Anda di halaman 1dari 69

INFRASTRUCTURE RECONSTRUCTION ENABLING PROGRAM

Nias Infrastructure and Services Planning, Design


and Construction Supervision (Nias PDCS)
Grant No.: TF 056894

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan


Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Pekerjaan Peningkatan Konstruksi
Ruas Jalan Gunungsitoli - Alasa - Tumula
Kabupaten Nias
September 2007
DHV CONSULTANTS
in association with
PT Arkonin Engineering Consultant, PT Buana Archicon, PT Ciriajasa Rancang Bangun,
PT Diagram Triproporsi, PT Jefrindo Consultant, LP3ES, PT Mitra Lingkungan Dutaconsult,
PT Perancang Adhinusa, PT Pillar Pusaka Inti, PT Wiratman and Associates

SURAT PERNYATAAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
Jabatan
Alamat

: Onahia Telaumbanua, ST, MT


: PPK BRR Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jalan Kabupaten Nias.
: Pelud Binaka km 6,6 Fodo Village
Kecamatan Gunungsitoli
Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara
Telp. 0639-22174

sebagai Pejabat Pembuat Komitmen BRR Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jalan Kabupaten Nias,
menyatakan bahwa:
1. Bersama ini menyerahkan 1(satu) Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) untuk Proyek Grant no.TF 056894 /Multi Donor Fund,
kepada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDALDA) Provinsi Sumatera Utara,
sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup no.308 Tahun 2005.
2. Pelaksanaan dari Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) Upaya Pemantauan Lngkungan
(UPL) tersebut di atas adalah untuk IREP Sub-Proyek Pekerjaan Rehabilitasi Jalan
Gunungsitoli Alasa Tumula di Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara.
3. Dalam melaksanakan UKL UPL tersebut, kami yang bertanda tangan di bawah ini, akan
melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Nias.
4. Demikian Surat Pernyataan ini di buat dengan sesungguhnya untuk digunakan sebagaimana
mestinya.

Gunungsitoli, 14 Desember 2007


Yang menyatakan,

DAFTAR SINGKATAN
ADB
AMDAL
BAPEDALDA
BAPPEDA
BAPPENAS
BMG
BOD
BoQ
BPS
BRR
Bupati
Camat
dBA
DBS
DED
Desa
Dinas

DPUP
EA
EIA
EIRR
EMP
ETESP
GIS
GoI
GPS
GTZ
H&S
IA
IBRD
IDP
IEE
IREP

Asian Development Bank (Bank Pembangunan Asia)


Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Environmental Impact
Assessment).
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. (Provincial/District
Environmental Agency)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Regional Development Planning Agency)
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(National Development Planning Agency)
Badan Meteorologi dan Geofisik (Meteorological and Geophysical
Agency)
Biological Oxygen Demand
Bill of Quantities (Volume Pekerjaan)
Biro Pusat Statistik (Central Bureau of Statistics)
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam dan
Nias (Bureau for Rehabilitation and Reconstruction of Aceh and Nias)
Kepala Daerah untuk wilayah Kabupaten (Head of Kabupaten / District)
Kepala Kecamatan (Sub-district head)
Decibel Amplitude
Double Surface Dressing (Laburan aspal dua lapis)
Detailed Engineering Design (Perancangan Teknik secara Detil)
Wilayah administratif yang merupakan bagian-bagian dari satu
Kecamatan.(Village)
Satuan organisasi kantor tingkat Provinsi, Kabupaten dan jajaran
bawahannya yang membidangi sektor tertentu. (Provincial/District
government service agencies /Official)
Provincial Public Works Services (Dinas Pekerjaan Umum Propinsi)
Environmental Assessment (Penaksiran tentang Lingkungan Hidup)
Environmental Impact Assessment (AMDAL)
Economic Internal Rate of Return(Tingkat pengembalian Investasi)
Environmental Management Plan (Upaya Pengelolaan Lingkungan)
Earthquake and Tsunami Emergency Support Program (Program
Penanggulangan Darurat akibat Gempabumi dan Tsunami)
Geographic Information System (Sistem Informasi yang mengolah data
secara Geografis/spasial)
Government of Indonesia (Pemerintah Republik Indonesia)
Global Positioning System (Sistem peralatan bantu untuk menentukan
posisi Geografis secara umum)
German Corporation for Technical Assistance (Bantuan Teknis
Perusahaan/Korporasi Jerman)
Health and Work Safety (Regulations),Peraturan tentang Keamanan dan
Keselamatan Kerja.
Implementing Agency, Pelaksana
International Bank for Reconstruction and Development, World Bank.
Program Bank Dunia untuk Pembangunan & Rekonstruksi.Internasional.
Internally Displaced People,Penduduk pedalaman yang terlantar.
Initial Environmental Examination(Pengujian awal lingkungan)
Infrastructure Reconstruction Enabling Program

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

ii

IRFF
IVP
KA
Kabupaten
Kakanwil

Kanwil
Kecamatan
LARAP
LG
Luas Rencana
Lurah
M&E
MDD
MDF
MoA
MoE
MoHA
MoPW
MoSRD
MoU
MOU
NAD
NGO
NOx
O&M
OP
PDCS-Nias

PM
PMU
RE
RoW
Rp
Satker
SOP
STD
TM
TNI
ToR
TS
UKL

Infrastructure Reconstruction Financing Facility


Isolated Vulnerable People (Penduduk terisolir yang mudah terserang
penyakit)
Kerangka Acuan (Terms of Reference or Scoping Document for Environme
Impact Assessment)
Tingkat Administrasi Pemerintahan di bawah Propinsi(Administrative
district within a province, often translated as regency)
Kepala Kantor Wilayah (Head of Regional Office of any ministry,
representative of minister)
Kantor Wilayah (Regional office of any ministry)
Administrative sub-district within a Kabupaten
Land Acquisition and Resettlement Action Plan (Rencana Tindak
Pembebasan lahan dan Pemukiman kembali)
Pemerintah Daerah.(Local Government)
Design Area
Kepala Desa (Village Head)
Monitoring & Evaluation(Pemantauan dan Evaluasi)
Maximum Dry Density (Kepadatan Kering Maksimum)
Multi-Donor Trust Fund for Aceh and North Sumatra
Ministry of Agriculture (Menteri Pertanian)
Ministry of Environment (MenNeg KLH)
Ministry of Home Affairs (Menteri Dalam Negeri)
Ministry of Public Works(Menteri Pekerjaan Umum)
Ministry of Settlement and Regional Development
Memorandum of Understanding
Memorandum of Understanding/ Agreement (Nota Kesepahamanan)
Nanggroe Aceh Darussalam
Non-Governmental Organization(Lembaga Swadaya Masyarakat=LSM)
Nitrogen Oxide
Operation and Maintenance
Operational Policy (of World Bank)
Planning, Design and Construction Supervision Technical Assistance for
District-level Infrastructure Implementation for Nias, Bantuan Teknis
Perencanaan,Perancangan dan Supervisi Konstruksi untuk Kabupaten
Nias.
Particulate Matter(Hal-hal khusus)
Project Management Unit (Unit Pengelola Proyek)
Resident Engineer (Pengawas Daerah)
Right of Way (Daerah Milik Jalan = Damja)
Rupiah (Indonesian Rupiah)
Satuan Kerja Sementara (Project Managing Resident Engineer)
Standard Operation and Procedures (Prosedur dan Standar Operasi)
Sexually Transmitted Diseases (Penyebaran Penyakit melalui Hubungan
Seks)
Thematic Maps (Peta Tematik)
Tentara Nasional Indonesia (National Army of Indonesia)
Terms of Reference (Kerangka Acuan)
Technical Specifications (Spesifikasi Teknis)
Upaya Pengelolaan Lingkungan (Environmental Management Plan)

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

iii

UPL
WB

Upaya Pemantauan Lingkungan (Environmental Monitoring Plan)


World Bank (Bank Dunia).
CATATAN
Dalam laporan ini,$ mengacu kepada United States dollar
Nilai Tukar yang digunakan 1 $ = 9.055 IDR (Indonesian Rupiah) sesuai kurs 15 July 2007
Tahun Anggaran : 1 Januari sampai 31 December

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

iv

DAFTAR ISI
Halaman

Surat Pernyataan
Daftar Singkatan
Daftar Isi
Daftar Peta dan Tabel

i
ii
v
vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Identitas Pemrakarsa
1.2.
Rencana Usaha dan atau Kegiatan
1.3.
Kegunaan UKL-UPL

1
1
1
1

BAB II. DESKRIPSI PROYEK


2.1
Jenis Proyek
2.2.
Kategori Proyek
2.3.
Perlunya Proyek Dilaksanakan
2.4
Lokasi Proyek
2.5.
Ukuran dan besaran komponen proyek
2.6.
Garis Besar Rencana Usaha Per Tahapan Kegiatan
2.6.1 Tahap Pra-Konstruksi
2.6.2 Tahap Konstruksi
2.6.3 Tahap Masa Pemeliharaan dan Operasi
2.7.
Jaringan Jalan dan lalu-lintas
2.7.1 Jaringan Jalan
2.7.2 Lalu-lintas
2.7.3 Proyeksi lalu-lintas

2
2
2
2
3
4
8
8
11
14
15
15
16
16

BAB III. DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN AWAL


3.1.
Sumber Daya Fisik
a. Topografi, Geologi dan Seismologi
b. Meteorologi
c. Kualitas Udara
d. Kebisingan
e. Tanah dan morphologi lahan
f. Karakteristik Hidrologi
3.2.
Sumber Daya Ekologis
a. Biologi Daratan (Terestrial)
b. Biologi Perairan (Aquatic)
c. Kehidupan Satwa Liar
d. Hutan
e. Kawasan Lindung
3.3
Sumber Daya Ekonomi, Sosial dan Budaya
a. Ekonomi
b. Sosial dan Budaya
3.4.
Kesehatan Masyarakat
3.5.
Daftar Uji

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

18
18
18
18
20
20
20
21
21
21
22
22
22
23
23
23
24
25
26 33

BAB IV. PENAPISAN POTENSI DAMPAK LINGKUNGAN DAN PENANGGULANGANNYA 34


4.1
Uraian Singkat Dampak Lingkungan
34
a. Tahap Pra-Konstruksi
34
b. Tahap Konstruksi
34
c. Tahap Operasi
35
4.2
Tabel Penapisan Dampak Lingkungan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan
36-39
BAB. V. INSTITUSI DAB UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
40
5.1
Institusi Pemantau Lingkungan: Pelaksana dan Pengawas
40
5.2.
Upaya Pemantauan Lingkungan
40
5.3.
Tabel Upaya Pemantauan Lingkungan di Ruas Jalan Sub-Proyek Gunungsitoli-AlasaTumula
41-43
5.4.
Penyusunan Laporan
44
5.5
Rapat Pembahasan UKL-UPL
44
BAB. VI. TANDA TANGAN DAN CAP
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran

1:
2:
3:
4:

Daftar Flora yang dijumpai di lokasi proyek (terutama dalam RoW)


Fauna Perairan/Ikan yang tercatat dari areal proyek
Referensi
Foto Survey Lapangan
Foto lokasi pengambilan Tambang Galian-C
Lampiran 5: Tanggapan dan Saran Masukan
Daftar Hadir Rapat Pembahasan

44
45
47
48
49-53
54-55
56-60

DAFTAR PETA DAN TABEL


Halaman

Gambar No 1:
Peta Sumatra Utara & Peta Wilayah Administrasi Pulau Nias
Gambar No 2 & 3:Peta Rencana Pek.IREP 3-Nias:Ruas Jalan Gunungsitoli-Alasa-Tumula
Gambar No 4:
Sketsa Lokasi Quarry
Gambar No.5:
Typikal Potongan melintang jalan
Gambar No.6:
Jaringan Jalan Strategis
Tabel 1
Tabel 2:
Tabel 3:
Tabel 4:
Tabel 5:
Tabel 6:
Tabel 7:

3
5-6
9
10
17

Ukuran dan besaran komponen proyek dari Rehabilitasi dan Rekonstruksi Ruas Jalan
Gunungsitoli-Alasa-Tumula
7
Kebutuhan volume material untuk Pekerjaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi ruas Jalan
Gunungsitoli-Alasa-Tumula
8
Proporsi Tenaga Kerja Lokal yang kemungkinan dapat berpartisipasi dalam Pekerjaan
Kontraktor
13
Curah Hujan (mm) wilayah pantai Sirombo (1977 1986)
19
Curah Hujan (mm) wilayah pantai Gunung Sitoli (2001-2005)
19
Suhu bulanan, Kelembaban, Sinar Matahari dan Kecepatan Angin di Kabupaten
Nias
20
Klasifikasi Penggunaan Lahan di Kabupaten Nias
21

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

vi

Tabel 8:
Tabel 9:
Tabel 10:
Tabel 11:
Tabel 12:
Tabel IV.2
Tabel V.3

Daerah Pembagian Hutan di Kecamatan Gunungsitoli, Hiliduho ,Alasa Talumuzoi dan


Alasa, Kabupaten Nias
22
Prosentase Kontribusi Sektor Ekonomi terhadap PDRB Kabupaten Nias atas Dasar
Harga Berlaku
23
Jumlah Penduduk sebelum dan setelah Tsunami di Kabupaten Nias (sampel:
Kabupaten Nias dan Kota Gunungsitoli)
24
Jumlah Penduduk Miskin sebelum dan setelah Tsunami di Kabupaten Nias (sampel:
Kabupaten Nias dan Kota Gunungsitoli)
25
Jumlah fasilitas bangunan pelayanan kesehatan di Kecamatan kecamatan sepanjang
ruas jalan sub-proyek Gunungsitoli Alasa Tumula
25
Penapisan Dampak Lingkungan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan
36-39
Upaya Pemantauan Lingkungan di Ruas Jalan Sub-Proyek Gunungsitoli-AlasaTumula
41-43

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Identitas Pemrakarsa
a. Nama Perusahaan

: BRR Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi untuk


Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias.
b. Nama Penanggung Jawab : PPK BRR Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jalan
Kabupaten Nias: Onahia Telaumbanua, ST, MT.
c. Rencana Usaha dan atau : Rehabiltasi dan Rekonstruksi Jalan
Kegiatan
Kabupaten Nias.
d. Alamat Kantor
: Kantor PPK BRR Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jalan
Kabupaten Nias
Pelud Binaka km 6,6, Desa Fodo
Kecamatan Gunungsitoli
Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara
Tel : 0639 22174.
1.2. Rencana Usaha dan atau Kegiatan
a. Nama Rencana Usaha dan atau Kegiatan:
Perbaikan dan Rekonstruksi Jalan Kabupaten di ruas jalan Gunungsitoli Alasa Tumula,
Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara.
b. Lokasi Rencana Usaha dan atau Kegiatan:
Jalan Kabupaten Existing Gunungsitoli Alasa Tumula, Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera
Utara.
c. Sumber dana Usaha/Kegiatan:
Grant No. TF 056894
d. Uraian Singkat Kegiatan:
Pekerjaan peningkatan jalan 10 km pertama dengan rekonstruksi gorong-gorong, perbaikanperbaikan kecil pada struktur; diteruskan rekonstruksi jalan kendaraan sepanjang 37,20 km
dengan lebar standar 3,5 meter, memanfaatkan jalan yang telah ada, lapisan aspal, bahu jalan,
jalur saluran/drainase, perkuatan tebing dan bantaran sungai, rekonstruksi ringan pada jembatan.
1.3. Kegunaan UKL-UPL
Kegunaan dari laporan UKL-UPL adalah untuk:
(i)
Menjelaskan aktivitas-aktivitas sub-proyek yang direncanakan,
(ii)
Menjelaskan dasar lingkungan dan latar belakang sosial ekonomi dari area penelitian subproyek.
(iii)
Menjalankan kajian-kajian untuk mengenali aktivitas sub-proyek yang dapat mengakibatkan
dampak penting pada lingkungan.
(iv)
Memprakirakan dan menetapkan sifat dan besarnya dampak dari kegiatan yang dikaji
tersebut, yang dapat mengakibatkan adanya dampak negatif.
(v)
Merekomendasi upaya-upaya pencegahan untuk memperkecil potensi dampak negatif dan
memprakirakan serta menetapkan dampak-dampak yang bersifat tetap.
(vi)
Menyajikan rencana pengelolaan/manajemen lingkungan yang memfasilitasi pelaksanaan,
penanganan, pengamatan/monitor dan pelaporan, serta
(vii)
Menjelaskan proses konsultasi/penyuluhan pada masyarakat mengenai rencana pekerjaan
Perbaikan dan Rekonstruksi Jalan.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

BAB II DESKRIPSI PROYEK


2.1. Jenis Proyek
Jenis Proyek yang akan dilaksanakan adalah Pekerjaan Perbaikan dan Rekonstruksi Jalan
kendaraan Kabupaten pada Ruas Jalan Gununsitoli-Hiliduho-Alasa-Tumula di Kabupaten Nias,
Propinsi Sumatera Utara.
2.2. Kategori Proyek
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup no.308 Tahun 2005 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup untuk Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara,
maka:
x untuk Ruas Jalan eksisting Gunungsitoli-Hiliduho sepanjang + 10 km, yang mengkhususkan rekonstruksi gorong-gorong serta perbaikan kecil pada struktur, seperti
saluran/drainase, kemudian diteruskan dengan rekonstruksi Ruas jalan eksisting HiliduhoAlasa-Tumula sepanjang + 37,2 km dengan lebar standar 3,5 meter, memanfaatkan jalan
yang telah ada, lapisan aspal dan bahu jalan, jalur saluran/drainase, perkuatan tebing dan
bantaran sungai, rekonstruksi ringan pada jembatan.
x keseluruhan pekerjaan tersebut di atas dinilai pada sektor G: Bidang Prasarana Wilayah,
butir 6.c: Pedesaan, sebagai Pembangunan dan/atau peningkatan jalan dengan pelebaran
untuk taraf Pedesaan dengan panjang > 15 km, sebagai wajib AMDAL apabila
pelebarannya sampai di luar daerah milik jalan,
x tetapi karena pekerjaan Rehabilitasi dan Rekonsturksi ini masih di dalam Daerah Milik
Jalan (Damija = bhs.Inggris RoW/Right of Way), maka tidak wajib AMDAL.
x sehingga pengkajian dapat dilakukan dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).
2.3. Perlunya Proyek Dilaksanakan
Prinsip dasar rekonstruksi Nias adalah membangun kembali Nias lebih baik atau Build Nias back
better . Pada sisi lain build back better di Nias juga berarti membangun budaya keselamatan
(safety culture) karena pada hakekatnya masyarakat Nias harus membiasakan diri hidup bersama
gempa (living with the earthquake).
Oleh sebab itu kebijaksanaan dan tujuan Pekerjaan Perbaikan dan Rekonstruksi Jalan kendaraan,
baik Jalan Kabupaten maupun Jalan Provinsi adalah mengembangkan jaringan jalan yang
terintegrasi demi peningkatan aksesiblitas dan mobilitas manusia, barang dan jasa, serta
penyelamatan diri dalam bencana alam. Sasarannya antara lain adalah: pengembangan jaringan
jalan kabupaten yang menghubungkan pusat-pusat utama kegiatan penduduk 1).
Pekerjaan Perbaikan dan Rekonstruksi Jalan kendaraan Kabupaten pada Ruas Jalan
Gunungsitoli-Hiliduho-Alasa-Tumula di Kabupaten Nias, (Sub Proyek ini) diasumsikan

_____________________
1

Membangun Nias yang lebih Baik 2005-2006, Katalog/brosur diterbitkan oleh BRR perwakilan Nias.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

GAMBAR NO.1
NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

akan menyediakan akses jalan yang dapat digunakan untuk melaksanakan aktivitas ekonomi dan
sosial sepanjang waktu dalam segala cuaca bagi kira-kira 43.000 2) pengguna jalan yang tinggal
maksimum berjarak 2 km dari ruas jalan ini ( km 10 Hiliduho ke km 42
- Tumula ).
Ruas jalan yang akan direhabilitasi akan mengurangi waktu tempuh antara Hiliduho ke Alasa dari
2-3 jam dalam kondisi jalan saat ini menjadi kira-kira 40 menit saja. Biaya pengiriman barangbarang besar diperkirakan menurun hingga > 75%.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka sub-proyek ini perlu dilaksanakan.
2.4. Lokasi Proyek
Sub-proyek Perbaikan dan Rekonstruksi Jalan kendaraan Kabupaten pada Ruas Jalan
Gunungsitoli-Hiliduho-Alasa-Tumula di Kabupaten Nias, terletak di Kabupaten Nias (lihat
gambar No.1: Peta Provinsi Sumatera Utara & P.Nias serta gambar No.2 & 3: Peta Ruas Jalan
Gunungsitoli-Hiliduho-Alasa-Tumula.(Pembagian yang dilakukan adalah sesuai dengan survey
lapangan).
a. Ruas Jalan Gunungsitoli-Hiliduho sepanjang + 10 km,
sebagai bagian ke-I ruas jalan
Start di Sta 0 +000 di pertigaan jl.Yos Sudarso dengan jl. Cipto Mangunkusumo
(samping Gedung Kantor Bank Rakyat Indonesia Cabang Gunungsitoli)
Lokasi di: Desa Pasar.
Kecamatan Gunungsitoli
Berakhir di Sta 10 +250 Hiliduho.
Lokasi di: Desa Dima
Kecamatan Hiliduho
b. Ruas Jalan Hiliduho-Alasa sepanjang + 35 km,
sebagai bagian ke-II ruas jalan
Start Sta di Sta 10 +250 Hliduho
Lokasi di: Desa Dima
Kecamatan Hiliduho
Berakhir di Sta.35 +000 (depan Kantor Camat Alasa)
Lokasi di: Desa Ombolata
Kecamatan Alasa Talumuzoi
c.

