Anda di halaman 1dari 3

1. bagaimana proses resonansi?

Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda, karena pengaruh


getaran benda lain di dekatnya. Syarat terjadinya resonansi adalah benda pertama
(sumber getaran) dengan benda kedua (sumber getaran lain) mempunyai frekuensi
yang sama.
Contoh peristiwa resonansi :
Senar gitar dipetik, udara dalam gitar ikut bergetar.
Dua garpu tala yang mempunyai frekuensi yang sama didekatkan, jika salah
satu garputala digetarkan yang lain ikut bergetar.
Resonansi pada ayunan, jika salah satu beban diayun, beban yang panjang
talinya sama ikut berayun.
2. Apa perbedaan gaung dan gema pada resonansi?
1. Gema / echo
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli sehingga bunyinya
jelas.
2. Gaung / kerdam
Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hanya sebagian bersamaan dengan
bunyi asli, sehingga bunyi menjadi tidak jelas. Gaung biasa terjadi di ruangan yang
cukup luas, seperti aula, dan ruangruang pertemuan. Untuk menghilangkan gaung,
dinding pemantul dilapisi dengan peredam bunyi yaitu dinding yang lemah, seperti
: busa, wol, karpet, karton, gabus, dan lainnya.
3. jelaskan prinsip dasar hukum doppler!
Definisi efek Doppler adalah gejala bunyi yang diselidiki oleh Doppler, membahas perubahan
frekuensi yang diterima oleh pengamat (pendengar) akibat gerak relative antara sumber bunyi
dengan pendengar. Misalnya gelombang bunyi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi dan
pendengar bergerak saling mendekati. Maka frekuensi bunyi yang didengar oleh pendengar
akan lebih tinggi daripada frekuensi sebenarnya dari bunyi yang dihasilkan sumber bunyi.
Namun, jika sumber bunyi dan pendengar bergerak saling menjauhi, maka frekuensi bunyi
yang didengar oleh pendengar akan lebih rendah daripada frekuensi sebenarnya.
Gelombang elektromagnetik juga mengalami efek Doppler, tetapi rumusannya
berbeda dengan gelombang bunyi karena dua alasan:
1. gelombang bunyi memmerlukan suatu medium agar dapat merambat
2. pada gelombang elektromagnetik yang pentik hanyalah gerak relatif
antara antara sumber gelombang dengan pengamatnya
3. Prinsip dasar stetoskop:
Gelombang bunyi dari jantung masuk tabung dan dipantulkan oleh
dinding tabung ke telinga.
Dgn stetoskop kita dapat mendengar bunyi jantung normal,yg biasanya dideskripsikan
sebagai lub,dub,lub,dub.. Bunyi lub dikaitkan dgn penutupan katup
atrioventrikular (A-V) pd permulaan sistol,dan bunyi dub dikaitkan dgn penutupan
katup semilunaris (aorta dan pulmonaris) pd akhir sistol. Bunyi lub disebut bunyi
jantung pertama dan dub sebagai bunyi jantung kedua,karena siklus normal jantung
dianggap dimulai pd permulaan sistol ketika katup A-V menutup.

