Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta
merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Salah satu kelainan kulit yang dapat
menyebabkan fungsi kulit adalah eritroderma. (1)
Eritroderma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya kemerahan atau
eritema yang bersifat generalisata yang mencakup 90% permukaan tubuh yang
berlangsung dalam beberapa hari sampai beberapa minggu. Dermatitis eksfoliativa
dianggap sinonim dengan eritroderma.

(2,3)

Bagaimanapun, itu tidak dapat

mendefinisikan, karena pada gambaran klinik dapat menghasilkan penyakit yang


berbeda. Pada banyak kasus, eritroderma umumnya kelainan kulit yang ada
sebelumnya (misalnya psoriasis atau dermatitis atopik), cutaneous T-cell lymphoma
(CTCL) atau reaksi obat. Meskipun peningkatan 50% pasien mempunyai riwayat lesi
pada kulit sebelumnya untuk onset eritroderma, identifikasi penyakit yang menyertai
menggambarkan satu dari sekian banyak kelainan kulit. (4)
Pada eritroderma yang kronik eritema tidak begitu jelas, karena bercampur
dengan hiperpigmentasi. Sedangkan skuama adalah lapisan stratum korneum yang
terlepas dari kulit. Skuama mulai dari halus sampai kasar. Pada eritroderma, skuama
tidak selalu terdapat, misalnya eritroderma karena alergi obat sistemik, pada mulanya
tidak disertai skuama, skuama kemudian timbul pada stadium penyembuhan timbul.
Bila eritemanya antara 50-90% dinamakan preeritroderma.. (5)

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan eritroderma ?
2. Apa penyebab terjadinya eritroderma ?
3. Bagaimana patofisiologi terjadinya eritroderma ?
4. Bagaimana penegakkan diagnosis pasien dengan eritroderma ?
5. Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan eritroderma ?
6. Bagaimana prognosis pasien dengan eritroderma ?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui definisi eritroderma.
2. Mengetahui penyebab terjadinya eritroderma.
3. Mengetahui patofisiologi terjadinya eritroderma.
4. Mengetahui penegakkan diagnosis eritroderma.
5. Mengetahui penatalaksanaan pasien eritroderma.
6. Mengetahui prognosis pasien dengan eritroderma.

1.4 MANFAAT
1. Menambah ilmu pengetahuan tentang penyakit eritroderma, baik itu cara
penegakkan diagnosa serta penatalaksanaannya.
2. Sebagai bekal bagi para dokter muda, khususnya mahasiswa FK Unisma
dalam prakteknya dan aplikasinya di lapangan sesuai dengan kompetensi
dokter umum.
3. Sebagai salah satu literatur dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tentang
kedokteran, khususnya penyakit eritroderma.

Anda mungkin juga menyukai