Ruas jalan Alasa-Tumula sepanjang + 6,870 km (s/d km 41+ 870 dari Gunungsitoli)
sebagai bagian ke-III ruas jalan
Start di Sta.35 +000 (depan Kantor Camat Alasa)
Lokasi di: Desa. Ombolata
Kecamatan Alasa Talumuzoi
Berakhir di Sta 41 +870
Lokasi di: Desa. Hiligawoni
Kecamatan Alasa.

2.5. Ukuran dan besaran Komponen Proyek


Sebagaimana telah di uraikan pada butir 2.2. Kategori Proyek (halaman 2) tersebut di atas untuk
Ruas Jalan eksisting Gunungsitoli-Hiliduho sepanjang + 10 km, yang mengkhusus- kan
rekonstruksi gorong-gorong serta perbaikan kecil pada struktur, seperti saluran/drainase. Sedangkan
Ruas jalan eksisting Hiliduho-Alasa-Tumula sepanjang + 37,2 km dengan lebar standar 3,5 meter,

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

Km dengan lebar standar 3,5 meter, memanfaatkan jalan yang telah ada, lapisan aspal dan bahu
jalan, jalur saluran/drainase, perkuatan tebing dan bantaran sungai, rekonstruksi ringan pada
jembatan. Dengan catatan bahwa sebagian jalan sepanjang + 4,7 km (ruas Sta 42+000 sampai ke
Sta 46+700) perbaikan jalannya telah dikerjakan dan ditangani oleh Zeni TNI-AD dari arah
Tumula ke Alasa.
Dalam perhitungan ukuran dan besaran Komponen Proyek bisa dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 1: Ukuran dan besaran Komponen proyek.dari Rehabilitasi dan Rekonstruksi ruas
jalan Gunungsitoli-Alasa-Tumula1)

No

1.

2.

Bagian Ruas Jalan


(panjang + km)

Lokasi Desa

Ukuran: panjang,

(dari dan ke)


Sta (dari dan ke)

lebar.(m), unit dsb


Lebar jalan =3,5m

Bagian I ruas jalan:

Pasar

- Drainase sisi kiri-

Gunungsitoli
Hliduho
(+ 10,25 km)

ke Hiliduho

kanan
- Gorong2

Bagian II ruas jalan:

Hiliduho Alasa
(+ 24,75 km)

Dari Sta 0 + 000


Ke Sta 10 +250

- Struktur Lain

Dima
ke Ombolata
Dari Sta 10 +250
Ke Sta 35 +000

- Drainase sisi kirikanan.


- Gorong2

Volume Komponen Proyek


(m3)
Pasangan Batu Kali2) .=2.900 m3
a.Beton bertulang 3).... = 1.260 m3
b.Besi beton.............=138.600 kg
Bronjong..................= 10.800 m3
Pasangan Batu Kali2) ..= 3.725.m3
a.Beton bertulang.3)......= 756.m3
b.Besi beton...............= 83.160 kg

- Konstruksi badan a.Sirtu Agregat.Klas-A= 18.191m3


jalan (termasuk b.Sirtu Agregat.Klas-B= 38.115m3
bahu jalan)
c.Aspal = 7.591ton

3.

Bagian III ruas


jalan:

Ombolata
Ke Hiligawoni

Alasa - Tumula
(+ 6,87 km)

Dari Sta 35 +000


Ke Sta 41 +870

- Struktur Lain

Bronjong....................= 12.575 m3

- Drainase sisi kirikanan


- Gorong2

Pasangan Batu Kali2).. = 1.271 m3

- Struktur Lain

Bronjong...................= 9.000 m3

a.Beton bertulang.3) ..= 166,86 m3


b.Besi beton...............= 18.354 kg
a.Sirtu Agregat.Kla- A.=20.580 m3
- Konstruksi badan b.Sirtu Agregat.Klas-B= 4.550 m3
jalan (termasuk c.Aspal...=127.452,7ton
bahu jalan)

Catatan:
1) Dari: Engineer Estimate, DHV Consultant & Ass.,PDCS-Nias, IREP, 2007(revised)
2) Volume pekerjaan Pasangan Batu Kali adalah untuk pasangan saluran drainase dan Dinding turap (talud)
penahan longsor (retaining wall).
3) Volume Pekerjaan Beton Bertulang adalah untuk gorong-gorong (Box culvert), tiang pancang dan
struktur lainnya.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

Tabel 2: Kebutuhan volume material untuk Pekerjaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi ruas
jalan Gunungsitoli-Alasa-Tumula.
No.

Bagian
Ruas Jalan

:
I.

II.
III.

Gunungsitoli Hiliduho

Sirtu Agregat
Klas
A
(m3)

Batu
(m3)

Pekerja
-an
Beton
(m3)

Besi
Beton
(kg)

Pasangan
Bronjong:
Batu &
kawat(m3)

Pas.

Aspal
(ton)

(m3)

---

---

2.900

1.260

138.600

10.800

----

Hiliduho Alasa

18.191

38.115

3725

755

83.160

12.575

7.591

Alasa Tumula

20.580

4.550

1.271

166,86

18.354

9.000

127.452

38.771

42.665

3.725

2.183

237.910

32.375

135.044

TOTAL

Catatan: 1) Dari: Engineer Estimate, DHV Consultant & Ass.,PDCS-Nias, IREP, 2007(revised)
2) Pas. Batu = Pekerjaan Pasangan Batu Kali.
3) Pekerjaan beton = bagian dari Pekerjaan Beton bertulang & Beton Tak bertulang
4) Tambang galian C yang terdekat dari ruas jalan Gunungsitoli-Alasa-Tumula ada 3 lokasi di km 11+800,
km26+700, km 33+600 dengan jumlah deposit = 1.200.000 m3(lihat peta/gambar No.4).

Perhitungan dalam Tabel 2 tersebut di atas mendekati volume yang sebenarnya (approximately bill
of quantity) sesuai dengan Typical jalan yang direncanakan ( lihat lampiran gambar No.5).
2.6. Garis Besar Rencana Usaha Per-Tahap Kegiatan
2.6.1. Tahap Pra-Konstruksi
Dalam tahap pra-konstruksi, konsultan perencana menyusunan desain, survey / investigasi,Tidak
ada dampak lingkungan negatif yang menonjol selama pra-konstruksi. Kegiatan di area proyek
lebih difokuskan kepada sosialisasi kepada masyarakat oleh dinas terkait, sehubungan dengan
pemilihan lokasi kantor lapangan kontraktor beserta berbagai fasilitasnya.
Dampak Positif :
Ruas jalan yang akan direhabilitasi akan mengurangi waktu tempuh antara Hiliduho ke Alasa
dari 2-3 jam dalam kondisi jalan saat ini menjadi kira-kira 40 menit saja. Biaya pengiriman
barang-barang besar diperkirakan menurun hingga > 75%.
Dari berbagai masukan atau opini masyarakat setempat maupun kalangan pemerintah ketika
dilakukan survey pengukuran dan konsultasi dalam tahap Perencanaan, disimpulkan bahwa
Sub-proyek ini sudah lama dinantikan. Oleh sebab itu di saat dilakukan berbagai persiapan
dalam masa Pra-Konstruksi, maka timbul kelegaan masyarakat atas pelaksanaan Sub-Proyek
yang selama ini dinantikan.
Dampak Negatif :
Kekurang pahaman tentang rencana dan tujuan Sub-Proyek sehingga menimbulkan
pertanyaan dan ke-khawatiran atau merasa terusik selama pelaksanaan konstruksi.
Demikian pula proses negosiasi, baik terhadap lahan yang disewa maupun rencana

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

11+800

quarry

Batu batui besar, karang


150.000 m3

11,800 km

Lihat lampiran foto no. 25 - 33

0 + 000

G.Sitoli

Gambar 4

14,900 km

Pasir, Sirtu, Koral


300.000 m3

26+700

quarry

6,900 km

36+000

Alasa

quarry

12,500 km

Sirtu, batu besar, pasir


750.000 m3

2,400 km

33+600

quarry

SKETSA LOKASI QUARRY

48+500

Tumula

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

10

Gambar 5
Catatan : Bahu jalan (shoulder) selebar 1 m di kanan kiri jalan adalah media untuk penyesuaian lapangan (bisa lebih
kecil atau ditiadakan, melihat situasi yang ada)

TIPIKAL POTONGAN MELINTANG JALAN


GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

Pada Upaya Pengelolaan Lingkungan (UPL) hal-hal yang berdampak positif akan dipertahankan
dan sedapat mungkin ditingkatkan sedangkan hal-hal yang berdampak negatif akan dikelola agar
menjadi minimal bahkan sedapat mungkin hilang sama sekali
2.6.2. Tahap Konstruksi
Disamping pembangunan Kantor Lapangan Kontraktor beserta berbagai fasilitasnya, ada kegiatan
penerimaan tenaga kerja yang memberi peluang kepada penduduk lokal sebagai karyawan
kontraktor selama konstruksi berlangsung. Juga dalam awal masa Konstruksi dilakukan pula
mobilisasi peralatan serta negosiasi antara kontraktor dengan pengusaha tambang galian-C. Setelah
itu pekerjaan pokoknya adalah pelaksanaan Konstruksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jalan
Gunungsitoli-Hiliduho-Alasa-Tumula.
(i)

Fasilitas yang Digunakan dalam Proyek Ini:

Kantor Lapangan Kontraktor (Contractors Base Camp), terdiri antara lain:


- Kantor lapangan, 4.000 m
- Mess Pekerja dan Staff
- Gudang dan Tempat Penyimpanan
- Bengkel
- Laboratorium
- P3K dan Peralatan Keselamatan
- Garasi kendaraan
- Stasiun Pompa Bensin dan Penyimpanannya
- Pos Jaga, Pagar, dan Peralatan Pengaman
- Perangkat Generator Diesel dan Sistem Penerangan Listrik
- Sistem Pasokan Air untuk pekerjaan dan konsumsi domesrtik
- Toilet, Septic Tanks
Dan fasilitas penunjang lainnya, seperti:
- Lahan Penimbunan
- Asphalt Mixing Plant, kapasitas 400 ton/hari
- Penghancur batu
- Concrete Batching Plant(perlengkapan produksi adukan beton)bila diperlukan.
- Kantor Konsultan dan Ruang Pertemuan
(ii)

Peralatan yang Digunakan dalam Proyek ini:


Peralatan berat konstruksi jalan:
17
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
3

Truk sampah (berat dibatasi hingga jalan kelas III)


Ekskavator
Bulldozer
Grader
Vibro-Rollers
Asphalt-finishing layer
Three-wheel Roller
Tandem Roller
Tire Roller
Road-marking Machine (jika dibutuhkan)
Mobil Tangki penyiraman air.
Mobil Concrete Ready-Mix

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

11

(iii) Prakiraan Personil Proyek:


Untuk pekerjaan konstruksi, Kontraktor akan mengadakan dan memobilisasi tenaga kerja sbb.:
(1) Manajer Proyek/Project Manager (min. pengalaman kerja sebagai Road Eng. S1,
selama sekurang-kurangnya 8 tahun di proyek serupa)
Tugas meliputi pengaturan, koordinasi, dan supervisi untuk:
- Pengerjaan jalan
- Pengerjaan beton
- Asphalt Mixing Plant
- Foremen, Sub-Kontractors
- Tukang kayu
- Pekerja (non-skilled), pesuruh
- Staf Keamanan
- Aturan Keamanan dan Keselamatan Kerja
- Peralatan Keselamatan kerja operasional
(2) Kepala Proyek / General Superintendence (min. pengalaman kerja Road Design, S1,
sekurang-kurangnya 5 tahun di proyek serupa)
dbantu oleh:
(3) Koordinator Lapangan / Site Manager
Tugasnya meliputi pengaturan supervisi dan mengkoordinir :
(4) Material Engineer Laboratorium Lapangan,
(5) Bridge Engineer
(6) Drawing Engineer (keahlian menggunakan Auto CAD)
(7) Surveyor
- Staf lain, sesuai kebutuhan
- Laboratory Technician
(8) Quality Engineer
(9) Manajer Logistik:
Tugas meliputi pengaturan, koordinasi dan supervisi:
- Penempatan kendaraan dan peralatan konstruksi
- Alat-alat Bengkel dan Pekerjaan (termasuk peralatan keselamatan)
- Pemeliharaan dan Perbaikan
- Peralatan Listrik dan Power Supply
- Penyimpanan Bensin, Stasiun Bensin
- Pengaturan untuk pengalihan lalu lintas dan rambu
(10) Manajer Keuangan & Administrasi:
Tugas meliputi pengaturan, koordinasi dan supervisi:
- Layanan sekretarial dan protokoler
- Pekerjaan Administrasi
- Manajemen
(11) Manajer Administrasi Umum:
Tugas meliputi pengaturan, koordinasi dan supervisi:
- Layanan dan pasokan kantin
- P3K dan Administrasi Darurat/Obat-obatan/Kecelakaan
- Masalah Keamanan

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

12

Pemeliharaan kebersihan dan lingkungan


Mengatur asrama dan bangunan kantor
Pasokan air dan sistem sanitasi.

Kemungkinan tenaga dari penduduk lokal yang dapat berpartisipasi dalam pekerjaan kontraktor,
sebagaimana tabel berkut ini.
Tabel 3: Proporsi Tenaga Kerja Lokal yang kemungkinan dapat berpartisipasi dalam Pekerjaan
Kontraktor1)
No.
A
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
1.10
2
3
4
5

Jenis Tenaga Kerja:


(orang )
B
Tukang Pekerjaan Aspal
Kuli Pekerjaan Aspal
Tukang kayu bekistingBeton
Kuli Pengaduk beton
Kuli Pengecoran
Kuli Pembesian Beton
Tukang pasangan batu
Tukang hamparan batu jalan
Kuli batu
Kuli pengaturan lalu-lintas
Keamanan (Security)
Staf kantor (clerk)
Pesuruh(kebersihan,cuci,dsb)
Sopir

Jumlah Tenaga
yg.dibutuhkan
C
2
6
4
6
4
2
4
2
6
4
6
4
6
7

Tenaga Lokal yg.


Prosentase =
mungkinDiterima D : C = E (%)
D
E
--0
4
66
--0
4
66
2
66
--0
4
100
--0
4
66
2
66
6
100
2
66
4
66
7
100

Catatan: 1) Tidak termasuk Pimpinan,Tenaga Ahli, Operator alat berat dan personil di Asphalt Mixng Plant serta
Concrete batching plant (kemungkinan tidak diperlukan Concrete batching plant bila drainase tak
menggunakan pre-cast concrete).Juga belum termasuk tenaga kerja SubKontraktor
Sumber : Design Note DHV Consultant & Ass., PDCS-Nias, IREP, 2007.

Pelaksanaan konstruksi pekerjaan ini diharapkan akan berdampak positif bagi penduduk sekitar
area proyek karena akan meningkatkan penerimaan baik langsung sebagai karyawan kontraktor
maupun dampak positif tidak langsung sebagai penjual makan-minum bagi para pekerja proyek.
(iv) Perkiraan Jangka Waktu Pelaksanaan:

Jangka waktu pelaksanaan Sub-proyek Pekerjaan Rehabiltasi dan Rekonstruksi Ruas Jalan
Gunungsitoli-Hiliduho-Alasa-Tumula akan dilaksanakan dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat)
bulan terhitung sejak diterimanya Surat Perintah Kerja. Jangka waktu tersebut belum
termasuk masa pemeliharaan.

