Fisika Medik
Fisika Medik
Penyebab bunyi jantung ialah getaran pd katup yg tegang segera setelah penutupan bersama
dgn getaran darah yg berdekatan,dinding jantung,dan pembuluh2 utama sekitar jantung.
Jadi,dalam mencetuskan bunyi jantung pertama,kontraksi ventrikel menyebabkan aliran balik
darah secara tiba2 yg mengenai katup A-V (katup mitral dan katup trikuspidal),sehingga
katup ini mencembung ke arah atrium sampai korda tendinea secara tiba2 menghentikan
pencembungan ini. Elastisitas katup yg tegang kemudian akan mendorong darah kembali ke
ventrikel2 yg bersangkutan. Peristiwa ini menyebabkan darah dan dinding ventrikel serta
katup yg tegang bergetar dan terjadi turbulensi getaran dalam darah. Getaran kemudian
merambat melalui jaringan didekatnya ke dinding dada,sehingga dapat terdengar sebagai
bunyi melalui stetoskop.
Bunyi jantung kedua ditimbulkan oleh penutupan katup semilunaris yg berlangsung tiba2.
Ketika katup semilunaris menutup,katup ini menonjol ke arah ventrikel dan regang elastis
katup akan melentingkan darah kembali ke arteri,yg menyebabkan pantulan yg
membolakbalikkan darah antara dinding arteri dan katup semilunaris serta antara katup dan
dinding ventrikel. Getaran yg terjadi di dinding arteri kemudian dihantarkan di sepanjang
arteri. Bila getaran dari pembuluh atau ventrikel mengenai dinding suara misalnya dinding
dada,getaran ini menimbulkan suara yg dapat didengar.
Bunyi jantung kedua secara normal memiliki frekuensi lebih tinggi daripada bunyi jantung
pertama karena :
1. Ketegangan katup semilunaris jauh lebih besar daripada katup A-V.
2. Koefisien elastisitas arteri lebih besar sehingga ruang2 utama jantung bergetar selama
bunyi kedua bila dibandingkan dgn ruang ventrikel yg jauh lebih longgar saat menimbulkan
sistem getaran pd bunyi jantung pertama.
Kadang2 terdengar bunyi jantung ketiga yg lemah dan bergemuruh pd awal 1/3 bagian tengah
diastol. Bunyi ini timbul karena adanya ketegangan korda tendinae dan mengembangnya
ventrikel pd fase pengisian. Bunyi tersebut merupakan hal normal pd anak dan dewasa muda.
Kecepatan pengisian ventrikel dan besarnya amplitudo dari getaran dinding ventrikel
mempengaruhi bunyi yg terdengar.
Bunyi jantung keempat (bunyi atrium) pd beberapa orang dapat terekam di fonokardiogram
tetapi dgn stetoskop hampir tidak dapat terdengar karena frekuensinya yg rendah,biasanya 20
siklus/detik atau kurang. Bunyi ini timbul pd akhir fase diastolik dan bersamaan dgn
kontraksi atrium (atrial kick). Penyebab timbulnya bunyi ini karena atrium kiri maupun kanan
menghadapi kekakuan ventrikel. Dgn demikian,adanya bunyi jantung keempat merupakan
pertanda ada kelainan jantung yaitu berkurangnya daya regang ventrikel sebagai akibat
hipertrofi ventrikel ataupum iskemia miokard.