Gusnia Syukriyawati 1
ABSTRAK
Era globalisasi membuat budaya luar barat atau asing saat ini secara pelan dan
pasti akan menghilangkan budya asli dari suatu negara yang memiliki dasar pada
budaya nasionalnya misalnya negara Indonesia yang terpengaruh hadirnya budaya
asing yaitu budaya Korea Selatan yang saat ini banyak digemari oleh masyarakat luas.
Korean Wave adalah sebuah istilah yang merujuk pada popularitas budaya pop Korea
Selatan di luar negeri. Perkembangan Korean Wave yang di perkenalkan oleh Korea
Selatan berupa film, musik, gaya berpakaian yang membuat budaya Indonesia agak
memudar dan tergantikan. Contohnya adalah masyarakat Indonesia sudah jarang
menggunakan pakaian batik, mereka lebih sering menggunakan model-model pakaian
yang menjadi tren dari Korea Selatan. Hal ini disebabkan dengan banyaknya film-film
dan musik Korea Selatan yang masuk ke Indonesia yang selalu menjadi tontonan
masyarakat Indonesia setiap harinya khususnya para remaja.
Kata Kunci: globalisasi, kebudayaan, Korea Selatan, Korean Wave , Indonesia
PENDAHULUAN
Globalisasi merupakan suatu proses dari gagasan yang di munculkan,
kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada
suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsabangsa di seluruh dunia. Kemudian pengertian dari kebudayaan itu sendiri adalah
sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide
atau gagasan yang terdapat dalam fikiran manusia, sehingga kebudayaan itu
bersifat abstrak.
Trend budaya Korea Selatan atau yang biasa disebut dengan Korean Wave
belakangan ini memang sedang banyak digemari oleh masyarakat di beberapa
negara Asia, maupun mancanegara. Salah satu penyebar Korean Wave terjadi
karena bermunculan boyband dan girlband. Wajah yang rupawan, gaya yang
keren dan trendy, penampilan yang menarik, dan didukung musik yang nyaman
didengar serta didukung dengan tarian yang bertenaga menyebabkan banyak
1
remaja Indonesia menyukai boyband dan girlband Korea Selatan tersebut, seperti
boyband EXO dan girlband SNSD yang sekarang banyak digemari
masyarakat karena berwajah rupawan dan multitalenta.
Korean Wave sendiri tidak hanya terjadi dalam budaya musiknya saja,
bahkan drama Korea Selatan juga tidak jauh dari perhatian masyarakat saat ini.
Kisah cinta yang romantis, didukung dengan para pemain (aktris dan aktor) dan
alur cerita yang menarik adalah daya tarik drama Korea Selatan itu sendiri.
Selain itu, gaya berpakaian modern Korea Selatan sekarang sedang
menjadi trend di kalangan masyarakat Indonesia, saat ini sudah banyak toko
pakaian yang menjual pakaian modern yang sedang menjadi trend di Korea
Selatan. Masyarakat menyukai pakaian tersebut karena model pakaian tersebut
yang simple dan juga terlihat bagus.
Makanan khas dari Korea Selatan juga menjadi perhatian masyarakat,
makanan Korea Selatan yang cenderung pedas dan kaya akan rempahrempah ini,
cocok dengan lidah orang Indonesia, seperti halnya kimchi, mie ramen, bulgogi,
kue beras, baso ikan dan juga cemilan khas Korea Selatan. Sekarang ini sudah
tidak jarang lagi kita menjumpai rumah makan yang menjual kuliner khas Korea
Selatan. Bahkan sekarang di televisi Indonesia juga menampilkan iklan produk
biskuit dari Korea Selatan dengan bintang iklan dari aktor Korea Selatan.
Dengan adanya Korean Wave, wisata di Korea Selatan juga banyak
menjadi tujuan wisata yang paling diinginkan untuk sebagian orang untuk saat ini.
Berkembangnya Korean Wave di Indonesia merupakan perwujudan globalisasi
dalam dimensi komunikasi dan budaya. Jika Korean Wave tidak disertai dengan
apresiasi terhadap kebudayaan nasional, maka akan terjadi bergesernya nilai
kebudayaan nasional menjadi budaya marginal (pinggiran).