Penyebab bunyi jantung ialah getaran pd katup yg tegang segera setelah penutupan bersama
dgn getaran darah yg berdekatan,dinding jantung,dan pembuluh2 utama sekitar jantung.
Jadi,dalam mencetuskan bunyi jantung pertama,kontraksi ventrikel menyebabkan aliran balik
darah secara tiba2 yg mengenai katup A-V (katup mitral dan katup trikuspidal),sehingga
katup ini mencembung ke arah atrium sampai korda tendinea secara tiba2 menghentikan
pencembungan ini. Elastisitas katup yg tegang kemudian akan mendorong darah kembali ke
ventrikel2 yg bersangkutan. Peristiwa ini menyebabkan darah dan dinding ventrikel serta
katup yg tegang bergetar dan terjadi turbulensi getaran dalam darah. Getaran kemudian
merambat melalui jaringan didekatnya ke dinding dada,sehingga dapat terdengar sebagai
bunyi melalui stetoskop.
Bunyi jantung kedua ditimbulkan oleh penutupan katup semilunaris yg berlangsung tiba2.
Ketika katup semilunaris menutup,katup ini menonjol ke arah ventrikel dan regang elastis
katup akan melentingkan darah kembali ke arteri,yg menyebabkan pantulan yg
membolakbalikkan darah antara dinding arteri dan katup semilunaris serta antara katup dan
dinding ventrikel. Getaran yg terjadi di dinding arteri kemudian dihantarkan di sepanjang
arteri. Bila getaran dari pembuluh atau ventrikel mengenai dinding suara misalnya dinding
dada,getaran ini menimbulkan suara yg dapat didengar.
Bunyi jantung kedua secara normal memiliki frekuensi lebih tinggi daripada bunyi jantung
pertama karena :
1. Ketegangan katup semilunaris jauh lebih besar daripada katup A-V.
2. Koefisien elastisitas arteri lebih besar sehingga ruang2 utama jantung bergetar selama
bunyi kedua bila dibandingkan dgn ruang ventrikel yg jauh lebih longgar saat menimbulkan
sistem getaran pd bunyi jantung pertama.
Kadang2 terdengar bunyi jantung ketiga yg lemah dan bergemuruh pd awal 1/3 bagian tengah
diastol. Bunyi ini timbul karena adanya ketegangan korda tendinae dan mengembangnya
ventrikel pd fase pengisian. Bunyi tersebut merupakan hal normal pd anak dan dewasa muda.
Kecepatan pengisian ventrikel dan besarnya amplitudo dari getaran dinding ventrikel
mempengaruhi bunyi yg terdengar.
Bunyi jantung keempat (bunyi atrium) pd beberapa orang dapat terekam di fonokardiogram
tetapi dgn stetoskop hampir tidak dapat terdengar karena frekuensinya yg rendah,biasanya 20
siklus/detik atau kurang. Bunyi ini timbul pd akhir fase diastolik dan bersamaan dgn
kontraksi atrium (atrial kick). Penyebab timbulnya bunyi ini karena atrium kiri maupun kanan
menghadapi kekakuan ventrikel. Dgn demikian,adanya bunyi jantung keempat merupakan
pertanda ada kelainan jantung yaitu berkurangnya daya regang ventrikel sebagai akibat
hipertrofi ventrikel ataupum iskemia miokard.

4. Bagian-bagian stetoskop dan fungsinya:


chestpiece : untuk memperjelas suara.
diaphragma (lempengan plastik): untuk memproduksi gelombang akustik
bell (mangkuk kosong): untuk menyalurkan suara frekuensi rendah.

2. Sebutkan bagian-bagian stetoskop dan fungsinya?


Jawab : 1. Earpiece
: berfungsi untuk mendengar suara.
2.. Pipa dari karet/plastic : sebagai penghubung antara earpiece dengan
chestpiece,saluran udara.
3.. Chestpiece

: bagian yang diletakkan didada pasien,terdiri atas :

1. sungkup terbuka (open bell) :


menyesuaikan impedansi antara kulit dan
udara. Kulit manusia memiliki frekuensi resonansi
alami yang efektif untuk menghantarkan bunyi jantung.
Kulit pasien yang bersentuhan dengan sungkup terbuka
berfungsi seperti diafragma. Frekuensi resonansi
ditentukan oleh diameter sungkup dan tekanan
sungkup pada kulit. Semakin kencang kulit tertarik
atau semakin kecil diameter sungkup, semakin tinggi
frekuensi resonansinya. Murmur jantung yang
frekuensinya rendah tidak akan terdengar apabila
stetoskop terlalu kencang ditekan ke kulit.
2.sungkup tertutup (close bell)
:
sebuah
sungkup
yang
memiliki
diafragma dengan frekuensi resonansi tertentu.
Frekuensinya biasanya tinggi sehingga mampu
menapis suara-suara berfrekuensi rendah. Frekuensi
resonansinya ditentukan juga oleh faktor-faktor yang
sama dengan faktor yang mengatur frekuensi sungkup
terbuka. Stetoskop sungkup tertutup digunakan
khususnya untuk mendengarkan bunyi paru yang
frekuensinya lebih tinggi daripada bunyi jantung.
3. Apa prinsip dasar kerja termometer suhu tubuh?
Jawab :
Prinsip kerja dasar termometer zat cair adalah pemuaian zat cair. Pada zat
cair hanya dikenal ukuran volume, karena itu pada zat cair hanya dikenal muai
volume.
Makin tinggi kenaikan suhu, makin besar penambahan volume zat cair.
Pemuaian zat cair yang satu dengan yang lain umumnya berbeda, meskipun volume
zat cair mula-mula sama. Untuk seluruh zat cair pemuaian makin besar jika kenaikan
suhu bertambah besar.
Sifat naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler sebagai akibat pemuaian
zat cair inilah yang digunakan untuk mengukur suhu. Permukaan zat cair naik
sepanjang pipa kapiler dan berhenti pada posisi tertentu yang sesuai dengan suhu
benda. Suhu yang terukur dinyatakan oleh skala yang berimpit dengan permukaan
zat cair pada pipa kapiler tersebut.
Naiknya permukaan raksa mengindikasikan adanya pemuaian, semakin besar
panas yang diterima semakin besar pula tingkat kenaikan raksa.

Anda mungkin juga menyukai