MAGANG KERJA
OLEH :
ANITA NUR KHOIRIYAH
115040201111218
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2014
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG KERJA
Disetujui Oleh,
Pembimbing Lapangan,
Pembimbing Utama,
Ir. Widianto.M.Sc
NIP. 195302121979031004
Mengetahui,
Jurusan Manajemen Sumberdaya Lahan
Ketua
NIP. 195405011981031006
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan proposal
Magang Kerja dengan Topik Studi Pengelolaan Limbah Blotong Tebu
(Saccharum officinarum L.) menjadi Pupuk Organik (Kompos) Pada Lahan
Kering Di PTPN X PG. Toelangan Sidoarjo. Proposal ini merupakan syarat
sebelum pelaksanaan magang kerja dimulai.
Pada kesempatan kali ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Widianto, M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan masukan dalam penyusunan proposal.
2. Bapak Dr.Ir. Sudarto selaku dosen koordinator pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan masukan dalam penyusunan proposal.
3. Bapak Prof. Dr.Ir. Zaenal Kusuma, MS., selaku Ketua Jurusan Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga masukan dan kritik sangat dibutuhkan oleh penulis. Semoga proposal ini
dapat memberikan manfaat baik bagi rekan-rekan mahasiswa, instansi pemerintah,
pihak-pihak di lokasi penulis melaksanakan magang kerja, masyarakat umum, dan
berbagai pihak yang lainnya sekedar sebagai bahan ilmu pengetahuan serta
bermanfaat bagi penulis khususnya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER
LEMBAR PENGESAHAN......
ii
KATA PENGANTAR......
iii
DAFTAR ISI.
iv
PENDAHULUAN........
TINJAUAN PUSTAKA.......
11
METODE PELAKSANAAN...
14
14
14
14
IV.
16
V.
PENUTUP........................
18
DAFTAR PUSTAKA............................
19
LAMPIRAN...........................................................................................
20
I.
II.
III.
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kegiatan magang kerja merupakan bagian dari mata kuliah yang harus
ditempuh sebagai salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa Minat Manajemen
Sumberdaya Lahan Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya. Tujuan kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk
pengaplikasian ilmu-ilmu secara teoritis yang telah didapat selama perkuliahan
yang pengimplementasiannya dilakukan dalam kegiatan ini, salah satu ilmu serta
teori yang akan diaplikasikan di tempat magang kerja adalah menganalisis sistem
yang berjalan di sebuah perusahaan/instansi pemerintah. Kegiatan ini pula dapat
memupuk disiplin dan profesionalisme dalam bekerja agar dapat mengenal dunia
atau lingkungan kerja yang akan bermanfaat bagi mahasiswa setelah
menyelesaikan perkuliahan. Selain itu, magang kerja ini juga penting untuk diikuti
oleh mahasiswa mengingat kebutuhan saat ini bukan hanya sekedar ilmu - ilmu
yang sifatnya teoritis, melainkan juga diperlukan suatu kegiatan yang dapat
menambah ilmu - ilmu yang telah dipelajari sebelumnya pada saat kegiatan
perkuliahan, dan juga ilmu - ilmu yang didapat ketika melaksanakan kegiatan
magang kerja.
Pabrik Gula Toelangan merupakan salah satu pabrik gula Wilayah kerja
PT Perkebunan Nusantara X (Persero). Terletak di Kabupaten Sidoarjo tepatnya
13 Km barat daya Kota Sidoarjo. Bahan baku yang diolah adalah tebu hasil
penanaman sendiri (TS) dan tebu rakyat (TRK). Dalam mengolah tebu menjadi
gula menggunakan proses sulfitasi netral, dengan bahan pembantu proses yaitu :
belerang, kapur, asam pospat, dan flokulan. Adapun produksi utamanya adalah
Gula Kristal Putih (GKP). Tebu tebu di perkebunan diolah menjadi gula di
pabrik pabrik gula (PG). Dalam proses produksi di pabrik gula, ampas tebu
(bagasse) yang dihasilkan sebesar 35 40% dari setiap tebu yang diproses, gula
yang tremanfaatkannya hanya 5%, sisanya berupa tetes tebu (molase), blotong,
dan air.
