+ C Sinh
+ C Sinh
Persamaan Bingham
Untuk menerangkan perilaku fluida yang bertindak sebagai zat padat apabila tegangan geser
kurang dari
dan sebagai fluida newton apabila tegangan geser lebih besar dari
+ C1 sinh-1
Yang tidak eksplisit dalam duldy, tetapi lebih teliti untuk rentang laju-laju geseran yang lebih
besar dibanding persamaan-persamaan terdahulu.
Fluida-fluida hukum pangkat seperti lumpur, larutan polimer, dan polimer-polimer cair yang
kebanyakan tergolong bukan newton yang mempunyai indeks perilaku aliran n lebih kecil
dari satu. Fluida ini disebut pseudoplastik karena viskositasnya seolah-olah berkurang dengan
meningkatnya laju geseran kurva aliran menjadi lebih rata apabila laju geseran bertambah.
Contoh fluida Bingham antara lain adalah lumpur sungai, lumpur pengeboran, cat minyak,
pasta gigi, dan lumpur septik tank.
Fluida bergantung pada waktu, fluida-fluida yang viskositasnya seolah makin lama makin
berkurang meskipun laju geseran tetap disebut fluida thiksotropik; sedangkan yang
viskositasnya seolah makin lama makin besar disebut fluida rheopektik. Perilaku ini
merupakan karakteristik pasta gips, lumpur, dan suspensi-suspensi zat padat dalam zat cair.
Fluida Viskoelastik, bahan-bahan seperti tepung, donat dan beberapa polimer padat atau cair
menunjukkan karakteristik baik zat padat elastik maupun fluida viskous.
Sistem-sistem Rheologi yang Lebih Kompleks, bidang yang mempelajari fluida bukan
newton disebut rheologi. Medan magnet yang saling tumpang tindih, sebuah fluida mungkin
mempunyai hubungan laju geseran-tegangan geser yang mencakup efek-efek
magnetohidrodinamik. Untuk gas kerapatan rendah, fluida mungkin harus dianggap tersusun
dari partikel-partikel diskret dan tidak diperlakukan sebagai suatu kesatuan. Fluida seperti
inilah yang masuk ke dalam golongan keempat.
TERMODINAMIKA
Pembahasan mekanika fluida, khususnya yang menyangkut aliran gas, memerlukan
keterlibatan prinsip-prinsip termodinamika. Konsep-konsep dan persamaan-persamaan yang
berhubungan dengan mekanika fluida.
Yang paling mendasar adalah konsep sistem dan volume kontrol. Sistem adalah bahan atau
zat dengan banyak tertentu yang akan dijadikan pusat perhatian. Daerah di sebelah luar batas
sistem itu disebut lingkungan atau bagian dari sistem yang lain. Aliran fluida umumnya lebih
enak kalau berurusan dengan suatu daerah yang tetap dalam ruang diabnding bila partikel-
partikel zatnya yang tetap. Karena tentu saja lebih sulit mengidentifikasi dan mengikuti
sekumpulan fluida dibanding bila kita melakukannya terhadap zat padat. Daerah yang tetap
dalam ruang ini disebut volume kontrol, dan permukaan yang membatasinya disebut
permukaan kontrol. Fluida yang bergerak lewat melalui permukaan kontrol itu sehingga
partikel-partikel fluida yang menempati volume kontrol selalu berbeda dari waktu ke waktu.
Jika suatu proses disertai dengan pemindahan panas, energy yang dipindahkan sebagai
panas ke zat dalam system sama dengan selisih antara usaha yang sesungguhnya dilakukan
dan usaha yang dilakukan apabila proses tidak mengalami pemindahan panas. Ini boleh
dinyatakan sebagai
Selanjutnya
(1-19)
Untuk system tertutup dengan energy kinetic dan potensial yang dapat diabaikan
(1-20)
Persamaan-persamaan
(1-19)
dan
(1-20)
mengungkapkan
hokum
pertama