I.
PENDAHULUAN
Kegiatan penelitian atau riset sebagai salah satu dharma dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
(Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada Masyarakat) merupakan salah satu
aktivitas yang mendapatkan prioritas tinggi pada beberapa universitas di Indonesia, termasuk oleh
Universitas Gadjah Mada (UGM). Terlebih lagi setelah UGM mencanangkan cita-citanya sebagai World
Class Research University (WCRU). Dampak pencanangan WCRU tersebut adalah terimplementasikannya
kegiatan riset dalam keseluruhan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi di UGM. Seluruh sivitas
akademika dilibatkan dalam kegiatan pencapaian WCRU tersebut. Salah satu realisasinya adalah
penyusunan kebijakan penelitian (research policy) yang berfungsi untuk menentukan arah, cakupan,
program, kualitas, dan prioritas penelitian di universitas (Keputusan Senat Akademik Nomor:
05/SKLSN2008 tentang Kebijakan Riset Universitas Gadjah Mada). Dampak lebih lanjut dari program
UGM tersebut adalah terjadinya akselerasi riset di berbagai bidang ilmu di UGM, antara lain yang
terdampak adalah bidang ilmu arkeologi sebagai salah satu bidang ilmu yang diampu oleh program studi
(Jurusan) Arkeologi di UGM.
Berkenaan dengan pengembangan riset arkeologi di UGM dan dikaitkan lagi dengan kegiatan
EHPA Situs Trowulan 2012 oleh Pusat Arkeologi Nasional, makalah ini ditulis dalam rangka memberikan
informasi tentang hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan di lingkungan UGM. Informasi tersebut
merupakan data pelengkap bagi pencapaian tujuan lokakarya EHPA Situs Trowulan 2012, yaitu
mengintegrasikan seluruh data hasil penelitian yang telah dilakukan di Situs Trowulan (Sinopsis
Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi (EHPA) Situs Trowulan 2012). Dengan demikian, paparan tentang
data hasil penelitian Situs Trowulan yang pernah diselenggarakan oleh UGM akan dijabarkan di bab
berikutnya.
Pemaparan hasil kegiatan penelitian di lingkungan UGM tentang Situs Trowulan dilakukan
dengan cara mengumpulkan seluruh hasil penelitian Situs Trowulan secara online
(http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=opac&sub=Opac&act=view&typ=html
dan
http://www.fib.ugm.ac.id/index.php?action=katalog.ListBuku), maupun pengumpulan data langsung di
perpustakaan Jurusan Arkeologi UGM. Setelah seluruh data hasil penelitian dikumpulkan, selanjutnya
dilakukan pemilahan data yang diklasifikasikan atas tiga kelompok, yakni (1) hasil-hasil penelitian skripsi,
tesis, dan disertasi; (2) hasil penelitian staf pengajar; serta (3) pelatihan mahasiswa arkeologi UGM di
Situs Trowulan. Data yang telah diperoleh tersebut kemudian dianalisis untuk menjelaskan
kecenderungan penelitian SitusTrowulan di UGM dan Strategi penelitian yang akan diambil di masa
mendatang.
Disampaikan pada Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi (EHPA) Situs Trowulan: Integrasi Data Hasilhasil Penelitian Arkeologi di Situs Kota Kuna Majapahit Trowulan, Pusat Arkeologi Nasional, 26 - 30
September 2012, di Mojokerto.
1
2012
Helmy Beryliansyah
2.
2012
2011
Arum Puspitasari
4.
2010
Ika Satya
Ratdianingrum
5.
2004
Yanti Muda
Oktaviana
6.
2001
Heni Prabowo
2000
Hery Priswanto
1999
Dimasdanang W.,
D.
Skripsi Sarjana. FS
UGM.
1995
Ambar Utari
Skripsi Sarjana. FS
UGM.
1994
Hutama
Skripsi Sarjana. FS
UGM.
1993
Vida Pervaya R.
Kusmartono
Skripsi Sarjana. FS
UGM.
1991
Dyah Paramita
Skripsi Sarjana. FS
UGM.
1990
Abraham Nurcahyo
1989
Skripsi Sarjana. FS
UGM.
