pbl-2 WTF
pbl-2 WTF
MM VASKULARISASI JANTUNG
Jantung mendapatkan darah dari 2 arteri yaitu A.coronaria dextra dan A.coronaria
sinistra. Darah mengalir melalui arteri tersebut pada saat jantung diastole. Pada saat itu darah
terkumpul pada sinus coronarius.
LI.3. MM ATEROSKLEROSIS
Tahap pertama dari aterosklerosis adalah kerusakan endotel(dapat merupakan akibat dari
hipertensi) dan disfungsi, yang menstimulasi akumulasi dan oksidasi dari LDL-C dalam dinding
pembuluh darah. Monosit bermigrasi dari darah ke dalam subendotel intima dan berubah
menjadi makrofag(foam cell), yang mengakumulasi lipid menjadi bentuk keras yaitu
aterosklerosis plaque. Pada waktu bersamaan sel otot pembuluh darah mulai berproliferasi lalu
sebagian otot ini akan bermigrasi ke permukaan plaque. Sel otot ini berkontribusi dalam
pembentukan sumbat fibrous kuat yang menyelimuti plaque. Seiring berjalannya waktu, sumbat
ini dapat terbuka lebar dan melepas plaque ke dalam aliran pembuluh darah (ruptur plaque) dan
berkontribusi dalam pembentukan blood cloth yang dapat mengurangi distribusi oksigen ke
jaringan lainnya. Pada akhirnya jaringan sekitarnya dapat nekrosis. Ruptur plaque dapat
menyebabkan perkembangan berkelanjutan dari lesi atherosklerotik dengan menginduksi formasi
trombus lebih lanjut dan pelepasan lebih dari mediator inflamasi, yang menjadi penyempitan
lumen. Hasil yang lebih parah akibat ruptur plaque adalah oklusi arterial, yang dapat menjadi
infark miokard, ischemic stroke, atau iskemia kritis pada jaringan periferal.
Metabolisme anaerob menyebabkan stimulasi laktat pada reseptor nyeri dan penghambatan
kontraktilitas miokard yang mengakibatkan penurunan transien dalam fraksi ejeksi dengan
kongesti paru dan perfusi jaringan perifer yang buruk.
Jika tidak ada infark akut dalam jaringan miokard angina stail, iskemia yang berulang akan
mengakibatkan remodelling miokard iskemik dan mengakibatkan risiko gagal jantung.
Hasil metabolisme anaerob oleh miosit ini akan menghasilkan asam laktat yang
menyebabkan stimulasi serabut visceral aferen (sensibel)
Rangsang akan diteruskan pada nervus cardiacus inferior (saraf otonom simpatik)
ganglion cervicalis inferior dan ganglion para vertebralis thoracal 1-5 medulla spinalis
Impuls diteruskan melalui 2 serabut spinothalamicus lateralis capsula interna gyrus
centralis posterior
Impuls tersebut akan menimbulkan rasa sakit yaitu pada lengan atas arah ke bahu, lengan
bwah kiri sampai ke sisi jari 5
Penyebab lain selain aterosklerosis adalah vasospasme arteri coronaria dan diseksi, yang
diinduksi oleh obat-obatan, rokok, udara dingin, dan keadaan emosional ekstrem. Keadaan
tersebut dapat memicu penyempitan pembuluh darah. Selama diseksi arteri koronaria, dinding
pembuluh darah dapat terbelah secara terpisah yang memicu terjadinya blood clotthing.
LO2. Klasifikasi
Klasifikasi berdasarkan pada perubahan EKG dan ada tidaknya cardiac marker pada darah.
Membedakan NSTEMI (Non-ST segment elevation myocardial infarction) dan STEMI (ST
elevation myocardial infarction) sangat berguna karena prognosis dan terapinya berbeda.
Angina tidak stabil
(insufisiensi koroner akut, angina preinfraktion, sindrom intermediet) digambarkan sebagai:
- Rest angina
- New
Perubahan EKG seperti depresi segmen-ST, elevasi segmen-ST, atau inversi gelombang T dapat
terjadi selama angina tidak stabil tapi terjadi sementara. Pada cardiac marker, kreatinin kinase
tidak terjadi elevasi namun troponin, terutama ketika diukur dengan tes sensitivitas tinggi (hscTn), dapat sedikit naik. Angina tidak stabil sering menjadi awal dari infark miokard atau
aritmia, atau jarang terjadi adalah mati mendadak.
Non-st segment elevation MI (SNTEMI, subendocardial MI)
Merupakan nekrosis miokard (ditandai dengan cardiac marker di darah; troponin I atau troponin
T dan creatinin kinase juga akan mengalami elevasi) tanpa adanya elevasi akut ST-segment atau
gelompang Q. perubahan EKG seperti depresi segmen-ST, inversi gelombang T, atau keduanya
bisa terjadi.
ST-segment elevation MI (STEMI, transmural MI) adalah nekrosis miokard dengan
perubahan EKG menunjukkan elevasi segmen ST yang tidak dapat dikembalikan dengan cepat
oleh nitroglycerin atau menunjukkan berkas blok cabang baru. Gelombang Q mungkin ada.
Cardiac marker; troponin I atau troponin T, dan creatinin kinase mengalami elevasi.
LI 5. Gambaran EKG
EKG adalah saran diagnostik penting untuk PJK. Yang dapat ditangkap oleh EKG adalah
kelainan miokard yang disebabkan oleh terganggunya aliran koroner. Terganggunya aliran
koroner menyebabkan kerusakan miokard yang dapat dibagi menjadi 3 tingkat; 1). Iskemia, 2).
Injuri, 3). Nekrosis. Pada umumnya iskemia injuri menunjukkan kelainan pada proses
repolarisasi miokard yaitu segmen ST dan gelombang T. nekrosis miokard menyebabkan
gangguan pada proses depolarisasi, yaitu gelombang QRS.
-
Depresi ST
Inversi T
Segmen ST
Bentuk q dan r
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo W. (2009) Ilmu Penyakit Dalam Ed.V Jilid II. Jakarta: Interna Publishing
Warnica JW (2013) Acute Coronary Syndromes. Merck Manual. Available at
http://www.merckmanuals.com/professional/cardiovascular_disorders/coronary_artery_disease/a
cute_coronary_syndromes_acs.html [accessed from December 10, 2014]
Libby P, Theroux P. (2014) Pathophysiology of Coronary Artery Disease. American Heart
Association. Available at http://circ.ahajournals.org/content/111/25/3481.full [accessed from
December 10, 2014]