(v) Dampak Lingkungan masa Konstruksi


Dampak Positif
Ruas jalan yang akan direhabilitasi akan mengurangi waktu tempuh antara Hiliduho ke Alasa dari
2-3 jam dalam kondisi jalan saat ini menjadi kira-kira 40 menit saja. Biaya pengiriman barangbarang besar diperkirakan menurun hingga > 75%.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

13

Akan meningkatkan penerimaan bagi penduduk sekitar area proyek baik langsung maupun tidak
langsung (sebagai karyawan, yang menyewakan lahan untuk berbagai fasilitas penunjang
pekerjaan, dan pemasok bahan bangunan maupun makan-minum bagi karyawan selama
pekerjaan berlangsung).
x Akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi karyawan kontraktor yang berasal dari
penduduk lokal dalam kaitan alih-teknologi.
x Meningkatkan pendapatan bagi pengusaha tambang galian-C berlisensi yang memasok material
bahan konstruksi jalan.
Dan sebagainya.
Dampak Negatif :
x Dalam proses negosiasi, baik terhadap lahan yang disewa maupun rencana pengadaan material
untuk Tambang Galian-C dan sebagainya,bila tidak cermat dan berhati-hati dapat terjadi kesalahpahaman yang dapat berakibat friksi sosial. bagi masyarkat sekitar
x Kekurang pahaman tentang rencana dan tujuan Sub-Proyek sehingga menmbulkan pertanyaan
dan ke-khawatiran atau merasa terusik selama pelaksanaan konstruksi.
x Gangguan kebisingan pada saat mobilisasi dan demobilisasi peralatan.
x Gangguan sementara bagi kelancaran pengguna jalan di saat sebagian ruas jalan sedang
diperbaiki, termasuk kemungkinan longsornya tebing disebabkan oleh kondisi alam
x Gangguan debu dan kebisingan pada areal Produksi Pemecah batu(Stone Crusher Plant)
dan Asphalt Mixing Plant.
x Gangguan debu bagi pengguna jalan dan pemukiman di-kanan-kiri jalan di saat ruas jalan sedang
diperbaiki.
x Gangguan debu dan kebisingan pada saat truk mengangkut sirtu atau material konstruksi jalan
lainnya.
x Pemindahan bangunan sementara (tidak permanen) milik penduduk di kanan-kiri ruas jalan agar
lebih meningkatkan keamanan bagi pengguna jalan maupun penduduk sekitar pada saat dioperasikan kelak.
x Kurang pengetahuan mengenai keamanan berlalu-lintas dan penghargaan pada keamanan
konstruksi bagi pengguna jalan dan penduduk sekitar ruas jalan yang pada saat konstruksi
melewati ruas jalan yang sedang dibangun..
x Kurangnya keterampilan penduduk setempat untuk memenuhi syarat sebagai karyawan
kontraktor maka beberapa posisi tetap dipegang oleh pekerja pendatang,.dapat menimbulkan
kecemburuan sosial penduduk setempat.
Pada Upaya Pengelolaan Lingkungan (UPL) hal-hal yang berdampak positif akan dipertahankan
dan sedapat mungkin ditingkatkan sedangkan hal-hal yang berdampak negatif akan dikelola agar
menjadi minimal bahkan sedapat mungkin hilang sama sekali.
2.6.3. Tahap Masa Pemeliharaan dan Operasi
Setelah selesai dan siap digunakannya Ruas Jalan Gunungsitoli-Hiliduho-Alasa-Tumula, masih
memerlukan pengamatan berkaitan dengan operasional/penggunaan ruas jalan tersebut.
Apabila terjadi kerusakan badan jalan atau kelengkapannya yang dinilai sebagai akibat tidak
dipenuhinya pesyaratan-kualitas pelaksanaan konstruksi maka perbaikannya menjadi kewajiban
kontraktor, khususnya segera dlakukan bila masih dalam masa pemeliharaan.
Apabila masa pemeliharaan telah berakhir dan telah dilakukan serah-terima
pekerjaan, maka
pengaturan bagi pengguna jalan dan pemeliharaannya menjadi tanggungjawab otoritas pemerintah.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

14

Dampak Positif
x Pembangunan ekonomis dan demografis dikarenakan membaiknya kondisi jalan
sehingga meningkatkan mobilitas bagi pengangkutan barang/hasil pertanian.
x Lebih mudahnya akses bagi pendidikan murid ke sekolah
x Memperpendek waktu tempuh bagi pasien yang memerlukan pengobatan ke Rumah Sakit,
Puskesmas atau Puskesmas Pembantu terdekat.
x Lebih mudahnya akses bagi keperluan pertemuan ritual keagamaan, bakti sosial serta aktivitas
sosial lainnya.
x Lebih mudahnya akses bagi pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan
Dan sebagainya.
Dampak Negatif
x Kurangnya keamanan di jalan karena kurangnya ketaatan pengguna jalan terhadap peraturan
lalu-lintas dan kecepatan yang tinggi hingga dapat menimbulkan kecelakaan.
x Kurangnya keamanan di jalan oleh pengguna jalan akibat muatan lebih berat dari batas yang
ditentukan dan kekurang-taatan terhadap peraturan lalu-lntas, serta kurangnya penghargaan
terhadap konstruksi jalan dan fasiltasnya.
Dampak Negatif (sekunder)
x Munculnya illegal logging akibat kondisi ruas jalan baru yang lebih baik.
x Pembangunan pemukiman atau pembangunan lain yang tak diiginkan dapat terjadi karena lebih
mudahnya akses.
Pada Upaya Pengelolaan Lingkungan (UPL) hal-hal yang berdampak positif akan dipertahankan dan
sedapat mungkin ditingkatkan sedangkan hal-hal yang berdampak negatif akan dikelola agar
menjadi minimal bahkan sedapat mungkin hilang sama sekali.
2.7. Jaringan Jalan dan lalu-lintas 1)
2.7.1 Jaringan Jalan.
Jalan provinsi di Nias telah dirancang sebagai jalan Kelas III. Standar desain jalan geometris
memang diterapkan di Nias (RTRW tahun 1995), akan tetapi sebelumnya sebagian besar jalan tidak
dikonstruksi dan dipelihara dengan baik dan sebagai akibatnya sistem klasifikasi jalan yang sudah
ada tidak pernah berjalan secara efektif.
Jaringan jalan provinsi memiliki total panjang 427 km. Sebelum gempa, lebar jalan propinsi
berkisar antara 3.00 dan 4.50 meter. Proyek rekonstruksi yang sedang bertujuan untuk menerapkan
pelebaran sampai 6.0 meter dan untuk beberapa seksi diterapkan lebar badan jalan 7.0 meter.
Jaringan jalan kabupaten memiliki total panjang hampir 2.500 km, dengan lebar berkisar antara
1.00 dan 3.00m. Sebagian besar jalan kabupaten (67%) adalah jalur tanah yang tidak diaspal, yang
mungkin tidak dapat dilalui motor. Hanya sebagian kecil jaringan jalan kabupaten yang diaspal.
Secara umum jalan-jalan tersebut adalah jalan yang diaspal dengan lebar badan jalan 3 meter dan 7
meter ROW.
Dari keseluruhan distrik dan jaringan propinsi, pada saat ini terdapat lebih dari 2.300 km yang tidak
dapat dilalui kendaraan. Perbaikan dan rekonstruksi jalan pasca gempa lebih difokuskan terhadap
jalan provinsi dan jembatan. Diperkirakan pada akhir tahun 2006 terdapat 238 km jaringan jalan
yang diperbaiki (lihat gambar No.6)
_____________________________
1)

Srategic Road Network Study, August 2007, DHV Consultant in Associates,IREP, Nias-PDCS

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

15

2.7.2 Lalu-lintas
Hanya sebagian kecil masyarakat Nias yang memiliki kendaraan. Mobil pribadi hanya dapat
dimiliki oleh penduduk dalam prosentase yang kecil, akan tetapi motor banyak dimiliki oleh
masyarakat Nias. Diperkirakan kepemilikan kendaraan di Nias akan meningkat setiap tahunnya
dengan persentase yang sama dengan laju pertumbuhan ekonomi (6%).
Semua bis dan truk di Nias termasuk jenis kendaraan ringan; kendaraan berat tak diperbolehkan di
pulau ini. Arus lalu-lintas kendaraan bermotor berpusat di dalam dan di sekitar wilayah kota,
pelabuhan dan bandara Gunungsitoli, dan sedikit meluas ke wilayah kota Teluk Dalam serta di
sekitar wilayah pariwisata. Kemacetan sering terjadi di wilayah Gunungsitoli, tetapi di luar wilayah
perkotaan kapasitas infrastruktur jalan tidak menjadi masalah karena arus lalu lintas kendaraan di
jalan kabupaten terhitung kecil dan kebanyakan orang berjalan kaki. Secara umum lalu lintas seharihari jalan kabupaten di wilayah pedesaan kurang dari 50 kendaraan bermotor (termasuk
mobil/bis/truk) dan diperkirakan sekitar 50-00 sepeda motor, kecuali pada hari-hari dimana pasar
dibuka maka lalu lintas kurang lebih meningkat dua kali lipat.
Survey jalan provinsi pada tahun 2001 dan 2003 menunjukkan bahwa lalu lintas harian di jalan yang
paling padat, dari Gunungsitoli sampai ke selatan (Tetehosi) terdiri dari 1.450 sepeda motor dan
1.350 kendaraan bermotor lainnya (termasuk mobil,bis dan truk). Jalur jalan padat lainnya adalah
dari Gunungsitoli sampai ke utara (Awaai Tuhemberua) dengan volume harian sebahyak 1.100
mobil/bis/truk serta 1.400 sepeda motor. Arus lalu lintas untuk jalan provinsi lainnya kurang dari
350 (termasuk mobil,bis dan truk) setiap harinya.
Arus lalu lintas dari survey jalan provinsi pada tahun 2001/2003 terdiri dari 30% kendaraan yang
tidak bermotor, 44% sepeda motor, 8% mobil, 11% bis dan 7% truk. Jumlah sepeda motor di
keseluruhan jalan provinsi melebihi jumlah kendaraan bermotor lainnya.
2.7.3 Proyeksi lalu lintas
Laju pertumbuhan lalu lintas sangat berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi serta laju
pertumbuhan penduduk. Dengan pertimbangan baik itu kepemilikan kendaraan maupun ekonomi
setempat di Nias diperkirakan akan meningkat rata-rata sebanyak 6% per tahun dan laju
pertumbuhan penduduk akan meningkat sebanyak 1,25%, maka arus lalu lintas diharapkan akan
meningkat sebanyak 1,25 x 6,05 = 7,5% setiap tahunnya. Hingga tahun 2018 arus lalu lintas di
wilayah sekitar Gunungsitoli akan meningkat hampir 4.200 kendaraan (mobil, bis dan truk) per hari
sampai ke selatan dan 3.600 ke arah utara. Seluruh jalan provinsi lainnya akan tetap memiliki arus
lal lintas kurang dari 3.000 kendaraan (termasuk mobil, bis dan truk) per hari hingga tahun 2018.
Lalu lintas sepeda motor tentunya akan meningkat dengan cepat. Diperkirakan lalu lintas sepeda
mtor untuk seluruh jalan tetap dominan.
Diperkirakan lalu lintas di jalan kabupaten untuk wilayah pedesaan tetap kurang dari rata-rata 100
kendaraan bermotor setiap harinya pada tahun 2018 (termasuk mobil,bis dan truk) dan sebagai
tambahan maksimal sektar 200 sepeda motor per hari.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

16

JARINGAN JALAN STRATEGIS


Gambar 6
TUHEMBERUA

LAHEWA

GUNUNG SITOLI
ALASA/OMBOLATA

HILIWETO

MANDREHE

LEGEND :
TETEHOSI

BATAS PROPINSI
BATAS KABUPATEN

SIROMBU

BATAS KECAMATAN
IBUKOTA KABUPATEN
IBUKOTA KECAMATAN
LOLOWAU

PUSAT PEMUKIMAN LAINNYA


SIMPUL RUAS
NOMOR RUAS
SUNGAI/PANTAI

ORAHILI
GOMO

JALAN KOLEKTOR PRIMER


JALAN LOKAL PRIMER
JALAN LOKAL SEKUNDER
HELEZALULU /
LAHUSA

JALAN LOKAL LAIN

PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA UTARA


BADAN REHABILITASI DAN REKONTRUKSI NAD - NIAS
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PEMBINAAN PERENCANAAN
JALAN SUMATERA UTARA
KODE
KAB/PROP.

KLASIFIKASI FUNGSI JALAN


KABUPATEN : NIAS DAN NIAS SELATAN
PROPINSI
: SUMATERA UTARA

TELUK DALAM

SKALA :
0

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

12

20 Km

17

BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN AWAL


3.1

Sumber Daya Fisik


a. Topografi, Geologi dan Seismologi
Nias adalah pulau di luar Pulau Sumatera. Terletak di rangkaian kepulauan sbelah barat yang
kurang lebih sejajar dengan Pulau Sumatera, dipisahkan oleh Selat Mentawai; termasuk Pulau
Simeuleu yang terletak sekitar 140 km disebelah barat laut, dan Kepulauan Pulau Batu yang
terletak sekitar 80 km di sebelah tenggara. Pulau Nias itu sendiri terletak diantara 1 30 Lintang
Utara dan 97 - 98 Bujur Timur, dan mencakup area seluas 4.771 km2 .
Kondisi alam/topografi daratan Pulau Nias sebagian besar merupakan daerah berbukit-bukit yang
sempit dan terjal serta pegunungan dengan tinggi di atas permukaan laut bervariasi dari 0 sampai
800 m. Sebanyak 24% wilayahnya merupakan dataran rendah bergelombang, dari tanah
bergelombang hingga berbukit-bukit sebanyak 25%, dan dari berbukit hingga pegunungan
mencapai 51% dari seluruh luas daratan.
Kabupaten Nias mempunyai luas wilayah 3.495 km2, terletak di antara 0 12 1 32 Lintang
Utara dan 97 98 Bujur Timur. Batas wilayah Kabupaten Nias di sebelah utara berbatasan dengan
Pulau-pulau Banyak, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), di sebelah selatan dengan
Kabupaten Nias Selatan, sebelah timur dengan Pulau Mursala di Kabupaten Tapanuli tengah, dan
sebelah barat dengan Samudera Hindia.
Pertimbangan desain jalan yang tahan gempa tektonik di lokasi proyek akan dipengaruhi oleh
pergeseran lapisan di Pantai Lautan Hindia. Dataran di bawah Eurasian Plate. Proses pergerakan
lapisan ini menyebabkan dorongan ke atas terhadap Pulau Nias sebagaimana terbukti dengan
pembentukan terumbu karang (coral reef) di daratan.Proses Pergeseran ini terjadi dalam periode
yang sangat lama berdasarkan rentang waktu geologi.
Frekuensi dan besaran gempa bumi lokal pada tahun 2005 dan tahun 2006 tercatat di observatori
Kantor Meteorologi dan Geofisika Nias, menunjukkan bahwa besaran gempa di Pukau Nias
seluruhnya berada dikisaran 3 sampai 5 skala Richter. Secara umum terdapat rata-rata 50 kali
gempa bumi setiap bulan selama tahun 2005 dan 2006, dengan puncaknya sebanyak 450 kali dan
340 kali pada bulan April dan Mei 2005.
Gempa bumi pada tanggal 28 Maret 2005 merupakan bagian dari periode peningkatan aktivitas
seismik; dengan menhancurkan Pulau Nias pada kekuatan 8,7 skala Richter, merupakan suatu
gempa bumi paling kuat yang pernah tercatat. di dunia dengan besaran seperti itu (A. Metzner,
et.al, 2006).
Maka pertimbangan konstruksi tahan gempa untuk Sub-Proyek pekerjaan Rehabiltasi dan
Rekonstruksi Ruas Jalan Gunungsitoli-Hiliduho-Alasa-Tumula sangat berkaitan dengan aktivitas
gempa bumi yang harus dipertimbangkan secara serius.
b. Meteorologi.
Kabupaten Nias beriklim tropis. Letak Kabupaten Nias di dekat garis khatulistiwa, hingga
menyebabkan daerah ini memiliki curah hujan per tahun relatif tinggi yaitu 2.784 mm per tahun.
Hari hujan berksar pada 200-250 hari. Suhu udara terendah di Nias berkisar antara 17.0 C sampai
22.0 C. Suhu tertinggi berkisar antara 25.0 C sampai 33.0 C. Kelembaban udara berkisar antara
86% sampai 90%..

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

18

Table 4: Curah Hujan (mm) wilayah pantai Sirombo


TAHUN
1977
1978
1979
1980
1981
1985
Jan
70
290
251,5
299
119
210
Feb
222
219
278,5
100
246
247
Mar
168
214
108
525
338
170
Apr
124
260
545
377
368
241
Mei
151
560
129
247
309
234
Jun
91
189
161
403
94
243
Jul
425
513
295,5
511
310
422
Ags
203
221
214
145
64
268
Sept
250
330
572
600
439
308
Okt
411
244
440
569
727
183
Nov
337
610
975
402
319
344
Dec
240
262
180,5
480
544
314
Total Tahunan
2.692
3.912
4.150
4.658
3.877
3.184
Rata-rata Bulanan
224
326
288
388
323
289
Catatan: Sumber: Misi Katolik, Sirombo
Sepanjang tahun 1982 dan 1984, data tidak lengkap. Perekaman data berakhir tahun 1986.
BULAN

1986
303
32
344
139
178
116
276
138
308
255
247
288
2.624
239

Table 5: Curah Hujan (mm) wilayah pantai Gunungsitoli


Bulan
Jan

Parameter
2005
2004
2003
2002
2001
33.70
67.30
123.90
203.50
57.20
max
5.27
8.85
9.15
7.36
6.98
rata-rata
Feb
max
19.60
61.60
37.30
53.50
27.80
3.71
7.46
6.43
5.21
3.61
rata-rata
Mar
max
51.00
37.90
44.20
53.10
31.30
6.74
7.26
9.14
7.02
5.40
rata-rata
Apr
max
44.80
30.50
60.30
27.80
56.90
3.55
6.77
10.78
4.12
11.08
rata-rata
Mei
max
63.60
33.10
55.40
65.60
41.60
6.29
4.17
6.67
9.00
6.76
rata-rata
Jun
max
60.80
35.2
40.40
46.80
58.00
6.87
7.17
4.57
5.99
8.33
rata-rata
Jul
max
28.70
31.90
32.60
49.20
39.50
5.41
6.39
8.14
7.05
8.16
rata-rata
Ags
max
42.80
64.10
73.10
39.00
55.80
7.14
6.09
10.10
6.11
6.43
rata-rata
Sep
max
50.80
77.20
71.80
31.60
34.10
8.49
14.44
10.51
6.87
8.42
rata-rata
Okt
max
69.50
34.50
52.00
58.60
50.80
19.18
8.95
11.60
11.20
10.18
rata-rata
Nov
max
64.3
41.40
67.50
59.40
37.90
11.46
10.44
22.55
12.70
8.11
rata-rata
Des
max
55.70
67.00
78.70
78.30
42.60
9.35
9.84
8.67
11.00
6.30
rata-rata
Catatan : Sumber Data Iklim-Pos Meteorologi Binaka, Kantor BMG Balai Wilayah I Sempali Medan.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

19

Tabel 6 : Suhu bulanan, Kelembaban, Sinar Matahari dan Kecepatan Angin di Kabupaten
Nias.

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Bulan
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Total
Rata-rata

Suhu ( C)
26,0
26,1
26,2
26,1
26,1
26,1
26,0
25,5
25,5
25,4
25,3
25,4
309,7
25,8

Rata-rata 5 (lima) Tahun


Kelembaban Sinar Matahari
(%)
(%)
88
56,6
87,8
56,4
88,6
49,4
89,2
43,8
88,8
47,4
88,4
49,6
88,6
44,8
89,2
43,2
89,2
42,8
90,2
33,2
90,8
38
90,2
42,2
1.060
547,4
89,1
45,62

Kecepatan Angin
(km/hari)
218,0
203,6
220,6
176,1
234,0
212,6
236,6
239,3
216,2
231,3
217,1
218,0
2623
218,6

Catatan : Sumber Data Iklim-Pos Meteorologi Binaka, Kantor BMG Balai Wilayah I Sempali Medan

c. Kualitas Udara
Di seluruh areal proyek, kualitas udara baik, karena faktor-faktor berikut:
(i)
Pola tumbuhan/pepohonan yang padat dan curah hujan tinggi menyebabkan bersihnya
udara.
(ii)
intensitas lalu-lintas yang relatif rendah tidak banyak menimbulkan emisi kendaraan.
(iii)
Tidak adanya bangunan industri yang menimbulkan polusi udara.
d. Kebisingan
Seluruh area dan aktivitas Sub-Proyek berada di daerah pedesaan di mana kebisingan tidak menjadi
faktor yang penting.
e. Tanah dan Morphologi lahan
Di areal proyek, pada bagian kedua Ruas Jalan(km 10 20) di dominasi lipatan batu karang yang
terbentuk dari batu gamping (sebagian membentuk karstic), butiran batu kapur yang halus, dan batu
pasir dalam berbagai tahap pengapuran. Antara km 20 dan km 32, terdapat formasi geologi yang
sangat kompleks dan lapisan permukaan berbatu, sebagian tercampur dengan lapisan tanah liat
berwarna kemerahan dan keabu-abuan. Bahan batu dan pasir yang cocok untuk konstruksi jalan
dapat diperoleh dibeberapa sungai yang terletak disekitar areal proyek.
Bukit-bukit curam dan lembah-lemah serta terbing terjal di tepian sungai, bersama dengan hujan
amat lebat dan banjir membuat lahan menjadi mudah mengalami erosi dan longsor.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

20

Tabel 7: Klasifikasi Pengunaan Lahan di Kabupaten Nias


No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Peruntukan Lahan
Lahan Pertanian Komersil
Pertanian dengan irigasi
Pertanian tanpa irigasi
Hutan rakyat
Hutan
Pemukiman
Kawasan Industri
Kawasan Non Industri
Padang rumput
Dataran Tinggi
Lahan tidur
TOTAL

Luas(ha) Th.2005 1)

165.252
6.672
32.202
24.740
19.418
16.613
130
2.205
16.503
74.336
48.309
341.523 2)

Sumber:data:
1)
Sumatera Utara dalam angka, 2005,diprediksi th 2006 terdapat kenaikan area
tegalan/ladang yang mengurangi luas padang rumput + 7000 ha
2)
Nias dalam angka 2006 (BPS Kabupaten Nias th 2006)= 349.500 ha.

f.

sawah + 10.000 ha dan

Karakteristik Hidrologi

Wilayah Utara Pulau Nias dialii beberapa sungai besar maupun sedang yang dapat mencukupi
persediaan air yang dibutuhkan baik untuk kegiatan konstruksi, bahkan untuk keperluan irigasi.
Aliran sungai-sungai tersebut mengikuti struktur geomorfologis sepanjan jalur erosi alami dari
lingkunan geologisnya (umumnya mengarah dari timur laut ke barat daya.). Sungai yang mengalir
di lahan berbukit menimbulkan erosi yang signifikan di tepian, menyebabkan tepi sungai menjadi
terjal, seringkali vertikal, dan sangat tidak stabil.
3.2.

