Anda di halaman 1dari 16

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

Disusun Oleh Kelompok 6:

SEPTIAN HADI SAPUTRO


NIM. 1431110015

SEPTYAN CAHYO WIDODO


NIM.1431110044

SYAYYIDATUN N. DINA
NIM. 1431110090

WILDAN MAULANA HERDYS


NIM.1431110052

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2014

HIGROMETER

1) Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembapan pada suatu tempat.
Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan barang yang
memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera. Kelembapan
yang rendah akan mencegah pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan tersebut.
2)

Higrometer adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur relatif kelembaban . Bentuk
sederhana hygrometer adalah khusus dikenal sebagai psychrometer dan terdiri dari dua
termometer , salah satunya termasuk umbi kering dan salah satu yang termasuk bohlam yang
disimpan basah untuk mengukur suhu basah-bola lampu .

PRINSIP KERJA HIGROMETER:


Hygrometer mempunyai prinsip kerja yaitu dengan menggunakan dua thermometer. Thermometer
pertama dipergunakan untuk mengukur suhu udara biasa dan yang kedua untuk mengukur suhu
udara jenuh/lembab (bagian bawah thermometer diliputi kain/kapas yang basah). Thermometer
Bola Kering: tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
Thermometer Bola Basah: tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/
titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.

3.

Hal-hal yang sangat mempengaruhi ketelitian pengukuran kelembaban dengan

mempergunakan Psychrometer ialah :


1. Sifat peka, teliti dan cara membaca thermometer-thermometer
2. Kecepatan udara melalui Thermometer bola basah
3. Ukuran, bentuk, bahan dan cara membasahi kain
4. Letak bola kering atau bola basah
5. Suhu dan murninya air yang dipakai untuk membasahi kain

Fungsi Hygrometer
Hygrometer digunakan untuk mengukur kelembaban udara relative (RH)
Proses Pengukuran
Higrometer terdapat dua skala, yang satu menunjukkan kelembaban yang satu menunjukkan
temperatur. Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang akan diukur kelembabannya,
kemudian tunggu dan bacalah skalanya. skala kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan
kalau suhu dengan derajat celcius.
Ada bentuk higrometer lama yakni berbentuk bundar atau berupa termometer yang dipasang
didinding. Cara membacanya juga sama, bisa dilihat pada raksanya di termometer satu yang untuk
mengukur kelembaban dan satu lagi yang mengukur suhu. yang bundar ya dibaca skalanya.
Perlu diperhatikan pada saat pengukuran dengan hygrometer selama pembacaan haruslah diberi
aliran udara yang berhembus kearah alat tersebut, ini dapat dilakukan dengan mengipasi alat
tersebut dengan secarik kertas atau kipas. Sedangkan pada slink, alatnya harus diputar.

LUXMETER

PENGERTIAN LUXMETER
Luxmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat penerangan (tingkat
penerangan) pada suatu area atau daerah tertentu. Alat ini didalam memperlihatkan hasil
pengukurannya menggunakan format digital. Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel
foto dan layar panel. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya.
Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik.
Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar.
Sensor yang digunakan pada alat ini adalah photo diode. Sensor ini termasuk kedalam jenis sensor
cahaya atau optic. Sensor cahaya atau optic adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari
sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai suatu daerah tertentu.
Kemudian dari hasil dari pengukuran yang dilakukan akan ditampilkan pada layar panel.
Berbagai jenis cahaya yang masuk pada luxmeter baik itu cahaya alami atapun buatan akan
mendapatkan respon yang berbeda dari sensor. Berbagai warna yang diukur akan menghasilkan
suhu warna yang berbeda,dan panjang gelombang yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan
yang ditampilkan hasil yang ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari efek panjang
gelombang yang ditangkap oleh sensor photo diode.
Pembacaan hasil pada Luxmeter dibaca pada layar panel LCD (liquid Crystal digital) yang format
pembacaannya pun memakai format digital. Format digital sendiri didalam penampilannya
menyerupai angka 8 yang terputus-putus. LCD pun mempunyai karakteristik yaitu Menggunakan

