Provinsi Gorontalo
PROVINSI GORONTALO
LETAK DAN LUAS
Provinsi Gorontalo memiliki luas wilayah 12.215,44 km atau 0,64% dari
luas wilayah seluruh Indonesia. Berada pada posisi geografis antara 019'115' Lintang Utara dan 12123'-12343' Bujur Timur. Batas-batas
administratif Provinsi Gorontalo meliputi:
Kabupaten Boalemo
84
17
156
Kabupaten Gorontalo
18
169
60
Kabupaten Pohuwato
13
82
Kota Gorontalo
50
KONDISI FISIK
Topografi
Permukaan tanah di Gorontalo sebagian besar adalah perbukitan. Oleh
karena itu, Gorontalo memiliki banyak gunung dengan ketinggian berbeda
dengan Gunung Tabongo yang terletak di Kabupaten Boalemo merupakan
gunung tertinggi dengan ketinggian 2.100 m dari permukaan laut. Di
samping mempunyai banyak gunung, provinsi ini juga memiliki banyak
sungai dengan Sungai Paguyaman yang terletak di Kabupaten Boalemo
dengan panjang 99,3 km merupakan sungai terpanjang. Provinsi terbungsu
ini mempunyai ketinggian dari permukaan laut antara 0-2.100 meter dengan
jumlah pulau-pulau kecil yang teridentifikasi sampai saat ini sebanyak 67
buah.
B. Iklim
Hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Maret, Mei dan Oktober dengan
curah hujan rata-rata per bulan 207,7 mm dan suhu rata-rata 23-31 C,
sedangkan tekanan udaranya berkisar antara 11.215 MOB dengan kecepatan
angin rata-rata 1,9 knot.
PENGGUNAAN LAHAN
Penggunaan lahan di gorontalo adalah
pemukiman, epertanian, dan perkebunan
mencapai 25 persen, sedangkan 75%
merupakan kawasan hutan yang terbagi atas
hutan lindung sebesar 30% dan hutan
budidaya sebesar 70%.
Tabel Penggunaan Lahan di Provinsi Gorontalo
No.
1
2
Penggunaan Lahan
Pemukiman, pertanian, dan perkebunan
Hutan
- Hutan lindung
- Hutan budidaya
Jumlah
Persentase Luas
Lahan (%)
25
75
100
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
291.810
166.769
198.251
86.607
27.988
31.801
30.053
19.153
20.726
10.303
5.876
7.191
8.916
11.714
Jumlah
458.579
284.858
59.789
49.206
31.029
13.067
20.630
Sumber: BPS, Survey Angkatan Kerja Nasional Februari 2011 diolah Pusdatinaker
PEREKONOMIAN DAERAH
Perkembangan Ekonomi Makro
Dinamika perekonomian
Gorontalo triwulan II-2011
menunjukkan perlambatan.
Ekonomi tumbuh pada kisaran
7,6% (y-o-y) lebih rendah
dibandingkan triwulan
sebelumnya yang mencapai 8,4%
(y-o-y). Perlambatan dimaksud
sedikit diatas angka proyeksi Bank
Indonesia Gorontalo sebelumnya
yaitu di kisaran 7,0-7,5% (y-o-y). Hal dimaksud diperkirakan karena
dorongan sektor perdagangan-hotel-restoran serta sektor bangunan yang
tumbuh lebih baik.
Disisi permintaan, melemahnya kinerja perekonomian didorong oleh
melambatnya konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga.
Melambatnya kegiatan konsumsi rumah tangga disebabkan oleh dua hal
yaitu (i) pembayaran gaji ke-13 yang baru direalisasikan pada bulan Juli
2011, (ii) menurunnya produksi pertanian yang berimbas pada melemahnya
pada Pebruari 2011. Angka tersebut menjadi salah satu indikasi bahwa
secara umum kesejahteraan masyarakat Provinsi Gorontalo menunjukkan
perbaikan.
Jumlah angkatan kerja (berusia 15 tahun ke atas) di Gorontalo pada bulan
Februari 2011 tercatat sebanyak 458.579 jiwa atau meningkat dibanding
angkatan kerja pada periode Agustus 2010 yang tercatat hanya 456.499 jiwa.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Gorontalo mengalami penurunan
dimana pada bulan Februari 2011 tercatat sebanyak 4,61%, menurun
dibandingkan TPT posisi Agustus 2010 yang tercatat 5,16%.
Persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan pada tahun
2011 (data bulan Maret) di Provinsi Gorontalo sebesar 18,75% atau
mengalami penurunan dibandingkan periode Maret 2010 yang tercatat
sebesar 23,19%. Perkembangan angka rasio gini Gorontalo dalam 3 (tiga)
tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada Tahun 2007 indeks gini tercatat
0,39 mengalami kenaikan dibandingkan indeks gini Tahun 2005 lalu yang
tercatat sebesar 0,36. Hal ini tercermin pula dari persentase pendapatan yang
dinikmati oleh 20% penduduk berpenghasilan tertinggi semakin meningkat
dari 44,38% menjadi 47,67%. Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) tahun 2007 tercatat 68,98 meningkat dibanding IPM 2006 yang
sebesar 68,01.
Prospek Perekonomian
Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2011 diperkirakan berkisar 7,5-8,0% (yo-y) meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan II-2011.
Pertumbuhan yang terjadi diperkirakan pengaruh lebaran dan persiapan
kampanye PILKADA. Realisasi gaji ke-13 pegawai yang dibayarkan pada
bulan Juli 2011 serta THR pada bulan Agustus 2011 akan mendorong
peningkatan kegiatan konsumsi lebih baik. Hal dimaksud dikonfirmasi oleh
tren meningkatnya ekspektasi konsumen pada survei konsumen BI dan
Indeks Tendensi Konsumen BPS untuk triwulan III-2011.
Inflasi Gorontalo pada triwulan III-2011 diperkirakan pada kisaran 81% (yo-y) lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Kenaikan inflasi
triwulan III-2011 diperkirakan akibat dari melonjaknya permintaan
masyarakat menyambut periode Ramadhan yang jatuh pada bulan Agustus
2011. Indikasi tekanan inflasi dapat ditunjukkan oleh hasil survey ekspektasi
harga jual oleh para produsen pada triwulan ke depan menunjukkan
peningkatan pada triwulan ke depan menunjukkan peningkatan.