Salah satu limbah yang dihasilkan PG dalam proses pembuatan gula
adalah blotong. Blotong merupakan limbah dari proses klarifikasi nira tebu, yang
apabila tidak terkendali akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Blotong
dihasilkan dari hasil pemurnian nira pada statiun pemurnian. Limbah ini keluar
dari proses dalam bentuk padat mengandung air dan masih ber temperatur cukup
tinggi
bercampur kotoran yang dipisahkan dari nira. Komposisi blotong terdiri dari
sabut, wax dan fat kasar, protein kasar,gula, total abu,SiO2, CaO, P2O5 dan
MgO.. blotong umumnya adalah sebagai pupuk organik, dibeberapa PG daur
ulang blotong menjadi pupuk yang kemudian digunakan untuk produksi tebu di
wilayah-wilayah tanam para petani tebu. Proses penggunaan pupuk organik ini
tidak rumit, setelah dijemur selama beberapa minggu / bulan untuk diaerasi di
tempat terbuka, dimaksudkan untuk mengurangi temperatur dan kandungan
Nitrogen yang berlebihan. Dengan tetap menggunakan pupuk anorganik sebagai
starter, maka penggunaan pupuk organik blotong ini masih bisa diterima oleh
masyarakat.
Oleh karena itu dengan adanya pengelolaan limbah blotong tebu menjadi
pupuk organik (kompos) di PG Toelangan dapat mengurangi jumlah limbah di
pabrik dan mengurangi dampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Sehingga untuk menambah pengetahuan dan keilmuan di bidang pengolahan
limbah blotong perlu dilakukan kegiatan magang kerja di PG. Toelangan Sidoarjo
untuk mendukung keterampilan dari mahasiswa yang tidak didapatkan bangku
perkuliahan. Disamping itu hubungan serta kerjasama yang harmonis antara pihak
Perguruan Tinggi dengan pihak industri terkait diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang bermanfaat bagi mahasiswa dan pihak industri.
1.2
Tujuan Kegiatan
1.3
Manfaat Magang
: Plantae
Divisio
: Spermathophyta
Sub Divisio
: Angiospermae
Class
: Monocotyledone
Ordo
: Glumiflorae
Famili
: Graminae
Genus
: Saccharum
Spesies
: Saccharum officinarum L.
Proses terbentuknya rendemen gula di dalam batang tebu berjalan dari ruas
ke ruas yang tingkat kemasakannya tergantung pada umur ruas. Ruas di awah
(lebih tua) lebih banyak tingkat kandungan gulanya dibandingkan dengan ruas di
atasnya (lebih muda), demikian seterusnya sampai ruas bagian pucuk. Oleh karena
itu, tebu dikatakan sudah mencapai masak optimal apabila kadar gula di sepanjang
batang telah seragam, kecuali beberapa ruas di bagian pucuk (Supriyadi, 1992).
a. Gilingan
Pada proses ini tebu yang ditebang dari kebun dicacah menggunakan alat
pencacah tebu. Biasanya terdiri dari cane cutter, hammer shredder atau kombinasi
dari keduanya. Tebu diperah menghasilkan nira dan ampas.
b. Pemurnian
Setelah tebu diperah dan diperoleh nira mentah (raw juice), lalu
dimurnikan. Dalam nira mentah mengandung gula, terdiri dari sukrosa, gula invert
(glukosa+fruktosa) ; zat bukan gula, terdiri dari atom-atom (Ca,Fe,Mg,Al) yang
terikat pada asam-asam, asam organik dan an organik, zat warna, lilin, asam-asam
kieselgur yang mudah mengikat besi, aluminium, dan sebagainya. Pada proses
pemurnian zat-zat bukan gula akan dipisahkan dengan zat yang mengandung gula.
Proses pemurnian ini dapat dilakukan secara fisis maupun kimiawi. Secara fisis
dengan cara penyaringan sedangkan secara kimia melalui pemanasan, pemberian
bahan pengendap. Pada proses pemurnian nira terdapat tiga buah jenis proses,
yaitu : Defekasi,Sulfitasi, dan Karbonatasi.
c. Penguapan
Penguapan dilakukan dalam bejana evaporator. Tujuan dari penguapan
nira jernih adalah untuk menaikkan konsentrasi dari nira mendekati konsentrasi
jenuhnya. Pada proses penguapan menggunakan multiple effect evaporator
dengan kondisi vakum. Penggunaan multiple effect evaporator dengan
pertimbangan untuk menghemat penggunaan uap. Produk yang dihasilkan dalam
proses penguapan adalah nira kental .
d. Kristalisasi
Proses kristalisasi adalah proses pembentukan kristal gula. Sebelum
dilakukan kristaliasi dalam pan masak ( crystallizer ) nira kental terlebih dahulu
direaksikan dengan gas SO2 sebagai bleaching dan untuk menurunkan viskositas
masakan (nira).
merupakan limbah pabrik gula berbentuk padat seperti tanah berpasir berwarna
hitam, mengandung air, dan memiliki bau tak sedap jika masih basah. Bila tidak
segera kering akan menimbulkan bau busuk yang menyengat. Blotong masih
banyak mengandung bahan organik mineral, serat kasar, protein kasar, dan gula
yang masih terserap di dalam kotoran itu (Hamawi, 2005; Kurnia, 2010;
Purwaningsih, 2011).