molekul asimetrik dalam cairan organic transparan dan orientasi molekul diatur dengan medan
listrik eksternal.
Hampir semua lux meter terdiri dari rangka sebuah sensor dengan sel foto, dan layer panel. Sensor
diletakkan pada sumber cahaya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan
oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan
lebih besar.
Cahaya selalu membuat beberapa jenis perbedaan warna pada panjang gelombang yang berbeda.
Oleh karena itu, pembacaan merupakan kombinasi efek dari semua panjang gelombang. Standar
warna dapat dijadikan referensi sebagai suhu warna dan dinyatakan dalam derajat Kelvin. Standar
suhu warna untuk kalibrasi dari hampir semua jenis cahaya adalah 2856 derajat Kelvin, yang lebih
kuning dari pada warna putih. Berbagai jenis dari cahaya lampu menyala pada suhu warna yang
berbeda. Pembacaan lux meter akan berbeda, tergantung variasi sumber cahaya yang berbeda dari
intensitas yang sama.
Hal ini menjadikan, beberapa cahaya terlihat lebih tajam atau lebih lembut dari pada yang lain. Lux
meter digunakan untuk mengukur tingkat iluminasi (cahaya) di perkantoran, pabrik, markas
kemanan dan lain sebagainya.

Gambar 1. Lux Meters


Fungsi bagian- bagian alat ukur :
Layar panel : Menampilkan hasil pengukuran
Tombol Off/On : Sebagai tombol untuk menyalakan atau mematikan alat
Tombol Range : Tombol kisaran ukuran
Zero Adjust VR : Sebagai pengkalibrasi alat (bila terjadi error)
Sensor cahaya : Alat untuk mengkoreksi/mengukur cahaya.

SPEKTROSKOP

Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya, suara atau
partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi. Dalam catatan
sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam
teori-teori struktur materi serta analisis kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi
spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak
hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik
seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar x dan lain
sebagainya.
Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk mengidentifikasi
suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam
spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga digunakan secara intensif dalam astronomi dan
penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskop-teleskop besar mempunyai spektrograf yang
digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi
atau untuk mengukur kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis
spektral.

TACHOMETER

Tachometer adalah sebuah alat pengujian yang dirancang untuk mengukur kecepatan rotasi dari
sebuah objek, seperti alat pengukur dalam sebuah mobil yang mengukur putaran per menit (RPM)
dari poros engkol mesin. Kata "tachometer" berasal dari kata Yunani tachos yang berarti
"kecepatan" dan metron yang berarti "untuk mengukur".
Perangkat ini pada masa sebelumnya dibuat dengan dial, jarum yang menunjukkan pembacaan saat
ini dan tanda-tanda yang menunjukkan tingkat yang aman dan berbahaya. Pada masa kini telah
diproduksi tachometer digital yang memberikan pembacaan numerik tepat dan akurat
dibandingkan menggunakan dial dan jarum.
Penggunaan di Mobil
Dalam bentuk yang paling banyak digunakan, tachometer mengukur kecepatan di mana perangkat
mekanik berputar, yang biasanya ditunjukkan dalam RPM. Tachometer digunakan untuk
memantau RPM dalam mobil karena menjalankan mesin dengan harga RPM terlalu tinggi dapat
secara drastis mengurangi umur mesin menjadi lebih pendek.
Ada beberapa cara di mana tachometer yang harus digunakan dapat dibangun. Dalam beberapa
kasus, generator kecil melekat pada poros penggerak mesin, dan pengukuran RPM didasarkan pada
arus listrik yang dihasilkan oleh perangkat. Mungkin juga hanya mengukur tingkat di mana sistem
pengapian mengirimkan bunga api ke mesin.