Skripsi Sarjana. FS
UGM.
1987
Skripsi Sarjana. FS
UGM.
1986
Abraham Nurcahyo
Skripsi Sarjana
Muda. FS-UGM.
3.
7.
8.
9.
1986
Sri Wahyu S.
Skripsi Sarjana
Muda. FS-UGM.
1985
Bugie M.H.
Kusumohartono
1983
Selarti Venetsia
Saraswati
1981
Kusen
2009
Prima Yustana
2.
2003
Rochtri Agung
Bawono
Bondan
Hermanislamet
3.
1993
Tesis S2 Pengkajian
Seni Pertunjukan
dan Seni Rupa
UGM
Tesis S2 Ilmu
Lingkungan, UGM
Disertasi, UGM
Hasil penelitian mahasiswa S1, S2,dan S3 UGM dapat dilihat kecenderungan topik/kajian
penelitian, yakni:
a. Kajian Historis
Dalam kajian ini penelitian skripsi sarjana muda dan skripsi S1 tidak secara langsung meneliti
sejarah Situs Trowulan, namun kebanyakan mengkaitkan Trowulan dalam kajian historis yang
lebih luas, yaitu aspek perkembangan Kerajaan Majapahit. Tema-tema penelitiannya antara lain
adalah perdagangan dan politik.
b. Kajian artefaktual
Penelitian artefak temuan di Situs Trowulan nampaknya mendapatkan perhatian yang cukup
banyak. Artefak yang dikaji antara lain celengan, miniatur rumah, arca terakota, wadah keramik,
dan uang gobog.
c. Kajian keruangan (spatial) dan geomorfologis
Beberapa penelitian mengambil topik tentang tata ruang Situs Trowulan dan melalui
pengamatan geomorfologis. Contoh topik penelitian tersebut adalah skripsi tentang pelabuhan
Canggu dan sebuah disertasi tentang pola tata ruang Trowulan yang ditulis oleh Bondan
Hermanislamet.
d. Kajian lingkungan
Dalam topik kajian ini termasuk antara lain adalah skripsi dan tesis yang membahas pemilihan
lokasi kota Trowulan, pengaruh iklim terhadap bentuk rumah,dan kajian zonasi kerawanan.
e. Kajian Tafonomi
Sebenarnya kajian tafonomi di Situs Trowulan tidak banyak dikerjakan, hanya ada satu skripsi
yang meneliti permasalahan ini, yaitu kajian proses reklamasi temuan arkeologi pada lokasi
pembuatan bata.
2004
2.
2003
3.
1997
4.
1993
5.
6.
1986
1988-
Kerjasama
Universitas
Gadjah Mada dan
Bappeprov Jawa
Timur
Kerjasama
Universitas
Gadjah Mada dan
Bappeprov Jawa
Timur
Niken Wirasanti
Makalah
Sarasehan
tentang
Pelestarian dan
Pemanfaatan
Situs Trowulan,
SPSP Jatim,
Pacet, 26
Februari 1997
Kartodirdjo,
Surabaya: Dinas
Sartono et al
Pariwisata
(eds.)
Daerah Propinsi
Daerah Tingkat I
Jawa Timur
Prof. Dr. Edi Sedyawati dan Drs. Ph.
Subroto
Dr. Sutikno
Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo
Drs. Riboet Darmosoetopo
Prof. Dr. R. Soekmono dan Dra. Inajati
Adrisijanti Romli
Drs. Kusen, Dra. Sumijati AS., Dra.
Inajati AR.
Prof. Dr. Ir. Parmono Atmadi
Drs. Daud Aris Tanudirjo, M.A.
Drs. Ph. Subroto, M.Sc.
Drs. Slamet Pinardi dan Drs. Winston
S.D. Mambo
Drs. Ph. Subroto dan Drs. Slamet
Pinardi
Drs. Djoko Dwiyanto
Drs. Kusen, Drs. Timbul Haryono,
M.Sc., dan Drs. Edi Triharyantoro
Dr. Ignatius Kuntara Wiryamartana
Drs. Uka Tjandrasasmita
Timbul Haryono.