Menurut Kuswurj (2009), di antara limbah pabrik gula yang lain, blotong
merupakan limbah yang paling tinggi tingkat pencemarannya dan menjadi
masalah bagi pabrik gula dan masyarakat. Limbah ini biasanya dibuang ke sungai
dan menimbulkan pencemaran karena di dalam air bahan organik yang ada pada
blotong akan mengalami penguraian secara alamiah, sehingga mengurangi kadar
oksigen dalam air dan menyebabkan air berwarna gelap dan berbau busuk. Oleh
karena itu, jika blotong dapat dimanfaatkan akan mengurangi pencemaran
lingkungan.
KAT
Blotong
KABAK
pH
7,32
7,53
6,85
Karbon (C). %
16,63
26,51
26,51
Nitrogen (N). %
1,04
1,04
1,38
Nisbah C/N
16,04
25,62
15,54
Fosfat (P2O5). %
0,421
6,142
3,020
Kalium (K2O). %
0,193
0,485
0,543
Natrium (Na2O). %
0,122
0,082
0,103
Kalsium (Ca). %
2,085
5,785
4,871
Magnesium (Mg). %
0,379
0,419
0,394
Besi (Fe). %
0,251
0,191
0,180
Mangan (Mn). %
0,066
0,115
0,090
(Kurnia R, 2010)
organik yang potensial. Namun sementara ini, pemanfatan blotong sebagai pupuk
organik masih belum maksimal dan penggunanya pun terbatas. Hal ini disebabkan
karena pengolahan limbah blotong menjadi pupuk organik masih bisa dikatakan
hanya asal-asalan, masih belum ditangani dengan menggunakan satu proses yang
baik dan benar sehingga pupuk organik yang dihasilkan, masih belum sempurna.
Selain itu, juga karena minimnya pengetahuan petani akan manfaat penggunaan
pupuk organik dari bahan blotong.
Blotong harus dikomposkan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai
pupuk organik tanaman tebu. Pengomposan merupakan suatu metode untuk
mengkonversikan bahan-bahan organik komplek menjadi bahan yang lebih
sederhana dengan menggunakan aktivitas mikroba. Pengomposan dapat dilakukan
10
11
memenuhi kebutuhan memasak sampai dengan musim giling tahun depan (Kurnia
R, 2010).
c. Pakan Ternak
Blotong dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein. Kandungan protein
dari nira sekitar 0.5 % berat zat padat terlarut. Dari kandungan tersebut telah
dicoba untuk melakukan ekstraksi protein dari blotong dan ditemukan bahwa
kandungan protein dari blotong yang dipress sebesar 7.4 %. Protein hanya dapat
diekstrak menggunakan zat alkali yang kuat seperti sodium dodecyl sulfate.
Kandungan dari protein yang dapat diekstrak antara lain albumin 91.5 %; globulin
1 %; etanol terlarut 3 % dan protein terlarut 4 %. Dengan demikian blotong dapat
juga digunakan sebagai pakan ternak dengan cara dikeringkan dan dipisahkan
partikel tanah yang terdapat didalamnya.
jamur dan bakteri blotong yang dikeringkan harus langsung digunakan dalam
bentuk pellet (Kurnia R, 2010).
d. Briket
Pada saat ini pemanfaatan blotong antara lain sebagai bahan bakar
alternative dalam bentuk briket. Untuk pembuatan briket blotong dipadatkan lalu
dikeringkan. Keuntungan menggunakan briket blotong adalah harganyayang lebih
murah daripada kayu bakar dan bahan bakar lain. Akan tetapi untuk membuat
briket ini diperlukan waktu cukup lama antara 4 sampai 7 hari pengeringan, selain
itu juga tergantung dari kondisi cuaca. Pada saat ini semakin banyak masyarakat
yang memanfaatkan blotong sebagai bahan bakar rumah tangga pengganti
MITAN dan kayu bakar. Kedepannya perlu ada kajian apakah briket blotong ini
juga bisa digunakan sebagai bahan bakar ketel sehingga dapat mengurangi
konsumsi bahan bakar minyak PG (Kurnia R, 2010).