Penggunaan dalam Pesawat


Pesawat biasanya memiliki satu tachometer untuk setiap mesin. Dalam pesawat yang
menggunakan baling-baling, tachometer juga dibutuhkan untuk setiap baling-baling. Sebuah mesin
pesawat biasanya beroperasi pada RPM lebih tinggi dari baling-balingnya. Dengan menggunakan
tachometer terpisah untuk bagian-bagian yang berbeda, pilot pesawat atau awak dapat mengetahui
apakah ada masalah dengan bagian tertentu.
Laser Tachometer
Tachometer pada masa lampau memerlukan kontak fisik antara instrumen dan benda-benda yang
diukur. Dalam aplikasi di mana ini tidak layak untuk alasan teknis atau keselamatan, ada
kemungkinan untuk laser untuk melakukan pengukuran dari jarak jauh. Laser Tachometer bekerja
dengan berdenyut sinar ketat cahaya terhadap elemen berputar. Unsur berputar akan memiliki satu
tempat reflektif, dan tachometer mengukur tingkat di mana berkas cahaya dipantulkan kembali.
Laser Tachometer dapat menjadi bagian permanen dari sistem, atau mereka bisa genggam untuk
pengukuran titik sesekali.
Penggunaan dalam Medis
Tachometer bahkan dapat menemukan menggunakan dalam kedokteran. Dengan menempatkan
kecil, turbin-seperti alat yang disebut haematachometer dalam arteri atau vena, seorang dokter dapat
menggunakan tachometer untuk menyimpulkan laju aliran darah dari kecepatan di mana turbin
berputar. Ini dapat digunakan untuk mendiagnosa masalah peredaran darah seperti penyumbatan
arteri.

ALAT-ALAT UKUR BUNYI


Sonometer
Sonometer adalah alat untuk menyelidiki frekuensi getaran senar. Alat ini terdiri atas sebuah kotak
kosong yang berlubang dengan kawat yang ditegangkan di atasnya. Satu ujung kawat
diikat dan satu ujung yang lain diberi beban lewat katrol. Jika kawat digetarkan, maka nada
yang dihasilkan dapat ditala dengan garpu tala. Dengan demikian, efek dari panjang kawat
dan tegangan (beban) dapat diselidiki.
Sonometer merupakan sebuah alat bantu penala dan digunakan dalam laboratorium fisika sebagai
alat penguji nilai frekuensi peralatan. Misalnya frekuensi sebuah dawai yang ditarik.
Besar frekuensi getaran kawat dirumuskan :
Dimana

= panjang senar (m)

= tegangan senar atau beban (N)

= masa senar per satuan panjang (kg/m)

= Frekuensi (Hz)

Alat Ukur Intensitas Suara (SLM)


Sound level meter adalah alat pengukur suara. Mekanisme kerja SLM apabila ada benda bergetar,
maka akan menyebabkan terjadinya perubahan tekanan udara yang dapat ditangkap oleh
alat ini, selanjutnya akan menggerakkan meter penunjuk. Sebuah alat ukur kebisingan
disebut Sound Meter. Alat ini didesign memberikan respon seperti telinga manusia dengan
memasukkan sebuah penguat dalam rangkaian elektroniknya yang memberikan penguatan
tegangan yang lebih kecil pada frekuensi rendah dan tinggi. Alat ukur ini ditandai dalam
satuan desibel (disingkat dB). Desibel (Lambang Internasional = dB) adalah satuan untuk
mengukur intensitas suara. Huruf "B" pada dB ditulis dengan huruf besar karena
merupakan bagian dari nama penemunya, yaitu "Bell" (Alexander Graham Bell).Sound
meter, ada 2 jenis yaitu :

1. Sound meter analog, pada instrumen ini disusun dari rangkaian listrik yang didesign khusus
akan mengkonversi sinyal listrik dari mikropon menjadi suatu bacaan angka pada skala.
2. Sound meter digital, pada instrument ini disusun dari rangkaian listrik yang didesign khusus
akan mengkonversi sinyal listrik dari mikropon menjadi bacaan angka yang terdisplai pada
layar.
Beberapa sound meter digital mengatur rentang pengukuran sendiri. Ia mampu memilih pengukuran
yang terbaik, lalu memperlihatkan pada display.
Ketepatan alat jenis ini jauh lebih baik daripada jenis analog pada umumnya, yaitu lebih kecil
daripada 1% dan sering hanya 0,1 %. Kesalahan penunjukan akan dihilang oleh display digital.
Walaupun instrumen digital pasti lebih mudah dan jelas dibaca oleh semua orang, tetapi itu hanya
benar kalau besaran yang diukur bersifat statis. Untuk mengukur besaran secara relatif berubah
pelan-pelan, sound meter analog lebih sesuai. Karena itulah, sound meter analog lebih cocok untuk
memperlihatkan trend ( kecendrungan ) jenjang ukuran.
Prinsip kerja Sound Meter
Dalam setiap alat ukur pastilah memiliki prinsip kerja yang harus dipahami oleh orang atau
praktikan yang akan menggunakan alat ukur yang akan digunakan. Dalam alat ukur Sound Meter
menggunakan sistem pengukuran ini biasanya dibangun dari sejumlah hubungan antar komponen.
Pada gambar 3 menunjukkan prinsip dasar alat meteran kebisingan suara (Sound Meter)