Sumber Daya Ekologis


a. Biologi Daratan (Terestrial)
Jenis- jenis tumbuhan di Kabupaten Nias diantaranya yang umum adalah singkong (Manihot
utilissima), rumput jarum (Andropogon aciculatus),cempokak (Solanum torvum), durian (Durio
zibetthinus), buah sukun (Arthrocarpus comuni), rumput alang-alang (Imperata cylindica), rumput
goyang (Chloris barbata), Serai (Cybopogon nardus), jambu (Psidium guajava), mangga
(Magnifera indica), tebu(Saccharum officinanum),pohon kelapa(Cocos nucifera), pisang(Musa
sp),sirsak(Annona muricata), asam jawa(Tamarindus indica) dan bambu (Bambusa sp).
Keterangan lebih rinci mengenai jenis-jenis Tumbuhan dapat dilhat pada Lampiran.No.1
Kabupaten Nias memiliki habitat bagi mamalia seperti anjing (Canis sp,kucing (Felis domesticus),
babi (Sus sp), Kambing (Chapra sp), reptil seperti ular piton (Sanca molurus), kadal monitor
(Varanus salvator), kura-kura (Chelydra serpetina), amfibi seperti katak hijau (Rana esculenta),
katak sawah (Rana pipien),burung seperti burung kucica (Cospycus saularis), merpati (Geopella
striata),walet pasifik (irundo tahtica), burung pipit (Lonchura malacca), cekakak (Halcyon chloris)
dan burung terucuk (Pycnonotus goiavier).

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

21

Pulau Nias terkenal dengan burung Beo Nias (Gracula Robusta) merupakan satwa yang sangat
dilindungi, Burung Murai Batu (Cittocincla Melanura) dan burung Kekek (Gogowaya Ee) yang
merupakan satwa yang dilindungi.
b. Biologi Perairan (Aquatic)
Flora Perairan di Kabupaten Nias seperti yang hidup di persawahan (disamping padi) dan kolam
terdapat tumbuhan air seperti teratai (Nymphaea stellata), dan bakung air (Eichornia crassipes).
Tidak ada keterangan rinci mengenai jenis tumbuhan air di Nias. Keterangan lebih rinci mengenai
jenis-jenis fauna perairan dapat dilihat pada Lampiran No.2.
Satwa air di Kabupaten Nias terdiri dari spesies ikan seperti ikan gelodok (Periophthalmus
minutus), ikan gabus (Ophicephalus striatus), ikan kepala timah (Aplocheilus-puncax), ikan lele
(Clarias gariepinus), ikan mujair (Oreochromis mussambica), belut (Symbrachus striatus),
gurame besar (Osphoronemus goramy) dan belanak (Valamugil speigleri).
c. Kehidupan Satwa Liar
Walaupun sejak awalnya Pulau Nias menjadi tempat tinggal bagi fauna endemik yang berbeda dari
tempat lainnya di Sumatera Utara, karena lokasinya yang terpencil, terpisah dari daratan Pulau
Sumatera; sebagian besar lahan di Nias telah diolah, sehingga hanya sedikit sekali kehidupan
satwa liar yang ada dalam lokasi Sub-Proyek ini
d. Hutan
Kabupaten Nias memiliki hutan-hutan peninggalan masa lalu di bagian timur dan tenggara pulau.
Saat ini tidak terdapat hutan primer di lokasi Sub-Proyek, namun ada beberapa hutan sekunder
termasuk didalamnya terdapat pohon pinang, kelapa, durian, pala, dan lain-lain. Sebagian lagi
terdapat semak-belukar yang sebagian darinya sudah berubah menjadi area persawahan.
Proses musnahnya daerah hutan asli di area Sub-Proyek mungkin telah terjadi dalam beberapa
dekade yang lalu.Kecuali disepanjang aliran sungai masih terdapat bagian-bagian petak hutan
sekunder, itupun flora dan faunanya telah terusik oleh campur-tangan manusia. Komposisi jenis
hutan di empat kecamatan,Kabupaten Nias yang dilalui Sub-Proyek Pekerjaan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi ruas jalan Gununsitoli-Alasa-Tumula adalah sebagaimana Tabel 8 berikut ini.
Tabel 8: Daerah pembagian hutan di Kecamatan Gunungsitoli, Hiliduho, Alasa Talumuzoi
dan Alasa, Kabupaten Nias.

No.

1.
2.
3.
4.

Kecamatan

Gunungsitoli
Hiliduho
Alasa Talumuzoi
Alasa

Hutan
Lindung
19.459
0
0
23.724

Luas Areal Hutan (ha)


Keterangan
Hutan
Hutan
Hutan
Hutan
Produksi
Produksi
Konversi
Rakyat
Terbatas
0
0
256
0
0
0
0
50
0
0
0
0
13.934
1.149
0

Sumber : Nias in Figure, 2005.BPS Kabupaten Nias.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

22

e. Kawasan Lindung
Pemerintah mempunyai rencana untuk menetapkan kawasan lindung atau cagar alam. Kabupaten
Nias berpotensi untuk memiliki cagar alam pada bagian timur dan tenggara pulau (masih dalam
rencana) tapi belum ada kawasan lindung yang resmi.
3.3

Sumber Daya Ekonomi, Sosial dan Budaya


a. Ekonomi
Secara umum pembangunan ekonomi di Kabupaten Nias terutama didukung oleh sektor pertanian,
perdagangan, hotel dan restoran. Hal ini menggambarkan sumber pendapatan utama penduduk
Kabupaten Nias berasal dari sektor pertanian dan pariwisata. Dalam tiga tahun terakhir hingga
tahun 2005, pertanian telah memberikan sumbangan yang dominan (lebih dari 40%) kepada
pembentukan Produk Domestik Bruto Kabupaten Nias diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan
restoran (23%). Secara rinci kontribusi masing-masing sektor terhadap pembentukan PDRB
Kabupaten Nas disajikan pada Tabel 9, berikut.
Tabel 9: Prosentase Kontribusi Sektor Ekonomi terhadap PDRB Kabupaten Nias atas
Dasar Harga Berlaku.
No.
1.
2.
3.
4
5.
6.
7.
8.
9.

Sektor Ekonomi
Pertanian
Galian dan Pertambangan
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Minum
Konstruksi
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Transportasi dan Komunikasi
Perbankan dan Jasa Keuangan lainnya
Jasa-jasa lainnya
Total PDRB

2003(%)
41,09
2,52
2,02
0,45
7,68
22,30
6,91
4,77
11,26
100,00

Tahun:
2004(%)
41,09
2,71
1,98
0,46
8,28
21,78
6,90
5,04
11,75
100,00

2005(%)*)
41,52
2,58
2,58
0,41
6,58
22,89
6,97
5,63
11,47
100,00

Keterangan: *) Angka sementara.


Sumber: Kabupaten Nias Dalam Angka 2006.

Sektor pertanian masih mendominasi sumber pendapatan daerah dan masyarakat Kabupaten Nias,
terutama berasal dari hasil perkebunan rakyat, dengan komoditi andalan adalah karet, kelapa dan
kakao. Pertanian tanaman pangan juga mempunyai kontribusi yang cukup penting, terutama dari
komoditi padi, jagung dan kacang hijau. Selain itu, pendapatan dari sektor pertanian di Kabupaten
Nias juga berasal dari hasil pertenakan (terutama babi) dan perkanan (laut).
Sektor kedua yang cukup dominan memberikan sumbangan terhadap pendapatan daerah dan
masyarakat Kabupaten Nias adalah sektor perdaganga, hotel dan restoran. Hal ini terutama
disebabkan oleh potensi pariwisata yang cukup menjanjikan di wilayah Kepulauan Nias pada
umumnya, sehingga menggerakkan sektor perdagangan serta hotel dan restoran yang sangat erat
kaitannya dengan industri pariwisata.
Akan tetapi sangat disayangkan, karena pembangunan yang ada di Kabupaten Nias masih belum
mampu mensejahterakan sebagian besar anggota masyarakatnya.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

23

b. Sosial dan Budaya.


Masyarakat kepulauan Nias telah melakukan perdagangan dengan masyarakat kebudayaan lain,
kepulauan lain bahkan dengan daratan utama benua Asia sejak zaman prasejarah Beberapa
sejarawan dan ahli arkeologi menandai bahwa kebudayaan setempat di Nias adalah peninggalan
kebudayaan zaman Megalitik yang masih ada sampai saat ini. Meskipun hal ini masih menjadi
bahan perdebatan, ak dipungkiri bahwa Nias secara geografis relatif terisolir hingga menghasilkan
budaya yang unik. Dengan menjadikan budaya sebagai komoditas yang diperdagangkan, penduduk
Nias menyambut para turis yang berknjung ke Nias secara terbuka dan bersahabat, menjadi
fenomena yang umum dijumpai d wlayah ini.
Nias terkenal dengan keragaman festival dan perayaan yang mudah dikenali. Peristiwa festival
yang sangat terkenal adalah Tari perang, ditampilkan secara regular untuk wisatawan; Lompat batu,
perayaan ritual yang menampilkan laki-laki muda melompati menara batu setinggi hampir 2 meter
sebagai pertunjukan yang menjadi kebanggaan mereka. Musik Nias dan paduan suara-nya juga
terpelihara, ditampilkan terutama oleh perempuan Nias, terkenal di dunia untuk keindahannya.
Agama yang dominan di Nias adalah Kristen Protestan, enam dari tujuh orang Nias adala Protestan,
sisanya terbagi antara Muslim (terbanyak adalah pendatang dari wilayah manapun di Indonesia)
dan Katholik. Akan tetapi agama Kristen ataupun Islam yang mulai berkembang dikalangan
penduduk asli, sebagian besar masih sekedar simbolis; karena penduduk Nias sampai saat ini tetap
meneruskan kebudayaan asli dn tradisi sebagai bentuk utama dari ekspresi spiritual mereka.
Tabel 10 memperlihatkan data jumlah penduduk Kabupaten Nias sebelum dan setelah tsunami yang
secara jelas memperlihatkan penurunan jumlah penduduk. Rasio jenis kelamin antara penduduk
laki-laki dan wanita di Pulau Nias hampir seimbang (0,99) sebelum dan setelah tsunami. Pada
tahun 2005, kepadatan penduduk Kabupaten Nias adalah 126 jiwa/km2. Penduduk Kepulauan Nias
terdiri dari Ono Niha (penduduk asli pulau Nias), Melayu, Batak dan Cina.
Tabel 10: Jumlah Penduduk Sebelum dan Setelah Tsunami di Kabupaten Nias.
(Sampel: Kabupaten Nias dan kota Gunungsitoli)
Kabupaten/
Kecamatan

Penduduk 2004
Rumah
Penduduk 2005
Rumah
(sebelum Tsunam)
Tangga
(setelah Tsunami)
Tangga
Laki2
Wanita Total
Laki2
Wanita
Total
217.485 224.347
441.832 81.242
Kabupaten Nias 215.469 217.881 433.350 79.076
35.932
40.684
76.616
14.731
75.177
38.119
76.017 13.636
Gunungsitoli
Sumber: Kabupaten Nias Dalam Angka 2004 oleh BPS Kab.Nias, dan Penduduk Nias dan Nias Selatan 2005
oleh Bappenas dan BPS Jakarta.

Banyaknya bencana alam yang sering terjadi di wilayah Kepulauan Nias, juga memberikan
kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan jumlah penduduk miskin. Hal ini dikarenakan hilang
atau rusaknya harta benda dan aset masyarakat lainnya. Tabel 11 berikut menunjukkan jumlah penduduk
miskin di Kabupaten Nias pada saat sebelum dan setelah tsunami, dimana terjadi peningkatan yang cukup
signifikan dalam jumlah penduduk miskin, pasca terjadinya tsunami.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

24

Tabel 11: Jumlah penduduk miskin sebelum dan setelah Tsunami di Kabupaten Nias
(Sampel: Kabupaten Nias dan Kota Gunungsitoli)
2005 (setelah Tsunami)
Jumlah
Keluarga
% Keluarga
Keluarga
Miskin
Miskin
73.614
48.213
65,49
13.390
3.752
28,02
Gunungsitoli
Sumber: Penduduk Miskin 2004 menurut Provinsi dan Kabupaten, oleh BPS dan Departemen Sosial.
dan Data Map Frame untuk Kabupaten Nias.
Kabupaten/
Kecamatan
P.Nias

2004 (sebelum Tsunami)


Jumlah
Populasi
% Miskin
Penduduk
miskin
711.611
225.738
31,72

Banyak sarana dan prasarana umum seperti fasilitas pendidikan, kesehatan dan sektor ekonomi
mengalami kerusakan yang sangat parah akibat gempa bumi dan tsunami pada tanggal 26 Desember
2004 dan 28 Maret 2005.
Berdasarkan data Kabupaten Nias dalam angka 2005:
x Sebagian besar penduduk Kabupaten Nias, yaitu sebanyak 78,4% hanya berpendidikan tamat
SD kebawah (tidak sekolah atau tidak tamat SD).
x Sisanya sebanyak 21,6% tamat SMP keatas (SMA dan Perguruan tinggi).
3.4

Kesehatan Masyarakat.

Dari segi kesehatan, penyakit ISPA masih mendominasi sebagai jenis penyakit yang banyak diderita
oleh penduduk, dikuti oleh penyakit malaria, klinis dan reumatik.
Tabel 12: Jumlah Fasilitas Bangunan Pelayanan Kesehatan di Kecamatan-kecamatan
sepanjang Ruas Jalan Sub-Proyek Gunungsitoli-Alasa-Tumula.
No. Kecamatan

1.
2

Gunungsitoli
Hilduho

Puskesmas Pembantu(bh)

Desa yang
dilayani

1, lokasi di.
Kec Gunung
sitoli Selatan

27

16

Belum
ada data

Puskesmas
(bh)

1)

Sifat Bangunan
Permanen Semi
Permanen

Kondisi

4=B
1 = RB

3 (Puskes
mas
&Pustu)

2=B
2 = RT

Belum ada
data

Belum ada
data

Belum
ada
data
3(Puskes
2=B
18
mas
1 = RR
4.
Alasa
1
6
4
& Pustu)
4 = RT
Catatan: - Kec.Gunungsitoli dimekarkan menjadi Kec.Gunungsitoli dan Kec.Gunungsitoli Selatan. --Kec.Alasa
dimekarkan menjadi Kec.Alasa dan Kec.Alasa Talumuzoi

3.

Alasa
Talumuzoi

Pemekaran
Kec.Alasa

- Kondisi: RR=Rusak Ringan, RB=Rusak Berat, RT=Rusak Total, B=Baik


Data di atas: Tidak termasuk Rumh Dinas Dokter, Rumah para medis, dsb
1)

- Sumber : Profil Umum Kesehatan Kabupaten Nias Th.2006, Bappeda Kab.Nias 2006.
Dilengkapi dari Peta Pulau Nias: Ruas Jalan Kabupaten

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

25

3.5 : DAFTAR UJI PENILAIAN RONA AWAL LINGKUNGAN UKL-UPL.


(Lampiran II: Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup, nomor 308 Tanggal 28 September
2005)

KRITERIA EVALUASI

TDK

NO

TATA RUANG
YA

A.

KETERANGAN

A-1 Apakah rencana kegiatan berada dan / atau berbatasan langsung dengan:
9 (Kawasan lindugmasih dalam tahap
a. Kawasan Hutan lindung
arahan)
9
b. Kawasan bergambut
Berbatasan dengan Daerah rawa dekat
Tumula, >5 ha
9
c. Kawasan resapan air
9
d. Sempadan sungai (dimana harus ada jarak
Perlu di cek apakah ada pelanggaran
tertentu dari tepian yang tak boleh tersentuh)
zona tepian sungai, pada 3 sungai yang
bersimpangan dalam 1(satu) lokasi.
9
e. Kawasan sekitar danau/reservoir
9
f. Kawasan sekitar mata air
9
g. Kawasan suaka alam (terdiri dari cagar alam,
suaka margasatwa, hutan wisata, daerah
perlindungan plasma nutfah, dandaerah
pengungsian satwa)
9
h. Kawasan suaka alam laut dan perairan darat,
wilayah pesisir, muara sungai, gugusan karang
atau terumbu karang dan atol yang mempunyai
ciri khas berupa keragaman dan/atau keunikan
ekosistem
9
i. Kawasan pantai berhutan bakau (mangrove)
9
j. Taman Nasional
9
k. Taman Hutan
9
l. Areal Rekreasi Wisatawan
9
m. Warisan budaya dan situs-situs arkeologi dan
Di daerah Hiliduho, tetapi tak terganggu
bersejarah
dengan adanya Sub-Proyek ini.
9
n. Kawasan rawan bencana alam.
Gempa bumi, tanah longsor, erosi, banjir
9
A-2 Apakah terdapat pertentangan dalam pemanfaatan
tata ruang dengan kegiatan-kegiatan lain yang ada
saat ini atau yang akan direncanakan di masa
mendatang?

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

26

B.

LAHAN DAN TANAH

B-1 Apakah proyek akan membebaskan lahan penduduk atau badan usaha?

_ ya
9 tidak

B-2 Apakah proyek akan menyebabkan ketidak stabilan lereng atau membangun tanggultanggul yang mempunyai resiko tinggi mengalami kelongsoran?

_ ya
9 tidak

B-3 Apakah kegiatan proyek akan menyebabkan perubahan bentang alam dalam skala yang
_ ya
cukup besar atau melakukan pemindahan tanah dalam jumlah yang besar?
9 tidak
___ _________________________________________________________________________ ______

B-4 Apakah kegiatan proyek akan menghilangkan lahan pertanian atau hutan produksi atau
lahan-lahan produktif lainnya?

_ ya
9 tidak

B-5 Adakah kegiatan proyek ini akan mengubah kontur garis pantai, menghambat aliran
drainase atau mengganggu aliran sungai?.

_ ya
9 tidak

B-6 Apakah kegiatan proyek akan merusak, menutup, menguruk atau merubah bentang alam
yang unik secara permanen?

