Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2014
LITURGI I
Pada mulanya Allah yang luar biasa baik itu menciptakan langit dan bumi
sebagai tempat berpijak semua ciptaan-Nya. Betapa luar biasa kasih dan
karya penciptaan Bapa. Terpujilah Dia, Allah pencipta segala yang ada.
Kejadian 1:1
Kejadian 1:1
Kejadian 1:1
Kejadian 1:1
Kejadian 1:1
Kejadian 1:1
Kejadian 1:1
Kejadian 1:1
Kejadian 1:1
Kejadian 1:1
LITURGI II
Langit dan bumi telah tercipta, kini saatnya Allah mengisi kekosongan di
bumi itu, Dia menciptakan matahari, bulan, bintang yang sangat indah.
Allah juga menciptakan banyakkk hal untuk memperindah bumi itu. Allah
menciptakan semuanya baik dan sempurna.
Matahari : Ia menciptakan aku, matahari, dengan sinar matahari.
Bintang : Allah yang menciptakan aku, bintang. Ia memberikan aku cahaya
untuk menerangi kegelapan malam hari dan bertaburan di langit yang biru dan
tinggi.
Bumi : Aku telah dicipta dengan begitu indah dengan berbagai lapisan-lapisan
yang memberikan kenyaman bagi makhluk ciptaan yang ada di dalamku.
Air : Pada awalnya bumi masih kosong dan belum berbentuk, dan Roh Allah
melayang-layang di atas permukaan air. Aku telah dibentuk menjadi ciptaan
yang begitu indah, sehingga terciptalah samudra dan lautan dan terbentuklah
daratan.
Pohon : Sungguh hebat Tuhan Allah pencipta kita. Ia menciptakan aku, pohon.
Aku dapat merasakan sejuknya embun di pagi hari, hangatnya sinar mentari,
dan indahnya bintang malam hari. Semuanya itu telah memberikan semua
kebutuhanku.
Laki-laki : Allah menciptakanku dari debu dan tanah dan menghembuskan
nafas kehidupan kepadaku. Ia menciptakan aku segambar dan serupa dengan
Dia.
Perempuan : Allah menciptakan aku dari tulang rusuk laki-laki. Dia telah
menciptakan aku begitu indah sesuai dengan firmanNya.
LITURGI III Kejatuhan manusia ke dalam dosa
Kesempurnaan ciptaan itu tidak cukup untuk memuaskan keinginan
manusia. Manusia terlena akan kebaikan dan kasih Bapa, hasrat dan
keinginan untuk menyerupai penciptaNya merusak hubungan yang
terjalin baik. Semua karena keinginan manusia, segala cara yang tidak
berkenan di hati Bapa, yang disebut dosa itu menjadi penghalang kebaikan
Tuhan di hidup ini.
Pada pagi hari di sebuah rumah, seorang anak bernama Tiurma/Bagas meminta
uang untuk membeli mainan baru yang mahal seperti yang dimiliki temannya.
Padahal ibunya sedang tidak memiliki uang.
Tiurma/Bagas
Ibu
Tiurma/Bagas
Ibu
Tiurma/Bagas
Tiurma/Bagas marah dan kemudian berangkat ke sekolah dengan bersungutsungut. Dalam perjalanan ke sekolahnya, Tiurma/Bagas berpapasan dengan
seorang pengemis. Saat pengemis itu meminta belas kasih Tiurma/Bagas, dia
LITURGI IV
Liturgi Dialog
Prolog: Natal memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang, tergantung pada
pengalaman mereka di saat-saat natal, ada yang berpikir natal itu
menyenangkan, namun ada juga yang menyatakan bahwa natal itu begitu
menyedihkan.
1. Anak Sekolah Minggu : Natal itu menyenangkan banget!! Dibeli baju
baru, sepatu baru, banyak hadiah pokoknya seru deh..
2. Anak jalanan
: Kalian sih enak, bagaimana dengan kami. Natal itu
begitu suram, Jangankan baju baru makanpun tidak, kami hanya bisa
menangis melihat kemewahan di sekitar kami. Kami semakin terlupakan.
Tuhan tolonglah kami!
3. Anak Remaja
: Wah itu sih gak zamannya lagi dek!! Dikalangan
kami Natal sih begitu luar biasa apalagi disaat-saat latihan natal, kesempatan
dong ketemu cewek-cewek cantik, cowok-cowok ganteng, dengan alasan
sama orangtua latiha Natal. Martina gitu lho!!!!!!!!!
4. Naposo Bulung
: Ok banget tuh..! itu memang benar, selain martina
kita mau tunjukkan bahwa kita mampu membuat Natal yang sangat hebat dan
meriah sehingga dapat sumbangan dana dari donator-donatur yang terkenal.
So pasti banyak untungnya kan. Jadi Natal itu adalah ajang bersenang-senang
dan mencari untung.
5. Orangtua
: Dasar anak muda!. Kalian tidak pernah memikirkan
orangtua kalian..Pusing.. pusing sekali!!!!!! Kalau sudah natal kepalaku