehingga berlaku hubungan

Anda mungkin juga menyukai