_ ya
9 tidak

B-7 Adakah kemungkinan proyek ini meningkatkan resiko erosi tanah baik yang disebabkan
oleh air atau angin?

_ ya
9 tidak

B-8 Apakah kegiatan proyek akan menghalangi penggunaan lahan untuk pemanfaatan lain
dalam jangka panjang?

_ ya
9 tidak

C.

UDARA / KLIMATOLOGI

ya
C-1 Apakah kegiatan proyek mengeluarkan emisi udara yang diperkirakan dapat melebihi baku
9 tidak
mutu lingkungan atau dapat menurunkan kualitas udara ambien?
Debu yang ditimbulkan oleh pergerakan truk pada jalan kerja akan ditekan hingga tak melebihi baku
mutu (i)pelatihan kesadaran para pengemudi, (ii)menutup material yang diangkut dengan kain terpal
dan (iii)semprotan air pada jadwal dan intensitas yang ditentukan (iv)guna pencegahan, penduduk
dimungkinkan untuk mendapat masker secara periodik.
C-2 Apakah proyek ini dapat menyebabkan perubahan arah angin, suhu, atau kelembaban?
_ ya
9 tidak
9 ya
__ tidak
Selama konstruksi, terutama ketika pengaspalan, gangguan-gangguan lokal jangka pendek dapat
terjadi. Penduduk setempat akan diberi informasi, dan jam kerja akan dibatasi untuk meminimalkan
dampaknya.
C-3 Apakah proyek berpotensi menimbulkan bau yang tidak sedap?

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

27

D.

AIR

D-1 Apakah proyek ini memerlukan air permukaan untuk konstruksi dan operasinya?

9 ya
__ tidak

Untuk sementar awaktu, dalam fase konstruksi, beragam pekerjaan membutuhkan air.

D-2 Apakah proyek dapat menyebabkan terbuangnya limbah cair ke sungai, danau, atau air laut 9 ya
yang akan menimbulkan perubahan kualitas air, termasuk perubahan pada suhu dan sifat- __ tidak
sifatnya?
Langkah-langkah pencegahan yang memadai akan dimasukkan kedalam kontrak kerja untuk
penanganan limbah cair yang akan mengalir kesungai.
D-3 Akankah aktivitas proyek menggunakan air tanah? Apakah penggunaan ini dapat
9 ya
menghalangi aliran dan mengurangi persediaan air tanah?
__ tidak
Hanya untuk sementara selama air permukaan sulit/tak memenuhi syarat. Penggunaanya tak akan
menghalangi aliran air tanah.
D-4 Apakah proyek ini akan mendirikan bangunan yang dapat mengganggu arah aliran maupun _ ya
menghentikan air tanah?
9 tidak
9 ya
__ tidak
Dampak sementara hanya selama fase konstruksi, terjadi setempat dimana pekerjaan dilaksanakan
dekat tepian sungai, atau yang memerlukan pekerjaan galian (cut and fill). Resiko pada lingkungan
adalah jangka pendek dan dalam skala kecil.
D-6 Apakah proyek ini akan menghabiskan air permukaan atau polusi melalui penggunaannya 9 ya
untuk aktivitas sehari-hari?
__ tidak
Dampak sementara hanya selama fase konstruksi, terbatas secara lokal.Masalah besaran penggunaan
air permukaan hingga habis,dapat dianggap tidak ada karena dapat cepat tergantikan oleh curah hujan
lokal. Langkah pencegahan yang diusulkan dicantuman dalm Spesifikasi Teknis dan Kontrak Kerja,
misalnya(i)Pencatatan harian volume air permukaan yang diperbolehkan untuk digunakan
(ii)pengumpulan air hujan untuk penggunaan tertentu (iii)melatih staf untuk menggunakan air secara
hemat.
D-7 Apakah proyek ini akan menghasilkan jumlah besar limbah domestik cair (toilet, limbah _ ya
dari rumah tangga, limbah air dari kamar mandi pekerja dan tamu, dll)?
9 tidak
D-5 Apakah proyek ini akan menyebabkan perubahan kualitas air permukaan?

D-8 Apakah proyek ini akan meningkatkan resiko tinggi terjadinya banjir?

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

_ ya
9 tidak

28

E.

LIMBAH PADAT

E-1 Apakah kegiatan konstruksi dan operasi proyek akan membuang limbah padat baik yang
tak berbahaya/beracun dalam jumlah besar?

_ ya
9 tidak

E-2 Apakah kegiatan konstruksi, operasi proyek akan membuang limbah padat yang berbahaya _ ya
dalam jumlah besar?
9 tidak
E-3 Apakah dalam proyek ini termasuk pengolahan limbah padat di lokasi proyek?

9 ya
__ tidak

Apakah dalam proyek ini termasuk pengolahan limbah padat di lokasi proyek?
F.

KEBISINGAN, GETARAN, RADIASI DAN KESILAUAN

F-1 Apakah proyek ini akan menambah kebisingan di sekitar areal proyek selama konstruksi 9 ya
__ tidak
dan operasi?
Sifat kebisngan bersifat sementara dan terbatas secara lokal akan meningkat (mencapai hingga 65 dBA)
pada pekerjaan konstruksi tertentu (misalnya membelah batu, pemadatan, pengeboran, penggalian
dengan alat berat dan pemuatan ke truk).Klausul-klausul manajemen kebisingan akan dimasukkan
dengan membatasi dampak terhadap penduduk lokal dengan bekerja hanya pada jam kerja tertentu.
F-2 Apakah proyek ini akan menimbulkan getaran, radiasi, dan sorot cahaya pada penduduk
9 ya
setempat?
__ tidak
.Radiasi dan sorot cahaya tak terjadi atau kurang,karena dalam pekerjaannya kontraktor tak
menggunakan peralatan atau material yang reflektif (kecuali lampu sorot untuk bekerja lembur di
malam hari). Selama pekerjaan konstruksi, perpindahan peralatan berat dan kegiatan pengangkutan
material galian akan menimbulkan getaran lokal dan sementara.Upaya pengurangan dampak yang
disarankan meliputi (i)melatih pengemudi (ii)pemeliharaan peralatan dengan baik (iii)pembatasan jam
kerja siang hari (iv)ketentuan untuk memperbaiki kerusakan struktur akibat meningkatnya efek getaran
setempat.
G.
FLORA
G-1 Apakah proyek menyebabkan perubahan diversitas atau produktivitas spesies
tumbuhan?Apakah proyek juga menyebabkan perubahan jumlah spesies tumbuhan?

_ ya
9 tidak

G-2 Apakah proyek akan mempengaruhi habitat tumbuhan langka dan dilindungi?

_ ya
9 tidak

H.

FAUNA

H-1 Apakah proyek mempengaruhi habitat satwa liar atau satwa yang dilindungi?

_ ya
9 tidak

H-2 Apakah proyek menyebabkan introduksi spesies hewan baru?

_ ya
9 tidak

H-3 Apakah proyek menyebabkan barier yang dapat membatasi migrasi / perpindahan hewan _ ya
dan ikan?
9 tidak
.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

29

H-4 Apakah proyek ini menimbulkan gangguan bagi habitat ikan dan hewan-hewan darat?

_ ya
9 tidak

H-5 Apakah proyek ini menimbulkan emigrasi hewan-hewan tertentu, kemudian menyebabkan _ ya
interaksi antara pendatang dengan komunitas fauna lokal?
9 tidak
I.

SUMBER DAYA ALAM

9 ya
__ tidak
.Pekerjaan rekonstruksi dan rehabilitasi Sub-Proyek ini volume pekerjaannya sebesar 113.000 m3
dengan materi tambang galian-C dengan jumlah yang hampir sama dan diambil dari sumber-sumber
terdekat. Spesifikasi Teknis akan menentukan dengan pasti sifat dan kuantitas tambang Galian-C, serta
memastikan bahwa aktivitas ini tidak untuk menimbulkan dampak lingkungan negatif baik langsung
maupun tak langsung.
I-2 Apakah proyek menyebabkan penurunan kuantitas sumber daya alam yang tidak
_ ya
diperbaharui secara signifikan?
9 tidak
I-1 Apakah proyek menyebabkan peningkatan penggunaan sumber daya alam?

J.

ENERGI

J-1 Apakah proyek menggunakan energi dalam jumlah yang signifikan?

_ ya
9 tidak

J-2 Apakah proyek ini dapat mempengaruhi peningkatan kebutuhan energi di luar lokasi
proyek karena adanya kegiatan-kegiatan ikutan dimasa mendatang?

_ ya
9 tidak

J-3 Apakah perlu dibangun sumber energi baru untuk memenuhi kebutuhan proyek atau
mengantisipasi perkembangan wilayah disekitar proyek?

_ ya
9 tidak

K.

TRANSPORTASI

K-1 Apakah proyek akan menyebabkan peningkatan jumlah dan mobilitas kendaraan
9 ya
bermotor?
__ tidak
Sub-Proyek ini dalam masa konstruksi akan menggunakan 33 unit kendaraan/peralatan konstruksi dan
sudah barang tentu hal ini bersifat sementara serta tak menimbulkan gangguan yang signifikan bagi
lalu-lintas umum.
K-2 Apakah proyek akan berdampak pada lahan parkir yang ada saat ini dan peningkatan
_ ya
kebutuhan lahan parkir?
9 tidak
K-3 Apakah proyek akan berpengaruh terhadap sistem lalu-lintas saat ini?

ya
__ tidak
Guna memastikan kelancaran lalu-lintas selama konstruksi berlangsung, dalam rancangan konstruksi
yang tertuang dalam Spesifikasi Teknis, dipersiapkan pengalhan sementara bila dibutuhkan (khususnya
bagi pekerjaan Gorong-gorong/box-culvert), dan yang seharusnya juga dimusyawarahkan dan disetujui
oleh para pemangku kepentingan (Stake holder)setempat.Seteleh konstruksi selesai maka pengaruhnya
adalah lebih lancarnya sistim lalu-lintas, juga akan meningkatkan volume lalu-lintas.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

30

9 ya
__ tidak
Sub-Proyek ini bertujuan memperbaiki kondisi transportasi secara keseluruhan dan sistim distribusi
untuk barang-barang dalam jumlah besar antara Gunungsitoli dan Tumula.Perbaikan akses jalan
diharapkan membawa keuntungan bagi masyarakat setempat, misalnya pengadaan jasa, akses
kesehatan dan pendidikan yang lebih mudah, komuniasi sosial dan pasar.Hal ini jug akan meningkatkan
pemasaran produk pertanian yang seharusnya dapat mencapai pasar lokal dan jalur pasar (misalnya
ferry Gunungsitoli) sebelum membusuk.
K-5 Apakah proyek ini akan meningkatkan resiko kecelakaan kendaraan bermotor, pengendara 9ya
sepeda, dan pejalan kaki?
__tidak
Perbaikan jalan meningkatkan resiko kecelakaan bagi semua kendaraan yang berada di jalan tersebut
dan juga pejalan kakinya, khususnya bila ada pengendara yang melaju dengan kecepatan
tinggi.Sebagai contoh pengendara sepeda-motor yang dikenal memiliki disiplin yang rendah dalam
berkendara dan kebiasaan ngebut di jalan yang beresiko tinggi. Diusulkan dalam program
pengembangan masyarakat (i)kampanye keamanan berkendara di jalan raya, (ii)memasang papan
pengumuman di lokasi-lokasi strategis untuk memperingatkan masyarakat terhadap bahaya kecelakaan
di jalan raya,dan sebagainya.
K-6 Apakah proyek akan memerlukan konstruksi jalan baru?
_ ya
9 tidak
K-4 Apakah proyek ini akan mengubah sistem sirkulasi barang, jasa dan manusia?

L.

FASILITAS UMUM

L-1 Apakah proyek menyebabkan perubahan kebutuhan fasilitas umum, pelayanan jasa dan
kelembagan-kelembagaan pemerintah, misalnya instansi pemadam kebakaran, sekolah,
kantor Kelurahan, Puskesmas, dan lain sebagainya?
M.

UTILITAS

M-1 Apakah proyek akan memerlukan pembangunan fasilitas baru atau mempengaruhi
fasilitas-fasilitas jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, pengadaan air bersih, sistem
drainase dan sebagainya?

N.

_ ya
9 tidak

_ ya
9 tidak

PENDUDUK

N-1 Apakah proyek akan memindahkan penduduk atau akan mengubah komposisi penduduk? _ ya
9 tidak

O.

RESIKO KECELAKAAN

9 ya
O-1 Apakah kegiatan proyek menyebabkan terjadinya resiko pemaparan bahan-bahan
berbahaya seperti minyak, pestisida, bahan-bahan kimia, radiasi atau bahan-bahan lain
__ tidak
pada saat terjadi kecelakaan kerja atau pada saat operasional kegiatan mengalami
gangguan?
Ya, tapi sedikit, yaitu hanya minyak atau aspal yang tumpah bila terjadi kecelakaan kerja, pemaparan
hanya setempat dan diasumsi tidak akan mengganggu lingkungan sekitarnya.Kontraktor berkewajiban
menerapkan langkah pencegahan yang efektif sesuai aturan kesehatan dan keselamatan kerja (H&S),
yang juga tercantum dalam Kontrak.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

31

O-2 Apakah di dalam kegiatan proyek terdapat kegiatan penggunaan, penyimpanan,


penimbunan, dan pembuangan bahan-bahan berbahaya dan beracun?

9 ya
__ tidak

O-3 Apakah kegiatan proyek baik pada saat persiapan, konstruksi, operasi dan pasca operasi
memliki resiko tinggi terjadinya kecelakaan atau bencana?
.

_ ya
9 tidak

O-4 Apakah kegiatan proyek rawan terhadap terjadinya kecelakaan karena lokasi proyek
berada di daerah yang rawan?
.

_ ya
9 tidak

P.

PEREKONOMIAN

P-1 Apakah proyek dapat menyebabkan dampak negatif terhadap perekonoman setempat atau
perekonomian regional?
a) gangguan terhadap turisme
__ ya 9 tidak

Q.

b) gangguan terhadap pendapatan lokal masyarakat

__ ya 9 tidak

c) menurunnya nilai jual tanah

__ ya 9 tidak

d) menurunnya lapangan kerja dan menimbulan pengangguran

__ ya 9 tidak

e) pemindahan sarana-sarana perekonoman, fasilitas perdagangan dan


perindustrian

__ ya 9 tidak

PERSEPSI MASYARAKAT

O-1 Apakah proyek yang direncanakan dapat menimbulkan kontroversi dengan masyarakat
setempat?

_ ya
9 tidak

Q-2 Apakah proyek yang direncanakan bertentangan dengan nilai-nilai budaya masyarakat
setempat?

_ ya
9 tidak

Q-3 Apakah proyek yang direncanakan menimbulkan gangguan terhadap fasilitas ibadah
masyarkat setempat?

_ ya
9 tidak

R.

KESEHATAN

R-1 Apakah terdapat pekerja pendatang yang berpotensi membawa penyakit ke daerah proyek? 9 ya
__ tidak
Kemungkinan pekerja pendatang untuk membawa penyakit, akan dicegah sedapat mungkin dengan
menganjurkan test kesehatan/pemeriksaan dokter sebelum berpartiipasi di Sub-Proyek ini.Oleh sebab
itu hanya tenaga ahli dan posisi-posisi tertentu yang dipegang oleh pekerja pendatang. Non skilled
labour sebanyak mungkin menggunakan tenaga kerja setempat.Penyuluhan Kesehatan tentang penyakit
menular berbahaya akan dlakukan melalui kampanye kesadaran kesehatan masyarakat dengan bantuan
LSM, Puskesmas dan Pemerintah setempat.
R-2 Jika proyek mengakibatkan terjadinya pemindahan penduduk, apakah lokasi pemukiman _ ya
baru mempunyai potensi lebih tinggi terjadinya gangguan kesehatan?
9 tidak

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

32

R-3 Apakah proyek yang direncanakan dapat meningkatkan beban fasilitas kesehatan
masyarakat setempat (jamban air bersih dan sebagainya)?

_ ya
9 tidak

R-4 Apakah proyek yang direncanakan dapat mengubah habitat vektor-vektor penyakit dengan jalan:

S.

a) Perubahan sistem hidrologi (kecepatan aliran air, kedalaman, suhu,


genangan air dan sebagainya)?
b) perubahan pada morfologi (kemiringan lereng, penutupan pohon-pohonan)

__ ya 9 tdk

c) perubahan iklim/curah hujan

__ ya 9 tdk

d) perubahan biologis (komposisi tumbuh-tumbuhan dan rantai makanan)

__ ya 9 tdk

__ ya 9 tdk

ESTETIKA

S-1 Apakah proyek yang direncanakn akan merubah pemandangan alam atau mempengaruhi
ruang- ruang publik?
T.

_ ya
9 tidak

ARKEOLOGI, CAGAR BUDAYA DAN SITUS SEJARAH

T-1 Apakah proyek yang direncanakan dapat mengganggu situs-situs arkeologi, cagar budaya _ ya
atau situs sejarah?
9 tidak

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

33

BAB IV. PENAPISAN POTENSI DAMPAK LINGKUNGAN


DAN PENANGGULANGANNYA.
Konsultasi Umum dengan pemerintah setempat (Bappeda, Dinas Kimpraswil Kabupaten, Dinas
Perhubngan, Dinas Kehutanan, Dinas Kesehatan, pimpinan Kecamatan dan lain-lain)menghasilan
informasi dasar sebagai masukan terhadap desain Sub-Proyek Pekerjaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Ruas Jalan Gunungsitoli-Hiligudo-Alasa-Tumula.
Wawancara kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan langsung di lapangan, serta
pengamatan lapangan menghasilkan informasi dasar yang dibutuhkan untuk penyaringan dampakdampak potensial terhadap lingkungan.
Daftar Uji Dampak Lngkungan sebagaimana yang tertuang di dalam Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 308 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan AMDAL,UKL dan UPL untuk Kegiatan
Rehabilitasi dan rekonstruksi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias Provinsi
Sumatera Utara, juga dijadikan pedoman didalam mengidentifikasi dampak lingkungan potensial.
4.1. Uraian Singkat Dampak Lingkungan
a.

Tahap Pra-Konstruksi.

Pada tahap pra-konstruksi aspek dampak lingkungan yang mungkin timbul adalah persepsi
masyarakat terhadap Sub-Proyek ini yang pada umumnya mnerima baik atas program
pembangunan tersebut. Disamping itu aspek perencanaan(disain) harus mempertimbangkan
aspek lingkungan hidup, untuk menghindari dampak negatif sebagaimana uraian berikut:
.
-

Pemilhan tempat Asphalt Mixing Plant. Isu lingkungan yang berkaitan dengan pemilihan
tempat Asphalt Mixing Plant akan dinilai apakah lokasinya berpotensi menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan. Apalagi jika letaknya di dalam atau bersebelahan langsung
dengan daerah yang sensitif secara lingkungan, seperti kawasan lindung dan pemukiman.
Disain. Perencanaan Ruas Jalan Gunungsitoli-Hiligudo-Alasa-Tumula harus dapat memberi
solusi penyelesaian yang tepat terhadap bagian ruas jalan yang secara ekologis berpotensi
negatif atau membahayakan fungsi jalan. Seperti bagian yang selalu banjir, rawan longsor
dan sebagainya.

b,

Tahap Konstruksi.