Kalangan remaja merupakan kalangan terbesar penerima Korean Wave di
Indonesia. Padahal, remaja merupakan tonggak pembangunan nasional. Jika
remaja sekarang sudah tidak mengenal kebudayaannya sendiri, maka kebudayaan
nasional dapat mengalami kepunahan dan berganti dengan kebudayaan baru yang
tidak sepenuhnya sesuai dengan kepribadian asal negara Indonesia. Oleh karena
itu, masyarakat Indonesia harus mewaspadai dampak negatif yang muncul akibat
dari Korean Wave agar kebudayaan asli Indonesia masih memiliki nilai budaya
yang tinggi di mata masyarakat Indonesia.
KONSEP GLOBALISASI
Untuk memahami istilah dan pengertian globalisasi, terlebih dahulu kita
perlu mengetahui asal kata istilah globalisasi. Istilah globalisasi berasal dari
bahasa Inggris yakni "globe" yang berarti dunia atau bola dunia. Apakah yang
dimaksud globalisasi? Globalisasi merupakan suatu proses menuju lingkup dunia.
Dengan demikian globalisasi dapat diartikan sebagai proses mendunia, dimana
semua peristiwa baik ekonomi, politik maupun budaya yang terjadi disatu belahan
dunia dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia.
Globalisasi dapat juga disebut suatu proses dimana hubungan sosial dan
saling ketergantungan antarmanusia di dunia ini semakin besar. Hal ini seperti
yang dikatakan seorang ahli bernama R. Robertson bahwa globalisasi adalah
proses mengecilnya dunia dan meningkatnya kesadaran akan dunia sebagai satu
kesatuan, saling ketergantungan dan kesadaran global akan dunia yang menyatu.
Ahli lain bernama Martin Albrow mengatakan globalisasi menyangkut
seluruh proses di mana penduduk dunia terhubung kedalam komunitas dunia yang
tunggal, komunitas global. Menurut A.G.McGrew, globalisasi mengacu pada
keaneka ragaman hubungan dan saling keterkaitan antar masyarakat yang
membentuk sistem dunia modern. Globalisasi adalah proses dimana berbagai
peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa
konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang
lain. Selain itu, M.Waters mengatakan bahwa globalisasi adalah sebuah proses
sosial di mana halangan-halangan bersifat geografis pada tatanan sosial dan
budaya semakin menyusut dan setiap orang kian sadar bahwa mereka semakin
dekat satu sama lain.
Berdasarkan pengertian di atas secara jelas globalisasi mampu membuat
suatu perubahan kehidupan dunia yang dulunya sangat sederhana menjadi bersifat
multidimensional. Globalisasi juga membuat semakin kuat ikatan ekonomi,
politik, teknologi dan budaya yang mampu menghubungkan individu, komunitas,
perusahan dan pemerintah di seluruh dunia.
nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial
merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan
teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana
transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.
Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi
peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja
khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna
globalisasi itu sudah sedemikian terasa.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mampu
mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh
aspek penting kehidupan budaya masyarakat dan bagaimana kita mampu
menyikapinya.
Jelas
globalisasi
menciptakan
berbagai
tantangan
dan
oleh Jepang. Setelah liberalisasi dan pendudukan oleh Uni Soviet dan Amerika
Serikat pada akhir Perang Dunia II, wilayah Korea akhirnya dibagi menjadi Korea
Utara dan Korea Selatan.
Budaya tradisional Korea diwarisi oleh rakyat Korea Utara dan Korea
Selatan, walaupun keadaan politik yang berbeda telah menghasilkan banyak
perbedaan dalam kebudayaan modern/pop Korea. Budaya tradisional Korea dapat
dibagi menjadi rumah tradisional, pakaian tradisional, kuliner, festival serta
permainan tradisional Korea.