Lembaga
Penelitian UGM.
Yogyakarta.
Jurusan Arkeologi
Laporan
1989
Pengabdian
pada
Masyarakat.
Fakultas Sastra
Universitas
Gadjah Mada.
Yogyakarta
Sulit untuk melihat kecenderungan utama penelitian staf pengajar UGM karena topik-topik
penelitiannya cukup beragam, terutama dengan munculnya publikasi 700 Tahun Majapahit yang
merupakan sebuah bunga rampai tulisan yang membahas berbagai aspek. Sebenarnya buku ini tidak
secara langsung terfokus pada kajian Situs Trowulan, namun dalam setiap artikelnya (dapat dilihat dari
daftar artikel di atas) pasti dikaitkan dengan keberadaan Situs Trowulan. Di samping itu ada beberapa
kajian Situs Trowulan yang lainnya, misalnya tentang pengembangan kawasan wisata Trowulan dan
beberapa tulisan tentang pelestarian kawasan Trowulan. Terdapat sebuah kegiatan non-penelitian yang
dilakukan oleh Jurusan Arkeologi yang terkait dengan upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam
pelestarian di Situs Trowulan. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang diselenggarakan oleh Jurusan Arkeologi UGM.
III. PELATIHAN MAHASISWA
Pelatihan-pelatihan yang diikuti oleh Jurusan Arkeologi FIB UGM:
1. IFSA (Indonesian Field School of Archaeology).
IFSA adalah program pendidikan dan pelatihan tenaga ahli arkeologi di Indonesia. Program ini
diselenggarakan atas kerjasama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian
Arkeologi Nasional, dan Ford Foundation. IFSA berlangsung dalam tiga tahun berturut-turut,
yakni tahun 1991, 1992, dan 1993. Sesuai dengan tujuan IFSA yang telah dicanangkan, yaitu
membentuk ahli arkeologi yang berkemampuan tinggi dan berwawasan luas, baik sebagai ahli
arkeologi historiografi (untuk penelitian sejarah budaya manusia) maupun arkeologi konservasi
(untuk penelitian data masa lalu), baik yang bekerja di instansi penelitian, konservasi, maupun
pendidikan (Program Pendidikan dan Pelatihan Indonesian Field School of Archaeology, 1993),
maka IFSA diharapkan memberikan peningkatan kemampuan ilmu dan ketrampilan dalam
penelitian arkeologi lapangan, serta dalam penerapan pendekatan dan metode penelitian yang
relevan dengan permasalahan. Peserta IFSA antara lain adalah mahasiswa arkeologi UI, UGM,
UNUD, dan UNHAS, serta arkeolog muda yang bekerja di instansi arkeologi dan dari berbagai
Negara tetangga. Mahasiswa arkeologi UGM mengikuti penuh kegiatan IFSA pada tahun 1991,
1992, dan 1993.
2. Praktek Ekskavasi dan Survei Mahasiswa Arkeologi UGM.
Praktek ekskavasi dan survei untuk mahasiswa di Situs Trowulan tercatat hanya sekali
dilaksanakan, yaitu pada tahun 2007 di halaman PIM (Pusat Informasi Majapahit), atas
pendanaan Puslitbang Arkenas. Kegiatan ini diperuntukkan bagi mahasiswa arkeologi FIB UGM
angkatan tahun 2005. Tujuan, metodologi, dan hasil-hasil kegiatan tersebut adalah:
Tujuan kegiatan:
a. Menyediakan lahan bagi mahasiswa untuk melakukan praktek penelitian lapangan
berupa ekskavasi secara metodis dan sistematis.
dengan menggunakan pecahan-pecahan bata yang dipadatkan. Hasil ekskavasi lainnya masih
menyisakan permasalahan tentang ada/tidaknya saluran air yang satu sistem dengan Balong
Dowo di sekitar PIM. Untuk memastikannya masih diperlukan data areologis yang lengkap,
termasuk dengan uji geolistrik guna mendeteksi struktur yang masih terpendam tanah, yang
belum memungkinkan untuk diekskavasi. Terkumpulnya data yang lengkap di halaman PIM akan
membuka kemungkinan interpretasi baru terkait hubungan antara situs permukiman dan
keberadaan Balong Dowo (Jurusan Arkeologi FIB UGM, 2008).