Isu dampak negatif lingkungan yang potensial timbul terutama berhubungan dengan semua
kegiatan pelaksanaan konstruksi. Isu-isu dampak negatif terhadap lingkungan yang potensial pada
tahap konstruksi sebagaimana uraian berikut ini:
-

Persiapan lahan. Isu dampak lingkungan yang berkaitan dengan persiapan lahan (sewa/beli)
untuk Asphalt Mixing Plant, kantor lapangan dan kamp pekerja beserta fasilitasnya; adalah,
apakah lokasinya berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan(polusi udara
dsb.). Apalagi jika letaknya di dalam atau bersebelahan langsung dengan daerah yang
sensitif secara lingkungan, seperti kawasan lindung dan pemukiman.
Pengangkutan material. Pengangkuatan material konstruksi dari tempat pengambilan atau
pembeliannya akan mengganggu kenyamanan pemakai jalan lainnya serta masyarakat yang
ada di sekitar jalan yang dilalui kendaraan pengangkut material. Dampak yang mungkin
timbul dari kegiatan ini adalah potensi terjadinya ceceran material dari kendaran pengangkut,
maupun kerusakan jalan akibat dilalui oleh kendaraan pengangkut material.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

34

c.

Limbah dari Kamp pekerja.Selama pelaksanaan konstruksi, kontrator menyediakan kamp


sementara untuk para pekerja mereka. Dengan adanya kamp pekerja sementara akan
dihasilkan limbah cair dari kegiatan mandi, cuci kakus (MCK) para pekerja. Demikian pula
limbah padat, lemak dan cair dari dapur umum. Oleh karena itu perlu upaya pengelolaan agar
terhindar dari pencemaran lingkungan yang dapat terjadi akibat limbah dari kamp pekerja ini.
Kebisingan dan debu.Selama pengoperasian peralatan berat, mesin pemecah batu dan
peralatan asphalt-hotmix dapat menimbulkan kebisingan dan debu.
Limbah material konstruksi.Selama pekerjaan konstruksi dimungkinkan timbulnya limbah
material konstruksi yang bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan gangguan
terhadap estetika dan gangguan terhadap keselamatan pengguna jalan.
Tahap Operasi.

Pada tahap operasional, isu dampak negatif lingkungan yang mungkin timbul terutama
diakibatkan oleh penggunaan Ruas Jalan Sub-Proyek ini.
- Kecelakaan lalu-lintas. Kurangnya keamanan di jalan karena kurangnya ketaatan pengguna
jalan terhadap peraturan lalu-lintas dan kecepatan yang tinggi dapat menimbulkan kecelakaan
- Kurangnya keamanan di jalan.Rusaknya struktur badan jalan atau bagian dari jembatan
akibat pelanggaran rambu lalu-lintas khususnya melebihi batasan berat muatan yang diijinkan
serta kurangnya penghargaan terhadap konstruksi jalan dan fasiltasnya.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

35

Pra Konstruksi
Disain Jalan

Sosialisasi

Tahapan
Kegiatan

Dampak yang
Ditimbulkan
Tolok Ukur

Ceceran
material,
kebisingan

Aktivitas
kontraktor /
pekerja di
lokasi kamp

Menjalankan
mobilisasi
peralatan yang
kurang tertib
Kerusakan jalan
menjadi lebih
parah. Tingkat
kebisingan, emisi
gas buang,
keresahan
masyarakat ,
tingkat kecelakaan
lalulintas
Perubahan
lingkungan
manjadi kurang
sehat

Material yang
Lalu lintas umum
tercecer mengganggu menjadi terganggu
lalu lintas
(perjalanan lebih
lama) penduduk
dari pemukiman
yang dilalui

Adanya limbah cair,


limbah padat /
sampah

Kerusakan jalan
eksisting, debu,
peningkatan
kebisingan dan emisi
gas buang,
kecelakaan lalulintas

Aliran air yg tak Banjir dapat merusak Air limpasan yg


terkendali
jalan dan lahan
mengganggu
sekitarnya
khususnya bila
musim hujan
Masyarakat
Persepsi negatif
Keresahan
kurang paham terhadap persiapan
masyarakat
perhadap
konstruksi sub-proyek tentang
tujuan subberkurangnya hak
proyek
mereka

Sumber
Dampak

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

Pengadaan
Badan sungai,
bahan material jalan akses
a.l. tambang
galian C

Lahan penduduk
(Persyaratan
lokasi yang harus
aman terhadap
lingkungan)

Pembangunan
kantor
lapangan,
fasilitas dan
kamp pekerja

Jalan eksisting /
jalan akses

Masyarakat
disekitar subproyek

Air permukaan

Komponen
Lingkungan

B. Konstruksi
1 Mobilisasi
Peralatan

A.

No

K*

S*

B*

Besaran

Lama

Sifat Dampak
L

Lokasi

Menjaga material
agar tidak tercecer,
memelihara
kendaraan agar dapat
beroperasi dengan
baik

Kontraktor membuat
penampungan dan
pengolahan limbah

Memperbaiki jalan
agar menjadi baik
kembali

Pertemuan konsultasi
dengan masyarakat
menjelaskan tujuan
yang positif dari subproyek. Kemungkinan
adanya ganti rugi
terhadap aset
penduduk yang dapat
diterima

Kontraktor

Selama
Tempat
konstruksi
pengambilan jalan akses - lokasi berlangsung
sub-proyek

Kontraktor

Konsultan &
Pemerintah
Kecamatan /
Kabupaten, BRR
Perwakilan Nias

Konsultan

Pelaksana

Kontraktor

1-2 bulan

2 Minggu

2 minggu

Waktu

Kantor lapangan, 1 bulan


fasilitas dan kamp
pekerja

Jalan eksisting /
akses ke lokasi
proyek

Kecamatan
Hiliduho,
Kecamatan Alasa
Talumuzoi,
Kecamatan Alasa

Disain gorong-gorong Tebing di


dan saluran yang
Kecamatan Alasa
memadai

Pengelolaan

Tabel IV.2. Penapisan Dampak Lingkungan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan

Konsultan
supervisi, Project
Officer

Konsultan
supervisi, Project
Officer

Konsultan
supervisi, Project
Officer

Project Officer,
Pemerintah
Kabupaten, BRR
Perwakilan Nias

Project Officer

Pengawasan

36

Pekerjaan
pencampuran
aspal

Pekerjaan
Masyarakat
konstruksi jalan sekitar,
pengguna jalan,
perkebunan /
ladang, hutan
dan sungai

SDM lokal
yang kurang
memenuhi
syarat

Sumber
Dampak

Keresahan pekerja
lokal mengenai
aturan upah,
menghambat
pelaksanaan
konstruksi

Dampak yang
Ditimbulkan
Pekerja menjadi
berpotensi
menghambat
pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi

Tolok Ukur

Udara panas, emisi, Peningkatan suhu,


debu dari lingkungan debu dan asap
kerja
(emisi)

Operasi
Terhambatnya lalu
Lalu lintas umum
peralatan dan lintas pengguna jalan, menjadi terganggu
pemasangan debu, kebisingan
(perjalanan lebih
konstruksi
lama),
jalan dan
meningkatnya
pendukungnya
debu dan
kebisingan

Mesin
pencampur
aspal, lokasi
penyimpanan
aspal

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

Udara, lokasi
pencampuran
aspal (Asphalt
Mixing Plant)

Udara, lokasi
Mesin
Kebisingan dan debu Meningkatnya
pemecahan batu pemecah betu
kebisingan dan
/ lahan terbuka
yang sedang
debu
beroperasi

Pekerjaan
pemecah batu

Tenaga kerja
lokal

Komponen
Lingkungan

Pengadaan
tenaga kerja

Tahapan
Kegiatan

No

K*
X

S*

B*

S
X

Lama

Sifat Dampak
Besaran
L

Lokasi

Waktu

Pelaksana

Menjaga agar
kebisingan tidak
melebihi batasan
normal (< 70 dBA),
menjaga agar
sebaran debu tidak
mengganggu
pemukiman
Menambah peralatan
yang dapat
mengurangi debu dan
emisi, penempatan
AMP dan
penyimpanan aspal
yang aman
Mengatur buka - tutup
arus lalu lintas
pengguna jalan
(termasuk rambu rambu) khususnya
dalam konstruksi
jembatan. Menyiram
jalan agar tidak
berdebu.
Menyarankan bekerja
pada malam hari
(diluar jam sibuk)
Sepanjang lokasi
sub-proyek

Lokasi
pencampuran
aspal

Lokasi pemecah
batu

Selama
Kontraktor
konstruksi
berlangsung
pada jam
kerja tertentu

Selama
Kontraktor
konstruksi
berlangsung
pada jam
kerja tertentu

Selama
Kontraktor
konstruksi
berlangsung
pada jam
kerja tertentu

Memperbaiki
Lokasi sub-proyek Selama masa Kontraktor
manajemen sehingga
penerimaan
SDM lokal menempati
pekerja lokal
posisi yang sesuai

Pengelolaan

37

Konsultan
supervisi, Project
Officer

Konsultan
supervisi, Project
Officer

Konsultan
supervisi, Project
Officer

Konsultan
supervisi, Project
Officer

Pengawasan

Pekerjaan
Akhir Proyek

Dampak yang
Ditimbulkan
K*

Kurang berhati - Kecelakaan lalu lintas Korban


kecelakaan akibat
hati dalam
berkecepatan
berkendara
tinggi pada jalan
yang telah
direhabilitasi dan
rekonstruksi

Pengendara,
masyarakat
sekitar jalan

Terjadinya
kecelakaan lalu
lintas termasuk
akibat terkena
longsoran

Pekerjaan
konstruksi
yang tidak
memenuhi
syarat

S*
X

B*

M
X

Lama

Sifat Dampak
Besaran

X
Terjadinya erosi,
aliran air kotor ke
saluran dan sungai
yang dapat
mencemari

terjadinya
kecelakaan serius
dalam bekerja,
dan kerusakan
konstruksi

Tolok Ukur

Pengguna jalan,
masyarakat
sekitar jalan

Konstruksi jalan
rusak, dinding
penahan: longsor,
sekitar struktur
jembatan rusak dapat
membahayakan
pengguna jalan

Mengurangi estetika
dan terkadang
membahayakan
pengguna jalan.
Resiko pencemaran
air permukaan dan
bawah tanah

Kurang berhati - Kecelakaan dalam


bekerja, aliran sungai
hati dalam
dapat merusak
bekerja /
konstruksi, atau
sistem yang
tepian sungai, dan
tidak tepat
pekerjaan penahan
tebing rusak karena
longsor

Sumber
Dampak

Lahan,
Masih adanya
masyarakat
limbah sisa
sekitar lokasi sub- konstruksi
(limbah padat
proyek
dan cair /
tumpahan
cairan), bahan
galian, dsb

Sungai, tebing
yang rawan
longsor, dan
pekerja lapangan

Komponen
Lingkungan

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

2 Penggunaan
oleh
pengendara

C. Operasi
1 Pemeliharaan

Pekerjaan
jembatan dan
dan dinding
penahan
longsor

Tahapan
Kegiatan

No

Waktu

Setempat setempat pada


ruas jalan sub
proyek

Kontraktor

Kontraktor

Pelaksana

Selama jalan
digunakan

Pihak yang
berwenang
dalam
pengaturan lalu
lintas

Selama masa Kontraktor


pemeliharaan

Pada akhir
konstruksi

Lokasi pekerjaan Selama


konstruksi
jembatan dan
tebing dalam sub- berlangsung
proyek

Lokasi

Sepanjang ruas
Kontraktor
jalan sub-proyek
memperbaiki
kerusakan konstruksi
yang terjadi sesuai
dengan persyaratan
teknis

Semua tumpahan
disingkirkan dari
lahan agar kembali ke
kondisi semula.
Limbah dari aktivitas
industri harus dibuang
pada lokasi yang
disetujui sejalan
dengan peraturan
yang ada

Pelatihan dan
bimbingan
keterampilan dalam
bekerja (metode).
Menyiapkan
pertolongan pertama
(fasilitas penunjang
kesehatan pekerja).
Memperbaiki
konstruksi yang rusak

Pengelolaan

X Penyuluhan tentang Sepanjang ruas


jalan sub-proyek
tata tertib lalu lintas
oleh pihak berwenang
dan pemerintah

DLLAJR dan
Kepolisian

38

Konsultan
supervisi, Project
Officer

Konsultan
supervisi, Project
Officer

Konsultan
supervisi, Project
Officer

Pengawasan

3 Pengunaan
oleh
transportasi
muatan barang

Tahapan
Kegiatan

S
M
L

Pengguna dari
pengusaha jasa
angkutan,
masyarakat
sekitar jalan

Komponen
Lingkungan

Dampak yang
Ditimbulkan
Tolok Ukur

: Singkat
: Menengah
: Lama

S*

B*

Lama

Sifat Dampak
Besaran

K*
Kurang
Kecelakaan lalu lintas Terganggunya lalu X
mentaati
lintas, terkadang
aturan batasan
merusak
muatan barang
konstruksi jalan
dan
perlengkapannya

Sumber
Dampak

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

Keterangan
K*
: Kecil
S*
: Sedang
B*
: Besar

No

Pengelolaan

Lokasi

L
X Penyuluhan tentang Sepanjang ruas
tata tertib lalu lintas
jalan sub-proyek
oleh pihak berwenang
dan pemerintah
Selama jalan
digunakan

Waktu
Pihak yang
berwenang
dalam
pengaturan lalu
lintas

Pelaksana

DLLAJR dan
Kepolisian

Pengawasan

39

BAB V. INSTITUSI DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN


5.1. Institusi Pemantau Lingkungan : Pelaksana dan Pengawas.
x

Instansi Pelaksana. Instansi pelaksana untuk Sub-Proyek sektor Jalan adalah PPK BRR
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jalan Kabupaten Nias. Pada tingkat kabupaten, bertugas
mengawasi pelaksanaan proyek dengan dibantu tim teknis Konsultan Supervisi, termasuk juga di
dalamnya pelaksanaan langkah-langkah penanganan masalah lingkungan yang terjadi selama
masa pembangunan proyek, termasuk mengawasi pemenuhan kewajiban kontraktor terhadap
program penanganan lingkungan. Juga mengkoordinir pelaporan monitor lingkungan atas
pelaksanaan proyek.
Kepala Satker/PPK/BRR-Peningkatan Kapasitas Rekonstruksi Infrastruktur . Sebagai
atasan instansi pelaksana (PPK-BRR),
menyetujui alokasi, penggunaan anggaran dan
pembayaranan.
BAPEDALDA. Pada tingkat propinsi, BAPEDALDA akan berdiskusi dengan Dinas Pelaksana
untuk menyetujui UKL-UPL yang diajukan sebagai bagian dari proses disetujuinya proyek secara
keseluruhan. Untuk maksud ini BAPEDALDA akan membentuk panitia evaluasi teknis yang
dibutuhkan, termasuk di dalamnya pihak terkait dari Dinas-Dinas serta masyarakat (bila
dipandang perlu) untuk mengevaluasi dokumen UKL-UPL.
Kepala Regional Nias (BRR Perwakilan Nias), memimpin seluruh kegiatan BRR di pulau
Nias, temasuk mengkoordinir kegiatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) baik dalam dan
terutama luar negeri(NGO) yang berpartisipasi dalam proyek rehabilitasi dan rekonstruksi di
Nias.
Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan , Bappeda Kabupaten Nias menerima
laporan Pemantauan dari Konsultan Supervisi dan juga berwenang untuk memantau di lapangan
bersama Konsultan Supervisi.
Konsultan Supervisi bertanggung jawab dalam pemantauan lingkungan hidup dan penanganan
serta pelaporannya selama pekerjaan konstruksi berlangsung.

5.2. Upaya Pemantauan Lingkungan.


Pemantauan Lingkungan. Selama tahap Konstruksi wajib dilakukan pemantauan lingkungan
sesuai dengan rencana kerja (Lihat Tabel V.3 :Upaya Pemantauan Lingkungan / UPL). Konsultan
akan mengajukan laporan monitoring (Quarterly Report) tiga bulanan, diketahui oleh Project
Officer dan disetujui oleh PPK BRR Rehabilitasi dan rekonstruksi Jalan Kabupaten Nias, dengan
tembusan kepada, BRR Perwakilan Nias.dan Bappeda Kabupaten Nias, Kepala
Satker/PPK/BRR-Peningkatan Kapasitas Rekonstruksi InfrastrukturNAD.
Dalam pemantauan lingkungan hidup selama Konstruksi, Tim Teknis dari PPK-BRR dan Bappeda
Kabupaten Nias perlu mendampingi Tim Supervisi Konsultan agar diperoleh hasil yang optimal
khususnya bila terjadi permasalahan dengan masyarakat.
Satu bulan sebelum penyelesaian pekerjaan konstruksi, Konsultan akan menyiapkan laporan
tentang penanganan aspek lingkungan hidup. Dari laporan ini diketahui jangka waktu, lingkup dan
keberhasilan dari penanganan pemantauan yang dilaksanakan serta rencana pemeliharaan serta
pemantauan dalam masa operasional.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

40

Lahan penduduk
(Persyaratan
lokasi yang harus
am an terhadap
lingkungan)

Jalan
eksisting/Jalan
akses

Masyarkat di
sekitar SubProyek

Air Perm ukaan

Kom ponen
Lingkungan

Pengadaan
Badan sungai,
bahan m aterial jalan akses
a.l. Tam bang
galian C

Pem bangunan
Kantor
Lapangan,
fasilitas dan
Kam p pekerja

Mobilisasi
Peralatan

Konstruksi

Sosialisasi

Desain Jalan

Pra Konstruksi

Tahapan
Kgiatan

Dam pak yang


ditim bulkan

Indikator
Dam pak

Metode
Pem antauan

Ceceran
m aterial,
kebisingan

Aktivitas
kotraktor
/pekerja di
lokasi/Kam p

Menjalankan
m obilisasi
peralatan yang
kurang tertib

Masyarakat
kurang paham
terhadap
tujuan SubProyek

Lalu lintas um um
terganggu,m ening
katnya kebisingan
pada pem ukim an
yang dilalui

Meningkatnya
penderita
gangguan
kesehatan seperti
DBD dan Diare

Adanya lim bah cair,


lim bah padat /
sam pah

Ceceran m aterial
m engganggu lalu
lintas, m eningkatnya
kebisingan

Jalan m enjadi
lebih rusakTingkat
kebisingan & em isi
gas buang/
debu.Keresahan
m asyarakat.Tingka
t kecelakaan lalu
lintas

Masyarakat
bertanya-tanya
sebab kurang
paham (laporan
catatan surveyor
pengukuran,
wawancara &
catatan lapangan
environm entalist)

Kerusakan jalan
eksisting/akses,
peningkatan
kebisingan &em isi
gas buang/debu,
kecelakaan lalu-lintas

Persepsi negatif
terhadap persiapan
konstruksi SubProyek

Ditaatinya Prosedur
pengangkutan yang
baik, pem eliharaan
sarana pengangkut
sebaik m ungkin

Menjaga kebersihan
lingkungan di sekitar
kam p pekerja.
Mencek sudah
dibangunnya
MCK,dng. sarana
kebersihan lainnya.

Pengam anan
Langsung
&wawancara,
Koordinasi dengan
instansi terkait

Pengarahan dan
negosiasi dalam
rapat konsultasi
publik

Aliran Air yang Banjir dapat m erusak Di dalam dokum en Asistensi dan
tak terkendali jalan dan lahan
Tender(Perencana pem bahasan teknis
sekitarnya
an) belum terrencana solusi
drainase khusus
untuk itu

Sum ber
Dam pak

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

No.