Kalibrasi Sound Meter


Sebelum dan sesudah pengukuran-pengukuran, perlulah untuk mengecek bahwa bacaan yang
ditayangkan adalah benar dan kalibrasikan meteran tingkat kebisingan. Kalibrasi dapat dilakukan
dengan dua cara: secara internal dengan sinyal-sinyal listrik atau secara akustik dengan kalibrator
suara atau pistonphon.
Kalibrasi internal dilakukan dengan menggunakan referensi tegangan pada rangkaian-rangkaian
listrik dari meteran tingkat kebisingan serta amplitude disesuaikan. Penyesuaian dilakukan dengan
membandingkan nilai yang ditunjukkan oleh fitur kalibrasi internal terhadap nilai tertayang dari
meteran tingkat kebisingan.
Kalibrasi akustik dilakukan dengan menyisipkan generator suara atau pistonphon ke dalam
mikrofon dari meteran tingkat kebisingan dan menggunakan tekanan ssuara referensi (berbeda
menurut alatnya, misalnya 94 dB pada 1 kHz, 124 dB pada 250 Hz, dll.). Skala penuh (FS) dari
meteran tingkat kebisingan yang dipakai oleh masukan sinyal kalibrasi disetel 6 dB lebih tinggi dari
pada tingkat tekanan suara dari sinyal kalibrasi normal. Misalnya, bila suara sinyal kalibrasi adalah
124 dB, 130 dB disetel, atau bila suara sinyal kalibrasi adalah 94 dB, 100 dB disetel pada alat.

Pada sound level meter tipe S2A, kalibrasi sound meter dilakukan dengan hati-hati. Kalibrasikan
sound meter sebelum melakukan tes suara. Menggunakan calibrator yang disetujui pabriknya.

1. Mengaktifkan kalibrator dan sound level meter


2. Memutar tombol penyetel, dan mengatur tingkat tekanan suara
3. Memastikan kalibrator berada pada sound level meter yang benar
4. Menyesuaikan sound level meter untuk mendapatkan pembacaan yang benar.

Prosedur Pengukuran
Kekuatan bunyi bergantung pada amplitudo gelombang bunyi. Gelombang suara diudara yang
mengelilingi kita merupakan akibat adanya perubahan tekanan yang sangat kecil dan cepat. Tingkat
tekanan suara ( SPL = the sound pressure level ) didefinisikan
SPL ( Sound Pressure level ) = 20 log 10

desibel ( dB) ( 3.1 )

Dengan p = akar kuadrat rata-rata (rms ) tekanan suara, bar ( 3.2)


Dan 1 bar = 1 dyn/cm2 = 1.45 x 10-5 lb/in2 (3.3)
Nilai rms dari komponen fluktuasi tekanan digunakan karena kebanyakan suara adalah sinyal acak
bukan gelombang sinus murni. Nilai 0,0002 bar digunakan sebagai nilai acuan standar dari
tekanan terhadap tekanan lain diperbandingkan dengan pers ( 3.1 ).

Perhatikan, apabila p = 0,0002 bar, tingkat tekanan suara adalah 0 dB. Nilai ini telah dipilih secara
sembarang, tetapi mewakili ambang rata-rata dari pendengaran manusia jika suatu nada 1000 Hz
digunakan. Tingkat 0 dB telah dipilih sebagai fluktuasi tekanan terendah yang dapat dirasakan
manusia secara normal.
Dalam sound level meter tipe S2A analog, memiliki tombol ON dan OFF dimana tombol tersebut
memerintah dalam pengoperasiannya. Tombol ON mengaktifkan instrument tersebut, dan Tombol
OFF untuk mengnonaktifkan instrument.