Kegiatan survei dinilai berhasil karena mahasiswa dapat melakukan deskripsi berdasar checklist,
serta terampil mengoperasikan peralatan navigasi untuk memplot lokasi, menemukan objek
melalui angka koordinat yang diberikan, serta mengukur jarak dan luasan komponen-komponen
situs. Di samping itu, mahasiswa juga mulai mengenal karakter bentanglahan di masing-masing
titik pengamatan. Kenampakan fitur yang ditemui dapat dianalisis dengan memperhatikan
kondisi morfologi dan asosiasinya dengan daerah sekitar.
Kegiatan pelatihan survei juga dapat menunjukkan betapa penting analisis spasial dengan sistem
pemetaan dijital dan pengolahan basisdata secara tersistem. Penguasaan atas perangkat analisis
ini dapat membantu mahasiswa dalam menemukan, mengidentifikasi, memetakan objek survei
secara lebih efektif dan efisien. Selain itu kegiatan pelatihan ini dapat melengkapi data-data
tentang situs Trowulan secara lebih lengkap melalui sumber-sumber peta dan arsip Belanda
(Oudheide Verslaag) yang dapat dijadikan rekomendasi guna ditindaklanjuti dalam bentuk
penelitian arkeologi di masa-masa mendatang (Yuwono, 2007) (Lihat Peta 1).
3. PATI I dan PATI II
Kegiatan Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) merupakan kegiatan pelatihan dan
sekaligus penelitian yang diprakarsai oleh Universitas Indonesia yang melibatkan seluruh
perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki Jurusan Arkeologi, yaitu UI, UGM, UNHAS, dan
UNUD. PATI I dilaksanakan pada tahun 2008, dengan kegiatan meliputi ekskavasi, survei, analisis
temuan, dan analisis peta (Lihat Peta 2, 3, 4), sedangkan PATI II yang dilaksanakan pada tahun
2012 saat ini tengah berlangsung.
IV. USULAN STRATEGI PENELITIAN KE DEPAN
Kompleksitas temuan dan dinamika perubahan lahan di Situs Trowulan sejak masa Klasik hingga
sekarang, menuntut adanya penelitian dan penanganan situs secara terintegrasi antar masing-masing
pihak dan instansi. Hal ini hanya dapat dilakukan jika beberapa hal terpenuhi, yaitu:
1. Adanya Sistem Indeks Peta Situs Trowulan melalui jejaring/Sistem Grid dengan luasan yang
sesuai untuk masing-masing tujuan penelitian, mulai grid terkecil (2 x 2 m) untuk keperluan
ekskavasi, hingga terbesar (100 x 100 m) untuk keperluan survei, yang terintegrasi dengan
Peta Indeks Arkeologi Nasional (Yuwono, 2010 dan 2011) (Lihat Peta 5 dan 6).
Dengan sistem grid seperti ini, semua peta hasil penelitian situs oleh masing-masing instansi
dapat diintegrasikan melalui registrasi/georeferensi yang dapat dipertanggungjawabkan
secara kartografis. Keragaman dan tumpang tindih datum untuk setiap penelitian yang
masih dijumpai hingga saat ini juga dapat dihindari.
2. Tersedianya informasi dasar (basisdata) untuk setiap grid sebagai hasil kompilasi atas semua
data hasil penelitian yang pernah dilakukan, sejak jaman penjajahan Belanda hingga
sekarang. Updating terhadap hasil-hasil temuan terbaru, baik berupa potensi arkeologis
7
maupun potensi kerusakan situs mudah dilakukan. Ketimpangan antara pencapaian hasilhasil penelitian dan laju kerusakan situs juga dapat dihitung pertahun, sehingga strategi
pelestarian situs dapat segera dirumuskan dan diaplikasikan di lapangan.