Selam a
m obilisasi
peralatan

Dalam tahap
perencanaan
sebelum
pelelangan

dua sam pai


em pat m inggu

Periode
Pem antauan

Tem pat
dua bulan
pengam bilan
m aterial,jalan
akses ke lokasi
penam pungan/pek
erjaan Sub Proyek

Kantor lapangan
tiga bulan
kontraktor, fasilitas
lainnya dan kam p
pekerja

Disepanjang jalan
yang digunakan
untuk m obilisasi.
W arga yang
terkena dam pak

Dipilih bangunan
yang representatif
untuk pertem uan
konsultasi publik
m eliputi kecam atan
& desa yang dilalui
ruas jalan SubProyek

Di studio
Perencana
Konsultan dan di
lokasi lapangan

Lokasi
Pem antauan

Tabel V.3 Upaya Pemantauan Lingkungan di Ruas Jalan Sub-Proyek Gununsitoli-Alasa-Tumula

Konsultan
Supervisi

Konsulyan
Supervisi,
Environm entalist

Konsultan
Supervisi

Konsultan
Perencana

Konsultan
Perencana

Pelaksana

41

Project Officer,
Satker, BRR Perwakilan
Nias

Project Officer,
Satker, BRR Perwakilan
Nias

Project Officer,
Satker, BRR Perwakilan
Nias

Project Officer,
Satker, BRR Perwakilan
Nias

Project Officer,
Satker, BRR Perwakilan
Nias

Pengawasan

Udara, lahan
terbuka lokasi
pencam puran
aspal

Pekerjaan
jem batan dan
dinding
penahan
longsor

Sungai,tebing
yang rawan
longsor,&pekerja
lapanagn

Pekerjan
Pengguna jalan,
konstruksi jalan m asyarakat
sekitar,sungai

Pekerjaan
Pencam puran
Aspal

Udara, lahan
Pekerjaan
Pem ecah Batu terbuka lokasi
pem ecah batu

Tenaga Kerja
lokal
Keresahan calon
pekerja, aturan upah
yang dianggap
kurang m em adai

Kecerobohan
dlm
pekerjaan/siste
m yang kurang
tepat

Operasi
peralatan,pem
asangan
konstruksi
jalan dan
struktur
pendukung

Mesin
pencam pur
aspal, tem pat
penyim panan
aspal (Asphalt
Mixing
Plant=AMP)

Kecelakaan kerja,
arus sungai dapat
m erusak bagian
struktur jem batan dan
tebing yang longsor

Terham batnya lalu


lintas pengguna
jalan,m eningkatnya
debu dan kebisingan

Udara panas,
peningkatan em isi,
debu dari lingkungan
kerja

Rusaknya
konstruksi,korban
pekerja serius,
kem ungkinan
ham batan
terhadap lalu lintas

Terham batnya
perjalanan
m enim bulkan
antrian
kendaraan,tanam a
n sekitar berdebu,
bising

dua bulan

dua bulan

Mengawasi sistim
kerja pem bangunan
jem batan dan
talud/diding
penahan longsor

Lokasi pekerjaan
tiap bulan
jem batan(gorongorong) dan dinding
penguat tebing
dalam Sub-Proyek

Lokasi Sub-Proyek tiap bulan


Mengawasi cara
pengaturan arus lalulintas di daerah
yang sedang
dikerjakan(jem batan
dsb). Mengawasi
pekerjaan di luar
jam sibuk
(m isl:m alam
hari.Mencatat
beroperasinya
truk/m obil tanki
penyiram air untuk
m eredam debu.

Lokasi
AMP(Asphalt
Mixing plant)

Lokasi pem ecah


batu (stone
crusher)

Pelatihan singkat
Lokasi Sub-Proyek tiga bulan
dan penyesuaian
gaji,bim bingan dan
pengawasan
kontinu di lapangan

Mengukur
kebisingan apakah
m asih di dalam
am bang batas,m encek kesehatan
m asyarakat terdekat
dengan m esin
pem ecah
batu(stone
crusher) >500m .
Asap yang
Mem eriksa pakaian
berwarna
dan perlengkapan
abu/gelap,udara
pekerja dan
panas disekitar
peralatan sesuai
tungku, bau aspal peraturan
yang m encair
keselam atan kerja,
m em eriksa jarak
AMP dan posisi
cerobong/arah
angin terhadap
pem ukim an terdekat

Pekerja lokal
berpotensi
m em bangkang
(ancam an boikot)

Mesin
Kebisingan dan debu Meningkatnya
pem ecah batu,
kebisingan dan
m anajem en
debu
operasi

SDM lokal
yang kurang
m em enuhi
syarat

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

Pengadaan
tenaga kerja

Konsultan
Supervisi,
Environm entalist

Konsultan
Supervisi,
Environm entalist

Konsultan
Supervisi,
Environm entalist

Konsultan
Supervisi,
Environm entalist

Konsultan
Supervisi

Project Officer,
Satker, BRR Perwakilan
Nias

Project Officer,
Satker, BRR Perwakilan
Nias

Project Officer,
Satker, BRR Perwakilan
Nias

Project Officer,
Satker, BRR Perwakilan
Nias

Project Officer,
Satker, BRR Perwakilan
Nias

42

12

11

10

Penggunaan
oleh
transportasi
m uatan barang

Penggunaan
oleh
pengendara

Pem eliharaan

Operasi

Pengendara
truk/transportasi
m uatan barang &
m asyarakat
sekitarnya

Pengendara &
m asyarakat
sekitar jalan

Pengguna jalan,
m asyarakat
sekitar jalan

Konstruksi
jalan,dinding penahan
longsor,bagian
struktur jem batan
yang rusak, dapat
m em bahayakan
pengguna jalan,

Mengurangi estetika,
terkadang
m em bahayakan
pengguna jalan.
Resiko pencem aran
air perm ukaan dan
bawah tanah.

Terjadinya
kecelakaan lalu
lintas pengguna
jalan (term asuk
kem ungkinan
kejatuhan dinding
longsoran)

Terjadinya erosi,
aliran air kotor ke
saluran dan sungai
yang dapat
m encem ari

Konsultan
Supervisi,
Environm entalist

Konsultan
Supervisi,
Environm entalist

Tem pat terjadinya


Mengevaluasi
kecelakaan
ram bu-ram bu lalu
lintas dan
kesadaran
pengendara berlalu
lintas yang baik

Saat terjadinya
kecelakaan dan
waktu yang
diperlukan untuk
solusi

Pihak yang
berwenang
dalam pengaturan lalu
lintas(khususnya setelah
serah terim a
proyek)
Pihak yang
Lokasi yang
Setelah jalan
berwenang
dianggap strategis dioperasikan:
untuk pengawasan setiap hari pada dalam pengaturan lalu
jam kerja
lintas(khusustertentu
nya setelah
serah terim a
proyek)

Pengam atan
Struktur yang rusak Selam a m asa
langsung,m encatat di sepanjang lokasi pem eliharaan
bagian struktur yang Sub-Proyek
m em bahayakan lalulintas pengguna
jalan,wawancara
penduduk sekitar

Lokasi yang m asih tiap m inggu


Mencatat lokasi
yang m asih terdapat ber-lim bah
lim bah,kategori
lim bah dan
m engawasi
penanggulangannya
agar kem bali ke
rona awal
lingkungan

Kecelakaan lalu lintas Kecelakaan akibat Mem buat pos


Kurang
m uatan barang
m uatan barang tak pengawasan
m entaati
m uatan barang
sesuai
aturan/pem bat
peraturan,kadang
asan m uatan
berakibat rusaknya
barang
struktur jalan dan
jem batan,
kerugian pada
m asyarakat sekitar
lokasi kejadian

Kurang berhati- Kecelakaan lalu lintas Korban


hati dalam
kecelakaan akibat
berkendara
kendaraan
kecepatan tinggi

Pekerjaan
konstruksi
yang tidak
m em enuhi
syarat

Masih adanya
lim bah sisa
konstruksi
(lim bah
padat,cair/tum p
ahan cairan)
dan bahan
galian,dsb.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

Pekerjaan akhir Lahan


proyek
m asyarakat di
kanan-kiri/sekitar
lokasi SubProyek

43

Dinas
Perhubungan
Kabupaten
Nias,Kepolisian,
Pem erintah
daerah
setem pat

Dinas
Perhubungan
Kabupaten
Nias,Kepolisian,
Pem erintah
daerah
setem pat

Project Officer,
Satker, BRR Perwakilan
Nias

Project Officer,
Satker, BRR Perwakilan
Nias

5.4. Penyusunan Laporan


Segala observasi pengawasan dan temuan akan dipaparkan dalam laporan triwulanan dan
diberikan, dalam jumlah yang telah ditentukan, ke badan-badan berikut:
x BRR Perwakilan Nias.
x Sub Bidang Sumber Daya Alam & Lingkungan, BAPPEDA Kabupatan Nias.
x Kantor BAPEDALDA Sumatera Utara
x Dinas Kimpraswil, Kabupaten Nias.

5.5. Rapat Pembahasan UKL-UPL


Rapat pembahasan Draft UKL-UPL ini telah dilaksanakan oleh Tim Komisi AMDAL Bapedalada
propinsi Sumatera Utara pada tanggal 27 Nopember 2007 di Medan menghasilkan beberapa catatan
untuk perbaikan. Sesuai masuka n dan koreksi terhadap UKL-UPL Pekerjaan Peningkatan
Konstruksi Ruas Jalan Gunungsitoli-Alasa-Tumula yang tercantum dalam lampiran No.5 dan
telah dilakukan perbaikan.

BAB. VI TANDA TANGAN DAN CAP

Untuk kebenaran detil yang dipaparkan dalam UKL/UPL ini

Gunungsitoli, 14 Desember 2007


Penanggung Jawab.
PPK BRR Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jalan
Kabupaten Nias,

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

44

Lampiran 1 : UKL/UPL Pekerjaan Peningkatan


Jalan Gunungsitoli-Hiliduho-Alasa-Tumula

Daftar Flora yang dijumpai di lokasi proyek(terutama dalam RoW)


Pepohonan buah dan tanaman pangan serta yang bermanfaat lainnya.
(Kebanyakan tumbuhan bermanfaat tumbuh di sepanjang jalur jalan, termasuk tanaman hias,
rumput dan tumbuhan merambat)
Suku

Nama ilmiah

Nama Indonesia

Nama Bhs.Inggris

Arecaceae

Areca catechu
A. pinnata
Cocos nucifera
Colocasia esculenta
Elaeis guineensis

Pinang, Fino
Enau
Pohon Kelapa
Kedelai
Kelapa Sawit

Penang Palmtree
Palmoil Tree
Coconut
Soybean
Palmoil Tree

Anarcadiaceae

Annona muricata
Mangifera indica

Sirsak, Durian belanda


Mangga

Mango

Asteraceae

Euphatorium odoratum

Sikoh-koh

Bombaceae

Ceiba petandra
Durio zibetthinus

Pohon Kapok
Durian

Caesalpinaceae

Caesalpinia pulcherrima

Bunga Merak

Cariaceae

Carica papaya

Bala

Papaya

Casuarinaceae

Casuarina equisetifolia
Terminalia calapa

Naruu
Mamula

Casuarina
Terminalia

Cyperaceae

Chloris barbata

Rumput goyang

Euphorbiaceae

Aleurithes moulucana
Manihot utilissima

Kemiri
Singkong

Cassava

Leucaena leucocephala
Tamarindus indica

Asam Jawa

Tamarind

Acacia sp.
Mimosa pudica

Putri Malu

Mimosa

Magnoliaceae

Mangliolitia sumatrana

Na us

Magnolia

Malvaceae

Hibiscus tiliaceus
Thespesia populnea

Bw nasi

Melanostomaceae

Melastoma sp.

Daraduru

(ornamental bush)

Meliaceae

Lansium domesticum

Putri Malu

Mimosa

Moraceae

Arthrocarpus integra
A. comuni

Nangka
Buah Sukum

Fabaceae

Leguminosaceae

Kapok Tree
Durian

Yellow Hibiscus

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

45

Moringaceae

Moringa oleifera

Mengkudu

Suku

Nama ilmiah

Nama Indonesia

Nama Bhs.Inggris

Myrtaceae

Eugenia aquae
Pisidium guajava
Rhodomyrtus tomentosua

Jambu Air
Jambu
lalu

Water Myrrhe
Guava

Nymphaceae

Nymphaea stellata

Teratai

Nymphea

Oxilidaceae

Averrhoa carambola

Belimbing

Palmaceae

Oncosperma filamentosa
Nipa fruticans

Hoja
Nifa

Thistle palm
Nypa palm

Pentedericaceae

Eichhornia crassipes

Bakung air

Water hyacinth

Poaceae

Andropogon aciculatus
Bambusia spp.
Cymbopogon nardus
Eulalia japonica
Imperata cylindrica
Oryza sativa
Saccharum officinale
Zea mays

Rumput jarum
Serai
Sughu
Alang-alang, xoo
Padi
Tebu
Jagung

Reed grass
Elephant grass
Rice
Sugar cane
Maize

Pteriaceae

Alpinia malaccensis
Polypodium sp.

Tugala
Luu

(ornamental fern)
Ditch fern

Rutaceae

Citrus aurantifolia

Buah lemon

Lemon

Sapotaceae

Manilkara zapota
Payena sp.

Sawo
Godu

Sterculiceae

Theobroma cacoa

Coklat

Solanaceae

Solanum torvum

Cempokak

Verbenaceae

Lantana camara
Tectona grandis

Tembelek Ayam
Jati
Ubi Kayu, Gowerio

Lantana

Ubi, Gowi

Sweet Potato
Taro
Patchouli

Bamboo

Nilam

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

Cocoa

Kassawa

46

Lampiran 2 : UKL/UPL Pekerjaan Peningkatan Jalan Gunungsitoli-Hiliduho-Alasa-Tumula


Fauna Perairan/Ikan yang tercatat dari Areal Proyek.
( data menurut wawancara dengan penduduk setempat di lokasi-lokasi sungai, S.Sowu dan
S.Muzoi )
Suku

Nama Ilmiah

Nama Indonesia

Nama Bahasa
Inggris

Aplocheilidae

Aplocheilus puncax

Ikan kepala timah

Cichlidaee

Oreochromis mossambica

Ikan Mujair

Nile perch

Clariidae

Clarias gariepinus
Ophiocephalus striatus

Bakhu, Ikan Lele


Laede, Ikan Gabus

Catfish
Snakehead

Gobiidae

Periophthalmus minutus

Ikan Gelodok

Mudskipper

Osphorenmidae

Osphorenemus gourami

Ikan Gurame Besar

Gourami

Baewa, Belut
Onogoi
Ono Zaito
Haruti
Falagawo
Gembe

Penaeidae

Macrobrachium sp.

Uro, Udang

Freshwater shrimp

Kambae, Kepiting

Freshwater Crab

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

47

Lampiran 3

REFERENSI

Black & Veatch, 2006. UKL&UPL rekonstruksi dan rehabilitasi daerah irrigasi di Gido Ziboa, di
Moafoa dan di Fusi; ADB/ETESP, TA 0002-INO
BRR 2007. Program BRR Distrik Nias Selatan, BRR Nias, Maret 2007
DHV Consultants, 2007. IREP Nias PDCS, Nias Infrastructure and Services Planning, Design and
Construction Supervision; Draft Inception Report, April 2007
MoE 2004. AMDAL Requirements for Specific Project Activities bearing relevance to the ETESP.
[Translation of Decree #17 of 2001 of Min. of Environment, Jakarta,2004]
BAPEDAL, Environmental Impact Management Agency, 1998. Law of the Republic of Indonesia no.
23 of 1997 regarding Environmental Management
MoE, 2005. Regulation of the State Min. of Environment, No 308 of 2005. Implementation of
Environmental Impact Assessment and Environmental Treatment Reports, and Environmental
Monitoring Reports for Rehabilitation and Reconstruction of NAD, North Sumatra Province
Hmmerle Johannes M.,OFM Cap, editor, 1995. Hikaya Nadu
Koestoro L.P & K.Wiratnyana, 2007. Megalithic traditions in Nias Island. UNESCO, North Sumatra
Heritage Series No. 0105
Mastaller M., 2005. Framework for the Environmental Assessment Requirements for the Earthquake
and Tsunami Emergency Support Project (ETESP) in Indonesia, ADB/ETESP, RSC-C51245
INO
Modigliani Di Elio,1890. Un Viaggio A Nias, Fratelli Treves Editori, Milano.
Schrder E.E.G. (1917) Nias, Ethnografische, Geografische an Historische Aanteekeningen en
Studien, Brill Publ. Leiden, Holland
Statistical Agency with Regional Planning and Development, 2006. Nias in Figures 2006. Annual
Statistical Year book 2006
Statistical Agency with Regional Planning and Development, 2006. Nias Selatan in Figures 2006.
Annual Statistical Year book 2006
Wakidi, 1995. Pemanfastan tumbuhan obat tradisional daerah Karo. Thesis Pengelolaan Sumberdaya
Alam dan Lingkungan, Universitas. Sumatera Utara, 142 pp.
World Bank, 2006. Kecamatan-Based Reconstruction and Rehabilitation Planning in Nias, Project
Appraisal Document, Nov. 2006

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

48

UKL/UPL IREP_Rekonstruksi Jalan Gunungsitoli-Alasa-Tumula

Lampiran 4

PHOTO SURVEY LAPANGAN

Photo 1: Jenis jalan ini melewati daerah


perbukitan yang curam (km 18+330): Masalah
utama dengan penerapan lebar standar RoW
bukit sisi kanan harus dipotong/stabilisasi,
lereng yang curam disebelah kiri tidak disertai
bahu jalan serta perlu adanya stabilisasi lereng.

Photo 2: Lokasi sebagian besar jalan yang akan


direkonstruksi berada di daerah pegunungan,
dilintasi sungai besar dan anak sungai yang bisa
sangat deras setelah hujan turun.

Photo 3: Batu karang besar yang ada di RoW km


14, harus dipindahkan untuk pembangunan jalan
dan jembatan serta untuk alasan keamanan.

Photo 4: Sungai Muzoi (km 24 (km 24+900) sumber galian tambang yang dapat digunakan
untuk rekonstruksi jalan Kabupaten.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

49

Photo 5: Tambang batu kapur setempat di desa


Hiliduho, km batu kapur ditambang secara
manual dari gua di pegunungan..

Photo 6: Bentuk permukaan tanah yang


kompleks dan berlapis-lapis di bagian sentral
jalan (ruas Hiliduho Alasa). Perlu diingat,
lapisan tanah paling atas yang subur sangat tipis
akan terpengaruh bila terjadi perusakan dan
pembakaran tanah.

Photo 7: km 21+750 bangunan penduduk yang


kemungkinan akan kena dampak RoW.

Photo 8: km 35+500 bangunan penduduk yang


kemungkinan akan kena dampak RoW.

Photo 9: Banyak daerah berbahaya di jalan


kabupaten dikarenakan (i) belokan tajam, (ii)
lereng dengan lapisan tanah yang terbawa erosi
mengalir ke badan jalan, (iii) lereng terkikis dan
menghalangi jalan.

Photo 10: Upaya stabilisasi setempat untuk


mengatasi pematang yang tidak berfungsi,
dengan cara mebuat kebun disamping jalan
lereng yang curam.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

50

Photo 11: Pekerjaan yang berbahaya, proses


pelapisan aspal di jalan dekat Alasa: Para buruh
bekerja dengan aspal panas tanpa dilengkapi
pakaian yang aman. Aspal yang tumpah akan
mencemari tanah dalam waktu yang lama.

Photo 12: Penyimpanan dan penempatan bahan


yang mudah terbakar (bahan bakar) yang tidak
aman di bahu jalan (km 35+00) harus dilarang.
Lokasi tersebut juga akan menghalangi
konstruksi pipa. Bila hujan turun, bahan bakar
dan minyak pelumas mengalir ke tanah (lihat di
bawah sebelah kanan) serta mencemari tanah dan
sumber air.

