Nobel
Nobel
berfusi
dengan
target
mereka
sehingga
memfasilitasi
Shinya Yamanaka menemukan bahwa sel matur intak dalam tikus bisa
diprogram ulang menjadi stem sel imatur. Dengan meneliti stem sel
yang diisolasi dari tikus, Yamanaka mulai mencari gen yang menjaga sel
tersebut imatur. Dengan hanya kombinasi dari gen tersebut, dia bisa
memprogram ulang sel matur menjadi stem sel pluripotent. Hasil dari
penelitan ini, induced pluripotent stem cells (IPCs) kemudia dapat
berkembang lagi menjadi sel matur lainnya sehingga membutikan bahwa
sel matur intak juga bisa diprogram ulang menjadi stem sel pluripoten.
dan
setengahnya
kepada
Ralph
M.
Steinman
atas
Ralph Steinman menemukan tipe sel baru yang dia sebut sel dendritik
dan
pada
penelitiannya
kemudian
berhasil
mendemonstarsikan