Anda di halaman 1dari 15

Kewajiban Perusahaan kepada

Karyawan
Kelompok 7
Muhamad Ardika
Elmo Rizki Herlambang
Andre
Ade Luthfiyanto Wenas
Gumilar Setiadi
Eldo Thalib
Diaz Miguel Jahya

1601259994
1601239941
1601211956
1601250212
1601255642
1601278936
1601218426

LP 01

Kewajiban Perusahaan kepada


Karyawan
1. Larangan Praktik Diskriminasi
2. Jaminan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
3. Pemberian Gaji yang Adil
4. Larangan Memberhentikan Karyawan
dengan Sewenang-Wenang

1. Larangan Praktik Diskriminasi


Diskriminasi terjadi bila beberapa karyawan diperlakukan dengan
cara yang berbeda karena alasan yang tidak relevan, contohnya
perbedaan agama, ras, atau pilih kasih terhadap anak buah.
Alasan larangan praktik diskriminasi di perusahaan didasarkan
pada beberapa teori etika, yaitu:
Argumen Utilitarianisme
Argumen Deontologis
Argumen Keadilan
Favoritisme

Argumen Utilitarianisme
Diskriminasi yang merugikan perusahaan itu sendiri.
Contoh:
Ketika penerimaan atau penempataan karyawan tidak
didasarkan pada kompetensi yang dimiliki (the right man
on the right place).
Mengakibatkan tertinggalnya perusahaan dalam kompetisi
global.

Argumen Deontologis
Diskriminasi yang menghina martabat orang lain karena
alasan yang tidak relevan dengan pekerjaan, bersifat
personal.
Contoh:
Mengucilkan atau merendahkan karyawan karena warna
kulit, agama, ras, dll.
Mengakibatkan konflik internal perusahaan.

Argumen Keadilan
Diskriminasi yang bertentangan dengan keadilan.
Memperlakukan peluang yang sama antar satu karyawan
dengan yang lainnya.
Contoh:
Keadilan pada promosi jabatan atau penyeleksian saat
penerimaan karyawan baru

Favoritisme
Kecenderungan mengistimewakan orang tertentu, seperti
sanak saudara dalam seleksi karyawan, promosi jabatan,
penggajian, dan sebagainya.
Berbeda dengan diskriminasi, favoritisme tidak terjadi
karena prasangka buruk.

2. Jaminan Kesehatan dan


Keselamatan Kerja
Kesehatan kerja terwujud jika tempat kerja terbebas dari
risiko terjadinya gangguan kesehatan atau penyakit.
Sementara, keselamatan kerja terwujud jika tempat kerja
terbebas dari risiko kecelakaan yang mengakibatkan cedera
atau bahkan meninggal.
Ancaman keselamatan kerja terjadi secara mendadak dan
langsung mengakibatkan kerugian nyata. Sementara,
ancaman kesehatan kerja umumnya membutuhkan periode
lama dalam mendapatkan pengaruhnya.

Alasan Jaminan Kesehatan dan


Keselamatan Kerja
Hak Karyawan
Merupakan hak setiap karyawan atas kondisi kerja yang aman, tidak
dirugikan, dan hak untuk hidup (the right of survival)

Alasan Deontologis
Karyawan diperlakukan sebagai tujuan bukan hanya sebagai sarana.
Karyawan dipekerjakan sesuai dengan norma sosial yang berlaku.

Alasan Utilitaristis
Dengan kondisi tempat kerja yang
menguntungkan perusahaan itu sendiri.

aman

dan

sehat

akan

Syarat untuk Melakukan Pekerjaan


yang Berisiko Tinggi
Pekerja harus diberi informasi terlebih dahulu mengenai
risiko apa saja yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
Perusahaan mengupayakan dengan sebaik dan sebisa
mungkin agar risiko-risiko keselamatan dan kesehatan kerja
bisa ditekan seminimal mungkin.
Contoh:
Penyediaan dan pemakaian topi pelindung, pakaian khusus,
masker, dan sebagainya.

3. Pemberian Gaji yang Adil


Pandangan mengenai Gaji yang Adil:
Pandangan Liberalistis
Keadilan dilihat dari sudut perusahaan.
Yang berprestasi tinggi mendapatkan gaji tinggi, yang
berprestassi rendah diberi gaji setimpal.
Pandangan Sosialistis
Keadilan dilihat dari sudut pekerja.
Jumlah gaji yang adil harus sesuai dengan kebutuhan si
pekerja.

Pertimbangan Pemberian Gaji yang Adil


Beberapa faktor yang pantas untuk menetapkan gaji yang adil:
Peraturan Hukum
Sesuai dengan peraturan hukum untuk memberikan upah minimum.

Upah yang Lazim pada Daerah yang tertentu


Biaya hidup yang tidak sama di semua tempat pada daerah industri, untuk
itu Indonesia menetapkan Upah Minimum Regional (UMR).

Kemampuan Perusahaan
Perusahaan besar yang memiliki laba yang besar, harus memberi gaji yang
lebih besar dari perusahaan yang mempunya laba lebih kecil.

Sifat Khusus Pekerjaan tertentu


Tugas yang membutuhkan pekerja dengan pendidikan
spesialis, memiliki pengalaman kerja lebih tinggi, dan
mengandung risiko kesehatan dan keselamatan kerja
pantas mendapatkan gaji lebih besar.

Perbandingan
Perusahaan

dengan

Upah

lain

dalam

Membayar gaji yang sama untuk pekerjaan sejenis. equal


pay for equal work

Perundingan Upah yang Fair


Menghindari penentuan gaji secara sepihak, merupakan
cara yang ampuh untuk mendapatkan gaji yang fair.

Senioritas
Pekerja yang bekerja lebih lama pada perusahaan layak
dipertimbangkan untuk diberikan gaji lebih tinggi sebagai
imbalan atas loyalitasnya.

4. Larangan Memberhentikan Karyawan


dengan Sewenang-wenang
Menurut Garrett dan Klonoski, kewajiban majikan dalam
memberhentikan karyawan ada 3, yaitu:
Memberhentikan karyawan dengan alasan yang tepat
Berpegang pada prosedur yang semestinya
Membatasi akibat negatif bagi karyawan seminimal mungkin

Anda mungkin juga menyukai