Macam-Macam Alat Ukur Cahaya

Cahaya adalah sesuatu yang sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Bisa
sobat bayangkan jika bumi tidak menerima cahaya dari matahari seminggu saja bisa jadi bumi akan
mengalami penurunan suhu drastis, musim dingin hebat, air laut membeku, dan makhluk hidup
banyak yang mati.
Pernahakan sobat melihat alat ukur cahaya? Cahaya sendiri sejatinya adalah bentuk dari radisai
elektro-magnetik yang punya panjang gelombang tertentu yang masih bisa dilihat oleh mata
manusia. Keberadaan cahaya merupakan bentuk paket (foton) dari dua hal yang tak terpisahkan
yakni gelombang dan partikel. Cahaya punya banyak karakter (properties) seperti kecepatan cahaya,
intensitas cahaya, panjang gelombang, dan juga frekuensi gelombang. Ada beragam alat ukur
cahaya tergantu pada karakter atau sifat mana yang mana dari cahaya itu sendiri. Berikut beberapa
diantaranya
1. Spketrofotometer
Spektrofotometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jumlah cahaya pada panjang
gelombang tertentu yang melewati sebuah materi. Alat ini mengukur jumlah cahaya berdasarkan
interaksi antara materi dengan cahaya yang ditembakkan. Cahaya tersebut bisa berupa inframerah,
ultra violet, dan cahaya tampak sedangkan materi berupa atom atau molekul (biasanya dari bahan

kaca atau kuarsa). Alat ukur cahaya ini terdiri dari spektrometer yang tujuannya menghasilkan
cahaya dari gelombang yang diinginkan. Ada dua jenis spektrofotometer, beam tunggal dan beam
ganda.
2. Lux Meter
Lux meter juga dikenal sebagai lightmeter. Ia adalah alat untuk mengukur intensitas cahaya
(selain fotometer). Peralatan ini terdiri dari sebuah sensor cahaya dari bahan foto sel dan layar.
Fungsi dari alat ini untuk mengukur tingkat pencahayaan dalam dalam satuan candela pada suatu
tempat. Intensitas cahaya diukur untuk menentukan tingkat pencahayaan di suatu tempat. Semaiki
jauh dari sumber cahaya maka akan semakin kecil intensitasnya. Lux meter sekarang sudah ada
versi digital. Anda tinggal meletakkan sensornya dan otomatis ia akan menampilkan besarnya
intensitas cahaya pada layar digital yang ada.

Lux Meter Digital


Prinsip kerjanya, ia mengubah energi dari foton cahaya menjadi elektron. Cahaya yang mengenai
sel foto dioda akan ditangkap sebagai energi yang diubah sel foto arus listrik. Semakin besar
intensitas cahaya yang ditangkap akan semakin besar arus listrik yang dihasilkan.
3. Ganiofotometer
Ganiofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur distribusi spasial sumber radiasi
sehingga dapat menampilkan sifat fotometrik cahaya tampak pad sudut tertentu. Kata
ganiofotometer sendiri berasal dari bahata yunan Gonio yang berarti sudut dan Fotometer yang

berarti cahata. Alat ini banyak digunakan dalam industri otomotif . Ganiofotometer bisa digunakan
untuk mengukur distribusi intensitas, fluks cahaya, koordinat warna, dan temperatur warna.

Alat Ukur Kumparan Putar


A.

Pengertian Alat Ukur Kumparan Putar

Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting yang dipakai untuk bermacam arus, tidak hanya
untuk arus searah, akan tetapi dengan alat-alat pertolongan lainnya, dapat pula dipakai untuk arus
AC.

Gambar 2.1 Alat Ukur Kumparan Putar


B.

Konsep Dasar Kumparan Putar

Sebuah kumparan (coil) kawat halus digantung dalam medan magnet yang dihasilkan oleh sebuah
magnit permanen. Menurut hukum dasar gaya elektromagnetik; kumparan tersebut akan berputar di
dalam medan magnit bila dialiri arus listrik. Fungsi kawat halus (serabut) sebagai pembawa arus
dari dan ke kumparan, keelastisan serabut halus tersebut membangkitkan suatu torsi (gaya
rotasional) yang melawan perputaran kumparan. Kumparan akan terus berdefleksi (penyimpangan)
sampai gaya elektromagnetiknya menyeimbangi torsi mekanis lawan gantungan. Dengan demikian
penyimpangan kumparan merupakan ukuran bagi arus yang dibawa oleh kumparan tersebut.
C.