Photo 13: Rekonstruksi yang sedang dilakukan


oleh LG di dekat Alasa (km 37-38)
memperlihatkan kebutuhan atas (i) standardisasi
pelebaran jalan termasuk bahu jalan dan (ii)
membangun proteksi lereng dan saluran air yang
baik

Photo 14: Kandungan tanah liat dan lempung


yang berpasir (di km 39) memerlukan stabilisasi
tanah khusus dan saluran yang baik untuk
melindungi baik kondisi jalan yang akan
dibangun maupun lingkungan dari erosi dan
pengendapan.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

51

Photo 15: Penggunaan RoW yang ilegal di km


37+780). Pemilik usaha perikanan mengambil
saluran pipa drainage yang telah ada untuk
sistem pengairan mereka, sehingga menggangu
fungsi saluran air umum. Bila hujan deras, jalan
dan kolam ikan menjadi banjir.

Photo 16:
Pengairan persawahan yang
berdekatan dengan jalan harus diperhatikan agar
tidak terjadi penggenangan air di jalan (sebagai
contoh di km 38-39)

Photo 17: Keadaan tanah yang tidak seimbang


(slashing & burning) dan lereng yang curam
berdekatan dengan jalan (km 15+200)
mengakibatkan kerusakan tambahan terhadap
jalan. Tindakan pencegahan oleh penduduk
setempat dengan menggunakan galah untuk
menghentikan laju erosi tidak tepat dan harus
dilarang.

Photo 18: Menurut penduduk setempat, bila


hujan turun air sungai jembatan Sowu (km
13+200) akan naik sampai ketinggian jalan
sekitar 2-3 kali setiap tahunnya. Oleh karenanya,
konstruksi teknis harus memperhatikan hal
tersebut.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

52

Lereng yang curam bersebelahan


Photo 19:
dengan tanggul jalan (kanan) dimana penduduk
membuat area perkebunan (km 27.5). Lokasi
tersebut akan menimbulkan masalah terhadap
RoW dimana di sisi yang berseberangan terdapat
2 pemakaman yang mungkin terkena dampaknya.

Photo 20: Situasi yang sama dengan photo 19;


penduduk berusaha mengatasi tanggul jalan yang
rusak dengan galah, yang tentunya tidak berhasil.

Photo 21: Pertemuan informal dengan tokoh


masyarakat di Sungai Muzoi km 24+900 (Desa
Hilimbowo Kare) untuk membahas masalah
RoW dan kebutuhan konsultasi masyarakat.

Photo 22: Pemakaman, jika berada terlalu dekat


dengan RoW (ini terlihat di km 34+500) pada
akhirnya akan menimbulkan masalah dalam
pembangunan
jalan
sehubungan
dengan
ketentuan lebar jalan.

Antena parabola, ditempatkan


Photo 23:
penduduk setempat didalam area RoW pada km
40+630 (Ds.Banua Sibohou), mengganggu lalu
lintas dan keselamatan.

Photo 24: Jembatan di titik akhir Survey, km


42+400 tidak dapat dilalui, sekitar 4.6 km
sebelum Tumula.

_____________________________________
Photo diambil oleh Dr. Michael Mastaller, Juni/Juli 2007

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

53

Foto 25:Lokasi Tambang Glian C(Quarry)


no.1di sekitar Sta 11+800 km dari Gunungsitoli

Foto 25:Lokasi Tambang Glian C(Quarry)


no.1di sekitar Sta 11+800 km dari Gunungsitoli

Foto 27:Lokasi Tambang Galian C (Quarry) no.2


dari S.Muzoi, Sta 26+700 km dari Gununsitoli

Foto 28:Lokasi Tambang Galian C (Quarry) no.2


dari S.Muzoi, Sta 26+700 km dari Gunungsitoli

Foto 29:Lokasi Tambang Galian C (Quarry)


no.3 dari S.Alasa sekitar Sta 33+600 km dari
Gunungsitoli

Foto 30: Lokasi Tambang Galian C (Quarry)


no.3 dari S.Alasa sekitar Sta 33+600 km dari
Gunungsitoli (batu belah)

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

54

Foto 31:Lokasi Tambang Galian C (Quarry) no.3


dari S.Alasa sekitar Sta 33+600 km dari
Gunungsitoli ( penimbunan koral/gravel)

Foto 32:Lokasi Tambang Galian C (Quarry) no.3


dari S.Alasa sekitar Sta 33+600 km dari
Gunungsitoli ( penimbunan pasir)

Foto 33:Lokasi Tambang Galian C(Quarry) no 3


dari S.Alasa Sta 33+600 km dari Gunungsitoli
(pengambilan batu bulat besar /boulder) 50 m dari
tempat ini

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

55

Hala
man

1.Karena tidak ada pembebasan lahan maka fase pra


konstruksi terdiri dari
a. Survey (men-cek ukuran jalan eksisting, dan lain2).
b. Desain
c. Sosialisasi
Karena masih terbatas dijalan eksisting, maka tidak ada
perubahan yang berarti termasuk tata guna lahannya
tetap

2. Sudah diperbaiki seperti yang dimaksud (pengerasan


jalan = konstruksi jalan)

3. Sudah dibuat seperti itu

4. Rona lingkungan dibuat dan karena masih areal


perkebunan serta hutan yang luas, pengukuran kualitas
udara tidak dilakukan (masih baik).Pertimbangannya
apabila ada satu AMP(Asphalt Mixing Plant) emisinya
tidak akan mengganggu penduduk sekitarnya dimana
lokasi AMP diletakkan pada radius minimum 500 M dari
pemukiman.

2. Uraian kegiatan konstruksi difokuskan pada :


a. Rekruitmen tenaga kerja
b. Pengadaan bahan maerial
c. Pengoperasian alat
d. Pengerasan jalan

3. Uraian tahap operasional mencakup:


a. Pengoperasian Jalan
b. Pemeliharaan

4. Rona Lingkungan agar dilengkapi dengan data data


hasil pengukuran khususnya parameter kualitas udara

CATATAN PEMRAKARSA / KONSULTAN

1. Uraian kegiatan Fase Pra-Konstruksi agar disempurnakan. Kegiatan dibagi menjadi 3(tiga)
a. Survey
b. Pembebasan Lahan
c. Sosialisasi
Isi survei mencakup :
- Panjang jalan
- Lebar jalan
- Tata guna lahan

Ir. SERMIN SARAGIH (TIM TEKNIS)

SARAN PERBAIKAN

HARI / TANGGAL : SELASA / 27 NOVEMBER 2007

TANGGAPAN DAN SARAN MASUKAN


RAPAT PEMBAHASAN DAN PENILAIAN DOKUMEN UKL UPL / IEE
PEKERJAAN PENINGKATAN KONSTRUKSI JALAN RUAS JALAN GUNUNGSITOLI ALASA TUMULA
KABUPATEN NIAS

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

No

Lampiran 5

Halaman 20 butir c

56

Halaman 43,
C.Operasi, butir 10,
11,12 (pengunaan
=pengoperasian jalan)
& halaman 36

Butir(ii),(iii) &Tabel 3

Halaman 36,
B.Konstruksi, butir:
1,3,4 dan 7.
Dan halaman 11-13:

Halaman 8,butir
2.6.1: Tahap PraKonstruksi
Lhat gambar no.2
& no.3

KETERANGAN

5. Bila komponen lingkungan hidup seperti air permukaan,


udara dan lain lain tidak terkait dengan kegiatan tidak
perlu dipantau, bila dipantau, maka harus ada rona awal.

Hal.
40

Hal.
9

5. Pada umumnya komponen lingkungan tersebut tidak


perlu dipantau untuk sub-proyek ini

4. Hal. 28, hal. 34, hal. 48 yaitu tabel 5, tabel 6 dan tabel
7 harus sinkron agar kegiatan kegiatan pada tahap prakonstruksi, konstruksi dan operasi dipersingkat, jangan
terlalu banyak.

28,
34,
48

2. No. 28, tidak perlu menunggu jika diperlukan tetapi

d. Air irigasi dilaporkan sangat tercemar dengan


penggunaan pestisida. Apa dasarnya dokumen ini
tidak mencantumkan data air irigasi yang tercemar.

DR. RETNO WIDHIASTUTI (TENAGA AHLI)


1.
a. Tingginya tekanan eksploitasi akibat populasi yang
padat, flora / fauna darat? atau flora / fauna yang
dieksploitasi oleh jumlah penduduk yang padat?
b. Lampiran 2 A seharusnya 3 A, pada lampiran
tersebut tidak ada data fauna.
c. Lampiran 2 B seharusnya 3 B, pada lampiran tersebut
tidak ada data tumbuhan air.

5. Sudah diperbaiki seperti itu

3. Gambar peta 1, 2 dan 3 dibuat sesuai dengan kartografi


peta.

Hal
2-4,

d. Hanya sedikit air irigasi yang tercemar (dalam


pandangan mata) dan tidak mempengaruhi
konstruksi sehingga tidak diperlukan data air irigasi
(laporan tentang itu tak dimuat lagi karena tidak
dipandang perlu).

c. Lampiran 3 A tentang flora, Lampiran 3B tentang


fauna(aquatic)

b. Seharusnya memang lampiran 3

a. Dieksploitasi oleh jumlah populasi penduduk yang


semakin padat

2. No.28, memang sebaiknya langsung ditanami rumput

1.

3. Gambar menjadi hanya 2 (dua) tetapi sudah


menunjukkan topografi

2. Check-list agar di re-check, karena bila ya, bagaimana


pengelolaannya.

2. Sudah diperbaiki dan disebutkan cara pengelolaannya

1. Sudah diperbaiki

Hal.
1625

Hal.
13

Drs. CHAIRUL AZHAR, Msi (TENAGA AHLI)


1. Hal. 13 agar kegiatan kegiatan pada tahap prakonstruksi, konstruksi,operasi dan pasca operasi cukup
jelas dibuat. Kegiatan kegiatan ini selanjutnya disinkron-kan dengan dampak yang mungkin terjadi,
pengelolaan lingkungan hidup, dan pemantauan
lingkungan hidup.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

57

Teknis pek.Pengairan

Diganti menjadi
Lampiran 2 & 3
Halaman 28, D.Air

Diganti menjadi
Lampiran 2 & 3

Halaman 22, butir c


Kehidupan Satwa Liar
dan d.Hutan

Halaman 36-39, Tabel


IV.2Penapisan Dampak
Lingkungan & UKL
Halaman 41-43,Tabel
V.3 UPL,

Halaman 5-6, Gambar


2 dan 3

Contoh:Halaman 29
bu-tir F-1, halaman 30
butir I-1.

Halaman 36-39, Tabel


IV.2Penapisan Dampak
Lingkungan & UKL
butir A,B,C.
Halaman 41-43,Tabel
V.3 UPL, butir A,B,C

Hal.
6

lebar

jalan

yang

4. Batu pecah,sirtu,pasir dan aspal

5. Jumlah tenaga kerja dan alat berat yang digunakan 5. Tidak sebagai lampiran lagi, tetapi sudah termasuk

4. Sebutkan bahan material lain pembuat jalan

dari

3. Sudah dilampirkan (lih. Gambar no.6)

konstruksi

3. Lampirkan
dibangun.

data

2. Sudah diperbaiki,menjadi Tabel 5 dan Tabel 6 yang


datanya lebih lengkap

2. Tabel. 1, Sebaiknya Digunakan Bahasa Indonesia, Yang


Baik Dan Benar Serta Sumber Data Dicantumkan Dibawah
Tabel.

Sudah ditambahkan referensinya,dengan:


Hikaya Nadu dan Un Viaggio A Nias

1. Sudah dicantumkan (lih. Butir 1.2.d lebar jalan 3,5m,


Lihart gbr. 5 Typikal Potongan melintangJalan halaman
10)

8.

8. REFERENSI, tidak cukup hanya 1 pustaka untuk


mengungkapkan data data biologi dalam dokumen ini,
tambahkan referensi untuk identifikasiflora dan fauna,
dan biota air.
Drs. CHAIRUDDIN, MS (TENAGA AHLI)

Dalam UKL UPL ini tidak memerlukan pemantauan


kualitas air untuk pekerjaan rehabilitasi dan
rekonstruksi jalan(lihat jawaban 1.d tersebut di atas)

1. Berapa Panjang, Lebar Dan Bahu Jalan Sebenarnya Yang


Akan Dibangun Dicantumkan Pada Halaman 1 Pada
Uraian Usaha Dan Kegiatan.

7.

7. Untuk kualitas air yang akan dipantau atapun dikelola


dalam UKL UPL seharusnya ditambahkan mengacu
kepada kelas yang mana.

Yang dijumpai hanya 1-2 cangkang kerang di


pegunungan (di tepi jalan), data kerang dipandang
tidak perlu.

Sudah diperbaiki

5.

5. Nama nama ilmiah seharusnya ditulis dengan huruf


italic atau digaris bawahi.
6.

Sudah diperbaiki menjadi suku

4.

4. Penulisan data biologi keluarga seharusnya suku.

6. Tidak ada data kerang?

3. Metodenya adalah perbaikan struktur tebing itu sendiri.


Yang no. 2: fungsionalitas langkah perlindungan tepian
sungai setelah curah hujan lebat

perlindungan tebing, biasanya secara gebalan (seperti


ubin) dalam Tabel baru tak disinggung lagi.

3. Point 8, tidak ada metode dan parameter 2/ langsung


3/.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

Hal.
73

Hal.
49

merupakan keharusan melakukan penanaman rumput


dan semak perlindungan tebing untuk mencegah
terjadinya erosi tanah.

58

Halaman 11,12 dan 13

Tabel 1 halaman 7

Halaman 10

Halaman 19 dan 20.

Halaman 1 dan 10

Halaman 48

Halaman 47

Halaman 45,46,47

Halaman 45,46,47

DalamTabel IV.2 halaman 36-39 & Tabel


V.3 halaman 41-43(tak
dicantumkan lagi)

Tabel IV.2UKL, V.3


UPLSingkat saja.

5. Yang ditingkatkan kondisinya antara GunungsitoliHiliduho adalah melengkapi saluran drainase di kiri
kanan jalan eksisting, tidak ada pembebasan lahan

6. Kami ralat, tidak ada penimbunan bahan B3. Tentang


potensi pekerja pendatang pembawa penyakit menular,
sudah kami bahas dalam Daftar uji butir R.Kesehatan(R-1)

6. Daftar uji / checklist dijelaskan ada penggunaan,


penyimpanan, penimbunan dan pembuangan bahan B3
serta pekerja pendatang yang berpotensi membawa

59

Halaman 7 Tabel 1
ada beda antara butir
1 dan 2 (ada material
aspal).

Halaman 4,5 dan 6

4. Bisa dilihat pada tabel 1 halaman 4. Peta lokasi secara


umum dimana ada sungai dsb.bisa dilihat pada gambar
no 3 dan 4

5. Untuk kegiatan peningkatan jalan 10 Km agar dijelaskan


secara detil dari kelas berapa ke kelas berapa? Dan
apakah ada rencana pelebaran kiri dan kanan jalan yang
harus membebaskan lahan masyarakat sekitar.

Halaman 9

3. Sudah dijelaskan (lihat Peta lokasi Galian-C di gambar


no.5)

3. Jelaskan dari mana sumber bahan material, semen, batu


pasir, kerikil aspal (165.000 M3 materi bahan
pertambangan) dan 130 M3 bahan non-pertambangan dan
bagaimana sistem pengangkutannya dari lokasi ke
sumber kegiatan.
4. Jelaskan secara detil berapa panjang saluran (drainase)
yang direkonstruksi dan perkuatan tebing, bantaran
sungai serta jambatan. Buat peta lokasi rencana
kegiatan tersebut yang menggambarkan kondisi nyata
dilapangan.

Lihat halaman 3 no.


24.b

Lihat halaman 3 no.


24.a

2. Sudah dicantumkan

1. Sudah dicantumkan

Diganti dengan upaya


mitigasi: penyiraman
air (halaman 42 butir
6)

2. Untuk panjang jalan 37 Km jelaskan dimana letak lokasi,


desa mana kecamatan apa ? berapa lebar jalan dan
panjang jalan yang akan ditingkatkan.

IR. EDDY UTAMA, Sm. Hk (TIM TEKNIS)


1. Untuk panjang 10 Km jelaskan dimana letak lokasi, desa
mana, kecamatan mana? Berapa lebar jalan dan panjang
yang akan ditingkatkan.

7. Setuju, sudah tidak dilampirkan lagi.

7. Lampiran 4 (empat) sebaiknya tidak perlu dicantumkan.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

6. Pengukuran PM10 (halaman 49 butir 6)tidak jadi


dilakukan dan cukup dengan pengontrolan debu

dalam butir 2.6.2 tahap konstruksi

6. Pengukuran PM 10, pada tahap konstruksi pada tabel 10


sebaiknya diganti dengan debu.

untuk pembuatan jalan pada lampiran 2 (dua) sebaiknya


dicantumkan pada halaman 14, pada tahap konstruksi.

Hal.
9

Hal.
20

Hal.
28

Lampirkan hasil sosialisasi serta saran masukan


warga masyarakat

5.

dari

Buat kajian tentang peningkatan bangkitan lalulintas


yang diakibatkan proyek ini.

Jelaskan pengertian peningkatan konstruksi jalan


apakah jalannya ditingkatkan atau strukturnya yang
diperbaiki

4.

3.

Ir. HENNY NAINGGOLAN


1. Tabel Potensi Dampak Lingkungan maupun Tabel Upaya
Pemantauan agar mengacu kepada sistematika
penyusunan dokumen IEE / UKL UPL sesuai
kesepakatan yang dikeluarkan Bapedalda Prov. SU
dengan BRR
2. Tentang flora dan fauna dinyatakan menurut sumber
Bapedalda tidak ada spesies langka yang dilindungi,
sumber Bapedalda yang mana yang dimaksud, jelaskan.

NIAS PDCS UKL / UPL REKONSTRUKSI JALAN GUNUNGSITOLI ALASA - TUMULA

penyakit ke daerah proyek. Hal ini agar diperiksa


kembali kebenarannya.

Prof. H. SYAMSUL ARIFIN, SH, MH


PEMBINA UTAMA
NIP. 130 809 985

KEPALA BAPEDALDA PROVINSI


SUMATERA UTAR
Selaku Ketua Komisi Penilai AMDAL
Provinsi Sumatera Utara

60

halaman 41, Tabel V.3


butir A.2 Sosialisasikolom 9: Dlm Tahap
Perencanaan sebelum
pelelangan

halaman 10

Menurut Dinas
Kehutanan Kabupaten
Nias: ada. spesies
langka yg.dilindungi.

Tabel IV.2 hala-man


36-39
& Tabel V.3 halaman
41-43(

MEDAN, 27 Nopember 2007

5. Sosialisasi telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten


Nias dengan jalur kedinasan, hingga saat ini konsultan
belum dilibatkan. Direncanakan sebelum pengumuman
resmi di media cetak

4. Sudah dicantumkan, lihat butir 2.7.2 Jaringan Jalan


dan lalu lintas.

3. Peningkatan yang dimaskud, khususnya adalah


perbaikan struktur jalan dan pembangunan struktur
pendukung jalan (perkuatan tebing, saluran drainase,
bahu jalan, gorong gorong, dsb)

2. Yang dimaksud adalah sub-bidang Sumber Daya Alam


dan Lingkungan Hidup dari Bappeda Kabupaten Nias.
(kemungkinan salah pencatatan waktu pengumpulan
data)

1. Sudah kami ikuti

Anda mungkin juga menyukai