3. Tersedianya sistem manajemen basisdata Situs Trowulan yang dapat menyatukan semua
hasil penelitian maupun temuan-temuan terbaru, serta memberikan pelayanan secara cepat
bagi setiap pengguna, baik untuk keperluan ilmiah, praktis, maupun tindakan-tindakan
strategis. Setiap penelitian dan kegiatan lapangan di Situs Trowulan akan mudah
memperoleh informasi tentang nomor indeks mana yang akan ditangani, dan hasilnya pun
akan mudah di input ke dalam sistem basisdata yang sudah tersedia.
4. Terkait dengan sistem manajemen di atas, kesiapan berbagai perangkat, baik perangkat
lunak, perangkat keras, maupun keorganisasian mulai dari tingkat operator, analis, hingga
pengambil keputusan perlu segera dibangun.
V. PENUTUP
Kegiatan Evaluasi Hasil-hasil Penelitian Situs Trowulan dinilai strategis untuk mengintegrasikan
berbagai penelitian dan tindakan dalam rangka menggali informasi baru dan sekaligus menyelamatkan
Situs Trowulan dari kerusakan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketidakpaduan antar pihak dalam
melakukan penelitian dan kegiatan penyelamatan situs, justru akan merugikan eksistensi Situs Trowulan
sebagai masterpiece Kota Klasik di Indonesia. Tentu saja, di dalam situs arkeologi yang sekaligus menjadi
lokasi permukiman masyarakat saat ini, yang terlanjur mengembangkan basis perekonomiannya pada
kegiatan penambangan tanah (pembuatan bata), terjadinya kerusakan situs tidak dapat dihindari.
Namun dengan model penanganan situs yang tepat dan terintegrasi, laju kerusakan situs setidaknya
dapat dikurangi. Informasi yang terhimpun melalui berbagai penelitian yang segera disebarluaskan ke
semua pihak melalui pengelolaan basisdata yang benar, akan menjadi kekuatan tersendiri dalam
pengungkapan Situs Trowulan di tengah ancaman kerusakan yang terus-menerus berproses.
RUJUKAN
Selain publikasi hasil-hasil penelitian yang telah disebutkan di dalam naskah makalah ini, rujukan lain
yang dipergunakan adalah:
http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=opac&sub=Opac&act=view&typ=html
http://www.fib.ugm.ac.id/index.php?action=katalog.ListBuku
Keputusan Senat Akademik Nomor : 05/SKLSN2008 tentang Kebijakan Riset Universitas Gadjah
Mada.
Program Pendidikan dan Pelatihan Indonesian Field School ofArchaeology, Trowulan,
Mojokerto,Jawa Timur, 16 Oktober 5 November 1993.
Sinopsis Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi (EHPA) Situs Trowulan 2012.
Jurusan Arkeologi FIB UGM, 2008, Laporan Kegiatan Pelatihan Ekskavasi dan Survei Situs
Trowulan, Mojokerto, Jurusan Arkeologi FIB UGM Puslitbang Arkenas.
Yuwono, JSE, 2007, Karakter Keruangan Kota Trowulan Kuna dan Prospeknya bagi
Pengembangan Survei Arkeologi Berbasis GIS, Laporan Survei, Jurusan Arkeologi FIB
UGM Puslitbang Arkenas.
__________, 2008, Laporan Pemetaan Digital dan Survei Wilayah Kanal Dalam Trowulan,
dalam Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (Pati I), UI UGM UNUD - UNHAS
YKHD.
8
__________, 2010 dan 2011, Sistem Pemetaan Arkeologi Nasional (SPAN): Strategi Integrasi
dan Pengelolaan Data Spasial, Lokakarya Penyusunan Peta Arkeologi Nasional,
Puslitbang Arkenas.
LAMPIRAN
Peta 1. Rekomendasi hasil pelatihan survei mahasiswa arkeologi UGM tahun 2007
10
Peta 3. Pemodelan elevasi sekitar Sumur Upas hasil analisis peta pada PATI I
11
Peta 5. Contoh indeks peta Situs Trowulan dengan grid 100 x 100 m beserta model basisdatanya
Peta 6. Contoh indeks peta Situs Sojiwan dengan grid 2 x 2 m beserta model basisdatanya
12