12
proses
13
14
15
sekunder
didapatkan
dari
pengumpulan
data
dengan
Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan penelusuran referensi sebagai bahan
pelengkap, pendukung dan pembanding serta konsep dalam pemecahan
masalah.
4.
Penyusunan laporan
16
No
Judul Kegiatan
Juni
Juli
Agustus
September
Oktobe
Novemb
er
Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
17
9.
18
V. PENUTUP
Demikian proposal magang bidang pertanian ini kami susun, untuk
diajukan sebagai pertimbangan pihak instansi/ lembaga/ perusahaan untuk dapat
dipahami bersama dan dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam
melaksanakan magang, sehingga kami dapat melaksanakan magang di PTPN X
PG. Toelangan Sidoarjo .
Proposal ini masih bersifat fleksibel, segala hal dan ketentuan yang belum
ada dan tercakup dalam proposal ini, dapat direncanakan dan disusun kemudian
berdasarkan
kesepakatan
19
DAFTAR PUSTAKA
Deptan. 2007. Pedoman Teknis Pemanfaatan Limbah Perkebunan Menjadi Pupuk
Organik. Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, Jakarta.
Hamawi.
2005.
Blotong,
Limbah
Busuk
Berenergi.
<http://www.agriculturesnetwork.org/magazines/indonesia/11-energidari-lahan/blotong-limbah-busuk-berenergi/at_download/article_pdf>.
Diakses pada tanggal 5 Juli 2014.
Kurnia, W. R. 2010. Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Pabrik Gula dalam
rangka Zero Emission. <www.lordbroken.wordpress.com>. Diakses pada
tanggal 5 Juli 2014.
Kuswurj,
R.
2009.
Blotong
dan
Pemanfaatannya.
<http://www.risvank.com/tag/blotong/>. Diakses pada tanggal 5 Juli
2014.
Leovici, H. 2012. Pemanfaatan Blotong Pada Budidaya Tebu (Saccharum
Officinarum L.) Di Lahan Kering. Makalah Semiar Umum. Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta
Nahdodin, S. H., I. Ismail, dan J. Rusmanto. 2008. Kiat Mengatasi Kelangkaan
Pupuk untuk Mempertahankan Produktivitas Tebu dan Produksi Gula
Nasional.<http//www.sugarresearch.org/wpcontent/uploads/2008/12/kela
ngkaan-pupuk.pdf>. Diakses pada tanggal 5 Juli 2014.
Parinduri, S. 2005. Respon tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) terhadap
pemberian blotong yang diperkaya dengan bakteri pelarut fosfat dan
azospirillum. Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor,
Bogor
Purwaningsih, E. 2011. Pengaruh pemberian kompos blotong, legin, dan mikoriza
terhadap serapan hara N dan P tanaman kacang tanah. Widya Warta No
02 Tahun XXXV.
Supriyadi, A. 1992. Rendemen Tebu Liku-Liku Permasalahannya. Kanisius,
Jakarta.
Tjokroadikoesoemo dan Baktir, 2005. Ekstraksi Nira Tebu. Yayasan
Pembangunan Indonesia Sekolah Tinggi Teknologi Industri. Surabaya
Untung.
20
LAMPIRAN
Data Pelaksana Magang
1. Data Diri
Nama Lengkap
Nama Panggilan
: Anita
Alamat Asal
Alamat Malang
Tempat, TanggalLahir
No. Telpon
: 085706038683
: anitanurkoiriah@ymail.com
Status
Agama
: Islam
2. Riwayat Pendidikan:
No
1
Sekolah
MI. Ihyaul Ulum
Alamat
Karangkembang, Babat
Tahun Lulus
2005
Babat,Lamongan
2008
Babat, Lamongan
2011
Universitas Brawijaya
Malang
21
3. Pengalaman Organisasi:
No
Organisasi
Jabatan
Tahun
1.
Anggota
2008-2010
2.
Pecinta Alam
Anggota
2008-2010
3.
Divisi ORAD
2011-2012
(IMPALA UB)
4. Pengalaman Kepanitiaan:
No
Kepanitiaan
Jabatan
Tahun
1.
Olimpiade Brawijaya
Transkoper
2012
2.
Transkoper
2012
3.
Transkoper
2-13
5. Penguasaan :
Microsoft Word 1997-2010
Microsoft Excel 1997-2010
Microsoft PowerPoint 1997-2010
Photoshop CS4
ArcGIS 9.3
Malang, 7 Juli 2014