Prinsip kerja Alat Ukur Kumparan Putar

Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur, yang bekerja atas dasar prinsip dari adanya suatu
kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet pemanen.
Arus yang dialirkan melalui kumparan akan menyebabakan kumparan tersebut berputar.

D.

Kegunaan Alat Ukur Kumparan Putar

Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting yang dipakai untuk bermacam arus, tidak hanya
untuk arus searah, akan tetapi dengan alat-alat pertolongan lainnya, dapat pula dipakai untuk arus
AC. Pengukuran arus AC dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan meter DC
dan yang khusus untuk pengukuran AC. pembacaan arus dengan meter DC tidak akan bekerja
dengan benar jika langsung digunakan untuk mengukur arus AC, sebab arah dari pergerakan jarum
akan berubah sesuai setengah siklus dari arus AC. Pada prinsipnya alat ukur maknit tetap bergerak
seperti kumparan pada motor listrik, yaitu tergantung polaritas voltase yang digunakan.
Jika kita ingin menggunakan meter DC untuk mengukur arus AC, maka arus AC harus
diubah terlebih dahulu ke bentuk DC. Kita dapat mengubahnya dengan menggunakan alat yang
disebut dioda. Kita lihat dioda yang digunakan dalam suatu sirkit dapat menyelaraskan suatu
frekuensi, yang berasal dari penyimpangan gelombang sinus. Mengapa dan bagaimana dioda dapat
bekerja seperti itu? Ingat, dioda memiliki kanal satu arah tempat elektron mengalir, sehingga
menjadi penyearah. Yang cukup mengherankan, arah yang ditunjukkan pada simbol dioda
berlawanan dengan arah aliran elektron pada kenyataannya. Dalam bentuk jembatan, empat dioda
akan melayani arah aliran arus AC yang melewati meter sehingga arah aliran arus AC konstan.
E.

Peredaman alat ukur kumparan putar

Dalam alat ukur kumparan putar, pada umumnya kumparan putarnya dibentuk kerangka berbahan
aluminium. Secara listrik kerangka tersebut merupakan jaringan hubung pendek, dan memberikan
pada kumparan momen peredam. Bila kumparan putar berputar yang disebabkan oleh arus yang
melaluinya, maka dalam kerangkanya akan timbul arus induksi. Ini disebabkan karena putaran
kerangka aluminium ini terjadi dalam medan magnet pada celah udara, sehingga tegangan yang
berbanding lurus pada kecepatan perputaran akan diinduksikandalam kerangka tersebut. Arah dari
tegangan dapat ditentukan melalui hukum tangan kanan Fleming. Tegangan ini yang menyebabkan
arus induksi mengalir ke dalam kerangka kumparan. Sebaliknya arah arus induksi ini akan
memotong fluks magnet dalam celah udara bila kumaran berputar, dan akan dibangkitkan momen
yang berbanding lurus dengan kecepatan putar. Akan tetapi arah dari momen ini adalah berlawanan
dengan arah perputaran, menyebabkan perputaran terhambat. Dengan demikian, terjadilah redaman
yang berusaha melawan perputaran.

ALAT UKUR LISTRIK BESI PUTAR


Alat ukur besi putar memiliki anatomi yang berbeda dengan kumparan putar. Sebuah belitan kawat
dengan rongga tabung untuk menghasilkan medan elektromagnetik. Di dalam rongga tabung
dipasang sirip besi yang dihubungkan dengan poros dan jarum penunjuk skala meter. Jika arus
melalui belitan kawat, timbul elektromagnetik dan sirip besi akan bergerak mengikuti hukum tarikmenarik medan magnet. Besarnya simpangan jarum dengan kuadrat arus yang melewati belitan
skala meter bukan linear tetapi jaraknya angka non-linear. Alat ukur besi putar sederhana bentuknya
cukup handal.
Lihatlah gambar prinsip alat ukur besi putar dibawah ini:

Anda mungkin juga menyukai