Tanin Tannin Makalah
Tanin Tannin Makalah
1.Pendahuluan
Tannin berasal dari bahasa Prancis tanin suatu senyawa yang bersifat tanning yang dapat
dipergunakan untuk menyamak kulit hewan dari suatu senyawa organik yang natural1. Ada
juga yang mengatakan berasal dari bahasa German kuno yang tinggi (Old High German)
tanna artinya pohon cemara yang merupakan sumber atau asal-usul suatu senyawa yang
bisa dipakai untuk menyamak kulit hewan2.
Ahli kimia German K. J. Freudenberg (1920) yang mempunyai kakek seorang saudagar dan
penyamak kulit mungkin merupakan orang pertama yang mempelajari tannin. Kemudian pada
tahun 1934 M. Nierenstein seorang ahli Biokimia dari Universitas Bristol juga mendalami
tannin yang alami2.
Tannin bisa didapatkan hampir di semua bagian tanaman tertentu, yang berfungsi untuk
bertahan hidup, di tanah (soil) diyakini sebagai pengendali proses siklus Nitrogen, sedangkan
keberadaannya dalam air menyebabkan adanya perubahan warna dan rasa yang menyebabkan
tidak aman untuk diminum2.
Tulisan ini hanya akan mengungkap tannin yang terdapat dalam herbal yang berguna untuk
pengobatan alternatif.
2.Struktur kimia dan pembagian Tannin
Berdasarkan struktur kimia Tannin bisa didefinisikan sebagai: Adalah suatu polifenol yang
merupakan senyawa antara suatu metabolisme pada tanaman tingkat tinggi. Merupakan suatu
ester dari Galloyl atau turunannya, yang terikat pada inti catechin dan triterpenoid (gallotannins, ellagitannins and complex tannins), bisa juga suatu oligomer dan polimer
proanthocyanidins yang mempunyai substitusi flavanil yang berlainan (condensed tannins).
Berdasarkan struktur kimianya Tannin dibagi menjadi empat:
2.1.1.Gallotannin, dimana unit galloyl atau derivat meta-depsidic terikat pada poliol-,catechin, atau triterpenoid.
2.1.2.Ellagitannin, sedikitnya dua unit Galloyl berpasangan dengan ikatan C-C dan tidak
mengandung ikatan glikosidik unit catechin.
2.1.3.Tannin kompleks adalah Tannin yang mempunyai unit catechin terikat dengan ikatan
glikosidik pada gallotannin atau unit ellagitannin.
2.1.4.Tannins terkondensasi (condensed tannins) adalah semua oligomer dan polimer dari
proanthocyanidins yang terikat pada C-4 dari salah satu catechin dan dengan C-8 atau C-6
dari catechin yang lain1 (lihat Gambar 1).
Ada juga yang membagi Tannin menjadi dua3 :
2.2.1.Tannin Tipe A dan Polifenol yang sejenis (related polyphenols) dengan struktur dan
komposisi yang konstan
2.2.2.Tannin tipe B, yaitu bermacam Polifenol analog (Variable Mixtures of Analogous
Polyphenols)
Tannin terkondensi (condensed tannins) dimasukkan dalam tipe B. Sedangkan kompleks Tannin
dimasukkan kedalam tipe A
2.3.Tannin dalam teh hijau
Teh hijau terutama mengandung ()-Epigallocatechin gallate (EGCG). Kandungan Tannin
lainnya yang jumlahnya lebih sedikit dari ECGC adalah ()epicatechin gallate (ECG)
(termasuk polyhydroxyflavan gallates). Dua senyawa inilah terutama yang menunjukkan
adanya Tannin dalam teh hijau yang bersifat mengikat protein dan pigmen, sebagai anti
oksidan, dan mempunyai sifat yang khas di lidah (astringency on the tongue).
(lihat Gambar 2).
Gambar 4 Coriariin A
4.Bahan bacaan
1.http://siba.unipv.it/farmacia/art/Marrubini/Nat%20Prod%20Rep%202001.pdf
2.http://en.wikipedia.org/wiki/Tannin
3.http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=mechanis%20action%20of%20tannin%20in%20medicine&source=web&cd=1&ca
d=rja&sqi=2&ved=0CCUQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.mdpi.com%2F14203049%2F16%2F3%2F2191%2Fpdf&ei=HWCkULrYJIjirAfY-YCwDg&usg=AFQjCNEsD1cgPM1jv_x9pOjuH3nfBsZeAQ
4.http://www.aseanbiodiversity.info/Abstract/51001010.pdf