Rumah Tradisional Korea
Masyarakat tradisional Korea memilih tempat tinggal berdasarkan
geomansi. Masyarakat Korea meyakini bahwa beberapa bentuk topografi atau
suatu tempat memiliki energi baik dan buruk (dalam konsep eum dan yang) yang
harus diseimbangkan. Geomansi memengaruhi bentuk bangunan, arah, serta
bahan-bahan
yang
digunakan
untuk
membangunnya.
Rumah
menurut
BBC News. South Korea Profile. (online). (http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-pacific15289563), diakses pada tanggal 13 Desember 2013.
ekonomi Korea Selatan tidak lain karena sektor industri teknologi transportasi dan
teknologi komunikasi yang juga didukung oleh sektor kebudayaannya melalui
Korean wave. 7
Kegemaran akan budaya pop Korea Selatan dimulai di Republik Rakyat
Cina dan Asia Tenggara mulai akhir 1990-an. Istilah Korean Wave diadopsi oleh
media Cina setelah album musik pop Korea, HOT, dirilis di Cina. Serial drama
TV Korea Selatan mulai diputar di Cina dan menyebar ke negara-negara lain
seperti Hongkong, Vietnam, Thailand, Indonesia, Filipina, Jepang, Amerika
Serikat, Amerika Latin dan Timur Tengah. Pada saat ini, Korean Wave diikuti
dengan banyaknya perhatian akan produk Korea Selatan, seperti masakan, barang
elektronik, musik dan film. Fenomena ini turut mempromosikan bahasa Korea
Selatan dan budaya. Korea Selatan ke berbagai negara.
Pemerintahan Korea Selatan juga sangat mendukung dan memiliki peran
dalam mewabahnya Korean Wave. Dukungan tersebut diwujudkan dengan
menghindarkan diri dari gempuran industri entertaiment dari barat. Hal ini
menjadikan orang Korea Selatan yang harus menciptakan produk-produk media
massanya sendiri. Selain itu dukungan dari pemerintah juga diwujudkan melalui
berbagai event seni seperti festival-festival film dan musik bertaraf Internasional.
GLOBALISASI KEBUDAYAAN KOREA SELATAN DI INDONESIA
Joseph Nye dalam South Koreas growing soft power menyatakan:
The traditions of [South]Korean art, crafts, and cuisine have already
spread around the world. Korean popular culture has also crossed borders,
particularly among younger people in neighboring Asian countriesIndeed, the
late 1990s saw the rise of Korean wave the growing popularity of all things
Korean, from fashion and film to music and cuisine. 8
VOA News. 2006. Asia Goes Crazy Over K-Pop. (online) (http://english.chosun.com/
site/data/html_dir/2006/01/07/2006010761003.html), diakses pada tanggal 14 Desember 2013
8
J,
Nye.
2009.
South
Koreas
Growing
Soft
power,
Projectsyndicate
(online)
Tetapi tidak hanya itu, majalah atau tabloid bahkan koran sebagai media massa di
Indonesia juga menuliskan berita seputar Korea Selatan serta informasi-informasi
tentang budaya Korea Selatan melalui media elektronik ini. Selain itu, internet
bahkan bisa disebut sebagai media yang paling berpengaruh dalam globalisasi
budaya Korea Selatan karena tak banyak film dan musik Korea Selatan
mendapatkan tempat di media mainstream Internasional. Hal ini pun berlaku di
Indonesia.
Dahsyatnya kekuatan internet dalam penyebaran Korean Wave ini terlihat
dari ramainya arus informasi mengenai budaya Korea Selatan di internet. Situs
jejaring sosial Twitter mencatat bahwa sepanjang 2010, Super Junior, grup
boyband ternama asal Korea Selatan, menempati posisi trending topic kedua
dalam hal musik. Super Junior hanya dikalahkan oleh Justin Bieber, penyanyi
remaja Amerika yang disebut sebagai raja twitter (Twitter.com, Desember 2010).
Di situs YouTube, setiap kali penyanyi Korea Selatan merilis teaser dan
music video (MV) di YouTube, dalam beberapa hari saja dapat ditonton oleh lebih
dari 1 juta orang dan bahkan seringkali menjadi video top favorite, most popular,
atau most discussed (YouTube.com, 2010).
Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama
dalam globalisasi. Perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala
informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh
dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara
termasuk Indonesia.
Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh
negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan
politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain akan mempengaruhi nilainilai nasionalisme terhadap bangsa Korea Selatan ini membawa pengaruh besar
terhadap generasi muda di Indonesia yang sedang memuja Korean Wave. Inilah
yang ditakutkan dari globalisasi, yaitu ketika masyarakat lokal menuhankan
budaya asing dan menelantarkan budaya aslinya sendiri tapi kita tidak merasa .
Sebenarnya kita sedang dijajah dengan kejayaan Korean Pop Culture di
Indonesia. Gelombang Korean Wave yang sangat besar di Indonesia haruslah
menjadi pemacu semangat yang nyata untuk melakukan perubahan. Korean Wave
pada dasarnya sangat menarik untuk dipelajari dan menginspirasi karena ditengah
modernanya, ada semangat perubahan terus menerus didalamnya, tetapi dengan
tidak meninggalkan budaya tradisional yang ada didalamnya.
Hal tersebut menjadi menarik untuk dipelajari untuk para remaja di
Indonesia, bahwa ketika kita sedang terpengaruh dengan kebudayaan lain yang
masuk, kita punya filter yaitu kebudayaan sendiri, supaya antara tradisi dan
modenitas dapat berjalan serasi, selaras, dan seimbang. Pada akhirnya, kejayaan
kebudayaan pop Korea Selatan (Korean Wave) di Indonesia haruslah dapat
menginspirasi kita semua untuk memajukan dan berjaya dengan kebudayaan pop
Indonesia.
DAMPAK GLOBALISASI KEBUDAYAAN KOREA SELATAN DI INDONESIA
Dari masuknya budaya K-Pop ini banyak juga memberikan dampak yang
terlihat bagi masyarakat Indonesia yang mulai meniru gaya hidup misalnya dari
segi pakaian yang saat ini pakaian asal dari Korea Selatan lebih sering dilihat
digunakan dari pada menggunakan batik yang merupakan pakaian asli Indonesia
yang juga merupakan bagian dari budaya Indonesia. Dampak globalisasi seperti
ini yang membuat selera budaya masyarakat Indonesia mulai tergantikan dengan
adanya budaya asing.
PENUTUP
Korean Wave sudah menjadi fenoma yang sangat berpengaruh terhadap
masyarakat Indonesia. Para penggemar Korean Pop maupun Korean Drama
secara sadar atau tidak sadar mempengaruhi beberapa hal mulai dari style baju,
life style, karakteristik pasangan hidup hingga ketertarikan akan bahasa Korea
Selatan. Ketertarikan pada artis Korea Selatan bukanlah ketertarikan interpersonal
timbal balik melainkan ketertarikan satu arah. Namun, ketertarikan ini tetap
sedemikian besarnya dan menimbulkan hysteria karena para idola tersebut
memiliki wajah yang rupawan.
Daya tarik ini disebabkan oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal.
Internalnya adalah karena kepribadian para remaja yang masih belum stabil
sehingga masih mencari-cari role model yang diinginkan. Hebatnya gelombang
Korean Wave
BBC News. South Korea Profile. (online). (http://www.bbc.co.uk/news/worldasia-pacific-15289563), diakses pada tanggal 13 Desember 2013.
News.
2006.
Asia
Goes
Crazy
Over
K-Pop.
(online)
(http://english.chosun.com/site/data/html_dir/2006/01/07/2006010761003.htm
l), diakses pada tanggal 14 Desember 2013
Wikipedia. 2011. Budaya. (online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya), diakses
pada tanggal 13 Desember 2013.
Wikipedia. 2009. Kebudayaan Korea. (online) (http://id.wikipedia.org/wiki/
KebudayaanKorea), diakses pada tanggal 13 Desember 2013.
Yudhantara, Reza Lukmanda. 2011. Politik dan Pemerintahan Korea. Yogyakarta:
UGM Press. Hal. 183.